Anda di halaman 1dari 23

C.

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS


1. Asuhan Nifas 6 Jam
Tanggal Pengkajian : 15 April 2018
Waktu Pengkajian : 20.26 WIT
Tempat Pengkajian : RS Sele Be Solu
Pengkaji : Cici Paramitha
a. Data Subjektif
1) Identitas / Biodata
Nama : Ny. T Nama Suami : Tn. I
Umur : 21 tahun Umur : 21thn
Suku : Ayamaru Suku : Ayamaru
Agama : K. Protestan Agama : K. Protestan
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Jl. F. Kalasuat
Telp. : 08219997xxxx

2) Status Kesehatan
a) Keluhan :ibu mengatakan perut masih sedikit mules
b) Riwayat Menstruasi
Haid pertama usia 15 tahun, siklus 28 hari, teratur, lamanya 5
hari,banyaknya 150 cc (2-3 kali ganti pembalut), tidak ada
dismenorhoe sifat darah encer, dan tidak ada keputihan
c) Pola ibu sehari-hari :
No Pola sehari-hari Sebelum hamil Saat hamil Post Partum
1 Pola nutrisi
a. Makan
Frekwensi 3 kali / hari , 1 ±2 kali / hari dalam 1 kali sehari 1 porsi
porsi porsi kecil di habiskan
dihabiskan
Jenis makanan Kue, nasi, Nasi,sayur,ikan,tempe, Nasi,sayur,ayam
sayur, ikan buah-buahan jika ada
Makanan

278
pantangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
b. Minum
Jenis minum Air putih, teh Air putih, teh Air putih
Frekwensi atau 8 gelas/ hari 9 gelas/ hari 7 gelas/hari
jumlahnya
(gelas)
2 Pola eliminasi
a. BAK
Frekwensi 5-6 x/ hari 6-7 x/hari 2 kali sehari
Warna Kuning Kuning
b. BAB 1 x/hari 1x/hari Belum BAB
Frekwensi Padat Padat
Konsistensi Kuning khas Kuning khas feses
Warna feses
3 Pola istirahat dan
tidur
Berapa jam tidur 3 jam( 12.00 – 2 jam( 13.00 – 15.00 1 jam (dari jam 16.00
siang 15.00 wit ) wit) – 17.00 wit
Berapa jam tidur 9 jam ( 21.00 – 10 jam(20.00 – 05.00 Belum istirahat
malam 05.00 wit) wit ) malam
4 Personal Hygiene
Mandi 2 x/hari pagi 2x/hari pagi dan sore Ibu belum mandi
dan sore hari hari hanya menggantikan
4 x/hari, setelah pakaian jika keringat
Gosok gigi bangun tidur 3x/hari, setelah Belum dilakukan
pagi, setelah bangun tidur pagi,
mandi dan setelah mandi dan
Keramas sebelum tidur 3x/minggu Belum dilakukan
Perawatan payudara 3 x/ minggu Setiap kali saat mandi Tidak dilakukan
Perawatan vulva Setiap kali saat Saat buang BAK dan Pada saat celana
mandi BAB, di bersihkan dalam basah diganti
Setiap kali saat dengan air dan sabun.
mandi Serta jika celana

279
dalam basah di ganti
5 Pola aktivitas Aktivitas ibu Aktivitas ibu Ibu mengatakan
memasak, memasak, sudah berjalan ke
membersihkan membersihkan rumah, kamar mandi untuk
rumah, mencuci mencuci baju merawat BAK dan duduk
baju, dan anak dan suami, untuk menyusui
merawat anak melakukan pekerjaan bayinya
dan suami, rumah tangga
melakukan
pekerjaan
rumah tangga
6 Pola seksual 2 kali / minggu 2 kali / minggu Tidak dilakukan

b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum :Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg, N 88 x/menit, R
24 x/menit, S 36,5°C
b) Kepala dan Leher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasma gravidarum : (-)
Mata : Simetris kanan dan kiri,
konjungtiva
merah muda dan sklera putih.
Mulut : Tidak ada luka atau stomatitis.
Leher : Tidak ada pembengkakan atau
benjolan vena jugolaris dan
kelenjar
tiroid.

