Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secaraotonom,
lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari selnormal dalam
bentuk dan strukturnya.Tumor ganas pada alat reproduksi wanita dijumpai pada semua umur
(18 ± 80tahun) dengan rat-rata puncaknya pada usia 50 tahun. Kejadian paling sering
padakelompok umur 30 ± 40 tahun.Faktor pemicu munculnya tumor banyak sekali, antara
lain pencemaranlingkungan hidup, termasuk udara akibat debu dan asap pembakaran
kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat
memperlemah dayatahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya.Selain itu ikut juga
berperan faktor makanan yang berlemak tinggi, dalam hal iniadalah zat hormon atau mirip-
hormon abnormal yang terkandung di dalammya,khususnya steroid seks (misalnya estrogen).
Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut yang tidak dipecah dalam
proses metabolisme tubuh sehinggamenaikkan produksi hormon testosteron. Normalnya,
wanita memiliki hormon estrogendan progesteron, serta sedikit testosteron.Bilamana kadar
hormon testosteron meningkat akibat adanya ketidakseimbanganasupan lemak, maka hormon
ini akan dipecah menjadi sumber hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing.B.

1.2 TUJUAN
Untuk lebih memahami dan mendalami tentang tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina,
tuba, uterus, serta ovariumC bagi penyusun dan pembaca.
                                                                                     

BAB II
1. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN TUMOR
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan bisa ganas bisa jinak. Tumor adalah
perkembangan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri. Tumor adalah bengkak akibat
radang, cedera, neoplasma, edema (Ramli Ahmad, 2003 “Kamus kedokteran, Jakarta
Djambatan”).
Tumor jinak adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang
memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Sedangkan Tumor ganas adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh
sendiri yang memiliki pertumbuhan cepat, tidak terkendali dan menyebar kebagian tubuh
lain.

B. PENYEBAB TUMOR
Dikarenakan adanya mutasi DNA yg terakumulasi merupakan faktor utama penyebab tumor,
sebenarnya sel manusia mempunyai mekanisme perbaikan DNA dan mekanisme lainya yang
menyebabkan DNA mengalami kerusakan dirinya dengan apoptosis jika kerusakan sel sangat
parah.
Apoptosis adalah proses aktif kematian sel di tandai dengan pembelahan DNA pada
kromosom sampai pada sel itu sendiri.

C. PEMICU TIMBULNYA TUMOR


Ketergantungan rokok yg mengandung nikotin dan zat-zat adiktif lainya, zat nikotin serta
“racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan
kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada
rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam
tubuh seseorang
1. Gaya hidup yang tidak sehat
2. Alkoholic
3. Obesitas
4. Benzena dan zat kimia lainnya yg berada sekitar lingkungan , diserap oleh darah
sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh
5. Akibat radiasi
6. Masalah genetis
2. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
D. PERBEDAAN TUMOR GANAS DAN TUMOR JINAk
A. Ciri-ciri Tumor Jinak:
a. Timbulnya ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat di sekitar dan jaringan sehat yang
terdesak. Ini membentuk simpai atau kapsel dari tumor, maka disebut tumor jinak bersimpai
atau berkopset, karena tidak ada pertumbuhan infiltratif maka biasanya tumor jinak mudah
digerakkan dari dasarnya.
b. Tumor jinak tidak menimbulkan residif, karena tumor jinak bersimpai maka mudah
dikeluarkan seluruhnya.
c. Tumor jinak tidak mengadakan anak sebar.
d. Tumor jinak tumbuhnya lambat, sehingga tidak cepat membesar dan pada pemeriksaan
mikroskopik tidak ditemukan gambaran metosi yang abnormal.
e. Intisel tumor jinak masih menyerupai intisel jaringan asalnya, bentuknya teratur dan
aniform.
f. Pada tumor jinak tidak ditemukan " loss of polarity "
g. Tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila letaknya pada alat tubuh yang
vital.

B. Ciri-ciri Tumor Ganas:


a. Tumor ganas tumbuhnya infiltratif, yaitu tumbuh bercabang-cabang menyembul
kedalam jaringan sehat disekitarnya, menyerupai jari-jari kepiting (cancer). Maka tumor
ganas ini kadang disebut kanker.
b. Tumor ganas setelah di angkat atau diberi pengobatan dengan penyinaran sering tumor
ganas tumbuh lagi. Keadaan ini di sebabkan karena terdapat sel-sel tumor yang tertinggal
yang kemudian tumbuh menjadi besar membentuk tumor pada tempat yang sama.
c. Pada umumnya tumor ganas sanggup mengadakan anak sebar ditempat lain melalui
pembuluh darah atau cairan getah bening.
d. Tumor ganas tumbuh cepat, maka secara klinik tumornya membesar dan mikroskopik.
e. Banyak ditemukan mitosis, baik mitosis normal (bipolar) maupun mitosis yang
abnormal (atipik).
f. Pada tumor ganas terjadi pembelahan yang multiple, terdapat gambaran mikroskopik
mitosis yang di atipik seperti mitosis tripolar atau multipolar.
g. Pembelahan sel diatur oleh sel, yaitu oleh nukleo protein dan kromatin.

3. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina


h. Terdiri dari 2 komponen yaitu parenkim yang terdiri atas sel tumor yang berfolifersai
dan stoma yang terdiri atas jaringan kuat dan pembuluh stroma morfologi sel menyerupai
selsel normal (asalnya) disebut deferensiasi.
i. Pada tumor ganas, letak sel yang satu terhadap yang lain tidak teratur.
j. Tumor ganas jika tidak diobati akan menimbulkan kematian pada penderita walaupun
letaknya misalnya pada kaki dan tangan.

2.1 TUMOR JINAK PADA ALAT GENITAL


2.1.1 VAGINA
1. Tumor kistik vulvaa
a. Kista inklusi (Kista epidermis)Kista yang terjadi akibat perlukaan, terutama pada
persalinan, karena episiotomyatau robekan, dimana suatu segmen terpendam dan
kemudian menjadi kista.Kista ini terdapat di bawah epitel vulva/perineum maupun
vagina berwarnakekuning-kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari
1 cm dan berisi cairankental. Umunya kista ini tidak menimbulkan keluhan.
b. Kista sisa jaringan embrio
 Kista Gartner Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada
dindinglateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan
klitoris.Dindingnya terdiri dari epitel torak atau kubus berisi cairan jernih
tanpamusin. Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai
ukurankepala janin, dengan konsistensi yang lunak.
 Kista saluran nuck Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak
dalam saluraninguinal, kadang-kadang melanjutkan diri sampai pada labium
mayora.Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor,
kadang-kadang terdiri dari beberapa kista. Kista saluran Nuck berisi cairan
jernihdengan dinding selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini
harusdibesarkan dengan hernia inguinal dan varikokel yang sering terdapat
padakehamilan.
c. Kista kelenjar
 Kista bartholini : Terjadi akibat radang
 Kista sebasea : Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium
mayor,labium minor dan mons veneris, terjadi karena penyumbatan salurankelenjar
sehingga terjadilah penimbunan sebum. Kelenjar ini biasanyaterletak dekat di
bawah permukaan kulit berwarna kuning keabu-abuan,dengan batasa yang jelas
4. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
dan konsistensi keras, ukuran kecil seringmultiple. Dindingnya berlapis epital
kelenjar dengan isi sebum yangmengandung Kristal kolesterol. Kristal ini sering
mengalami infeksi.
 HidradenomaBerasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari
sisasaluran Wolffi.
 Penyakit Fox-ForduceDisebut juga apokrin miliaria terjadi akibat sumbatan saluran
kelenjar keringat sehingga membentuk banyak Kristal kecil dengan diameter 1-
3mm, multiple, terasa gatal. Kelainan ini dapat juga terjadi di ketiak
dangelanggang susu. Dapat mengalami kekambuhan apabila terjadigangguan
emosi antara lain rangsang seksual.
 Kista parauretraTerjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini
biasamenonjol pada dinding depan vagina dan sering mengalami infeksi.
 Kista endometriosisWalaupun jarang seklai terjadi, dapat tumbuh pada vulva
maupun vagina.Kista pada vulva ini umu hanya memerlukan pengangkatan
kalaumengganggu saja. Pada kista yang mengalami infeksi dapat dilakukaninfeksi.
2. Tumor solid vagina
a. Tumor epitel
1. Kondiloma akuminatum : Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 2.
Akhir-akhir ini jugadimasukkan dalam golongan penyakit yang ditularkan melalui
hubunganseksual. Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang sekali-
sekalisetelah lama dapat menjadi ganas. Gambaran makroskopis adalah seperti
jengger ayam. Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus
sampai vagina dan serviks.
2. Karunkula uretraDibagi menjadi 2 macam:
a) Karankula uretra neoplasma : Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada
tepi dorsal muarauretra, mikroskopik sebagai papiloma uretra yang ditutupi oleh
epiteltransisional yang tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang seringmenyerupai
pertumbuhan ganas. Tumor I ni mempunyai kecenderunganuntuk kambuh local.
Gangguan yang ditimbulkan antara lain adalahnyeri pada waktu berjalan dan
duduk, ispareunia, disuria, perdarahandan pembengkakan.
b) Karankula uretra granulomatosaPenonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa
pada muara uretraterutama bagian belakang yang meluas ke samping juga.
Dengandemikian, lubang muara uretra ini menonjol akan tetapi tidak mempunyai
tangkai, berwarna merah kusam dan tidak menimbulkannyeri seperti pada
5. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
karunkula uretra neoplasma. Gambaran mikroskopik adalah reaksi granulomataosa
jaringan terhadap infeksi kronik padaueretra. Karunkula ini sering terdapat pada
wanita pasca menopause,kebanyakan merupakan penampilan investasi Trikomonas
vaginalis.Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka karunkula ini sering kambuh.
3. HiperkeratosisHarus dibedakan karena leukoderma atau vitiligo dimana pigmentasi
tidak terjadi, serta karsinoma vulva insitu maupun invasive.Pada hyperkeratosis
dibedakan:
a) Yang disebabkan infeksi menahun: dermatitis.
b) Tumor jinak berpapil yang sudah menahun.
c) Distrofi (leukoplakia) :
 Likhen skelorsis, kadang-kadang disertai atropi eitelnya saja:kraukosis
(berkerut)
 Hiperkeratosis: khas daan tidak khas.
 Campuran antar 1 dan 2. Untuk membedakannya dengan karsinomaseringkali
memerlukan pemeriksaan lanjut (kolposkopi, sitologimaupun histologi).
4. Nevus pigmentosus : Walaupun kulit vulva hanya 3% seluruh kulit badan, melanoma
malignaterjadi pada vulva dan vagina 7-10%. Nevus ini tampak sebagai lesi berwarna
kehitam-hitaman pada permukaan vulva berdiameter 1-2 mm. pemeriksaan
mikroskopik menunjukkan sel nevus yang khas dengan inti biru tua dan terletak di
bawah lapisan epitel. Menururt Masson sel nervus berasal dai melanosit dalam
epidermis atau dari sel Schwan dari serabutsaraf yang menuju kulit. Yang berbahaya
ialah lesi yang berpigmen dan tak meluas sehingga sebaiknya diperiksa secara
histologik.
b. Tumor jaringan mesoderm
a) Fibroma: berasal dari jaringan di sekitar labium majus, dapat tumbuh besar dengan
konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan.
b) Lipoma: berasal dari jaringan lemak di sekitar labium majus dengankonsistensi
lunak, dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar.
c) Leiomioma: berasal dari otot polos ligamentum rotundum dekat pada labiummayus
tersusun seperti pusaran air/konde.
d) Neurofibroma: berasal dari sarung serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak,
berbentuk polipoid dan berwarna seperti daging.
e) Hemangioma: yang berasala dari congenital biasanya akan menghilangsendiri pada
pertumbuhan anak. Pada wanita pascamenopause biasanyaterjadi karena adanya
6. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
varises yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan perdarahan pascamenopause.
Angiokeratoma adalah jenis hemangiomadengan kapiler membesar pada korium dan
dengan hyperkeratosis padaepidermis. Hemangioma kavernosum mempunyai
ruangan yang luas dengan permukaan yang tidak rata, berisi darah dengan dinding
sel endotel, tumor inikadang-kadang masuk ke jaringan di bawahnya.
f) Limfangioma: berasal dari jaringan pembuluh limfe, jarang sekali
dijumpai.Mikroskopik tampak seperti limfangiom namun tidak berwarna.

2.1.2 VULVA
1. Tumor kistik
Tumor-tumor di vagina umunya mempunyai sifat yang sama dengan yang ddapatkan
pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan dengan vaginitisemfisematosa.
Dapat juga saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter,akan tetapi dapat multiple,
kista ini dilapisis epitel seperti endoserviks, berisi cairanmusin.
2. Tumor solida.
a. GranulomaBukan neoplasma yang sebenarnya. Jaringan merupakan granulasi yang
terbatas- batas, seringkali berbentuk polip terutama terjadi pada bekas operasi
kolpografidan histerektomi total dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun.
b. Tumor miksoid vaginaKonsistensi lunak seperti kista berisi jaringan miksomatosa,
jaringan pengikat dan jaringan lemak seperti yang biasa terdapat pada daerah glutea,
fossaiskhiorektales, serta apabila terdapat di vagina berada pada daerah
parakolpos.Kadang-kadang kambuh kembali dan dapat juga menjadi ganas.
c. Adenosis vaginaBerasal dari sisa saluran paramesonefridikus Muler berupa tumor jinak
vagina,terutama terletak dekat serviks uteri, terdiri dari epitel torak yang
mengeluarkanmucus. Di tempat itu mukosa vagina tampak merah dan berbintik. Ini
disebabkankarena pemberian hormone estrogen sintesis lain, diberikan pada ibu
penderitawaktu hamil muda (sindrom D.E.S). Tumor ini dapat menjadi
adenocarcinoma.Diagnosis ditegakkan dengan kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi
dikemudian dilanjutkan dengan biopsy dan pemeriksaan histopatologi.

7. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina


2.2 TUMOR GANAS ALAT GENITAL
2.2.1 VULVA
1. Karsinoma Vulva
a. Epidemiologi : 80-85% terdapat pada wanita pasca menopause, terutama yang
dalam dekade ke-7 sebagai puncak insidensi, paling tidak mengenai 30%.
Karsinoma vulva jarangditemukan pada golongan umur <> 50%). Paritas dan suku /
ras tidak mempunyai peran.
b. Etiologi : Tidak banyak diketahui mengenai etiologi jenis tumor ganas ini,
meskipundisebut tentang lambatnya menarche (15-17 tahun) dan awalnya
menopous (40 tahun)dalam riwayat penyakitnya. Faktor etnik tidak berpengaru,
meskipun lesi granulomatosasering ditemukan pada suku negro.
c. Faktor resiko terjadinya kanker vulva :
 Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis) HPV merupakan virus penyebab
kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
 Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
 Infeksi sifilis
 Diabetes
 Obesitas
 Tekanan darah tinggi
 UsiaTigaperempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua
pertiganya berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kaliterdiagnosis.Usia rata-
rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun.
 Hubungan seksual pada usia dini
 Berganti-ganti pasangan seksual
 Merokok
 Infeksi HIVHIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan
padasistem kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi

8. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina


HPVmenahun. Golongan sosial-ekonimi rendah.Hal ini berhubungan dengan
pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan yang rutin.
 Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
 Liken sklerosusPenyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
 Peradangan vulva menahun
 Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.
d. Patologi ; Lesi primer sering berupa ulkus denag tepi induratif (ulcero-granulating)
atausebagai tumbuhan eksofitik ( wart / kutil) dengan tempat predileksi terutama di
labiamayora, labia minora, klitoris dan komisura posterior. Lesi bilateral tidaklah
jarang, bahkan kedua labia mayora dapat simetris terkena (kissing ).
e. Tingkatan pra-maligna : Kurang lebih 50% dari semua karsinoma vulva didahului
oleh suatu keadaanyang sedikit banyakdapat ditetapkan sebagai pendahulnya. Yang
paling sering adalhdistrofia vulva seperti pada vulvitis atrofik, vulvitis diabetik,
leukoplakia, lichen ataulichenoid seperti pada lichen sclerosus et atrophicus, kraurosis
vulva denagan hiperplasi.Yang sangat potensial menjadi pendahulu keganasan vulva
adalah kondiloma akuminataatau kondoloma lata, infeksi oleh HVP ( Human
Papiloma Virus ) tipe-16 dan mungkin juga tipe-18. pada Neoplasma Intraepitelial
vagina (NIV) tidak ada bukti bahwa NIVakan berlanjut menjadi kanker vulva yang
invasif bila dibiarkan tanpa pengobatan. NIV-I, II, III, biasanya terdapat pada wanita
<> 60-70 tahun. Secara umum diterima, bahwa pada kanker serviks terdapat periode
laten 5-10 tahun sebelim lesi pra-maligna ( NIS-I ,II , III , KIS )menjadi kanker yang
invasif. Mengingat lokasi tomur primer (karsinoma epidermoid) hampir 60% pada
labium majus, 20% pada labium minus atau veitibulum,12% di klitoris dan 6% di
komisura posterior, perembetan ke jaringan sekitar akanmeluas ke urethra, kandung
kemih, vagina, rektum dan malalui pembuluh getah beningsecara embolisasi. Rute
primer penyebaran ke kelenjar inguinal adalah malalui kelenjar femoral luar
(superfisial), kemudian kelenjar femoral dalam (profundal) untuk akhirnyamenuju
kelenjar getah bening panggul melalui kelenjar iliak luar / ekstern, obturator,iliaka
komunisdan kelenjar para-aorta.
f. Pembagian tingkat keganasan karsinoma vulva
Menurut klasifikasi FIGO 76
Tingkat Kriteria
0 Karsinoma in situ, karsinoma intraepitel seperti pada penyakitBowen,
penyakit Paget yang noninvasive

9. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina


I Tumor terbatas pada vulva dengan diameter terbesar 2 cm /kurang
kelenjar di lipat paha tak teraba, atau teraba tidak membesar dan mudah
digerakan (mobil), klinis tidak mencurigakan adanya anak sebar di situ.
II Tumor terbatas pada vulva dengan diameter > 2 c, kelejar di lipat paha
( inguinal )tidak teraba bilateral, tidak membesar dan mobil,klinis tidak
mencurigakan adanya anak sebar di situ.
III Tumor dari setiap ukuran dengan :1) Perluasan ke urethra, atau vagina,
perineum dan anus2) Pembesaran kelenjar lipat pada uni/ bilateral,
mobil tapiklinis mencurigakan telah terinfiltrasi oleh sel tumor.
IV Tumor dari setiap ukuran yang :
1)      Telah menginfiltrasi kandung kemih, mukosa rektum, atauke dua-
duanya termasuk bagian proksimal dari urethra
2)      Telah menyebar ke tulang atau metastasis jauh.

g. Gambaran klinis dan diagnosis : Penderita ini datang dengan keluhan samar-samar
mengenai iritasi vulva atau pruritus (gatal-gatal) vulva.Diagnosis akan lebih mudah
dibuat bila ditemukan benjolan,ulkus atau lesi yang berdarah. Nyeri biasanya
dikeluhkan bila lesinya terdapat dekatklitoris atau urethra, karena pedih waktu
kencing. Superinfeksi dari lesi ganas jugamenimbulkan rasa sakit dan lebih banyak
iritasi akibat keputihan yang terus-menerus.Hanya sekitar 5 % yang datang denga
pembesaran kelenjar lipat paha atau abses sebagaikeluhan utama.
h. Diagnosis dini : Perasaan gatal atau terbakar di vulva harus mendapatkan perhatian,
untuk mencariarea yang mencurigakan akan keganasan.Daerah tersebut dapat berupa
wart (kutil), benjolan kecil yang berwarnakemerahan, keputihan atau berfigmen, agak
meninggi, atau ulkus datar yang mudah berdarah dengan tepi induratif. Kalau
prosesnya sudah agak lanjut, mungkin akanditemukan luka yang dalam, yang telah
mengalami infeksi dan nekrotik, atau tampak seperti bunga kobis / kool.Golongan
resiko tinggi ialah wanita yang mempunyai faktor predisposisi :1) Diabetes Melitus2)
Obesitas3) Hygiene seksual yang tidak baik 4) Lichen sclerosus atrophicus5)
Leukoplakia & kraurosis vulva.
i. Penanganan : Pada tingkat klink 0 (KIS / Intraepitelial karsinoma) dikerjakan
vulvektomidengan mengangkat kedua labia mayora, labia minora, sebagian mons
veneris dan himen. Pada tingkat klinik I dan II dilakukan vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateral kelenjar inguinal luar dan dalam, dalam satu tahap (enblok).

10. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
j. Komplikasi vulvektomi radikal dengan limfadenektomi bilateralis yang perludiamati
ialah infeksi luka dan dehisensi, limfoedema (33%), parestesia saraf femoralis,
perdarahan sekunder asal dari arteri dan vena femoralis, kista getah bening yang
sekunder terinfeksi dan menimbulkan nyeri yang sangat, penyakit trombo-embolik,
infeksi salurankemih, disfungsi seksual terutama sangat menurunnya libido (gairah
seksual), anorgasmedan dispareunia.
2. Melanoma vulva
Melanoma vulva adalah keganasan nomor dua pada vulva sesudah karsinoma. Hampir
5% dari semua melanoma maligna muncul di vulva yang merupakan hanya 1% dari kulit
permukaan seluruh tubuh. Terdapat predileksi di labia minora dan klitoris, sering meluas
kevagina dan urethra berupa benjolan (nodul) yang berwarna hitam kebiruan. Menyebar
secaralimfogen denga membentuk nodul satelit sekeliling tumor primer untuk kemudian
bermestastasiske kelenjar limfa regional. Bila terjadi penyebaran secara hematogen, anak
sebar terdapat di paru- paru (terasering), kemudian otak, hati dan jantung juga tidak
jarang.
3. Adeno karsinoma Pada vulva jarang dan umumnya berasal dari kelenjar bartholini.
4. Basalioma (basal sel karsinoma)Biasanya ditemukan di daerah yang berambut, sesekali
pada labia mayora sebagai makulakemerahan/ kecoklatan atau sebagai nodul kecil yang
mengalami ulserasi di tengahnya (ulkusrodens). Lesi ini hampir tak pernah menyebar ke
kelenjar getah bening, sebab itu eksisi lokalyang luas sudah memadai untuk tujuan
kuratif.
5. Penyakit Paget Merupakan lesi intra epitelial vulva yang sering bersama-sama dengan
munculnyaadenokarsinoma kelenjar apokrin.
6. Karsinoma verukosa Karsinoma ini adalah keganasan pada vulva berbentuk tumor
eksofitik seperti papil padakondiloma akuminata, atau seprti bunga kol (cauliflower
like).
7. Sarkoma pada vulvaSarkoma vulva sangat jarang tapi metastasis berjarak jauh umum
terjadi. Tumor inihistologik dapat berupa leiomiosarkoma (paling sering), liposarkoma,
rhabmiosarkoma,fibrosarkoma, angiosarkoma, limfosarkoma, dan epiteloidsarkoma.
Penyebarannya sangat cepat,karena secra hematogen. Prognosiscsangat buruk. Peran
radioterapi dan atau kemoterapi sebagaiadjuvans perlu dipertimbangkan.
8. Tumor ganas sekunder pada vulvaBerasal dari jaringan dekat vulva seperti serviks uteri,
vagina, uterus yang merembetlangsung atau secra limfogen atau embolisasi melalui
pembuluh darah balik. Paling seringditemukan adalh metastasis koriokarsinoma yang
11. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
memberi gambaran khas yang berwarna birukehitaman. Penanganan dengan kemoterapi
tunggal (MTX) atau kombinasi, tergantung darifaktor resikonya.
2.2.2 VAGINA
Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bilamana serviks uterus ikut terlibat
dalam proses, maka dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri. Begitu juga bilamana
vulva ikut terlibatdalam proses, maka dianggaptumor ganas itu adalah tumor ganas vulva.
Gejala : Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun
luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.Kadang terbentuk bercak bersisik atau
perubahan warna.Jaringandi sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal.Pada akhirnya akan
terjadi perdarahan dan keluar cairanyang encer. Gejala lainnya adalah:
a. Nyeri ketika berkemih
b. Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
c. Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.
1. Karsinoma vagina
a. Epidemiologi : Kanker vagina jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita
berumur 50 tahun ke atas.Insidensi.
b. Patologi : Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell carsinoma, sisanya
adenokarsinoma danembrional rhabdomiosarkoma (sarkoma botrioides).
c. Tingkat pra-maligna : Sebelum menjadi infasif, lesi itu melalui tingkatan pra-
maligna yang disebut sebagai NIV(N eoplasia Intraepitelial Vagina) I, II, III
(Displasia ringan, sedang, berat) dan KIS (karsinoma in situ), yang berlangsung
beberapa tahun dan dapat dideteksi awal melalui Papsmear atau bilamana perlu
biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop terhadap µlesi yang mencurigakan.
d. Penyebaran : Bila proses terdapat pada sepertiga bagian atas vagina,
penyebarannya akan terjadi seperti pada karsinoma serviks;bila berlokasi pada
sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya akanmenyerupai karsinoma vulva.
e. Pembagian tingkat keganasan : Umumnya karsinoma epidermoid pada vagina
muncul di 2/3 di bagian proksimal vagina.Lokasi paling sering di dinding paling
atas (proksimal)atau depan bawah(distal)vagina,berbentuk eksopitik seperti bunga
kol, endofitik ulseratif,infiltratif atau papilomatosa. Pembagian tingkat keganasan
menurut FIGO
Tingka Kriteria
t
0 Karsinoma in situ, karsinoma intra epithelial

12. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
I Proses masih terbatas padadinding vagina
II Proses sudah meluas sampai jaringan para vagina,tetapi
belum mencapai dinding panggul
III Proses telah meluas sampai ke salah satu/kedua dinding
panggul;
IV Proses sudah keluar dari panggul kecil,atau sudah
menginfiltrasimukosa rektum/kandung kemih
f. Gambar klinik dan diagnose : Karsinoma in situ lebih sering didapat sebai proses
yang multifokal.Ia dapat ditemukan bersama-sama dengan tumor sejenis di bagian
lain dari traktus genitalis,atau setelah pembedahanyang tidak radikal pada
karsinoma in situ serviks uterus,atau pasca radiasi karsinoma
serviksuterus.Adenokarsinoma vagina yang jarang,dapat berasal dari
urethra,kelenjar Bartholin,atausebagai metastasis dari karsinoma
endometrium/ovarium.Pada pemeriksaan in spekulo dapat ditemukan ulkus
dengan tepi yang induratif atau pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga kol
(cauliflower) yang mudah berdarah padasentuhan.Biopsi harus dibuat pada daerah
yang dicurigai,sehingga bukti histologik dapatmenegakkan diagnosis.
g. Diagnosis dini : Pada pemeriksaan rutin secara berkala,pengambilan bahan untuk
pemeriksaan sitologik dari dinding vagina perlu pula pengambilanbahan dari ekto-
danendoserviks. Pada klinik yangsudah maju,pemeriksaan kolposkopik,biopsi
terarah dengan bimbingan kolposkop,kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat
diagnosis dini.
h. Penanganan ; Untuk tingkat klinik 0, dapat dilakukan vaginektomi,
elektrokoterisasi, bedah krio (cryo-surgeri), penggunaan sitostatika topikal atau
sinar laser.Untuk tingkat klinik I dan II dilakukanopersi atau penyinaran.Operasi
pada tumor di bagian atas vagina sama dengan operasi padakarsinoma serviks
uterus,hanya vaginektomi dilakukan lebih luas(>1/2 puncak vagina
harusdiangkat),sedang operasi pada bagian bawah vagina mendekati operasi pada
karsinoma vulva. Kemoterapi dengan peraturan VAC (Vincristine,Aktinomisin-D
dan Cytoxan/Endoxan)hanya untuk pengobatan embrional rabdomiosarkoma
(sarkoma botrioides) pada anak-anak, yang ternyata efektif. Tumor ini berbentuk
polipoid seperti buah anggur yang berasal dari bagian atasvagina dan dapat
menonjol keluar sampai di introitus vagina. Penyebaran secara hematogen ke
paru-paru atau tulang

13. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
BAB III
TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Pad Any.F Dengan


Diagnose Ca Vulva

KASUS
Ny f datang ke Rs dengan keluhan dari 1 minggu yang lalu mulai sering terasa gatal pada
vulva dengan frekuensi gatal hilang timbul, adanya benjolan disertai dengan pengeluaran
cairan pada daerah vulva, klien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri ketika melakukan hubungan
seksual, klien tampak pucat dan cemas karena gejala yg di alaminya. Hasil pemeriksaan :
pemeriksaan VT : nyeri goyang, pemeriksaan speculum : adanya pengeluaran cairan.
I. PENGKAJIAN :
1. Data Demografi
Nama : Ny. F
Usia : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tambun
Suku : Betawi
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa medis : Ca Vulva
No. RM : 989
Tanggal masuk : 01/10/2018
Tanggal pengkajian : 01/10/2018

2. Penanggung jawab
Nama : Tn. N
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta

14. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
Hubungan dengan klien : Suami

