Anda di halaman 1dari 6

MGT 105 – MANAGEMENT

CATATAN SEMESTER 1 – PERTEMUAN 4


“Managing Start-Ups and New Ventures”

Pengajar :
 Dra. Lily Suhaily, MBA
Penulis/ Kontributor :
 Claudia Woenarso (C)

Do not share this without author’s permission.


Do not share this to a large group of people.
1. What Is Entrepeneurship?
 Merupakan proses memulai usaha bisnis, mengatur sumber daya yang diperlukan,
mengasumsikan risiko dan menikmati imbalan yang diperoleh.
 Entrepreneur merupakan seseorang yang bergerak dalam bidang kewirausahaan.
 5 tipe pemilik perusahaan kecil
a. Idealist: memperoleh imbalan dengan diberikan proyek pekerjaan yang baru dan
kreatif.
b. Optimizers: memperoleh kepuasan tersendiri dengan menjadi pemilik bisnis.
c. Hard workers: berkembang dengan adanya tantangan untuk membangun bisnis
yang lebih besar dan lebih menguntungkan.
d. Jugglers: orang yang memiliki semangat dan menikmati pekerjaannya dalam
menangani bisnisnya.
e. Sustainers: menikmati kesempatan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan
kerhidupan pribadi.

2. Minority-Owned Business
 Seiring pertumbuhan populasi minoritas di Amerika Serikat, bertambah pula jumlah
bisnis yang dimiliki minoritas.
 Jenis bisnis yang diluncurkan oleh pengusaha minoritas semakin canggih. Toko
tradisional maupun restoran digantikan oleh perusahaan dalam industry seperti
layanan keuangan, perangkat lunak, asuransi dan bisnis online.
 Women-Owned Business
- Persentase bisnis baru yang dibentuk oleh wanita berkurang di tahun 2014.
- Wanita terkadang lebih berhati-hati daripada pria tentang meminjam uang. Hal
ini membatasi peluang pertumbuhan bisnis, terutama dalam bidang teknologi.
- Dengan biaya peluncuran bisnis dalam bidang teknologi turun, semakin banyak
wanita yang bertaruh di pasar kompetitif ini.
 Traits of Entrepreneur
o Autonomy
- Keinginan akan otonomi menjadi motivator utama untuk mengejar
kehidupan wirausaha. Pengusaha yang didorong oleh keinginan untuk
otonomi menghargai kebebasan membuat keputusan sendiri tentang bisnis
mereka.
o Entrepreneurial Sacrifice
- Pengusaha sukses adalah mereka yang mampu bangkit dan memulai
kembali.
- Wirausahwan rela menyerahkan aspek berharga dalam hidup mereka,
seperti waktu dan uang demi memulai bisnis mereka sendiri.
o High Energy
- Memulai bisnis membutuhkan usaha yang beser serta semangat yang tinggi
dalam menjalankan usaha.
o Self-confidence
- Orang yang memulai dan menjalankan bisnis harus bertindak tegas dan
percaya diri. Pembisnis membutuhkan kepercayaan diri tentang kemampuan
mereka untuk menguasai tugas-tugas bisnis sehari-hari. Mereka harus yakin
tentang kemampuan masing-masing guna memenangkan pelanggan.
o Locus of control
- Merupakan seseorang menentukan apakah dia menempatkan tanggung
jawab utama di dalam dirinya.
- Sebagian besar pengusaha percaya bahwa tindakan mereka menentukan apa
yang terjadi pada bisnis mereka. pengusaha harus memiliki fokus control
internal yang tinggi.
o Needs to achieve
- Orang yang berprestasi tinggi suka mengejar tujuan sehingga mereka dapat
memperoleh umpan balik (feedback) tentang kesuksesan mereka.
- Sebagian besar wirausahawan memiliki kebutuhan yang kuat untuk
mencapai, yang berarti bahwa orang termotivasi untuk unggul dan memilih
situasi di mana kesuksesan itu mungkin terjadi.

3. Starting on Online or Mobile App Business


 Banyak pengusaha beralih ke internet untuk mengembangkan bisnis mereka/
meluncurkan usaha baru. Berikut langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai
bisnis online.
a. Menemukan ceruk pasar
Wirausahawan perlu mengidentifikasi ceruk pasar guna berhasil dalam
persaingan pasar online. Bisnis online dapat berhasil apabila wirausahawan
mejual produk/ layanan yang baik/ berfokus kepada target yang ditentukan
dengan baik.
b. Membuat situs web professional
Wirausahawan perlu membuat situs web yang menarik guna menarik perhatian
para pembeli online. Web yang dibuat harus mudah digunakan serta menawarkan
produk denga menu yang mudah dibaca dan dipahami.
c. Pilih nama domain.
Wirausahawan perlu memberi perusahaan alamat di web dan identitas yang unik.
Wirausahawan hendaknya memilih nama domain yang mudah dicari dan diingat.
d. Mengetahui kapan melakukan pivot (mengubah arah strategi bisnis)
Wirausahawan harus tahu kapan melakukan pivot dalam berbisnis. Bilamana
suatu bisnis mengalami kesuksesan diawal, aka nada saat ketika bisnis perlu
mengubah arah dan beradaptasi terhadap keadaan bisnis.
e. Menggunakan media sosial. Wirausahawan hendaknya menggunakan platform
media sosial (Facebook, Instagram, etsy, dll) untuk memasarkan produk dan
layanan serta membangun hubungan baik dengan para konsumennya.

 Contoh perusahaan yang berhasil memulai usaha online yakni etsy.com. Rob Kalin
(CEO) membangun etsy.com guna membentuk toko online di mana tempat pengrajin
dapat menjual karya/ barang buatan tangan.

4. Social Entrepreneurship
 Pengusaha sosial merupakan pemimpin wirausaha yang berkomunikasi pada bisnis
yang baik dan dapat mengubah dunia menjadi lebih baik. Sejumlah jenis bisnis
termotivasi untuk membantu masyarakat menyelesaikan jenis masalah sosial. Hal ini
juga adanya pengaruh dari konsumen yang memiliki harapan terhadap perusahaan
untuk beroperasi dengan cara melakukan tanggung jawab sosial.
 Pengusaha sosial berfokus pada penciptaan nilai sosial dengan memberikan solusi
masalah sosial, dengan tujuan sekunder untuk menghasilkan keuntungan.
 Pengusaha sosial menciptakan model bisnis baru yang dapat memenuhi kebutuhan
kritis manusia dan menyelesaikan masalah penting yang tidak terpecahkan oleh
lembanga ekonomi saat ini.

5. Launching an Entrepreneurial Start-Up


 Memulai dengan ide. Mereka yang ingin menjalankan bisnis akan memulai mencari
ide dan peluang pasar.
 Menulis rencana bisnis. Perencanaan memaksa wirausahawan untuk memikir dengan
cermat masalah yang terkait dengan memulai dan mengembangkan bisnis.
 Karakteristik rencana bisnis
a. Visi jelas dan menarik.
b. Memberikan proyeksi keuangan yang jelas dan realistis.
c. Profil pelanggan potensial dan pasar sasaran.
d. Informasi rinci tentang industri dan pesaing.
e. Bukti tim manajemen kewirausahaan yang efektif.
f. Perhatikan format dan penulisan jelas.
g. Soroti risiko yang mengancam kesuksesan bisnis.
h. Jelaskan sumber dan penggunaak dana awal dan dana operasi.
i. Tangkap minat pembaca dengan ringkasan menarik.
 Memilih struktur hukum
a. Kepemilikan tunggal:
- Bisnis tidak berbadan hukum yang dimiliki oleh individu untuk
mendapatkan keuntungan.
- Mudah untuk memulai bisnis.
- Terdapat beberapa persyaratan hukum.
- Pemilik memiliki kepemilikan dan kendali total.
- Prmilik memiliki kewajiban tidak terbatas.
- Pembiayaan dapat lebih sulit diperoleh.

b. Kemitraan:
- Bisnis tidak berhubungan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih.
- Mudah untuk memulai bisnis.
- Gunakan perjanjian kemitraan formal. Bagaimana mitra berbagi
tanggungjawab dan sumber daya. Bagaimana mitra menyumbangkan
keahlian.
- Kewajiban tidak terbatas.
- Seringkali bubar dalam kurung waktu 5 tahun.

c. Perusahaan
- Entitas buatan ang dibuat oleh negara dan berada di luar pemiliknya.
- Merupakan badan hukum yang terpisah.
- Bertanggungjawab atas tindakannya.
- Membatasi kewajiban pemilik.
- Harus membayar pajak atas pendapatannya.
- Bersifat kontinuitas.
- Dapat mengumpulkan dana melalui penjualan saham kepada investor.
- Mahal dan kompleks untuk mengerjakan dokumen yang diperlukan untuk
memasukkan bisnis dan untuk menyimpan catatan yang disyaratkan oleh
hukum.

6. Arranging Financial
 Debt financing: meminjam uang untuk memulai bisnis yang harus dilunasi di
kemudian hari. Sumber pembiayaan utang dapat diperoleh dengan meminjam uang
dari
- Keluarga dan teman.
- Kartu kredit.
- Pinjaman Bank.
- Orang kaya.
- Calon pelanggan.
- Small Business Administration.
- Financial Companies.
 Equity financing: dana yang diinvestasikan untuk ditukar dengan kepemilikan di
perusahaan.
- Angel Financing: individu kaya yang percaya pada permulaan menyediakan
dana pribadi dan saran untuk membantu memulai bisnis.
- Venture Capital Firms: kelompok yang menginvestasikan uang dalam bentuk
baru atau memperluas bisnis untuk kepemilikan dan potensi keuntungan.
- Crowdfunding: mengumpulkan modal dari banyak investor. Biasanya melalui
media sosial dan internet.

7. Participating in a Business Incubator


 Business incubator: biasanya menyediakan ruang kantor biasa, layanan dukungan
manajemen, serta manajemen dan penasihat hukum untuk pengusaha.
 Virtual incubators tidak mengharuskan pengusaha untuk mendirikan fasilitas.
 Co-working facility: lingkungan kantor terbuka yang digunakan bersama oleh
beberapa freelancer serta karyawan perusahaan telecommuting atau orang lain yang
tidak memiliki kantor biasa.

8. Other Tactics for Becoming a Business Owner


 Membeli bisnis yang sudah ada. Hal ini mempersingkat waktu yang dibutuhkan
untuk memulai rekam jejak. Selain itu adanya sistem pengarsipan, sistem pajak
penggajian, dan prosedur operasional lainnya.
 Membeli waralaba/ franchise. Waralaba merupakan pengaturan di mana pemilik
produk atau layanan mengizinkan orang lain untuk membeli hak untuk
mendistribusikan produk atau layanan dengan bantuan dari pemilik. Penerima
waralaba menginvestasikan uangnya dan memiliki bisnis tetapi tidak harus
mengembangkan produk baru, perusahaan baru atau menguji pasar.

9. Entrepreneurship Internationally
 Kewirausahaan global telah mengalami peningkatan yang luar biasa.
 Adanya kemajuan teknologi, ekspansi kelas menengah yang pesat di negara-negara
seperti China dan India, serta bangkitnya pengusaha wanita.

Anda mungkin juga menyukai