c) Payudara

280
Bentuk : Simetris kanan dan kiri
Putting susu : Ada, menonjol (kanan dan kiri),
Colostrum : Ada
d) Abdomen
Dinding perut : Penurunan Fundus Uteri sesuai
Bekas luka : Tidak ada
TFU : 3 jari dibawah pusat
Kandung kemih : Kosong
e) Ekstremitas
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refleks patella : (+)
Kuku : Bersih
f) Genetalia luar
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Perineum : Utuh
Jahitan : Ada
Pengeluaran lokhea : Lochea rubra, merah, cair, khas
g) Anus
Hemoroid : Ada/tidak
h) Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan
c. Interpretasi data dasar, masalah dan kebutuhan
1) Diagnosa
Ny. T umur 21 tahun PIA0 6 jam post partum
a) Data Dasar
(1) Data Subjektif
- Ibu mengatakan perut masih sedikit mules
(2) Data Objektif
- KU baik dan Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital: TD 120/80 mmHg, N 88 x/menit, R
24 x/menit, s 36,5°C

281
- Mata: Kongjungtiva merah muda
- Payudara: Putting susu menonjol, colostrums sudah
keluar
- Abdomen
Palpasa: TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik, dan kandung kemih kosong
- Genetalia : Luka jahit robekan jalan lahir baik
2) Masalah tidak ada
3) Kebutuhan tidak ada

d. Identifikasi Diagnosa Potensial dan Tindakan Antisipasi


Tidak ada
e. Tindakan Segera, Rujukan, dan Kolaborasi
Tidak ada
f. Intervensi
Tanggal 15 April 2018, jam wit 20.31 WIT
a. Baritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
Rasional:
Hasil pemeriksaan akan membuat ibu tenang dan dapat
mengurangi kecemasan serta mau menerima penjelasan dari
petugas
Evidence based:
Menginformasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada
ibu dapat menciptakan hubungan saling percaya dan
menciptakan rasa tenang bagi ibu. (Romauli S, 2011)
b. Observasi TFU, kontraksi dan lochea setiap 1 jam sekali
Rasional :
TFU merupakan indicator untuk mengetahui involusio uteri,
TFU yang tidak sesuai menandahkan kemungkinan adanya
masalah pada nifas, kontraksi uterus yang baik menandahkan
bahwa proses involusio uterus berjalan normal, dan pengeluaran
lochea merupakan indicator untuk mengetahui adanya infeksi

282
Evidence based:
Apabila fundus uteri berada diatas batas normal maka hal ini
menandakan ada sesuatu, salah satunya perdarahan dalam rahim
(Bintariadi, 2004).Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama
masa nifas. Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desi
dua yang nekrotik dari dalam uterus.
Lokhea yang berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi.
Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume karena
adanya proses involusi. (Ary Sulistyawati, 2009 Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas)
c. Observasi perdarahan ibu setiap 1jam sekali
Rasional :
Untuk mengantisipasi syok pada ibu sehabis melahirkan karena
perdarahan dan dapat mengambil tindakan bila ditemui adanya
tanda-tanda perdarahan post partum.
Evidance based:
Setelah melahirkan seorang ibu akan melewati masa pemulihan
hingga seluruh fungsi tubuh kembali normal seperti saat
sebelum melahirkan. Masa ini berlangsung kurang lebih 40
hari(Walyani S.Asuhan Kebidanan masa nifas dan menyusui.
2015)
d. Jelaskan pada ibu tentang mules yang dialaminya
Rasional :
Memberitahu sehingga ibu tidak merasa cemas akibat mules
yang dialami karena ini adalah hal yang normal
Evidence based:
Ada beberapa hormon yang mempengaruhi adalah epinefrin,
norepinefrin, angiotensin, endhothelin, vasoperin, oksitonin
serotinin, dan histamine. Beberapa reseptor hormon pada
membran otot polos akan membuka kanal ion kalsium dan
natrium serta menimbulkan depolarisasi membran. Kadang
timbul potensial aksi yang telah terjadi. Pada keadaan lain,