3. KELUHAN UTAMA
Dengan keluhan dari 1 minggu yang lalu mulai sering terasa gatal pada vulva
dengan frekuensi gatal hilang timbul, adanya benjolan disertai dengan
pengeluaran cairan pada daerah vulva, klien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri
ketika melakukan hubungan seksual
4. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Sering terasa gatal pada vulva dengan frekuensi gatal hilang timbul, adanya
benjolan disertai dengan pengeluaran cairan pada daerah vulva, klien mengeluh
nyeri saat BAK, nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
5. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama.
6. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di dalam keluarga hanya pasien ini yang menderita sakit demikian.
7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tampak cemas denngan keadaan yg dialaminya dan pasien menjalin
hubungan baik dengan keluarga dan orang lain.
8. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien menjalani ibadah sesuai dengan ibadah yang di anutnya
9. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kondisi umum klien
 Kondisi umum pasien sakit sedang.
2. Tanda-tanda vital
 TD :100/70 mmHg
 RR :24x/MNT
 S :37,5 0C
 N :100 x/mnt
3. Kesadaran
Composmentis

15. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
4. Sistem pernafasan
Palapasi tidak terganggu,polif (-)
 Hidung : bentuk simetris,kondisi bersih, tidak terdapat
gangguan indra penciuman.
 Leher : Tidak terdapat peningkatan JPV
 Dada : inspeksi :bentuk dada normal , simetris kiri dan
kanan
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : sonor disemualapang paru
Auskultasi : terdengar suara regular dan tidak ada
suara tambahan.
5. Sistem kardiovaskuler
 Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
 Palpasi : tetapi teraba di ruang antar iga V kiri 1 cm dari
garis midklavikula; batas kanan jantung pada ruang antar iga V 1
cm dari garis parasternal kanan; batas kiri jantung pada ruang
antar iga V kanan 1 cm dari garis midklavikula
 Perkusi : pekak
 Auskultasi : Bj 1 danBj 2 murni, irama jantung teratur
dengan denyut jantung 100 x/menit; suara jantung normal
6. Sistem pencernaan
 Mukosa mulut kemerahan,tidak terdapat karies gigi
 Abdomen inspeksi bentuknya datar
 Auskultasi : bising usus 6 x/menit
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, hepar tidak teraba
 Perkusi : timpani
7. Sistem Perkemihan
 Inspeksi : tidak terdapat lesi atau oedem
 Palpasi : tidak terjadi distensi, kandung kemih normal
 Perkusi : suara normal
8. Sistem indra
 Mata : ketajaman penglihatan

16. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
 Hidung : fungsi penghidungan normal dan tidak terdapat
penumpukan secret
 Telinga : fungsi pendengaran baik dan tidak terdapat penumpukan
serumen
9. Sistem musculoskeletal
 Kepala : bentuk kepala mesosepal
 Tidak terdapat keterbatasan gerak
10. Sistem integumen
 Kulit : turgor kulit elastis,
10. AKTIVITAS SEHARI-HARI
Aktivitas pasien sehari-hari terganggu karena pasien sering mengalami sakit padaa
daerah vulva dan merasa gatal.

11. TEST DIABOGSTIK


Hasil ppemeriksaan : pemeriksaan VT : nyeri goyang, pemeriksaan speculum :
adanya pengeluaran cairan
12. THERAPY SAAT INI
Pasien minum obat warung dan menggunakan salep kulit

13. DATA FOKUS


Nama pasien : Ny. F
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Vulva
DS DO
- Pasien mengatakan sering gatal pada 1. KU : Sakit Sedang
vulva dengan frekuensi hilang timbul 2. Pasien tampak pucat
- Pengkajian nyeri : 3. TTV
P :nyeri pada pulva, di goyang  TTD :100/70 mmHg
Q :nyeri saat di goyang
R :nyeri di bagian vulva  RR :24x/MNT
S:skala nyeri 4  S :37,5 0C
T:nyeri hilang timbul
- klien mengeluh nyeri saat BAK  N :100 x/mnt
- klien mengeluh nyeri ketika melakukan 4. Terdapat ruam kemerahan
hubungan seksual
5. Terdapat benjolan disertai dengan
pengeluaran cairan pada daerah
vulva
6. Hasil pemeriksaan : pemeriksaan VT
: nyeri goyang,
7. pemeriksaan speculum : adanya
17. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
pengeluaran cairan

18. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. F
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Vulva
no Data Problem Etiologi
1 DS : Nyeri akut Nekrosis
DO : jaringan pada
vulva akibat
penyakit kanker
vulva
2 DS : Gangguan rassa
DO : nyaman
3 DS :
DO :

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. F
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Vulva
No Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1. Nyeri akut b/d agen pencedara 01/10/2018 01/10/2018
fisiologi(infeksi)
2. 01/10/2018 01/10/2018
3. 01/10/2018 01/10/2018

INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. F
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Vulva
No Dx Kep Tujuan dan KH Intervensi TTD
1. DX 1 Setelah di lakukan asuhan Manajemen nyeri
keperawatan nyeri selama 1x24 - Lakukan pengkajian nyeri
jam, Pasien dapat mengontrol rasa secara komperhensif yang
nyeri dengan kriteria hasil : meliputi lokasi,
1. pasien dapat merespon nyeri
karakteristik, durasi,
yang terkontrol dan rasa sakit
frekuensi, kualitas,
pada abdomen menghilang.
intensitas/ beratnya nyeri,
2. pasien dapat dan faktor pencetus.
menggambarkan lokasi nyeri. - Pastikan perawatan

19. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
3. Menggunakan tindakan analgesik bagi pasien
pemberian analgesik yang di dilaukan dengan
rekomendasikan pemantauan yang ketat.
- Melakukan pengkajian
4. Pasien melaporkan gejala
ketidaknyamanan pasien.
nyeri yang terkontroldiastole
- Dorong pasien untuk
dalam rentan normal
memonitor nyeri dan
5. Tidak ada ortostatik
menangani nyerinya dengan
hipertensi
tepat.
6. Tidak ada tanda-tanda
peningkatan penekanan
intracranial (tidak lbih dari
15 mmhg)

