Anda di halaman 1dari 3

Nama: Media Wati Kaban

NIM: 17031160
Tugas 1 Kewirausahaan

Tuliskan satu contoh wirausahaan sukses, deskrisikan perjalanan hingga meraih sukses? (baik itu
keluarga, tetangga, ataupun yang lainnya)!

Tri Sumono adalah bukti nyata akan kisah sukses ini dan sekarang ia mempunyai
pendapatan per bulan hingga ratusan juta. Salut dan kagum dengan perjuangannya demi
menggapai mimpi,  CV 3 Jaya yang dirintisnya, serta usaha lain seperti peternakan burung, jahe
dan pertanian padi, dan masih banyak lagi membuat omzet yang diterima Pak Tri saat ini
mencapai lebih dari Rp 500 juta per bulan. Pengusaha Sukses yang satu ini dulunya adalah
seorang tukang sapu. Tri Sumono nama aslinya. Seorang pria kelahiran Gunung Kidul 7 Mei
1973 dan ia hanyalah seorang lulusan SMA tanpa keahlian.  Pada tahun 1993 ia nekad merantau
ke Kota Jakarta meskipun hanya berbekal tas berisi kaos dan ijazah SMA yang baru
diperolehnya. Sesampai di Jakarta Tri Sumono mulai mencari pekerjaan apa saja tanpa memilih-
milih. Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup.

Pekerjaan pertama yang ia dapat adalah menjadi buruh bangunan di Ciledug – Jakarta
Selatan. Selang beberapa bulan ia akhirnya dapat tawaran untuk jadi tukang sapu di sebuah
kantor di Palmerah – Jakarta Barat. Tawaran untuk jadi tukang sapu langsung diambilnya tanpa
pikir panjang. Dengan anggapan bahwa menjadi tukang sapu akan lebih mudah dibanding jadi
kuli bangunan. Dari tukang sapu kemudian diangkat menjadi office boy. Hal ini ia dapat lantaran
kinerjanya yang sangat baik. Dari office boy, ia kembali mendapat tawaran menjadi tenaga
pemasar hingga karirnya menajak sampai menjadi penanggung jawab gudang. Selama bekerja di
kantor, Tri Sumono juga coba-coba mencari penghasilan tambahan. Pada saat libur kantor atau
setiap hari Sabtu dan minggu ia berjualan pernak pernik aksesori seperti jepit rambut, kalung dan
lain-lain di Stadion Gelora Bung Karno. Usahanya ini ia lakoni selama 4 tahun dengan modal
100 ribu rupiah.

Dari pengalaman jualan ini kemudian ia berpikir, bahwa usaha sendiri ternyata lebih
menjanjikan daripada jadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Pada tahun 1997 ia nekad mundur
dari pekerjaan kantor dan menekuni jualan aksesorinya hingga memiliki kios di Mall Graha
Cijantung. Tahun 1999, ia membeli rumah di Perumahan Pondok Ungu Bekasi Utara hasil dari
penjualan kios di Mall Graha Cijantung karena ditawar orang dengan harga mahal. Di tempat
baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai. Saat itu, ia langsung membuka toko sembako.
Menurutnya bisnis ini lumayan menjanjikan karena ke depan, Perumahan Pondok Ungu
tempatnya bermukim itu bakal berkembang dan menjadi ramai.

Pada saat itu Pondok Ungu masih terbilang sepi. Demi meramaikan kawasan tempatnya
tinggal, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan yang di pasarkan dengan harga
miring. Rumah kontrakan ini kebanyakan disewa oleh pedagang keliling, seperti penjual
bakso,dan gorengan. Cerdas sekali Tri Sumono, selain mendapat hasil dari rumah kontrakan,
para pedagang itu juga meramaikan toko sembako miliknya. Melihat took sembako Tri mulai
ramai, banyak warga di luar tempat tinggalnya mulai mengenal tokonya.

Seiring waktu berjalan, naluri usahanya semakin menjadi. Pada tahun 2006, Tri mulai
tertarik dengan bisnis pembuatan sari kelapa. Dari beberapa kabar yang diperolehnya diketahui
bahwa untuk membuat sari kelapa adalah proses dari fermentasi air kelapa murni dengan bantuan
bakteri Acetobacter xylium. Tapi Tri tidak patah semangat, ia terus belajar bagaimana untuk
menghasilkan sari kelapa yang baik dan berkualitas standar yang ditetapkan perusahaan. Seorang
dosen di IPB ditemuinya dengan maksud untuk belajar fermentasi. Sang dosen awalnya enggan
mengajari mengingat Tri yang hanya lulusan SMA pasti akan kesulitan menerima penjelasannya.

Keseriusan Tri untuk belajar dan kecerdikannya merayu, Pak dosen pun akhirnya mau
mengajarinya selama dua bulan. Setelah banyak mengantongi ilmu, Tri pun memulai kembali
produksi sari kelapanya. Setelah produk sari kelapanya lumayan memuaskan, ia langsung
memproduksi 10.000 nampan dan bisa lolos ke perusahaan. Produksi pertamanya ini senilai Rp
70 juta. Sekarang terbalik, beberapa perusahaan antri mengambil olahan sari kelapanya. Melalui
Perusahaannya CV 3 Jaya, Tri Sumono mengelola banyak cabang usaha, antara lain, produksi
kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta pertanian padi dan jahe.
Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta
menjadi franchise produk Ice Cream Campina.

Anda mungkin juga menyukai