283
terjadi depolarisasi tanpa disertai dengan potensial aksi dan
depolarisasi ini membuat ion kalsium masuk kedalam sel
sehingga terjadi kontraksi pada otot uterus (Guyton, 2007).
e. Ajarkan kepada ibu dan keluarga cara melakukan masase fundus
untuk menilai kontraksi uterus
Rasional :
Melakukan masase fundus uteri agar kontraksi uterus baik dan
dapat mempercepat proses involusi uteri
Evidance based:
Masase adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan
lunak, biasanya otot , tendon, atau ligament tanpa menyebabkan
pergeseran atau perubahan posisi sendi untuk menurunkan nyeri
dan menghasilkan relaksasi dan latihan meningkatkan sirkulasi
(Simkin, 2007)
f. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan makan makanan
yang bergizi.
Rasional :
Dengan istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang
bergizi akan lebih cepat memulihkan kondisi ibu
Evidance based :
Istirahat membantu mempercepat proses involusi uterus dan
mengurangi perdarahan, memperbanyak jumlah pengeluaran
ASI dan mengurangi terjadinya depresi.
Konsumsi makanan dengan menu seimbang, bergizi
mengandung cukup kalori membantu memulihkan tubuh dan
mempertahankan tubuh dari infeksi (Asih Yusari, 2016).
g. Anjurkan ibu menjaga kebersihan atau personal hygiene
terutama vulva vygiene
Rasional :
Memberikan rasa nyaman dan mencegah infeksi

Evidence based:

284
Karena keletihan kondisi psikis yang belum stabil, biasanya ibu
post partum masih belum cukup kooperatif untuk membersihkan
dirinya. (Ary Sulistyawati, 2009 Buku Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Nifas)
h. Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Rasional :
Agar dalam proses laktasi ibu dan bayi merasa nyaman di man
bayi mendapat cukup ASI dan ibu tidak mengalami putting lecet
Evidence based:
Masalah yang sering terjadi pada ibu menyusui adalah teknik
menyusui yang tidak benar sehingga mengakibatkan lecet
putting susu, dimana bayi tidak menyusu sampai keareola
(Kristyansari, 2009)
i. Ajarkan ibu perawatan payudara pasca melahirkan
Rasional :
Agar payudara tetap terawatt, bersih, serta mempelancar
pengeluaran ASI
Evidence based:
Perawatan payudara sangat penting salah satunya menjaga
kebersihan payudara , terutama kebersihan putting susu agar
terhindar dari infeksi , melunakkan serta memperbaiki bentuk
putiing susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik.
(Kristyansari, 2009)

g. Implementasi
Tanggal 15 April 2018
1.) Jam 20.31 WIT memberitahukan hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital: TD 120/80 mmHg, N 88 x/menit, R 24 x/menit, S 36,5°C
(dalam batas normal)
2.) Jam 20.32 WIT mengukur TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi
ramim (uterus) baik dan lochea rubra
3.) Jam 20.37 WIT mengobservasi perdarahan

285
4.) Jam 20.40 WIT menjelaskan tentang perut mules yang dirasakan
oleh ibu adalah hal yang normal, yaitu karena adanya kontraksi
uterus hal ini dapat mempercepat kembalinya rahim kebentuk
semula.
5.) Jam 20.45 WIT mengajarkan kepada ibu atau suami cara
melakukan masase dengan cara memutar mengikuti jarum jam,
sampai perut (fundus) teraba keras seperti papan
6.) Jam 20.48 WIT menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan
makan makanan yang bergizi seperti sayur dan buah
7.) Jam 20.50 WIT menganjurkan ibu untuk melakukan kebersihan
atau personal hygiene terutama vulva hygiene yaitu mengganti
pembalut setidaknya dua kali sehari atau setelah ibu BAK maupun
BAB ibu dapat mengganti pembalut
8.) Jam 20.53 WIT mengajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar
yaitu :
a) Bersihkan putting susu sebelum menyusui
b) Ibu duduk tegk bersandar pastikan posisi itu nyaman
c) Olesi putting susu dengan ASI
d) Susui bayi ibu jari menehan atas payudara agar hidung bayi
tidak tertutup dan empat jari lainnya menehan bagian bawah
payudara agar bayi dapat menyusui dengan nyaman, masukkan
seluruh putting susu sampai areola ke mulut bayi
e) Susui tiap payudara 10-15 menit. Lakukan bergantian dengan
payudara satunya
f) Saat melepas putting susu jangan tarik begitu saja karena dapat
menyebabkan lecet putting. Tekan dagu sampai mulut bayi
terbuka dan bayi melepas putting
9.) Jam 21.00 WIT mengajarkan pada ibu perawatan payudara pasca
melahirkan yaitu
a) Ambil minyak baby oil, oleskan pada tangan dan usap ke
payudara

286
b) Pijat payudara dengan kedua tangan dari tengah keatas,
kesamping lalu ke bawah sebanyak 20-30 kali
c) Pemijatan dengan cara menyokong payudara dan
menggunakan sisi kiri kelingking sebanyak 20-30 kali dan
pemijatan dengan buku-buku tangan sebanyak 20-30 kali
d) Bersihkan dengan air hangat dan dingin secara bergantian
sebanyak 10 kali

h. Evaluasi
Tanggal 15 April 2018, jam 21.10 WIT
1) Ibu dan keluarga telah memahami hasil pemeriksaan dibuktikan
dengan keadaan ibu baik dan ibu tampak tenang
2) TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dan lochea rubra
3) Vulva masih mengeluarkan darah dibuktikan dengan jumlah 2
pembalut (100 cc) dan telah diganti
4) Ibu telah mengetahui rasa mules yang dirasakan adalah hal yang
normal
5) Ibu mampu melakukan masase dibuktikan dengan ibu melakukan
disaat nyeri
6) Ibu sudah mengerti tentang pentingnya istirahat yang cukup dan
mengomsumsi makanan yang bergizi
7) Ibu bersedia menjaga kebersihan diri dibuktikan ibu telah
mengganti pembalut. Ibu juga telah telah mengganti pakaian saat
basah karena keringat
8) Ibu Nampak menyusui bayi dengan benar, sesuai yang telah
diajarkan
9) Ibu dapat melakukan perawatan payudara sendiri dibuktikan
dengan ibu dapat melakukan perawatan payudara.

287
2. Asuhan Nifas (6 Hari)
Tanggal Pengkajian : 21 April 2018
Waktu Pengkajian : 10.15 WIT
Tempat Pengkajian : Rumah Ny. T
Pengkaji : Cici Paramitha

a. Data Subjektif
1) Ibu mengatakan sudah merasa lebih baik dan tidak ada keluhan
2) Ibu makan-makanan gizi seimbang nasi, sayur, ikan terkadang
daging dan telur. Minum 8 gelas air putih
3) Mengganti pembalut setiap kali BAK dan BAB
b. Data Objektif
1) KU baik dan kesadaran composmentis
2) Tanda-tanda vital : TD 120/60 mmHg, N 80 x/menit, R 20
x/menit, S 37°C
3) Mata : Konjungtiva merah muda
4) Payudara : Putting susu menonjol, ASI lancer
5) Abdomen
TFU : Pertengahan pusat-simpisis
6) Genetalia : Luka jahitan baik, tidak berbau

c. Analisa
Diagnosa : Ny. T umur 21 tahun PIA0 6 hari postpartum

d. Penatalaksanaan
Tanggal 21 April 2018, jam 10.20 WIT
1) Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
Rasional :
Hasil pemeriksaan akan membuat ibu tenang dan dapat mengurangi
kecemasan serta mau menerima penjelasan dari petugas.

288
Evidance based:
Menginformasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
dapat menciptakan hubungan saling percaya dan menciptakan rasa
tenang bagi ibu. (Romauli S, 2011)
2) Observasi ulang tentang TFU, perdarahan (lochea)
Rasional:
Memastikan TFU dan lochea dalam batas normal
Evidence based:
Apabila fundus uteri berada diatas batas normal maka hal ini
menandakan ada sesuatu, salah satunya perdarahan dalam rahim
(Bintariadi, 2004).
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desi dua yang nekrotik dari
dalam uterus. Lokhea yang berbau tidak sedap menandakan
adanya infeksi. Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume
karena adanya proses involusi. (Ary Sulistyawati, 2009 Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas)
3) Observasi tanda-tanda bahaya
Rasional:
Memastikan tidak terjadi infeksi dalam masa nifas
Evidance based:
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan
alat-alat genitalia dalam masa nifas. Masuknya kuman-kuman
dapat terjadi dalam kehamilan, waktu persalinan dan nifas.
Bermacam-macam jalan kuman masuk ke dalam alat kanfungan,
seperti eksogen (kuman dating dari luar), autogen (kuman masuk
dari tempat lain dalam tubuh) dan endrogen (dari jalan lahir
sendiri). Predisposisi infeksi nifas tertinggalnya sisa-sisa uri,
selaput ketuban dan bekuan darah dalam rongga rahim. (Walyani S.
2015)

