Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan
sesuai waktu yang telah ditentukan.

Saya tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan berbagai pihak
yang terkait . Dengan demikaian, saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang Maha Esa.


2. Yerry Mias selaku patner belajar saya di pelajaran PENJAS.
3. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung.
4. Teman – teman kelas X MIPA 4

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, maka dari itu, saya
selaku penulis menerima segala kritik, saran, dan segala bentuk tanggapan. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca maupun saya sendiri.

Wonosari, April 2017

Penyusun

Nafsi Hananti

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
A. BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................2
a. Latar Belakang...........................................................................................................................2
b. Tujuan........................................................................................................................................3
d. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
B. BAB II ISI.....................................................................................................................................3
a. Sejarah Renang..........................................................................................................................3
b. Renang.......................................................................................................................................4
c. Manfaat Renang.........................................................................................................................8
C. BAB III PENUTUP.......................................................................................................................9
a. Kesimpulan................................................................................................................................9
b. Daftar Pustaka..........................................................................................................................10

2
A. BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi, olahraga, dan
kompetisi. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan olahraga dan kompetisi dilakukan di kolam renang.


Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang
membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

b. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya :

a. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan.
b. Mengetahui seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan olahraga renang.
c. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.

d. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

a. Bagaimana sejarah renang ?


b. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olahraga renang ?
c. Bagaimanakah peraturan olahraga renang ?
d. Apakah manfaat dari olaraga renang?

B. BAB II ISI

3
a. Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai
berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari zaman batu telah ditemukan di "gua
perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua
mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut
tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5,
Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.[1]
Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai
renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder
ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-
kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John
Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam
perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku
Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade
Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang
Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk
pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada
diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1950.

b. Renang
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan
seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring).
Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan
ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling
dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita
gangguan persendian tulang atau arthritis.

Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam. Oleh karena
itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai,
atau laut yang ingin direnangi.

4
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau ombak
besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang
untuk berenang.

Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi. Berenang di
air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri
penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan
meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus. Manusia
dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang yang ditujukan
untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk
membantu memudahkan bergerak di air.

Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak
di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk
menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk
mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan
berenang untuk kompetisi.

Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan


perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan hidung,serta
penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan untuk memudahkan
berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat berenang.

Perlombaan

a. Perlengkapan Perlombaan
1) Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek
adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam
ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok
start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
2) Lintasan

5
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan
dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan
terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya
sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar
bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk
lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan
5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di
lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di
lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan
catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1,
dan 8.
3) Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh
pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan
sentuh ini hanya 1 cm.Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu
pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai
dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
4) Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol
start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang
meloncat dari balok start. Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari
permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi
bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.

b. Peraturan dalam perlombaan


 Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang
melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan
lutut sedikit ditekuk.

6
 Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan
menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok
start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara
kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama
dalam gaya ganti estafet.
 Hal hal yang dinilai: gaya cepat renang,tehnik renang

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas
balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang
berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris)
diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok
start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus
dalam keadaan diam.

c. Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis
kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan
gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam
Olimpide:
1) Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
2) Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
3) Gaya punggung: 100 m, 200 m
4) Gaya dada: 100 m, 200 m.
5) Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
6) Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
7) Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
8) Marathon 10 km.
9) Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-
nomor renang:
10) Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
11) Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
12) Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
13) Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
14) Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m

7
15) Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
16) Gaya ganti estafet: 4×100 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara
bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya
dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan
diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang
masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya
punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh
perenang gaya bebas.

c. Manfaat Renang
Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara
benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :

1. Membentuk otot

Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah,
dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena
harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru

Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki,
dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang
dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.

3. Menambah tinggi badan

Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih
dalam pertumbuhan tentunya).

4. Melatih pernafasan

8
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar,
dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,

Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun
menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.

6. Self safety

Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).

7. Menghilangkan stres.

Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin
dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.

9
C. BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan
1) Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada
daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk
mendapat prestasi di kancah internasional.
2) Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan
adalah : meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme,
meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa
Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3) Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
4) Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

b. Daftar Pustaka
1) http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-renang.html#ixzz109sdIj6m
2) http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-renang/
3) Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/
4) http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794
5) http://www.google.com

10

Anda mungkin juga menyukai