Anda di halaman 1dari 6

Tugas Laporan : Mata Kuliah, Geografi Pariwisata

Dosen : Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si

UPAYA BALI DALAM MENANGANI

COVID 19

Oleh:

Danang Al Hasri Yuhandana (1911511018)

PROGRAM STUDI SARJANA DESTINASI PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
PENDAHULUAN

Pandemi COVID 19 ini telah membawa dampak pada sektor ekonomi,pariwisata,sosial


budaya, dan kesehatan. Tetapi di paper ini akan lebih membahas pada dampak virus corona
terhadap pariwisata itu sendiri. Sangat disayangkan bahwa sektor pariwisata terkena dampak
yang sangat serius dalam pandemi COVID 19 ini, seperti yang kita ketahui sendiri bahwa sektor
pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa Negara yang paling banyak

Seperti yang kita ketahui Pemerintah Provinsi Bali mecatat pasien postif COVID 19
hingga 30 Mei 2020 mencapai 455 orang dengan total kesembuhan 328 orang atau sebanyak
72,08% dan pasien meninggal sebanyak 4 orang atau 0,88%. Dilansir dari Liputan6.com. Sejak
WHO mengumumkan pandemi corona Covid-19, Indonesia menutup kunjungan dan
menangguhkan kebijakan visa kedatangan pada Maret 2020. Pada Jumat pekan lalu, Bali
melaporkan terdapat 343 kasus positif dan empat kematian. Tingkat kematian di bawah rata-rata
nasional 6,4 persen, menurut Reuters, seperti dikutip dari Lonely Planet, Senin (25/5/2020). Jika
Bali berhasil mempertahankan tingkat infeksi yang rendah, Kementerian Pariwisata berharap
untuk membuka kembali pembatasan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk pengunjung
internasional mulai Oktober. Dari Juni hingga Oktober, kementerian akan berupaya
menyempurnakan detail untuk mempersiapkan Bali menyambut para wisatawan."Menimbang
bahwa Bali adalah tujuan wisata utama, perlu untuk mengambil langkah segera dan cepat untuk
memulihkan semua tujuan wisata yang terkena dampak," kata Sekretaris Kementerian
Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.

Dalam menenkan angka pertumbuhan COVID 19, Pemprov Bali mempunyai caranya
tersendiri dan solusi agar tidak adanya kasus baru yang terjadi. Hal berikut akan penulis bahas di
pembahasan.

1
PEMBAHASAN

Dalam merendam penyebaran Covid – 19, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan surat
edaran bersama antara Gubernur Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali dan
Majelis Desa Adat tentang prosesi pawai ogoh-ogoh yang dilaksanakan malam hari sebelum hari
raya Nyepi dilaksanakan. Penutupan tempat – tempat wisata dan tingkat kesadaraan masyarakat
bali juga menjadi salah satu faktor dalam menakan penyebaran Covid 19. Bali juga diuntungkan
dari letak geografinya, dikarenakan untuk memasuki pulau Bali hanya ada 2 cara yaitu melalui
Pelabuhan Ketapang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, membuat semakin mudah untuk
menyeleksi siapa saja yang boleh keluar masuk dari pulau Bali.

Terkait solusi agar tidak adanya kasus baru yang terjadi di Bali, Sekretaris Daerah
Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, pemerintah setempat akan mewajibkan semua
penumpang yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk memperlihatkan hasil negatif dari uji
swab berbasis PCR.

Dilansir dari Liputan6.com "Uji swab dengan metode PCR merupakan filter yang kuat.
Selama ini kita gunakan rapid test, hasilnya tidak memberikan keyakinan penuh. Mereka yang
hasil rapid test-nya nonreaktif tidak seterusnya tetap negatif Covid-19, ini yang kami evaluasi
dan tingkatkan upaya penanganannya," kata Dewa Indra dalam rapat koordinasi virtual melalui
video conference di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV di Denpasar, Kamis (21/5/2020).