289
4) Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas
Rasional:
Mencegah komplikasi secara dini serta bila ibu mengalaminya
maka segera ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh
penanganan.
Evidence based:
Pada ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya nifas,
sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu nifas yang
belum mengetahui baik yang diakibatkan masuknya kuman
kedalam alat kandungan. (Prawiharjo, 2005)
5) Pastikan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang
Rasional:
Dengan makanan seimbang dan energy akan membantu pemulihan
kesehatan ibu dimana saat nifas ibu membutuhkan penambahan
kalori 500 setiap hari. Dan merangsang produksi ASI.
Evidance based:
Setelah melahirkan seorang ibu akan melewati masa pemulihan
hingga seluruh fungsi tubuh kembali normal seperti saat sebelum
melahirkan. Masa ini berlangsung kurang lebih 40 hari. Nutrisi
adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila
menyusui akan menignkat 25% Karena berguna untuk proses
kesembuhan dan untuk memproduksi ASI yang cukup untuk
menyehatkan bayi. Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi,
bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus untuk proses metabolism
tubuh, kerja organ tubuh dan proses pembentukan ASI. (Walyani
S.Asuhan Kebidanan masa nifas dan menyusui, 2015)
6) Pastikan dan ingatkan ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional:

290
Istirahat yang cukup akan membantu pemulihan kesehatan ibu dan
relaksasi otot-otot saat interaksi akan menghindari ibu dari
kelelahan berlebihan. Dan produksi ASI cukup.

Evidence based:
Ibu nifas memerlukan istrirahat yang cukup, istirahat tidur yang
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari. Kurang isitrahat akan mempengaruhi ibu dalam
berbagai hal diantaranya mengurangai jumlah ASI yang diproduksi,
memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan seerta menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
untuk merawat bayi dan dirinya. (Walyani S, 2015).
7) Pastikan dan ingatkan ibu menjaga kebersihan atau personal
hygiene terutama vulva hygiene
Rasional :
Memberikan rasa nyaman dan mencegah infeksi.
Evidence based:
Karena keletihan kondisi psikis yang belum stabil, biasanya ibu
post partum masih belum cukup kooperatif untuk membersihkan
dirinya. (Ary Sulistyawati, 2009 Buku Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Nifas)

e. Tindakan / Implementasi
Tanggal 21 April 2018
1) Jam 10.20 WIT
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : TD
110/80 mmHg, N 80 x/menit, R 20 x/menit, dan SB 36,6 oC
(dalam batas normal)
2) Jam 10.25 WIT
Mengobservasi palpasi pada abdomen ibu TFU pertengahan pusat
simfisis, perdarahan normal lochea sanguinolenta, dan tidak
berbau.

291
3) Jam 10.40 WIT
Mengobservasi tanda – tanda bahaya seperti demam, bengkak atau
terasa panas pada alat kelamin, cairan yang keluar berbau, nyeri
payudara

4) Jam 10.50 WIT


Menjelaskan tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu mudah lelah
atau sulit tidur, demam, nyeri atau terasa panas saat BAK,
sembelit, sakit kepala hebat, bengkak pada muka, tangan dan kaki,
nyeri perut, cairan vagina berbau busuk, payudara sangat sakit saat
disentuh, bengkak, putting susu lecet.
5) Jam 11.05 WIT
Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
kurang lebih 500 kalori per hari. Makan pagi seperti nasi, sayur,
ikan, telur, kue donat, susu. Pada makan siang seperti nasi, ikan,
daging, sayur, dan buah. Dan pada malam hari nasi, capcay, ikan,
ubi merah goring, perkedel goreng. Ibu dapat mengkonsumsi scak
seperti 1 cangkir teh manis, wafer, pisang rebus dan kue
6) Jam 11.15 WIT
Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, dengan tidur malam
7 - 8 jam dan tidur siang 1- 2 jam atau tidur saat bayi tertidur
7) Jam 11.25 WIT
Menganjurkan ibu untuk melakukan kebersihan atau personal
hygiene yaitu mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari atau
setelah ibu BAK maupun BAB ibu dapat menggantikan pembalut.
Mandi, membersihkan alat kelamin menggunakan air dan sabun
dan juga menggosok gigi.