2. DX 2 -

3 DX 3 Setelah di lakukan asuhan Manajemen mual dan muntah:


keperawatan selama 3x24 jam,
pasien dapat mengontrol asupan - Instruksikan pasien
gizi untuk memenuhi kebutuhan mengenai DIIT TKTP
metabulik. Dengan KH : - Tunggu minimal 30
1. Asupan nutrisi pasien terpenuhi menit setelah episode
muntah sebelum
2. Pasien tdak mengalami mual
menawarkan cairan
dan muntah
kepada pasien
- Atur diet yang
diperlukan

Asuhan Keperawatan Pad Ny. S Dengan


20. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
Diagnose Ca Serviks

KASUS
Ny.S datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien mengeluarkan
darah dari kemaluannya 1 bulan yang lalu dan saat di periksa di RS pendarahannya sudah
berhenti TD; 150/90 MmHg N ; 88x / mnt RR; 20 x / mnt S : 39 0C hasil pemeriksaan
laboratorium ureum/BUN(n=20±40)/10± 20,7 mg/dl , kreatinin <1,2/0,81 mg/dl evaluasi
hapusan darah : eritrosit hipokrom ansiasitosis. Setelah melakukan serangkaian tes
laboratorium antara lain chek darah dan check urine dokter mendiagnosa ny. S menderita
kanker cerviks/ kanker leher Rahim.
1. Hipertermi b/d penyakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik
2. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai O2 ke jaringan
3. nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
II. PENGKAJIAN :
1. Data Demografi
Nama : Ny. S
Usia : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tambun
Suku : Betawi
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa medis : Ca Cerviks
No. RM : 989
Tanggal masuk : 01/10/2018
Tanggal pengkajian : 01/10/2018
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. N
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami

21. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
III. KELUHAN UTAMA
dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien mengeluarkan darah dari
kemaluannya 1 bulan yang lalu
IV. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG.
Passien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien
mengeluarkan darah dari kemaluannya 1 bulan yang lalu
V. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama.
VI. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di dalam keluarga hanya pasien ini yang menderita sakit demikian.
VII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tampak cemas denngan keadaan yg dialaminya dan pasien menjalin
hubungan baik dengan keluarga dan orang lain.
VIII. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien menjalani ibadah sesuai dengan ibadah yang di anutnya
IX. PEMERIKSAAN FISIK
11. Kondisi umum klien
 Kondisi umum pasien sakit sedang.
12. Tanda-tanda vital
 TD; 150/90 MmHg
 N ; 88x / mnt
 RR; 20 x / mnt
 S : 390C
13. Kesadaran : Composmentis
14. Sistem pernafasan
Palapasi tidak terganggu,polif (-)
 Hidung : bentuk simetris,kondisi bersih, tidak terdapat
gangguan indra penciuman.
 Leher : Tidak terdapat peningkatan JPV
 Dada : inspeksi :bentuk dada normal , simetris kiri dan
kanan
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : sonor disemualapang paru

22. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
Auskultasi : terdengar suara regular dan tidak ada
suara tambahan.
15. Sistem kardiovaskuler
 Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
 Palpasi : tetapi teraba di ruang antar iga V kiri 1 cm dari
garis midklavikula; batas kanan jantung pada ruang antar iga V 1
cm dari garis parasternal kanan; batas kiri jantung pada ruang
antar iga V kanan 1 cm dari garis midklavikula
 Perkusi : pekak
 Auskultasi : Bj 1 danBj 2 murni, irama jantung teratur
dengan denyut jantung 128 x/menit; suara jantung normal
16. Sistem pencernaan
 Mukosa mulut kemerahan,tidak terdapat karies gigi
 Abdomen inspeksi bentuknya datar
 Auskultasi : bising usus 6 x/menit
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, hepar tidak teraba
 Perkusi : timpani
17. Sistem Perkemihan
 Inspeksi : tidak terdapat lesi atau oedem
 Palpasi : tidak terjadi distensi, kandung kemih normal
 Perkusi : suara normal
18. Sistem indra
 Mata : ketajaman penglihatan
 Hidung : fungsi penghidungan normal dan tidak terdapat
penumpukan secret
 Telinga : fungsi pendengaran baik dan tidak terdapat penumpukan
serumen
19. Sistem musculoskeletal
 Kepala : bentuk kepala mesosepal
 Tidak terdapat keterbatasan gerak
20. Sistem integumen
 Kulit : turgor kulit elastis,

23. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
X. AKTIVITAS SEHARI-HARI
Aktivitas pasien sehari-hari terganggu karena pasien sering mengalami nyerri
pada perut bagian bawah

XI. TEST DIABOGSTIK


pemeriksaan laboratorium ureum/BUN(n=20±40)/10± 20,7 mg/dl , kreatinin
<1,2/0,81 mg/dl evaluasi hapusan darah : eritrosit hipokrom ansiasitosis.
XII. THERAPY SAAT INI
Pasien minum obat warung

XIII. DATA FOKUS


Nama pasien : Ny. S
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Cerviks

Ny.S datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien
mengeluarkan darah dari kemaluannya 1 bulan yang lalu dan saat di periksa di RS
pendarahannya sudah berhenti TD; 150/90 MmHg N ; 88x / mnt RR; 20 x / mnt
S : 390C hasil pemeriksaan laboratorium ureum/BUN(n=20±40)/10± 20,7 mg/dl ,
kreatinin <1,2/0,81 mg/dl evaluasi hapusan darah : eritrosit hipokrom ansiasitosis.
Setelah melakukan serangkaian tes laboratorium antara lain chek darah dan check
urine dokter mendiagnosa ny. S menderita kanker cerviks/ kanker leher Rahim
DS DO
- 8. KU : Sakit Sedang
- Pengkajian nyeri : 9.
P :nyeri pada kepala, pusing
Q :nyeri berputar-putar
R :nyeri di kepala
S:skala nyeri 3
T:nyeri hilang timbul

24. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
ANALISA DATA
Nama pasien : Tn.N
No.Rm : 989
Dx medis : Malaria Tropika
no Data Problem Etiologi
1 DS : - Pasien mengatakan demam naik turun Hipertermi Peningkatan
secara periodic setiap hari metabolisme
DO : - TTV tubuh
TD :90/70 mmHg
RR :28x/MNT
S :40 0C
N :100 X/MNT
- muka pasien tampak merah
- pasien tampak menggigil
2 DS : Nyeri akut Agen pencedera
- Pasien mengatakan merasakan nyeri fisiologis
dikepala. (Infeksi)
- Pengkajian nyeri :
P :nyeri pada kepala, pusing
Q :nyeri berputar-putar
R :nyeri di kepala
S:skala nyeri 3
T:nyeri hilang timbul
DO :
1. KU : Sakit Sedang
2. Pasien tampak pucat

3 DS : - Pasien mengatakan mual muntah Resiko Deficit Peningkatan


DO : - TTV nutrisi kebutuhan
TD :90/70 mmHg metabolisme
RR :28x/MNT
S :40 0C
N :100 X/MNT

25. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn.N
No.Rm : 989
Dx medis : Malaria Tropika
No Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1. Hipertermi b/d peningkatan 02/04/2018 02/04/2018
metabolisme tubuh
2. Nyeri akut b/d agen pencedara 02/04/2018 02/04/2018
fisiologi(infeksi)
3. Resiko deficit nutrisi b/d peningkatan 02/04/2018 02/04/2018
kebutuhan metabolisme

INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn.N
No.Rm : 989
Dx medis : Malaria Tropika
No Dx Kep Tujuan dan KH Intervensi TTD
1. DX 1 Setelah dilakukan tindakan - monitor suhu yang paling
keperawatan selama 2 x 24 jam tidak setiap 2jam, sesuai
diharapkan penurunan curah kebutuhan
jantung teratasi dengan kretaria - bebaskanpasien dari
hasil : lingkungan yang dingin
1. Pasien dapat mempertahankan - bebaskan pasien dari
suhu tubuh normal pakaian yang dingin dan
basah
-
2. DX 2 Setelah di lakukan asuhan Manajemen nyeri
keperawatan nyeri selama 1x24 - Lakukan pengkajian nyeri
jam, Pasien dapat mengontrol rasa secara komperhensif yang
nyeri dengan kriteria hasil : meliputi lokasi,
1. pasien dapat merespon
karakteristik, durasi,
nyeri yang terkontrol dan
frekuensi, kualitas,
rasa sakit pada abdomen
intensitas/ beratnya nyeri,
menghilang.
dan faktor pencetus.
2. pasien dapat - Pastikan perawatan
menggambarkan lokasi analgesik bagi pasien
nyeri. dilaukan dengan
pemantauan yang ketat.
3. Menggunakan tindakan - Melakukan pengkajian
pemberian analgesik yang ketidaknyamanan pasien.
di rekomendasikan

26. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
4. Pasien melaporkan gejala - Dorong pasien untuk
nyeri yang memonitor nyeri dan
terkontroldiastole dalam menangani nyerinya dengan
rentan normal tepat.
5. Tidak ada ortostatik
hipertensi
6. Tidak ada tanda-tanda
peningkatan penekanan
intracranial (tidak lbih dari
15 mmhg)

3 DX 3 Setelah di lakukan asuhan Manajemen mual dan muntah:


keperawatan selama 3x24 jam,
pasien dapat mengontrol asupan - Instruksikan pasien
gizi untuk memenuhi kebutuhan mengenai DIIT TKTP
metabulik. Dengan KH : - Tunggu minimal 30
3. Asupan nutrisi pasien terpenuhi menit setelah episode
muntah sebelum
4. Pasien tdak mengalami mual
menawarkan cairan
dan muntah
kepada pasien
- Atur diet yang
diperlukan

27. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa tumor alat genital baik yang bersifat
neoplasma jinak maupun yang bukan neoplasma. Menurut letak dankonsistensinya, maka
berturut-turut akan dibicarakan sebagai berikut.Tumor jinak pada alat genital meliputi:
1. Vulva
Tumor kistik vulvA
Tumor solid vulva
2. Vagina
Tumor kistik vagina
Tumor solid vagina
3. Uterus
Tumor ektoserviks
Tumor endoserviks-endometrium
4. Tuba uterina fallopi dan jaringan sekitarnya
Tumor tuba uterina (adenoma, leiomioma, fibroma, kista dermoid)
Tumor neoplasma jinak jaringan sekitarnya
Tumor nonneoplasma
5. Ovarium
Tumor non-neoplasma
Tumor neoplasmaTumor ganas pada alat genital meliputi:
1) Tumor ganas pada vulva
2) Tumor ganas pada vagina
3) Tumor ganas pada serviks uteri (leher rahim)
4) Tumor ganas pada korpus uteri (badan rahim)
5) Umor ganas pada adneksa (tuba fallopi = saluran telur)
6) Ovarium (indung telur)
4.2 Saran
Dari makalah ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan mengerti danmemahami
tentang masa macam macam tumor ganas dan jinak sehingga nantinya
mampumemberikan asuhan kebidanan pada pasien penderita tumor ganas maupun jinak.

28. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo.S. Myoma uteri di Rumah Sakit.Dr. Soetomo 1972-1974.skripsi. Surabaya: Bagian


Obstetri dan ginekologi
Sulistyo, R. Sunardi Saiman R. Myoma uteri di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, 1970-
1972. Medan : Kngr Myoma Ginekol Indonesia III, 1976
http://tumor ganas.com/1101/kanker-ovarium/
http://rahmat-dharmawan.com/kanker-indung-telur-atau-ovarium/
http://astaqauliyah.com/2010/05/referat-kedokteran-epidemiologi-etiologi-dan-patofisiologi-
penyakit-kista-ovarium/
Prawirohardjo, Sarwono. 2007.Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka edisi 2

29. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina

Anda mungkin juga menyukai