Anda di halaman 1dari 15

Satuan Acaran Penyuluhan (SAP)

A. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Pokok Bahasan : tanda tanda infeksi bayi baru lahir
Sasaran : mahasiswa stikes yarsi
Tanggal Pelaksanaan : 15 januari 2021
Waktu : 1 x 30 menit
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Di Ruang dkkd

1. Tujuan Instruksional Umum


Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu Peseta
mengetahui dan mengerti tentang tanda tanda infeksi bayi baru lahir
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, Peseta Zoom
Meeting, dapat menyebutkan:
a. Pengertian bayi baru lahir
b. Tanda tanda bayi baru lahir
c. Tanda dan gejala infeksi bayi baru lahir
d. Cara mencegah infeksi baru lahir

3. Materi Pengajaran
e. Pengertian bayi baru lahir
f. Tanda tanda bayi baru lahir
g. Tanda dan gejala infeksi bayi baru lahir
h. Cara mencegah infeksi baru lahir
4. Metode Pengajaran
a. Ceramah
b. Diskusi/ Tanya jawab
5. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien
1. 5 Menit Pembukaan :
1. Memberi salam  Menjawab salam,
2. Menjelaskan tujuan mendengarkan dan
pendidikan kesehatan memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
4. Menggali
pengetahuan/apresepsi warga
tentang bbl
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi pendididikan  Memperhatikan dan
kesehatan secara berurutan dan merespon
teratur.
Materi :  Memperhatikan dan
a. Pengertian bayi baru menyimak materi
lahir
b. Tanda tanda bayi
baru lahir
c. Tanda dan gejala
infeksi bayi baru lahir
d. Cara mencegah
infeksi baru lahir  Menanyakan hal
Memberi kesempatan kepada klien yang belum jelas
untuk bertanya  Mendengar dan
 Menjawab pertanyaan klien memperhatikan
dengan tepat dan mudah
dimengerti
3. 10 menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi yang  Mendengar dan
telah disampaikan memperhatikan
2. Mengajukan pertanyan pada  Merespon
klien tentang materi yang pertanyaan
sedang disampaikan
3. Menutup pertemuan dan  Memperhatikan dan
mengucapkan salam penutup. menjawab salam
1. Media Pengajaran
a. LCD
b. Laptop
c. Power Point (PPT)
2. Setting Tempat dan Waktu
a. Setting Tempat

Keterangan :
A B
A : Penyaji
C C
B : Pembawa Acara/ Moderator
C : Peserta
D
D : Observer

b. Waktu
Hari/Tanggal : jumat, 15 januari 2020
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB
Lokasi : Aula Kantor Lurah Siantan Tengah
c. Evaluasi
Metode Evaluasi              : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan               : Lisan (Langsung)
Jumlah Soal                      : 5 soal
1. Pengertian bayi baru lahir
2. Tanda tanda bayi baru lahir
3. Tanda dan gejala infeksi bayi baru lahir
4. Cara mencegah infeksi baru lahir
Jenis soal : Menguraikan secara lisan