g) Evaluasi
Tanggal 21 2018, Jam 11.35 WIT

292
a. Ibu dan keluarga telah memahami hasil pemeriksaan dibuktikan
dengan keadaan ibu yang baik dan tampak tenang
b. Telah dilakukan pemeriksaan TFU, di buktikan dengan dalam
keadaan normal
c. Telah dilakukan observasi tanda-tanda bahaya, dibuktikan tidak
tampak tanda-tanda bahaya
d. Ibu telah mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas dibuktikan
dengan ibu dapat menyebutkan tanda-tanda bahaya
e. Ibu sudah mengetahui mengomsumsi makan gizi seimbang
dibuktikan dengan ibu telah mengomsumsi selama 6 hari
f. Ibu mengetahui pentingnya beristirahat yang cukup dibuktikan
dengan ibu telah melakukan yang dianjurkan
g. Ibu telah menjaga kebersihan diri di buktikan dengan ibu telah
melakukan yang di anjurkan

3. Asuhan Nifas (2 minggu)


Tanggal Pengkajian : 29 April 2018
Waktu Pengkajian : 11.10 WIT
Tempat Pengkajian : Rumah Ny. T
Pengkaji : Cici Paramitha

a. Data Subjektif
Ibu mengatakan sudah merasa lebih baik dan tidak ada keluhan
b. Data Objektif
1) KU baik dan kesadaran composmentis
2) Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, R 20 x/menit, dan
SB 36,5oC
3) Mata : Konjungtiva merah muda
4) Payudara : Putting susu menonjol, ASI lancar
5) Abdomen
Palpasi : TFU tidak teraba dan lochea serosa
6) Genetalia : Luka jahitan baik, tidak berbau

293
c. Analisa
Diagnosa: Ny. T umur 21 tahun PIA0 2 minggu post partum

d. Penatalaksanaan
1) Rencana / Intervensi
Tanggal 29 April 2018, Jam 11.10 wit
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional:
Hasil pemeriksaan akan membuat ibu tenang dan dapat mengurangi
kecemasan serta mau menerima penjelasan dari petugas
Evidence based:
Menginformasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
dapat menciptakan hubungan saling percaya dan menciptakan rasa
tenang bagi ibu. (Romauli S, 2011)
b. Lakukan pemeriksaan dan memastikan TFU, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak berbau
Rasional:
Memastikan terjadi infeksi dalam masa nifas
Evidence based:
Apabila fundus uteri berada diatas batas normal maka hal ini
menandakan ada sesuatu, salah satunya perdarahan dalam rahim
(Bintariadi, 2004).
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desi dua yang nekrotik dari
dalam uterus. Lokhea yang berbau tidak sedap menandakan adanya
infeksi. Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume karena
adanya proses involusi. (Ary Sulistyawati, 2009 Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas)
c. Observasi tanda-tanda bahaya

294
Rasional:
Memastikan terjadi infeksi dalam masa nifas
Evidence based:
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-
alat genitalia dalam masa nifas. Masuknya kuman-kuman dapat terjadi
dalam kehamilan, waktu persalinan dan nifas. Bermacam-macam jalan
kuman masuk ke dalam alat kanfungan, seperti eksogen (kuman
dating dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam
tubuh) dan endrogen (dari jalan lahir sendiri). Predisposisi infeksi
nifas tertinggalnya sisa-sisa uri, selaput ketuban dan bekuan darah
dalam rongga rahim. (Walyani S, 2015)
d. Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas
Rasional:
Mencegah komplikasi secara dini serta bila ibu mengalaminya maka
segera ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh penanganan.
Evidence based:
Pada ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya nifas ,sangat
penting dan perlu , oleh karena masih banyak ibu nifas yang belum
mengetahui baik yang diakibatkan masuknya kuman kedalam alat
kandungan.(Prawiharjo, 2005)
e. Pastikan ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang
Rasional:
Dengan makanan seimbang dan energy akan membantu pemulihan
kesehatan ibu dimana saat nifas ibu membutuhkan penambahan kalori
500 setiap hari. Dan merangsang produksi ASI.
Evidance based:
Setelah melahirkan seorang ibu akan melewati masa pemulihan
hingga seluruh fungsi tubuh kembali normal seperti saat sebelum
melahirkan. Masa ini berlangsung kurang lebih 40 hari. Nutrisi adalah
zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
menignkat 25% Karena berguna untuk proses kesembuhan dan untuk

