Anda di halaman 1dari 4

HIPERTANSI DALAM KEHAMILAN

A. DEFINISI

Hipertensi adalah masalah medis yang umum ditemui selama kehamilan (terjadi pada 6-8%
kehamilan). Hipertensi dalam kehamilan menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta janin.
Perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan adalah penyebab utama kematian ibu di negara
berkembang. Berdasarkan klasifikasi yang direkomendasikan oleh NHBEP (The National High
Blood Pressure Education Program) Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy,
gangguan hipertensi selama kehamilan dibagi menjadi 4 kategori:

 Hipertensi kronik
 Preeklampsia-Eklampsia
 Preeklampsia superimposed (dengan hipertensi kronis)
 Hipertensi gestasional (hipertensi sementara pada kehamilan atau hipertensi kronis yang
teridentifikasi pada paruh terakhir kehamilan)

Diagnosis hipertensi pada semua jenis hipertensi dalam kehamilan dapat ditegakkan jika tekanan
darah sistolik ≥140 mm Hg dan diastolik ≥90 mm Hg pada dua kali pengukuran dengan jeda
waktu 4 jam. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang sudah ada sebelum umur kehamilan 20
minggu (midpregnancy) atau kondisi hipertensi muncul setelah umur kehamilan 20 minggu,
tetapi menetap sampai 3 bulan pascapersalinan. Sekitar 20-25% perempuan degan hipertensi
kronik akan mengalami preeklampsia pada saat hamil. Preeklampsia adalah kondisi hipertensi
yang didapatkan pada usia kehamilan setelah 20 minggu yang disertai dengan proteinuria dan
dengan atau tanpa edema patologis. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang.
Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang didapatkan pertama kali saat kehamilan, tanpa
disertai proteinuria, dan kondisi hipertensi menghilang 3 bulan pasca persalinan.

B. PENYEBAB

Obesitas

Obesitas selama kehamilan dapat memiliki dampak besar pada kesehatan ibu dan bayi. Obesitas
juga dikaitkan dengan risiko penyebab hipertensi yang lebih tinggi. Semakin berat seseorang,
semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan.

Ketika volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, demikian tekanan pada
dinding arteri juga turut meningkat. Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan darah
seseorang ke dinding pembuluh darah. Tekanan ini tergantung pada resistensi pembuluh darah
dan seberapa keras jantung harus bekerja. Saat mengalami obesitas, jantung menjadi lebih keras
bekerja.
Kondisi Bawaan

Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil juga menjadi risiko terbesar hipertensi saat
kehamilan. Ini dapat disebut sebagai hipertensi kronis, dan biasanya diobati dengan obat tekanan
darah. Kondisi ini juga bisa terjadi sebelum 20 minggu kehamilan.

Kolesterol tinggi

Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi juga sangat berhubungan. Ketika arteri menjadi
mengeras dan menyempit dengan plak kolesterol dan kalsium (aterosklerosis), jantung harus
berusaha lebih keras untuk memompa darah melaluinya. Akibatnya, tekanan darah menjadi
tinggi tidak normal. Kolesterol tinggi bisa disebabkan karena pola makan yang tidak sehat.

Gaya hidup

Pilihan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Kelebihan berat badan atau obesitas, atau tidak tetap aktif adalah faktor risiko utama untuk
tekanan darah tinggi.

Seiring waktu, pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola
makan yang buruk dapat berdampak buruk pada tubuh. Pilihan gaya hidup dapat menyebabkan
masalah berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi.

C. GEJALA

 Ditemukannya kelebihan protein dalam urin (proteinuria) atau tanda-tanda


tambahan masalah ginjal.
 Sakit kepala yang parah.
 Perubahan penglihatan, penglihatan menjadi kabur atau sensitivitas cahaya.
 Nyeri pada perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk Anda di sisi kanan

D PENCEGAH

1.Ketahui Tingkat Tekanan Darah sebelum Hamil.

2.Kurangi Asupan Garam.

3.Olahraga Rutin.

4.Perhatikan Obat-obatan yang Dikonsumsi.