B. MATERI SAP bayi baru lahir


1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir antara 2500- 4000 gram (Dep. Kes. RI,
2005). Menurut (Marmi & Kukuh, 2012:268) Asfiksia Neonatorum adalah keadaan
bayi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Meski baru lahir, namun bukan berarti bayi beberapa hari ini belum bisa melakukan
apa-apa. Sejak dalam kandungan, dia telah mampu mendengar dan merespons.
Kemampuan alami ini berkembang setelah mereka lahir
a. Ukuran dan Berat Bayi Baru Lahir
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), bayi laki-laki yang
baru lahir pada umumnya berbobot 3-3,6 kg dengan panjang 48,5-51 cm, dan bayi
perempuan 2,9-3,5 kg dengan panjang 48-50 cm. Pada umumnya sebagian besar
bayi baru lahir akan berada pada berat ini, sementara sebagian kecil lahir dengan
bobot kurang atau lebih dari ukuran tersebut.
b. Kemampuan Motorik: Gerakan Refleks
Bayi Anda lahir dengan beberapa refleks atau gerakan alami tiba-tiba yang dapat
mereka lakukan bahkan di saat tidur. Refleks tersebut antara lain melengkungkan
punggung seperti saat masih berada dalam kandungan, menangis kencang ketika
terkejut mendengar suara kencang, serta tiba-tiba meregangkan tangan dan kaki.
Refleks ini disebut Refleks Moro dan  akan hilang dalam beberapa bulan ke
depan. Refleks lain adalah si Kecil mendorong lidahnya keluar ketika ada sesuatu
yang diletakkan di dalam mulutnya, kakinya akan menjejak-jejak seperti
melangkah ketika menyentuh lantai, dan refleks jari-jari kaki bayi menggenggam
lalu mengembang saat telapak kakinya diusap lembut.
c. Mengisap ASI Secara Alami
Bayi yang baru lahir umumnya menghabiskan waktunya selama 16-17 jam dalam
sehari untuk memejamkan mata. Meski demikian jam tidurnya bisa jadi akan
terputus-putus menjadi sekitar 8 fase tidur. Biasanya mereka akan bangun untuk
minum ASI tiap 2-3 jam sekali. Namun jadwal ini dapat berbeda-beda pada tiap
bayi. Karakteristik BAB bayi baru lahir yang diberikan ASI sedikit berbeda
dengan bayi yang diberi susu formula.
Bayi baru lahir juga secara alami akan memalingkan wajah dan membuka
mulutnya ketika Anda meletakkan jari atau puting pada pipi dan sudut bibirnya.
Gerakan ini dia lakukan untuk menyusu dan secara alami dapat langsung
mengisap payudara untuk minum ASI.
Dia dapat mencium aroma ASI dan mendekat ke sumbernya. Hal inilah yang
membuat inisiasi menyusui dini (IMD) dapat dilakukan, yaitu ketika bayi yang
baru saja lahir secara alami mendekat ke payudara untuk mendapatkan sumber
makanan pertamanya. Kemampuan ini juga membuat bayi merasa lebih nyaman
berada di dalam dekapan dada ibunya. Selain itu, dia juga dapat mencium bau
tidak sedap, seperti bau tinjanya sendiri pada popok. Meski baru lahir, dia sudah
dapat mengecap dan merasakan pahit dan manis, bahkan dengan kemampuan
yang lebih tajam daripada orang dewasa. Sementara rasa asin baru dapat dirasakan
pada sekitar usia 5 bulan. Perkembangan tiap anak akan terlihat unik sehingga
tidak perlu terlalu khawatir jika anak Anda belum menunjukkan tanda-tanda
seperti di atas pada usia ini. Sebagai orang tua baru, penting untuk memastikan
kebutuhan bayi terpenuhi tepat waktu karena seluruh hidup bayi pada usia ini
sangat tergantung kepada ASI dan kesabaran ayah-ibunya. Untuk mendukung
tumbuh kembang Si Kecil, Bunda dan Ayah juga dianjurkan untuk rutin
memberikan stimulasi pada bayi
2. Tanda tanda bayi baru lahir normal dan tidak normal
a. Normal
Agar dapat memahami kondisi bayi dengan baik, kenali ciri-ciri bayi normal
saat lahir. Ciri berikut berlaku pada kondisi bayi yang baru lahir hingga berusia satu
bulan pertama. Ini dia ciri-ciri bayi normal saat lahir yang harus kamu ketahui:
1) Menangis
Ciri-ciri bayi normal saat lahir pertama kali adalah adanya suara tangisan keras dan
nyaring. Bayi menangis sesaat setelah lahir menandakan dirinya sehat, dan sedang
berusaha melonggarkan saluran pernapasannya. Apabila saat lahir bayi tidak
menangis, maka dokter atau bidan yang mendampingi persalinan akan melakukan
tindakan khusus. Tangisan adalah bentuk bayi berkomunikasi atau menunjukkan
respon saat merasa lapar, lelah, tidak nyaman, atau ingin ganti popok. Jika saat
bayi berusia beberapa minggu jarang menangis atau tangisannya lemah, maka
orang tua wajib memeriksakannya ke dokter.
2) Anggota Tubuh Lengkap
Kedua, tentu saja ciri-ciri bayi normal saat lahir dilihat dari kondisi fisiknya.
Anggota tubuh yang lengkap menandakan tidak adanya kecacatan fisik luar.
Sedangkan untuk memastikan ada atau tidaknya kecacatan organ beserta fungsi
organ, dibutuhkan pengamatan khusus yang dilakukan oleh dokter.
3) Berat Badan Minimal 2,5 Kilogram
Berat badan juga menjadi ciri-ciri bayi normal saat lahir. Setidaknya, bayi yang
baru lahir memiliki berat badan 2,5 kilogram. Jika kurang dari itu, maka bayi
dipastikan lahir dengan berat badan rendah. Dokter akan memberi penanganan
khusus. Misalnya dengan menempatkan bayi di dalam inkubator dengan suhu
hangat, atau memberi arahan pada orang tua soal bagaimana cara menaikkan berat
badan bayi secara bertahap.
4) Warna Kulit Kemerahan
Ciri-ciri bayi normal saat lahir yang selanjutnya bisa dilihat dari warna kulit bayi.
Warna kemerahan menjadi tanda bahwa bayi lahir dengan kondisi baik. Sebab,
risiko penyakit kuning juga menghantui bayi yang baru lahir. Penyakit kuning akan
membuat sekujur tubuh bayi menguning, karena fungsi hati belum bekerja
maksimal. Akibatnya, zat kuning atau bilirubin akan meningkat. Risiko penyakit
kuning timbul mulai dari saat bayi berusia 1-3 hari, hingga usia lebih dari 2
minggu.
5) Menoleh ke Arah Suara
Bayi yang baru lahir memang langsung mampu mendengar berbagai suara di
sekelilingnya. Hanya saja dirinya belum bisa membedakan suatu suara dengan
jenis suara lain. Salah satu ciri-ciri bayi normal saat lahir adalah dia akan menoleh
ke arah suara. Bayi yang sehat juga cenderung akan lebih merasa tenang saat
mendengar suara ibunya.
6) Sering Tidur
Tidak usah khawatir jika bayi baru lahir akan sering tidur. Sebab, total jam
tidurnya dalam sehari adalah sekitar 20 jam. Jadi, ini adalah ciri-ciri bayi normal
saat lahir. Di sela waktu tidurnya, bayi tentu saja akan terbangun sesaat untuk
berinteraksi secara singkat atau merasa lapar.
7) Sering Buang Air
Ciri-ciri bayi normal saat lahir lainnya juga bisa dilihat dari intensitasnya
melakukan buang air kecil dan buang air besar. Kandung kemih bayi yang baru
lahir hanya mampu menampung urine sebanyak 15 mililiter saja. Maka dari itu,
bayi bisa buang air kecil sebanyak 20 kali dalam sehari. Sedangkan untuk buang
air besar, bayi yang baru lahir bisa melakukannya hingga 10 kali dalam sehari.
8) Warna Feses Normal
Meskipun bayi baru lahir sering buang air, kamu juga harus memastikan bahwa
kualitas feses dan air kencingnya bagus Ini akan membuktikan bahwa sistem
pencernaan bayi sehat dan bayi tidak mengalami dehidrasi.Warna feses bagi bayi
berusia 0-7 hari terlihat agak kehijauan. Sedangkan jika sudah lewat dari usia 7
hari, maka fesesnya berwarna kuning. Waspadai jika pada feses bayi ditemukan
warna kemerahan yang mengindikasikan adanya darah pada feses. Segera
periksakan bayi ke dokter spesialis. Kemudian untuk warna urine, bayi baru lahir
yang normal memiliki warna kuning yang jernih.
9) Bayi Mampu Menggerakkan Anggota Tubuh
Ciri-ciri bayi normal saat lahir yang terakhir adalah soal gerakan anggota tubuh
bayi. Bayi yang baru lahir hingga berusia 1 bulan pertama akan secara bertahap
meningkatkan kemampuannya. Dia akan semakin mampu mengontrol gerak
seluruh anggota tubuhnya. Mulai dari tangan, kaki, gerak mulut, mata, dan lainnya.
Orang tua patut khawatir jika bayi memiliki gerakan refleks yang terjadi berulang,
seperti kejang. Segera periksakan bayi ke dokter, jika menemukan kondisi bayi
baru lahir yang kejang-kejang. Itulah beberapa ciri-ciri bayi normal saat lahir yang
bisa kamu ingat-ingat sebelum melihat si buah hati lahir.
b. Tidak normal
Kelainan kongenital atau cacat lahir didefinisikan sebagai kelainan struktural maupun
fungsional yang dikenali sejak bayi baru lahir. Temuan kasus cacat lahir di dunia
memiliki perbandingan 1:33. Jadi, setidaknya setiap 33 bayi yang baru lahir, 1 di
antaranya mengalami kecacatan berupa kondisi fisik yang tidak sempurna. Ada
beberapa kemungkinan bayi lahir cacat yang perlu orang tua waspadai. Di antaranya
sebagai berikut:

 Bibir sumbing
 Cacat jantung atau penyakit jantung bawaan
 Hidrosefalus atau kecacatan pada otak
 Cystic fibrosis atau kecacatan pada paru-paru
 Cacat lahir pada mata, seperti katarak kongenital dan glaukoma kongenital.
 Clubfoot atau kaki bengkok
 Spina bifida atau cacat tabung saraf
 Gastroschisis atau cacat dinding perut
 Hernia diafragma bawaan
 Down syndrome

3. Penyebab Bayi Lahir Cacat

Jika berbicara mengenai penyebab bayi lahir cacat, ada berbagai hal yang bisa
memungkinkan hal ini terjadi. Di antaranya sebagai berikut:

 Faktor keturunan (genetik)


 Masalah kromosom
 Ibu hamil di atas usia 35 tahun
 Ibu hamil obesitas
 Ibu mengonsumsi rokok dan alkohol saat hamil
 Ibu sembarangan mengonsumsi obat-obatan saat hamil
 Ibu hamil kurang mendapat asupan nutrisi. Seperti asam folat, aneka vitamin, zinc,
protein, dan lain-lain.
 Ibu hamil terinfeksi virus
 Ibu hamil terpapar zat polutan kimia berbahaya

Dari beberapa penyebab di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat penting untuk ibu hamil
menjaga asupan makanan saat hamil. Konsumsi gizi seimbang yang dilengkapi dengan
karbohidrat, protein, asam folat, serat, zinc, dan lain-lain. Selain itu, pastikan untuk ibu
melakukan pemantauan USG dengan dokter spesialis untuk melihat perkembangan janin
setiap bulannya. Dengan begitu, kemungkinan ciri-ciri bayi normal saat lahir akan lebih
besar ditemukan sehingga orang tua dapat bernafas lega

a) Tanda tnada infeksi pada bayi

sepsis neonatorum adalah infeksi darah yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Infeksi
ini bisa menyebabkan kerusakan di berbagai organ tubuh bayi. WHO memperkirakan
terdapat sekitar 3 juta bayi di seluruh dunia meninggal karena sepsis neonatorum
setiap tahunnya. Sepsis neonatorum umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Namun, pada kasus tertentu, sepsis neonatorum juga dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan jamur. Apabila tidak diobati, penyakit infeksi ini bisa menyebabkan
kecacatan hingga kematian pada bayi. Gejala-Gejala Sepsis Neonatorum
Gejala sepsis pada bayi cenderung tidak spesifik. Hal ini menyebabkan bayi yang
terkena sepsis sering dikira mengalami gangguan lain, seperti pneumonia atau
pendarahan otak. Ketika terkena sepsis neonatorum, bayi dapat mengalami beberapa
tanda dan gejala berikut ini:

 Suhu tubuh menurun atau meningkat (demam)


 Bayi tampak kuning
 Muntah-muntah
 Lemas dan kurang responsif
 Kurang mau menyusui
 Diare
 Perut membengkak
 Detak jantung menjadi cepat atau lambat
 Kejang-kejang
 Kulit pucat atau kebiruan
 Sesak napas
 Gula darah rendah