295
memproduksi ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi. Nutrisi yang
dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori
bagus untuk proses metabolism tubuh, kerja organ tubuh dan proses
pembentukan ASI. (Walyani S.Asuhan Kebidanan masa nifas dan
menyusui.2015)

f. Pastikan dan ingatkan ibu untuk istirahat yang cukup


Rasional:
Istirahat yang cukup akan membantu pemulihan kesehatan ibu dan
relaksasi otot-otot saat interaksi akan menghindari ibu dari kelelahan
berlebihan. Dan produksi ASI cukup.
Evidence based:
Ibu nifas memerlukan istrirahat yang cukup, istirahat tidur yang
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari. Kurang isitrahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai
hal diantaranya mengurangai jumlah ASI yang diproduksi,
memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
seerta menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi
dan dirinya. (Walyani S, 2015)
g. Pastikan dan ingatkan ibu menjaga kebersihan atau personal hygiene
terutama vulva hygiene
Rasional:
Memberikan rasa nyaman dan mencegah infeksi.
Evidence based:
Karena keletihan kondisi psikis yang belum stabil, biasanya ibu post
partum masih belum cukup kooperatif untuk membersihkan dirinya.
(Ary Sulistyawati, 2009 Buku Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas)

2) Tindakan / Implementasi
Tanggal 29 April 2018
a. Jam 11.15 WIT

296
Memberitahu ibu tentang hasil tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg,
N 80 x/menit, R 20 x/menit, dan SB 36,5 oC (dalam batas normal).
b. Jam 11.25 WIT
Melakukan palpasi pada abdomen ibu TFU pertengahan pusat
simfisis, perdarahan normal lochea serosa, dan tidak berbau.

c. Jam 11.35 WIT


Mengobservasi tanda – tanda bahaya seperti demam, sulit tidur, sakit
kepala yang hebat, terasa nyeri saat BAK , sembelit, cairan vagina bau
busuk, payudara terasa sakit saat di sentuh, bengkak, dan putting susu
lecet
d. Jam 11.40 WIT
Menjelaskan tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu mudah lelah atau
sulit tidur, demam, nyeri atau terasa panas saat BAK, sembelit, sakit
kepala hebat, bengka pada muka, tangan dan kaki, nyeri perut, cairan
vagina berbau busuk, payudara sangat sakit saat disentuh, bengkak,
putting susu lecet.
e. Jam 11.50 WIT
Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi kurang
lebih 500 kalori per hari. Makan pagi seperti nasi, sayur, ikan, telur,
kue donat, susu. Pada makan siang seperti nasi, ikan, daging, sayur,
dan buah. Dan pada malam hari nasi, capcay, ikan, ubi merah goring,
perkedel goreng. Ibu dapat mengkonsumsi scak seperti 1 cangkir teh
manis, wafer, pisang rebus dan kue
f. Jam 11.55 WIT
Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, dengan tidur malam 7 -
8 jam dan tidur siang 1- 2 jam atau tidur saat bayi tertidur
g. Jam 12.00 WIT
Mengingatkan ibu untuk melakukan kebersihan atau personal hygiene
yaitu mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari atau setelah ibu
BAK maupun BAB ibu dapat menggantikan pembalut. Mandi,

