Anda di halaman 1dari 3

Nama : Inrawati Onding

NIM :H061181322
Metode-Metode Penjadwalan Proyek Eksplorasi
Pada umumnya penjadwalan proyek dikerjakan oleh konsultan perencana dan kemudian
dikoordinasikan dengan kontraktor dan pemilik (owner) dengan ketentuan yang telah disepakati
dalam kontrak. Dengan demikian, maka penjadwalan waktu setiap kegiatan proyek perlu diatur
secara efisien dan seoptimal mungkin sehingga tidak akan terjadi keterlambatan penjadwalan
waktu, maka kontraktor membuat pengelolaan penjadwalan proyek sesuai dengan karakteristik
proyek konstruksi yang direncanakan dan kondisi di lapangan pada waktu pelaksanaan, serta
mudah untuk dimonitoring pada setiap waktu. Untuk penjadwalan waktu, yang akan dibahas pada
penelitian ini adalah elaborasi antara Metode Bar Chart, Metode Network Diagram
(CPM,PDM,PERT), serta Metode Penjadwalan Linear (Line of Balance, dan Time Chainage
Diagram).

• Bar Chart (Bagan Balok)


Bar Chart (bagan balok) diperkenalkan pertama kali oleh Henry L. Gantt pada tahun 1917
semasa Perang Dunia I. Oleh karena itu, Bar Chart sering disebut juga dengan nama Gantt
Chart sesuai dengan nama penemunya. Sebelum ditemukannya metode ini, belum ada
prosedur yang sistematis dan analitis dalam aspek perencanaan dan pengendalian proyek
(Soeharto, 1999 : 236). Gantt menciptakan teknik ini untuk memeriksa perkiraan durasi
tugas versus durasi aktual. Sehingga dengan melihat sekilas, pemimpin proyek dapat
melihat kemajuan pelaksanaan proyek. Sekarang ini, metode bagan balok masih digunakan
secara luas dan merupakan metode yang umum digunakan sebagian besar penjadwalan dan
pengendalian di industri konstruksi, terutama untuk menyusun jadwal induk suatu proyek,
baik dari mulai kontraktor kecil sampai dengan kontraktor besar, dari sektor swasta sampai
dengan BUMN. Menurut Soeharto (1999) metode ini dapat berdiri sendiri maupun
dikombinasikan dengan metode lain yang lebih canggih.
• Metode Network Diagram
Metode Network Diagram atau metode jaringan kerja diperkenalkan pada tahun 50- an
oleh tim perusahaan DuPont dan Rand Corporation untuk mengembangkan sistem kontrol
manajemen. Metode ini dimaksudkan untuk merencanakan dan mengendalikan sejumlah
besar kegiatan yang memiliki hubungan ketergantungan yang kompleks dalam masalah
desain-engineering, konstruksi, dan pemeliharaan. Metode ini relatif lebih sulit, hubungan
antar kegiatan jelas, dan dapat memperlihatkan kegiatan kritis (Husen, 2008 : 138). Dari
segi penyusunan jadwal, jaringan kerja dipandang sebagai suatu langkah penyempurnaan
metode Bar Chart, karena dapat memberikan jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang
belum terpecahkan oleh metode tersebut. Jaringan kerja merupakan metode yang mampu
menyuguhkan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun waktu kegiatan proyek,
dan selanjutnya dapat memperkirakan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan
(Soeharto, 1999 : 238).
o CPM (Critical Path Method)
CPM dikembangkan pada tahun 1957 oleh J.E. Kelly dari Remington Rand dan
M.R. Walker dari DuPont untuk membantu pembangunan dan pemeliharaan pabrik
kimia di Dupont (Prasetya dan Lukiastuti, 2009 : 33). Solusi CPM yang diadopsi
oleh Kelly pada dasarnya berasal dari “Linear Programming” dan menggunakan
notasi “I-J” untuk menggambarkan hubungan antar kegiatan (Weaver, 2006).
Sekarang ini penjadwalan dengan menggunakan CPM sudah jarang dijumpai, dan
pada umumnya hanya ditemukan di paper-paper akademik yang mana
perhitungannya dilakukan secara manual (Weaver, 2006).
o PDM (Precedence Diagram Method)
PDM dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Angkatan Laut AS yang bekerjasama
dengan Profesor Dr. John Fondahl dari Stanford University untuk mengembangkan
metode perhitungan CPM yang juga akan memecahkan penggunaan "Dummy"
dependensi. Dr. Fondahl membalik metode diagram AOA ke metode AON secara
tradisional yang dikenal dengan precedence method. Pada mulanya hanya ada
hubungan FS saja. Proposal Dr Fondahl diterbitkan sekitar tahun 1977 di Western
Construction (Weaver, 2006). Segera setelah itu, IBM mengembangkan program
komputer yang mengoperasikan perhitungan precedence network. Metode Fondahl
ini kemudian menjadi pilihan untuk critical path method (Uher, 1996 : 33).
Meskipun pendekatan secara subtansi berbeda antara CPM dan PDM, tetapi hasil
perhitungannya sama (O’Brien dan Plotnit, 1999 : 11).
o PERT (Project Evaluation and Review Technique)
PERT dikembangkan sejak tahun 1958 oleh Booz, Allen, dan Hamilton untuk
Angkatan Laut AS dalam proyek pengembangan Polaris Missile System yang dapat
diluncurkan dari kapal selam di bawah permukaan air (Prasetya dan Lukiastuti,
2009 : 33). Proyek tersebut melibatkan beberapa ribu kontraktor dan rekanan di
mana pemilik proyek berkeinginan mengetahui peristiwa-peristiwa apakah yang
memiliki arti penting dalam penyelenggaraan proyek serta sejauh mana
penyimpangannya (Soeharto, 1999 : 268). Pada pelaksanaannya teknik ini mampu
mereduksi waktu selama dua tahun dalam pengembangan senjata tersebut
(Setianto, 2004 : 6). Berbeda dengan CPM dan PDM yang menggunakan perkiraan
waktu komponen kegiatan proyek dengan pendekatan deterministik (satu angka
yang mencerminkan adanya kepastian), PERT menggunakan pendekatan
probabilistik yang dirancang untuk menghadapi situasi dengan kadar
ketidakpastian (uncertainly) yang tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan
(Soeharto, 1999 : 267).
TUGAS

a. Paths
o 0-1-2-3-4-5-8-13
o 0-1-2-3-6-7-8-13
o 0-1-2-3-9-11-12-13
o 0-1-2-3-10-11-12-13
o 0-1-2-3-12-13
b. Jalur kritis
0-1-2-3-6-7-8
Karena pada jalur 7 ke 8 terjadi pemutusan jalur sehingga memungkinkan adanya kendala
sehingga proyek tidak bisa dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai