Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2339-0042 (p)

Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPOR ATE SOCI AL


R ESP ONSI BI LI TY (CSR) EL-CORP S

Lin Aqiela1, Santoso Tri Raharjo2, Risna Resnawaty3


1
Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Padjadjaran,
lin15001@mail.unpad.ac.id
2
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pengembangan Masyarakat, Universitas Padjadjaran
santoso.tri.raharjo@unpad.ac.id
3
Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Padjadjaran,
risna.resnawaty@unpad.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program CSR yang dilakukan oleh perusahaan
El-Corps ditinjau dari motif, bentuk atau model implementasi CSR yang dilakukan. Pendekatan kualitatif,
dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi yang menunjukkan hasil bahwa motif
perusahaan El-Corps dalam melaksanakan program CSR adalah berdasarkan pada konsep political theories.
Selain itu terdapat berbagai bentuk, model dan sifat yang dapat menjelaskan bentuk implementasi suatu
perusahaan dalam menjalankan program CSR-nya. Berdasarkan model program, CSR perusahaan El-Corps
memadukan berbagai model penyaluran CSR dalam pelaksanaannya yaitu dengan cara terlibat langsung
dalam kegiatan, menyalurkannya melalui lembaga sosial atau yayasan independent, bermitra dengan lembaga
atau yayasan lain ataupun memberikan dukungan dan bergabung dalam sebuah kegiatan. Selanjutnya bila
tiga bentuk implementasi CSR menunjukkan bahwa program CSR El-Corps terimplementasikan dalam dua
bentuk, yaitu community relations yng dilakukan melalui program adik-kakak asuh, sponsorship,
penggalangan dana yang bermitra dengan lembaga sosial ACT dan pelaksanaan seminar. Sedangkan
implementasi dalam bentuk community assistance termasuk di dalamnya program Duta Dauky, dan bentuk
kerja sama dengan majelis ta’lim Nurul Nisa. Kemudian bila dilihat dari sifatnya, terdapat dua bentuk CSR
yang diberikan oleh perusahaan El-Corps, yaitu dalam bentuk charity dan filantropi namun belum sampai
pada citizenship yang bentuk program CSR-nya sampai pada pemberdayaan masyarakat.
Kata kunci; Corporate Social Responsibility; community relations ; community assisstance

ABSTRACT

This study aims to describe the implementation of CSR programs carried out by El-Corps companies in terms
of motives, forms or models of CSR implementation carried out using qualitative research methods and data
collection techniques in the form of interviews. The results of the study indicate that the El-Corps company's
motives in implementing CSR programs are based on political theories. In addition to the motives for
implementing CSR, there are various forms, models and characteristics that can explain the form of
implementation of a company in carrying out its CSR program. In this regard, based on the results of the study
it was found that if the CSR program is reviewed from its distribution model, El-Corps corporate CSR combines
various CSR distribution models in its implementation, namely by directly engaging in activities, channeling
them through social institutions or independent foundations, partnering with institutions or other foundations
or provide support and join in an activity. Furthermore, when analyzed using three forms of CSR
implementation, it shows that the El-Corps CSR program is implemented in two forms, namely Community
relations which is carried out through foster care programs, sponsorship, fundraising that is partnered with
ACT social institutions and seminars. While the implementation in the form of community assistance includes
the Dauky Ambassador program, and forms of cooperation with the Majlis ta'lim Nurul Nisa. Then when viewed
from its nature, there are two forms of CSR provided by El-Corps companies, namely in the form of charity

211
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

and philanthropy but have not yet arrived at citizenship whose form of CSR program reaches community
empowerment.
K eyw ords; Corporate Social Responsibility; community relations ; community assisstance

pada dorongan moral dan etika, dan biasanya


PENDAHULUAN
melebihi dari hanya sekedar kewajiban memenuhi
Tanggung Jawab Sosial atau yang lebih kita kenal peraturan perundang-undangan (Asy’ari: 2009).
dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR)
El-Corps merupakan sebuah perusahaan
dewasa ini merupakan aspek yang tidak dapat
yang tidak bergerak di bidang sumber daya alam
terpisahkan dari perusahaan. CSR pertama kali
namun menjalankan kewajiban pelaksanaan
dikenal di negara-negara maju yang mana dalam
kegiatan atau program CSR dengan cukup baik.
konteksnya CSR merupakan tanggung jawab sosial
Perusahaan ini menjalankan bisnisnya berlandaskan
perusahaan yang bersifat internal maupun
pada prinsip-prinsip dan ajaran agama Islam. CSR
eksternal, yang berarti kesejahteraan pegawai
dalam perspektif Islam merupakan konsekuensi
perusahaan termasuk di dalam kegiatan CSR.
inhern dari ajaran Islam itu sendiri. Tujuan dari
Negara Republik Indonesia mengepadankan
syariat Islam (Maqashid al syariah) adalah maslahah
kegiatan CSR dengan Tanggung Jawab Sosial dan
sehingga bisnis adalah upaya untuk menciptakan
Lingkungan (TJSL) khususnya untuk BUMN dan
maslahah, bukan sekedar mencari keuntungan. Hal
telah mengeluarkan kewajiban pada perusahaan
ini dapat dijelaskan pula secara teori konsep-konsep
untuk melakukan program CSR. Ada 5 (lima)
CSR yang dikemukakakan oleh Garriga dan Mele
peraturan yang mewajibkan perusahaan tertentu
(2004; 51-71) yang mana salah satu konsepnya
untuk menjalankan program tanggungjawab sosial
menyatakan bahwa CSR dipahami sebagai
perusahaan atau CSR: (1) Keputusan Menteri BUMN
konsekuensi, tanggung jawab yang melekat pada
Tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan
kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh suatu
(PKBL), (2) Undang-Undang Perseroan Terbatas
perusahaan bisnis.
Nomor 40 Tahun 2007, (3) Undang-Undang
Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007, dan (4) Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 dan meninjau pelaksanaan program CSR yang
Tahun 2001, dan (5) Guidance ISO 26000. Dalam dijalankan oleh El-Corps, khususnya bagaimana
UU tersebut dijelaskan bahwa perusahan yang pengimplementasian program CSR oleh El-Corps.
wajib melakukan kegiatan CSR adalah perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas yang METODE
menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
daya alam, sedangkan program CSR bagi
deskriptif kualitatif. Penelitian bertujuan untuk
perusahaan lain di bidang non-sumber daya alam
mendeskripsikan implementasi corporate social
merupakan kewajiban moral.
responsibility (CSR) perusahaan El-Corps. Subjek
Setidaknya terdapat dua hal yang menjadi penelitian ini adalah Perusahaan El-Corps. Jenis
landasan pelaksanaan program CSR dalam sebuah data yang digunakan adalah data primer,
perusahaan. Landasan pertama yaitu sebagai merupakan data yang diperoleh dari wawancara
bagian dari etika bisnis atas dasar agama, (interview) terhadap kepala bagian CSR El-Corps
kebudayaan atau etika kebaikan lainnya. Landasan terhadap implementasi corporate social
kedua ialah CSR sebagai dimensi sosial dari aktivitas responsibility (CSR) pada perusahaan El-Corps.
bisnis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
Implementasi CSR di perusahaan adalah (1) penelitian lapangan (field research) yaitu
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penelitian secara langsung dengan kepala bidang
komitmen pimpinan perusahaan, ukuran dan CSR perusahaan El-Corps yang menjadi obyek
kematangan perusahaan, regulasi dan sistem penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data
perpajakan yang diatur pemerintah. Didalam yang dibutuhkan sehubungan dengan pembahasan,
prakteknya, penerapan CSR disesuaikan dengan (2) penelitian kepustakaan (library research) yaitu
kemampuan masing-masing perusahaan dan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan konsep dan landasan teori dengan mempelajari
CSR sangat beragam. Hal ini bergantung pada berbagai literatur, buku, referensi, dan dokumen-
proses interaksi sosial, bersifat sukarela didasarkan dokumen yang berkaitan dengan obyek

212
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

pembahasan sebagai bahan analisis. Data-data bahkan identik dengan tanggung jawab filantropis.
yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan Tanggung jawab filantropis bertujuan untuk
mendeskripsikan implementasi CSR pada meningkatkan kualitas hidup semua, artinya selain
perusahaan El-Corps. perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum,
dan berperilaku etis (bagian lain dari piramida),
HASIL DAN PEMBAHASAN perusahaan dituntut agar dapat memberikan
kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung
Ada banyak ragam penafsiran terhadap CSR. Salah
oleh masyarakat. Pemilik dan pegawai yang bekerja
satunya melihat CSR sebagai komitmen yang
di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda,
berkesinam bungan dari kalangan bisnis untuk
yakni kepada perusahaan dan kepada publik, yang
berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi
dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility.
perkembangan ekonomi seraya meningkatkan
kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya Implementasi CSR dapat mengambil
serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada beberapa bentuk. Dalam bentuk legal, CSR bisa
umumnya. (Holme dan Watts CSR: Meeting menjadi corporate responsibility (CR), misalnya
Changing Expectations, 1999). penerapan undang-undang pajak lingkungan.
Namun juga dapat dalam bentuk lain, yakni
Menurut The World Business Council For
komitmen nyata perusahaan untuk pengembangan
Sustainable Development (WBCSD), defenisi CSR
kualitas hidup masyarakat sebagai bentuk
adalah
pertanggungjawaban sosial perusahaan. Komitmen
"corporate social responsibility is the
nyata ini tentunya mempunyai konsekuensi
continuing comitment by business to be have
pengalokasian dana untuk itu, misalnya
ethically and contribute to economic
pengembangan pendidikan, pendampingan
development while improving the quality· of
manajerial UMK dan masih banyak yang lain. Dari
life of the workforce and their families as well
sisi perusahaan, implementasi CSR ini merupakan
as of local community and society at large
strategi membangun keterkaitan (linkage)
(WSBC,2002)."
perusahaan dengan stakeholders mereka. Jadi CSR
Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam merupakan salah satu bentuk modal sosial (social
pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja capital) perusahaan.
dengan para karyawan perusahaan, keluarga
Jika perusahaan memandang bahwa CSR
karyawan tersebut, berikut komunitas setempat
adalah bentuk modal sosial, mestinya CSR itu tidak
(lokal), dan masyarakat luas secara keseluruhan
harus diatur, karena ia merupakan kebutuhan
dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
perusahaan juga. Tetapi karena belum adanya
Peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti
jaminan bahwa perusahaan mesti melaksanakan
adanya kemampuan manusia sebagai individu
CSR dan belum kuatnya kesadaran terhadap
anggota masyarakat untuk dapat menanggapi
perlunya CSR ini, maka diperlukan aspek legal yang
keadaan sosial yang ada dan dapat menikmati serta
mengaturnya. Kepentingan pemerintah dalam hal
memanfaatkan lingkungan hidup termasuk
ini adalah menjaga agar komitmen tersebut
perubahan-perubahan yang ada sekaligus
dipenuhi. Dalam pelaksanaannya, pemerintah
memelihara.
bersama dunia usaha perlu merumuskan aspek
CSR dalam sebuah definisi yang dijabarkan aspek yang lebih teknis, di antaranyaadalah apa
oleh Schermerhorn dalam Suharto (2006), yaitu saja outcome, output, dan·indikator-indikator yang
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak harus dipenuhi dalam penerapan CSR tersebut,
dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kemudian juga ketentuan waktu kapan organisasi
kepentingan organisasi dan kepentingan publik bisnis harus mulai mengimplementasikannya,
eksternal. Sedangkan menurut Nuryana dalam berapa alokasi minimal dana yang harus
Suharto (2006), CSR merupakan sebuah dialokasikan untuk implementasi tersebut.
pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan
Garriga & Mele (2004: 51-71) memetakan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan
konsep-konsep CSR ke dalam empat kelompok
dalam interaksi mereka dengan para pemangku
besar, yaitu; (1) Instrumental theories yang
kepentingan berdasarkan prinsip kesukarelaan dan
memahami CSR sebagai alat belaka untuk
kemitraan.
memperoleh keuntungan; (2) Political theories,
Konsep piramida CSR yang dikembangkan melihat bahwa kekuasaan sosial dari perusahaan
oleh Archie B. Carrol dalam Suharto 2006), CSR menjadi tekanan, khususnya dalam hubungannya
adalah puncak piramida yang erat terkait dan dengan masyarakat dan tanggung jawabnya dalam

213
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

arena politis berkaitan dengan kekuatan ini. Hal 3. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan
tersebut mengarahkan perusahaan untuk menerima menyelenggarakan CSR melalui kerjasama
tugas-tugas dan hak-hak sosial atau berpartisipasi dengan lembaga sosial/ organisasi non-
dalam kerjasama sosial tertentu; (3) Integrative pemerintah (NGO /LSM), instansi
theories, menganggap bahwa bisnis bergantung pemerintah, universitas atau media massa,
pada masyarakat untuk kelanjutan dan baik dalam mengelola dana maupun dalam
pertumbuhanny. Menurut teori ini sudah melaksanakan kegiatan sosialnya.
seharusnya bisnis terintegrasi dengan tuntutan Beberapa lembaga sosial/Ornop yang
sosial yang dapat diselesaikan dengan pelaksanaan bekerjasama dengan perusahaan dalam
CSR; (4) Ethical theories, memahami CSR dari suatu menjalankan CSR antara lain adalah Palang
perspektif etis, perusahaan harus menerima Merah Indonesia (PMI), Yayasan
tanggung jawab sosial sebagai sebuah kewajiban Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI),
etis di atas pertimbangan lainnya. Dompet Dhuafa; instansi pemerintah
(Lembaga Ilmu Pengetahuan
Ditinjau dari empat konsep yang
Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes,
dikemukakan oleh Garriga & Mele, El-Corp
Depsos); universitas (UI, ITB, IPB); media
merupakan korporasi bisnis yang lahir dengan
massa (DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar).
prinsip-prinsip agama Islam. Dalam ajarannya,
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu
bisnis selain sebagai alat untuk mencari keuntungan
konsorsium. Perusahaan turut mendirikan,
juga dianggap sebagai cara untuk menyejahterakan
menjadi anggota atau mendukung suatu
ummat. Dengan kata lain, dibalik keuntungan yang
lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan
didapatkan oleh para stakeholder perusahaan dari
sosial tertentu. Dibandingkan dengan
berdirinya suatu bisnis, terdapat hak atau
model lainnya, pola ini lebih berorientasi
kepentingan ummat didalamnya. Dengan begitu,
pada pemberian hibah perusahaan yang
konsep CSR Garriga & Mele yang tepat untuk
bersifat “hibah pembangunan”. Pihak
menjelaskan latar belakang pelaksanaan CSR oleh
konsorsium atau lembaga semacam itu
El-Corps adalah konsep political theories.
yang dipercayai oleh perusahaan-
Sedikitnya ada empat model atau pola CSR perusahaan yang mendukungnya secara
yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di pro aktif mencari mitra kerjasama dari
Indonesia, yaitu: kalangan lembaga operasional dan
1. Keterlibatan langsung. Perusahaan kemudian mengembangkan program yang
menjalankan program CSR secara langsung disepakati bersama (Saidi & Abidin
dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan 2004:64-65).
sosial atau menyerahkan sumbangan ke
Berbicara tentang bagaimana El-Corps
masyarakat tanpa perantara. Untuk
melaksanakan kegiatan CSR, berdasarkan hasil
menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan
biasanya menugaskan salah satu pejabat temuan, El-Corps menerapkan ke-empat pola dalam
seniornya, seperti corporate secretary atau pelaksanaan CSR nya. Hasil wawancara diperoleh
public affair manager atau menjadi bagian gambaran bahwa kegiatan CSR yang dilakukan oleh
dari tugas pejabat public relation. El-Corps meliputi:
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial 1. Program adik-kakak asuh, yaitu program
perusahaan. Perusahaan mendirikan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi
yayasan sendiri di bawah perusahaan atau anak dengan keluarga yang kurang mampu
groupnya. Model ini merupakan adopsi dari dengan menjadikan karyawan yang mau
model yang lazim diterapkan di dan mampu sebgai kakak asuhnya yang
perusahaan-perusahaan di negara maju. akan membantu pembiayaan
Biasanya, perusahaan menyediakan dana pendidikannya.
awal, dana rutin atau dana abadi yang 2. Bekerja sama dengan Majelis Ta’lim
dapat digunakan secara teratur bagi masyarakat yang bernama Majelis Ta’lim
kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang Nurul Nisa dengan memberikan dukungan
didirikan perusahaan diantaranya adalah berupa barang ataupun finansial dalam
Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio setiap kegiatan yang dilaksanakan majelis
Tinto (perusahaan pertambangan), ta’lim
Yayasan Dharmam Bhakti Astra, Yayasan 3. Memberikan bantuan dana, sebagai
Sahabat Aqua, GE Fund. sponsorship untuk setiap kegiatan yang

214
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

bertemakan sosial, pendidikan ataupun memberikan dukungan pada suatu kegiatan yang
religi berkaitan dengan kegiatan sosial.
4. Membentuk komunitas Duta Dauky yang
yang bergerak dalam bidang pendidikan Terdapat tiga bentuk implementasi CSR,
dan sosial dengan cara memberikan yaitu; (1) Community Relations, perusahaan
dukungan secara finansial terhadap sekedar memberikan bantuan yang dirasa
kegiatan yang dialakukan Duta Dauky diperlukan masyarakat dilihat dari sudut pandang
termasuk kegiatan kaderisasi para Duta subjektif perusahaan. Dengan kata lain perusahaan
Dauky memberikan apa yang ingin perusahaan berikan
5. Melaksanakan kegiatan seminar keluarga, sebagai bantuan (2) Community Assistance,
dan seminar pra nikah pemberian bantuan dengan mempertimbangkan
6. Bermitra dengan lembaga sosial ACT dalam kebutuhan yang benar-benar diperlukan oleh
menggalang dana bagi peristiwa-perisitiwa masyarakat. dalam hal ini perusahaan melakukan
kebencanaan. assessmen terhadap kondisi masyarakat dan
memberikan apa yag masyarakat perlukan sesuai
Model atau pola CSR yang umum diterapkan dengan hasil assessmen. (3) Community
oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, yaitu Empowerment, merupakan implementasi CSR yang
Pertama, CSR bisa dilaksanakan secara langsung menjadikan masyarakat berdaya dengan bantuan
oleh perusahaan. Kedua, CSR bisa pula yang diberikan oleh perusahaan (Raharjo, 2015).
dilaksanakan oleh yayasan atau organisasi sosial
milik perusahaan atau groupnya. Ketiga, sebagian Selain itu, terdapat tiga tingkat kegiatan
besar perusahaan di Indonesia menjalankan CSR program CSR:
melalui kerjasama atau bermitra dengan pihak lain. 1. Charity, kegiatan program CSR yang
Keempat, beberapa perusahaan bergabung dalam bersifat ‘pemberian sumbangan’
sebuah konsorsium untuk secara bersama-sama 2. Philanthropy, kegiatan program CSR yang
menjalankan CSR (Susiloadi: 2008). membantu penyelesaian masalah secara
‘parsial’
Meninjau dari pola CSR yang dipaprkan 3. Citizenship, berorientasi membangun daya
sebelumnya, terlihat bahwa setiap kegiatan CSR saing masyarakat
yang dilakukan EL-Corps mencakup semua pola
Mengacu pada tiga bentuk implementasi
yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada kegiatan
yang telah dikemukakan di atas, berdasarkan hasil
seminar keluarga dan pranikah El-Corps terlibat
penelitian pada program CSR yang dilaksanakan
langsung dalam pelaksanaan termasuk juga
oleh El-Corps, dari berbagai kegiatan CSR
pemberian bantuan dana sebagai sponsorship
diimplementasikan ke dalam dua bentuk
merupakan pola atau model pemberian bantuan
implementasi, yaitu Community Relations dan
secara langsung tanpa melalui perantara,
Community Assistance. Dalam hal ini perusahaan
sedangkan dalam kegiatan adik-kakak asuh El-
El-Corps belum sampai pada implementasi CSR
Corps menyalurkan bantuan melalui yayasan atau
yang memberdayakan masyarakat.bila dijabarkan
lembaga lain begitu pula pada kegiatan Majelis
kembali masing-masing program, pertama program
Ta’lim El-Corps tidak terlibat langsung dalam
adik-kakak asuh merupakan program implementasi
kegiatannya. Selanjutnya El-Corps bermitra dengan
dalam bentuk community relations yang bersifat
ACT dalam menggalang dana kebencanaan hal ini
charity dengan memberikan sumbangan dalam
tergolong pada model CSR yang disampaikan
bentuk dana kepada orang-orang yang
melalui kemitraan. Pola atau model yang terakhir
memerlukannya. Kemudian program CSR yang
merupakan program CSR dalam bentuk dukungan,
bekerjasama dengan Majelis Ta’lim tergolong pada
Duta Dauky dapat dikatakan merupakan
implementasi Community assistance yang aana
pelaksanaan CSR dengan model dukungan. Hal ini
dalam memberikan bantuannya
dikarenakan pada pelaksanaannya, Duta Dauky
mempertimbangkan hal-hal yang memang
diberikan sejumlah dana dan dipercaya untuk
dibutuhkan oleh majelis ta’lim dan bersifat
melakukan sebuah program atau kegiatan sosial
pemberian philanthropy yang mana dalam
yang akan disetujui oleh El-Corps. Dalam hal ini,
praktiknya dapat menyelesaikan permasalahan
baik program Duta Dauky, Pemberian Sponsorship
yang dihadapi oleh majelis ta’lim. Selanjutnya
ataupun Majelis Ta’lim sama-sama merupakan
program pemberian dana dan berperan sebagai
model CSR yang dilaksanakan dengan cara
sponsorship dapat tergolong dalam implmentasi

215
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

community relations dan bersifat charity dengan pelaksanaan CSR, terdapat motif yang disebut
memberikan sejumlah dana untuk mendukung politial theories, motif ini memahami CSR sebagai
keberlangsungan pelaksanaan program yang suatu kewajiban yang melekat seiring dengan
diajukan kepada perusahaan melalui proposal kepemilikan kekuasan dan kekuataun dari suatu
kegiatan. Kemudian untuk program CSR Duta perusahaan. Motif ini merupakan motif yang
Dauky merupakan program yang digunakan oleh perusahaan El-Corps dalam
diimplementasikan dengan cara community melaksanakan program-program CSR nya. Selain
assistance yang mana dalam pelaksanaannya Duta motif pelaksanaan CSR, terdapat berbagai bentuk,
Dauky mencanangkan suatu program yang sesuai model dan sifat yang dapat menjelaskan bentuk
dengan permasalahan atau isu sosial yang ada di implementasi suatu perusahaan dalam menjalankan
masyarakat. dalam program ini plaksanaan CSR program CSR nya. Berkaitan dengan hal tersebut,
masih bersifat Philanthropy, tidak sampai pada berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa bila
pemberdayan masyarakat. Selanjutnya pada program CSR ditinjau dari model penyalurannya,
kegiatan seminar yang diadakan peusahaan El- CSR perusahaan El-Corps memadukan berbagai
Corps merupakan implementasi dala bentuk model penyaluran CSR dala pelaksanaannya yaitu
Community Relations yaitu dengan mengadakan dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan,
suatu kegiatan edukasi atau seminar yang dirasa menyalurkannya melalui lembaga sosial atau
perlu oleh perusahaan. Dan yang terakhir adalah yayasan independent, bermitra dengan lembaga
program kemitraan El-Corps dengan Lembaga atau yayasan lain ataupun memberikan dukungan
Sosial ACT dalam hal penggalangan dana untuk dan bergabung dalam sebuah kegiatan. Selanjutnya
peristiwa-peristiwa bencana. Dalam hal ini jelas bila dianalisis dengan menggunakan tiga bentuk
implementasi CSR dilaksanakan dalam bentuk implementasi CSR menunjukkan bahwa program
community relations yang bersifat charity, yaitu CSR El-Corps terimplementasikan dalam dua
pemberian bantuan atau sumbangan berupa dana bentuk, yaitu community relations yng dilakukan
atau lainnya yang disalurkan melalui lembaga sosial melalui program adik-kakak asuh, sponsorship,
independent di luar perusahaan. penggalangan dana yang bermitra dengan lembaga
sosial ACT dan pelaksanaan seminar.
SIMPULAN Sedanimplementasi dalam bentuk community
assistance termasuk di dalamnya program Duta
Corporate Sosial Responsiility (CSR) atau yang
Dauky, dan bentuk kerja sama dengan maelis ta’lim
disetarakan dengan tanggung jawab sosial di
Nurul Nisa. Kemudian bila dilihat dari sifatnya,
Indonesia pada mulanya muncul di Negara-negara
terdapat dua bentuk CSR yang diberikan oleh
maju sebagai aspek yang tidak dapat terpisahkan
perusahaan El-Corps, yaitu dalam bentuk charity
dari sebuah perusahaan bisnis. Di Negara-negara
dan filantropi namun belum sampai pada citizenship
maju sendiri, CSR termasuk didalamnya tanggung
yang bentuk program CSR nya sampai pada
jawab perusahaan terhadap sosial karyawan atau
pemberdayaan masyarakat.
pegawai dan keluarf karyawan. Namun, masyarakat
umuum lebih memhami CSR sebagai bidang yang
DAFTAR PUSTAKA
bertanggung jawab secara eksternal, yaitu yang
fokus kegiatannya berkaitan dengan bantuan dan Asy’ari, Hasan. 2009. Implementasi Corporate
program pemberdayaan masyarakat oleh Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal
perusahaan. Indonesia sendiri telah mewajibkan Sosial Pada PT. Newmont. Tesis
pelaksanaan bagi seluruh perusahaan terutama Universitas Diponegoro. Semarang. Karya
yang bergerk dalam bidang sumber daya alam Ilmiah Tidak Dipublikasi. Diakses dari
untuk melaksanakan program CSR, sedangkan bagi alamat
perushaan lain kewajiban pelaksanaan CSR ini http://eprints.undip.ac.id/17529/1/HASA
sebatas kewajiban moral saja. Namun, seiring N_ASY%E2%80%99ARI.pdf
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan Badaruddin. 2008. Implementasi Tanggung Jawab
strategi bisnis, program CSR menjadi bagian dari Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat
aspek yang menentukan keberlangsungan suatu Melalui Pemanfaatan Potensi Modal
perusahaan bisnis dan keberadaan CSR menjadi Sosial: Alternatif Pemberdayaan
salah satu aspek yang menguntungkan bagi Masyarakat Miskin di Indonesia. Sumatera
perusahaan. Mengacu pada teori tentang motif Utara: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru

216
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Sosial dan Marnelly. (2012) CORPORATE SOCIAL
Ilmu Politik diucapkan di hadapan Rapat RESPONSIBILITY (CSR): Tinjauan Teori
Terbuka Universitas Sumatera Utara. dan Praktek di Indonesia. Jurnal Aplikasi
Diakses dari alamat Bisnis, 2, (2), 49-59
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123
M.B. Hendrie Anto dan Dwi Retno Astuti, “Persepsi
456789/733/1/08E00205.pdf
Stakeholder Terhadap Pelaksanaan
Bangun, Prisma. 2009. Corporate Social Corporate Social Responsibility Kasus
Responsibility (CSR) Dalam Pembangunan Pada Bank Syariah di DIY”, Sinergi: Kajian
Ekonomi Berkelanjutan Guna Bisnis dan Manajemen, Vol. 10 No.1,
Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Januari 2008
Lingkungan Perusahaan. Jurnal
Phil Watts;Richard Holme. 1999. Corporate social
Akuntansi. Vol. 9, no. 2, p. 95-110.
responsibility: meeting changing
Diakses dari alamat
expectations. World Business Council for
http://www.ukrida.ac.id/jkunukr/jou/feak
Sustainable Development: geneva
/2009/jkunukr-ns-jou-2009-4028-1843-
Raharjo, ST. CSR: Relasi Dinamis Antara
csr-resource1.pdf
Perusahaan Mutinasional dengan
Chairil N.Siregar (2007). Jurnal sosioteknologi Edisi Masyarakat Lokal. Penulis: Raharjo, ST.
12 tahun 6 Desember 2007. Diakses pada Penyunting: Wibhawa, B. & Apsari. NC.. -
analisis terhadap Implementasi CSR di -Cet. Ke-3– Bandung; Unpad Press;
Indonesia, melalui alamat CSR di September 2018
Indonesia. Chairil N.Siregar (2007). Jurnal
Saidi, Zaim dan Hamid Abidin. (2004). Menjadi
sosioteknologi Edisi 12 tahun 6 Desember
Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek
2007.
Kedermawanan Sosial di Indonesia .
Elisabet Garriga and Domènec Melé. Corporate Jakarta: Piramedia
Social Responsibility Theories: Mapping
Syukron, Adi. (2015) CSR dalam Perspektif Islam
the Territory .Journal of Business Ethics.
dan Perbankan Syariah. Economic: Jurnal
Vol. 53, No. 1/2, Building Ethical
Ekonomi dan Hukum Islam, 5, (1)
Institutions for Business: Sixteenth Annual
Conference of the European Business Susiloadi, Priyanto. 2008. Implementasi Corporate
Ethics Network (EBEN) (Aug., 2004), pp. Social Responsibility Untuk Mendukung
51-71 Pembangunan Berkelanjutan. Spirit
Publik. Vol. 4, no. 2, p. 123-130. Diakses
Irawan, R. (2009) Model-Model Tanggung Jwab
dari alamat
Sosial dan Aspek Perpajakannya. Jurnal
http://bem.fisip.uns.ac.id/publikasi/sp4_2
Akuntansi kontemporer, 1, (1), 47-58.
_priyanto.pdf
Kurniawan, Chandra. Yuhertiana. 2009. Studi
Syahputra, Edi. 2008. Implementasi Corporate
Tentang Penerapan dan Pelaporan
Social Responsibility (CSR) Terhadap
Corporate Social Responsibility (CSR)
Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi
Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Pada Unit Kebun Dolok Ilir Kabupaten
Surabaya: Call For Paper Hasil-Hasil
Simalungun). Tesis Universitas Sumatera
Penelitian Dosen dan Seminar Nasional.
Utara. Sumatera Utara. Karya Ilmiah
Diakses dari alamat
Tidak Dipublikasi. Diakses dari alamat
http://eprints.upnjatim.ac.id/2399/1/200
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123
9nmakalah_CSR_candra%26indra.pdf
456789/4995/1/09E00158.pdf
Kusniadji, Suherman. 2011. Mengkomunikasikan
Sulistyaningtyas, I. D. (2006). Tanggung Jawab
Program Corporate Social Responsibility
Sosial Perusahaan dalam Program
Untuk Meningkatkan Citra Perusahaan.
Kampanye Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi,
Jurnal Komunikasi Universitas
Vol. 3 No. 1, 63-76.
Tarumanegara. Tahun III/01/2011, p. 55-
63. Diakses dari alamat Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat
http://journal.tarumanagara.ac.id/index.p Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
hp/FIKOM/article/view/1140/1232 Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan

217
ISSN: 2339-0042 (p)
Share: Social Work Jurnal VOLUME: 8 NOMOR: 2 HALAMAN: 211 - 218 ISSN: 2528-1577 (e)
Doi: 10.24198/share.v8i2.20082

Pekerjaan Sosial (edisi ke-2). Bandung :


Refika Aditama.
Tanudjaja. Perkembangan Corporate Social
Responsibility di Indonesia. Jurusan
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni
dan Desain –Universitas Kristen Petra:
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/d
ir.php?DepartmentID=DKV
WBCSD.https://www.wbcsd.org/Overview/Global-
Network/Regions/Europe/Poland/Respon
sible-Business-Forum
Yentifa, Arnel. Handayani, Desi. (2008)
Implementasi Program "Corporate Social
Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang.
Jurnal Akuntansi & Manajemen, 3, (2), 71-
85

218

Anda mungkin juga menyukai