Sebelumnya, Gubernur Bali mengirimkan surat dengan Nomor 550/3653/Dishub,


tertanggal 18 Mei 2020 yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan perihal Pengendalian
Penumpang pada Pintu Masuk Wilayah Bali. Surat Gubernur Bali itu direspons oleh Menteri
Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara yang mengeluarkan surat bernomor:
UM.101/0002/DRJU.KSHIU 2020 tanggal 20 Mei 2020 yang juga ditujukan kepada Kantor
Otoritas Bandara Wilayah IV. Surat Ditjen Pehubungan Udara itu memuat tiga poin penting.
Pertama, bagi penumpang yang tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali diminta untuk
menunjukkan hasil negatif uji swab berbasis PCR yang dikeluarkan oleh laboratorium rumah
sakit pemerintah atau pemerintah daerah atau laboratorium lain yang ditunjuk oleh Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19. Kedua, bagi calon penumpang yang akan berangkat dari

2
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Denpasar diwajibkan untuk memiliki Surat Keterangan Hasil
Negatif Covid-19 dari Uji Swab atau Rapid Test selama-lamanya tujuh hari terhitung saat
ketibaan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Ketiga, pada saat calon penumpang membeli
tiket pesawat udara, operator penerbangan harus melakukan verifikasi terhadap surat keterangan
sebagaimana dimaksud pada butir kedua tersebut. Hal ini dilakukan untuk menekan pertumbuhan
penyebaran COVID 19 dan mencegah adanya klaster baru.

Pemeriksaan cepat juga menjadi salah satu kunci sukses Bali dalam menangani Covid 19.
Dilansir dari liputan6.com. Ketua Tim Laboratorium Pemeriksaan Kasus Covid-19 Provinsi Bali,
Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan, pemeriksaan atau tes sampel secara cepat merupakan
salah satu kunci sukses Pulau Dewata menangani penyebaran virus corona. "Konsep penanganan
Covid-19 adalah test, treatment, tracking. Semakin cepat melakukan tes, makin cepat diobati,
makin cepat melakukan tracking para orang yang kontak dengan kasus," kata Sri dalam
telekonferensi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Selasa
(5/5/2020).

3
KESIMPULAN

Pemerintah Provinsi Bali telah sangat berupaya dalam menangani penyebaran Covid 19
ini. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya penutupan tempat – tempat wisata, penyeleksian
orang yang ingin masuk ke pulau Bali dan adanya pemeriksaan cepat Covid 19. Ditambah lagi
dengan kesadaran masyarakat untuk menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
seperti ditiadakanya ogoh – ogoh. Kementrian juga berupaya menyempurnakan detail untuk
mempersiapkan Bali menyambut para wisatawan. Dengan ini diharapkan Bali mampu menjadi
wilayah pertama yang bebas dari Covid 19 karena Bali adalah tujuan wisata utama, dan rata –
rata orang bali bergantung pada pariwisata.

4
DAFTAR PUSTAKA

Divianta, D. (2020, Maret 17). Meredam Penyebaran Covid-19, Pemprov Bali Imbau Warga Tak Pawai
Ogoh-Ogoh. Retrieved from Liputan6.com:
https://www.liputan6.com/regional/read/4204558/meredam-penyebaran-covid-19-pemprov-
bali-imbau-warga-tak-pawai-ogoh-ogoh (diakses pada tanggal 31 Mei 2020)

Komarudin. (2020, Mei 25). Sektor Pariwisata Bali Akan Dibuka Kembali Oktober 2020. Retrieved from
Liputan6.com: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4262694/sektor-pariwisata-bali-akan-
dibuka-kembali-oktober-2020 (diakses pada tanggal 31 Mei 2020)

Liputan6.com. (2020, Mei 22). Pendatang yang Masuk Bali Wajib Bawa Hasil Uji Swab Mulai 28 Mei.
Retrieved from https://www.liputan6.com/news/read/4260584/pendatang-yang-masuk-bali-
wajib-bawa-hasil-uji-swab-mulai-28-mei (diakses pada tanggal 31 Mei 2020)

Makdori, Y. (2020, Mei 5). Pemeriksaan Cepat Kunci Keberhasilan Bali Tangani Corona Covid-19.
Retrieved from Liputan6.com: https://www.liputan6.com/news/read/4246102/pemeriksaan-
cepat-kunci-keberhasilan-bali-tangani-corona-covid-19 (diakses pada tanggal 31 Mei 2020)

Anda mungkin juga menyukai