b) Penyebab Sepsis Neonatorum


Berdasarkan waktu terinfeksinya, sepsis neonatorum pada bayi terbagi menjadi dua,
yaitu:
- Infeksi terjadi saat persalinan (early onset)
Sepsis neonatorum yang terjadi setelah persalinan disebabkan oleh infeksi bakteri
yang berasal dari tubuh ibu, seperti Group B Streptococcus (GBS), E.coli, dan
Staphylococcus. Infeksi ini dapat terjadi dalam waktu singkat, yaitu 24–72 jam
setelah persalinan. Selain bakteri, virus herpes simpleks (HSV) atau virus lainnya
juga bisa menyebabkan infeksi parah pada bayi yang baru lahir. Risiko sepsis
neonatorum jenis ini lebih tinggi jika Si Kecil lahir prematur, infeksi plasenta dan
air ketuban, serta lahir dari ibu yang mengalami ketuban pecah dini lebih dari 18
jam sebelum persalinan.
- Infeksi terjadi setelah persalinan (late onset)
Terjadi dalam jangka waktu 4–90 hari setelah bayi lahir. Kuman penyebab infeksi
ini sering kali berasal dari lingkungan, misalnya Staphylococcus aureus,
Klebsiella, dan Pseudomonas. Selain bakteri, jamur Candida juga dapat
menyebabkan sepsis pada bayi. Risiko terjangkit sepsis neonatorum tipe ini akan
meningkat apabila Si Kecil menginap di rumah sakit dalam jangka waktu yang
panjang, terlahir prematur, atau terlahir dengan berat badan rendah.
- Penanganan Sepsis Neonatorum pada Bayi
Bila Si Kecil menderita sepsis neonatorum, pengobatan harus dimulai secepat
mungkin. Bayi dengan sepsis neonatorum perlu mendapat perawatan dan evaluasi
ketat di rumah sakit. Tak jarang, bayi yang terkena sepsis neonatorum perlu
menjalani perawatan di ruang ICU bayi atau NICU. Selama dirawat di rumah sakit,
bayi yang terkena sepsis neonatorum akan diberikan antibiotik dan dipantau ketat
oleh dokter. Pemberian antibiotik dapat dilakukan selama 7–10 hari, jika tidak
ditemukan pertumbuhan kuman pada pemeriksaan kultur darah atau cairan otak.
Jika ditemukan bakteri dalam pemeriksaan oleh dokter anak, antibiotik dapat
diberikan hingga 3 minggu. Sementara itu,  jika sepsis neonatorum disebabkan oleh
virus HSV, bayi akan diberi obat antivirus acyclovir. Selain diberi obat-obatan,
dokter juga akan memantau tanda-tanda vital dan tekanan darah bayi, serta
melakukan pemeriksaan darah lengkap. Jika suhu tubuh bayi tidak stabil, ia bisa
dimasukkan ke dalam inkubator. Sepsis neonatorium adalah kondisi serius dan
masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada bayi. Oleh karena itu,
Bumil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter atau bidan
Selain itu, pastikan Bumil dibantu oleh tenaga kesehatan yang profesional saat
menjalani persalinan. Dengan pemeriksaan dan penanganan sedini mungkin, Si
Kecil akan tercegah dari risiko sepsis neonatorum.

4. Pencegahan
Bayi yang baru lahir baik melalui melahirkan normal atau caesar memiliki
resiko terkena infeksi yang sangat besar. Kondisi ini sangat berhubungan dengan
kondisi sistem kekebalan tubuh bayi yang sangat lemah. Bayi yang baru lahir hanya
memiliki sistem kekebalan tubuh termasuk untuk penyakit yang terbatas saja. Karena
itu perawatan untuk bayi yang baru lahir memang lebih rumit dibandingkan ketika
bayi sudah berusia beberapa bulan. Infeksi bisa menular ke tubuh bayi baik selama
dalam kehamilan, persalinan maupun setelah dilahirkan. Berikut ini adalah beberapa
upaya pencegahan infeksi pada bayi baru lahir.