5.Jalani Pemeriksaan Prenatal Rutin.

6.Hindari Rokok dan Alkohol.


ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. DEFINISI

Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang
dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi
hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali
menjelang persalinan, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat memiliki
cadangan zat besi yaitu 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for disease control
(1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11g/dl pada
trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua. (Irianto, K.
2014).

B PENYEBAB

Kurang Asupan Zat Besi

Kekurangan zat besi ketika hamil merupakan salah satu penyebab anemia pada ibu hamil. Jika
seorang wanita kekurangan asupan zat besi, besar kemungkinan masa kehamilan akan berjalan
tidak normal. Untuk itu, makanan yang mengandung zat besi harus banyak dikonsumsi wanita
untuk terhindar dari penyakit ini.

Pasalnya, zat besi sangat diperlukan oleh tubuh untuk pembentukkan sel darah merah yang
membawa oksigen ke seluruh tubuh. Padahal, ibu hamil membutuhkan zat besi ekstra sebanyak
14,8 mg per hari. Contoh makanan yang mengandung zat besi adalah bayam, daging sapi, kacang
merah, tomat, tiram, dan banyak lainnya.

 Faktor Genetik

Beberapa variasi genetik rupanya dapat menyebabkan produksi sel darah merah pada tubuh tidak
berjalan normal. Alhasil, sel darah merah tidak mampu bertahan lama di pembuluh darah
sehingga mengganggu jalannya oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.

Oleh karena itu, kelainan genetik menjadi penyebab anemia pada ibu hamil yang tidak
terelakkan. Cara untuk mencegahnya berkembang parah adalah dengan mengonsumsi makanan
mengandung zat besi tinggi.

 . Penyakit Ginjal

Apabila seseorang menderita gangguan pada ginjal, besar kemungkinan mereka terserang
anemia. Ditambah jika mereka adalah ibu hamil. Hal ini disebabkan karena penyakit ginjal
memicu terjadinya gangguan pada produksi hormon EPO dan penyerapan zat besi yang salah.
Penyakit ginjal masuk ke dalam salah satu penyebab anemia pada ibu hamil yang perlu
diwaspadai.
 Inflamasi Kronis

Inflamasi kronis mengakibatkan sistem imun tubuh menghasilkan protein sitokin untuk
mekanisme kesehatan. Meski demikian, protein sitokin rupanya memiliki pengaruh terhadap
respon tubuh, khususnya terhadap EPO sehingga menghambat penyerapan zat besi.

Contoh inflamasi kronis sebagai penyebab anemia pada ibu hamil adalah HIV/AIDS,
Tuberkulosis, Siphilis, Infeksi jantung dan Infeksi tulang.

 Kanker

Julukan kanker sebagai penyakit terganas rupanya bukan tanpa sebab. Pasalnya, penyakit ini
dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya yang
awalnya sehat-sehat saja. Contoh kanker yang menjadi penyebab anemia pada ibu hamil adalah
kanker payudara dan kanker limfa.

 Kadar Hemoglobin Rendah

Keadaan hemoglobin yang normal dan sehat memiliki peranan penting untuk mengangkut
oksigen dan nutrisi di dalam tubuh ibu hamil dan juga janin yang dikandung. Namun, kadar
hemoglobin rendah menjadi penyebab anemia pada ibu hamil karena penderitanya akan
mengalami kekurangan darah.

C GEJALA

 Cepat lelah dan merasa lemah.


 Kulit tampak pucat.
 Denyut jantung tidak teratur.
 Sesak napas.
 Nyeri dada dan sakit kepala.

D PENCEGAHAN

 Kontrol Antenatal Rutin (antenatal care) Kontrol kehamilan merupakan salah


satu cara mencegah anemia pada ibu hamil yang paling baik. ...
 Konsumsi Suplementasi Kehamilan. Anemia dapat disebabkan oleh
kekurangan asam folat dan vitamin B12. ...
 Konsumsi Tablet Zat Besi. ...
 Konsumsi Makanan Bernutrisi.

Anda mungkin juga menyukai