297
membersihkan alat kelamin menggunakan air dan sabun dan juga
menggosok gigi

3) Evaluasi
Tanggan 29 April 2018, Jam 12.05 WIT
a. Ibu dan keluarga telah memahami hasil pemeriksaan dibuktikan
dengan keadaan ibu baik dan ibu tampak tenang
b. TFU tidak teraba dan lochea serosa
c. Telah dilakukan observasi pemeriksaan tanda-tanda bahaya,
dibuktikan tidak tampak tanda-tanda bahaya
d. Ibu telah mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas dibuktikan
dengan ibu dapat menyebutkan tanda-tanda bahaya nifas
e. Ibu telah mengomsumsi gizi seimbang seperti pada pagi hari ibu
makan roti terkadang nasi, sayur dan telur. Pada siang hari ibu
makan nasi, sayur, ikan terkadang daging dan terkadang buah, pada
malam hari ibu makan nasi, ikan atau telur dan sayur. Ibu minum
12 gelas sehari
f. Ibu mengatakan istirahat siang 1 jam dan malam 9 jam. Ibu tidur
terjaga dikarenakan susui bayi dan mengganti popok bayi jika
penuh
g. Ibu nampak bersih, keadaan kondisi vulva tampak bayi
mengeluarkan cairan putih

4. Asuhan Nifas (6 minggu)


Tanggal Pengkajian : 27 Mei 2018
Waktu Pengkajian : 10.10 WIT
Tempat Pengkajian : Rumah Ny. T
Pengkaji : Cici Paramitha
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan tidak mengalami tanda-tanda bahaya
b. Data Objektif
1) KU baik dan kesadaran composmentis

298
2) Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, R 20 x/menit, dan
SB 36,5oC
3) Mata : Konjungtiva merah muda
4) Payudara : Putting susu menonjol, ASI lancar
5) Abdomen
Palpasi : TFU tidak teraba dan lochea alba
6) Genetalia : Luka jahitan sudah mongering

c. Analisa
Diagnosa: Ny. T umur 21 tahun PIA0 6 minggu post partum

d. Penatalaksanaan
1) Rencana / Intervensi
Tanggal 27 Mei 2018, Jam 10.15 WIT
a) Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
Rasional:
Hasil pemeriksaan akan membuat ibu tenang dan dapat mengurangi
kecemasan serta mau menerima penjelasan dari petugas
Evidence based:
Menginformasikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
dapat menciptakan hubungan saling percaya dan menciptakan rasa
tenang bagi ibu. (Romauli S, 2011)
b) Tanyakan pada ibu tentang penyulit yang ibu alami
Rasional:
Penyulit atau sesuatu yang dirasakan selama masa nifas
Evidance based:
Bidan sebagi ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
diharapkan mampu melakukan deteksi dini adanya penyulit maupun
komplikasi pada ibu nifas, dengan perawatan masa nifas yang
komprehensif. (Jurnal Midpro, vol.6 desember 2014)
c) Jelaskan tentang keluarga berencana
Rasional:

299
Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera serta membatasi kelahiran.
Evidence based:
Konseling mengenai keluarga berencana dilakukan pada minggu ke
enam masa nifas. Diharapkan dengan konseling ini dapat
mempengaruhi keputusan penggunaan kontrasespi pasca melahirkan.
(Saleha,2009)

2) Tindakan / Implementasi
Tanggal 27 Mei 2018
a) Jam 10.20 WIT
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan Keadaan umum baik, dan
kesadaran composmentis. Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg, N 80
x/menit, R 20 x/menit, dan SB 36,5 oC.
b) Jam 10.25 WIT
Menanyakan pada ibu penyulit yang dirasakan selama ini
c) Jam 10.35 WIT
Menjelaskan tentang keluarga berencana yaitu untuk membentuk
keluarga yang sejahtera serta membatasi atau menjarakkan kehamilan
dengan dapat menggunakan alat kontrasepsi.

3) Evaluasi
Tanggal 27 Mei 2018, Jam 10.40 WIT
a. Ibu telah mengetahui hasil dibuktikan dengan ibu tampak senang
dengan hasil pemeriksaan
b. Ibu mengatakan tidak ada penyulit dibuktikan dengan selama masa
nifas ibu tidak mengalami keluhan
c. Ibu telah mengetahui tentang keluarga berencana dibuktikan ibu
mengetahui dari keluarga setempat

300

Anda mungkin juga menyukai