a. Hidung dan mulut bayi segera dibersikan setelah lahir


Segera setelah bayi lahir maka tenaga medis harus membersihkan bagian mulut
dan hidung bayi. Cara ini dilakukan dengan alat pengisap yang sangat aman
untuk bayi. Ketika bayi lahir normal dan melewati perineum maka kemungkinan
bayi menghisap berbagai cairan dan kotoran yang mungkin bisa masuk ke tubuh
bayi. Bahkan tindakan ini sangat penting untuk mengeluarkan lendir dan
mekonium jika memang ada dalam mulut dan hidung bayi. Tindakan ini juga
sangat penting untuk membantu bayi agar bisa bernafas dengan baik melalui
hidung dan mulut. Jika  bayi tidak bisa bernafas dengan baik maka dokter bisa
memberikan alat bantu nafas khusus untuk bayi.
Informasi persalinan normal:
- tanda tanda akan melahirkan
- ciri ciri kontraksi akan melahirkan
- cara agar persalinan normal tidak sakit
- cara agar melahirkan normal tidak sakit
- teknik pernafasan saat melahirkan
- resiko melahirkan normal setelah caesar
- pembukaan saat melahirkan
b. Segera mengikat plasenta setelah lahir
Ketika bayi lahir maka bayi masih tali plasenta yang terhubung langsung dengan
plasenta. Setelah bayi lahir maka sistem peredaran darah beralih dari plasenta sampai
ke tubuh bayi secara mandiri. Sehingga bagian plasenta sebenarnya sudah tidak
diperlukan lagi. Kemudian tenaga medis akan menjepit bagian tali plasenta hingga
beberapa lama kemudian semua bagian itu akan dipotong dengan alat yang steril.
Cara ini bisa membantu bayi agar tidak terkena infeksi dari plasenta yang masih
melekat dengan tubuh bayi
Informasi persalinan caesar:

 resiko melahirkan normal setelah caesar


 resiko operasi caesar
 bahaya operasi caesar
 pemulihan rahim pasca caesar

c. Bayi menerima suntikan vitamin K


Semua bayi yang baru lahir sangat penting untuk menerima suntikan vitamin K.
Suntikan ini sangat penting untuk membantu sistem pembekuan darah dalam tubuh
bayi dan juga mencegah adanya pendarahan dalam tubuh bayi. Bahkan tindakan ini
sangat penting untuk mencegah adanya infeksi bakteri atau virus yang kemungkinan
sudah masuk ke dalam darah bayi selama dalam kandungan.
Informasi gangguan kehamilan:

 kehamilan ektopik
 hamil anggur
 tanda-tanda hamil kosong
 beda hamil anggur dan hamil diluar kandungan
 hamil anggur pada wanita
 hamil yang tidak terdeteksi

d. Pemberikan vaksin hepatitis B


Penyakit hepatitis B adalah jenis penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak
cairan dan hubungan seksual. Kemungkinan bayi juga bisa mengalami infeksi ini
karena tertular dari ibu hamil yang terkena hepatitis B. untuk mengatasi ini maka bayi
yang  baru lahir sebaiknya langsung menerima vaksin hepatitis B. Biasanya dokter
akan mengatakan hal ini ketika bayi sudah menerima vaksin dari rumah sakit.
(baca: bahaya hepatitis bagi ibu hamil – gejala hepatitis B pada ibu hamil) 
e. Pemberian antibiotik salep ke mata bayi
Bayi yang lahir normal atau caesar kemungkinan juga bisa terkena infeksi akibat
penyakit gonore atau clamidya dari ibu hamil. Penyakit ini bisa menular ke bayi
melalui cairan mata. Karena itu bayi harus menerima antibiotik agar tidak terkena
penyakit infeksi mata pada bayi. Tindakan ini mungkin bisa tidak dilakukan jika
memang ibu sudah bebas dari infeksi penyakit seksual ini.  Antibiotik bisa
menyebabkan pandangan mata bayi kabur namun akan membaik dalam beberapa hari
setelah dilahirkan.
Informasi penyakit mata pada bayi:
 penyebab belekan pada bayi baru lahir
 obat belekan pada bayi
 obat sakit mata untuk bayi
 penyebab mata merah dan berair pada bayi
 penyakit mata pada bayi

f. Membersihkan semua cairan dalam tubuh bayi


Ketika bayi baru lahir maka ada  banyak cairan dan lendir yang melekat dalam tubuh
bayi. Terkadang lapisan lemak juga masih menempel dalam kulit bayi. Semua bahan
yang melekat dalam kulit bayi bisa menyebabkan infeksi yang berbahaya untuk bayi.
Karena itu semua kotoran ini juga harus segera dibersihkan sehingga bayi langsung
bersih. Untuk memandikan bayi biasanya tidak dilakukan kecuali dengan
pertimbangkan khusus. Memandikan bayi yang baru lahir bisa meningkatkan resiko
penurunan suhu yang menyebabkan hipotermia pada bayi baru lahir.
g. Semua perlengkapan dan ruangan persalinan yang steril
Ketika Anda melahirkan di sebuah rumah sakit maka semua alat dan ruang persalinan
harus sangat steril. Infeksi bisa terjadi dimana saja termasuk dari alat yang digunakan
atau bahkan kain-kain yang berada dalam ruang persalinan. Karena itu biasanya
rumah sakit menerapkan suhu yang rendah untuk mencegah perkembangan bakteri
atau infeksi pada bayi baru lahir. Jika Anda tidak mendapatkan fasilitas ini maka
segera bicarakan dengan dokter.
Informasi bayi prematur dan sungsang

 ciri ciri bayi lahir prematur


 penyebab bayi lahir prematur
 cara mencegah bayi lahir prematur
 resiko bayi lahir prematur 7 bulan
 penyebab bayi sungsang
 ciri bayi sungsang
 cara agar bayi tidak sungsang
 bahaya melahirkan bayi sungsang
h. Tenaga medis harus menggunakan sarung tangan dan steril
Tenaga medis yang terlibat dalam persalinan harus menggunakan sarung tangan yang
steril. Semua orang harus mencuci tangan dengan cairan antiseptik sehingga bayi
tidak tertular infeksi ketika diperiksa atau disentuh. Pemeriksaan yang berhubungan
dengan jalur lahir harus dilakukan ketika diperlukan dan semua alat harus steril.
i. Pemeriksaan infeksi B Strep pada ibu hamil
Infeksi B strep untuk bayi yang baru lahir adalah kasus yang paling sering terjadi.
Sebenarnya infeksi ini akan dimulai semenjak bayi baru lahir hingga berusia kurang
lebih 1 minggu. Untuk itu ibu hamil harus bisa melakukan pengujian ketika
kehamilan berumur 35 sampai 37 minggu. Jika memang ibu hamil terkena infeksi
maka bisa menerima antibiotik yang sangat aman untuk ibu dan bayi dalam rahim.
infeksi B strep sering tidak menyebabkan gejala apapun sehingga banyak ibu hamil
yang tidak menyadari ketika terkena infeksi ini. Dan jika tidak dicegah maka bayi bisa
terkena infeksi dengan cepat.
j. Menerima antibiotik selama persalinan
Jika ibu dinyatakan terkena infeksi B Strep maka ibu harus menerima antibiotik
selama proses persalinan. Antibiotik akan diberikan melalui cairan IV dan sangat
aman untuk bayi dan ibu. Dokter bisa memberikan antibiotik ini jika memang ibu
terkena infeksi dan obat yang diberikan setelah pengujian tidak berhasil membunuh
bakteri yang ada dalam tubuh ibu.
k. Persalinan caesar
Ketika ibu menderita beberapa infeksi penyakit menular seksual maka kemungkinan
dokter bisa memberikan alternatif persalinan caesar. Persalinan normal akan membuat
bayi melewati jalan lahir dan kemungkian  bayi akan terkena infeksi dari bakteri atau
sumber penyakit lain pada ibu. Namun pertimbangan ini juga bisa dilakukan jika ibu
mengalami kondisi seperti preeklampsia atau bayi besar dalam kandungan.
Informasi persalinan caesar:

 resiko melahirkan normal setelah caesar


 resiko operasi caesar
 bahaya operasi caesar
 pemulihan rahim pasca caesar

l. Bayi menerima vaksin lengkap sesuai jadwal


Kemudian ketika semua cara untuk mencegah infeksi sudah dilakukan sejak proses
persalinan hingga bayi lahir, maka bayi juga harus menerima vaksin secara rutin
sesuai jadwal. Bayi yang sudah menerima berbagai vaksin atau imunisasi bisa
terhindari dari bahaya bayi tidak imunisasi. Cara ini juga sangat penting untuk
mencegah berbagai penyakit pada bayi hingga tumbuh menjadi anak-anak.
Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir menjadi peran penting bagi ibu hamil,
keluarga dan semua tenaga medis yang menolong persalinan. Jadi semua orang yang
berada dalam tahap tersebut harus menjaga agar bayi tetap sehat hingga tumbuh tanpa
infeksi apapun.

Anda mungkin juga menyukai