PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Untuk lebih memahami dan mendalami tentang tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina,
tuba, uterus, serta ovariumC bagi penyusun dan pembaca.
BAB II
1. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN TUMOR
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan bisa ganas bisa jinak. Tumor adalah
perkembangan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri. Tumor adalah bengkak akibat
radang, cedera, neoplasma, edema (Ramli Ahmad, 2003 “Kamus kedokteran, Jakarta
Djambatan”).
Tumor jinak adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang
memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Sedangkan Tumor ganas adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh
sendiri yang memiliki pertumbuhan cepat, tidak terkendali dan menyebar kebagian tubuh
lain.
B. PENYEBAB TUMOR
Dikarenakan adanya mutasi DNA yg terakumulasi merupakan faktor utama penyebab tumor,
sebenarnya sel manusia mempunyai mekanisme perbaikan DNA dan mekanisme lainya yang
menyebabkan DNA mengalami kerusakan dirinya dengan apoptosis jika kerusakan sel sangat
parah.
Apoptosis adalah proses aktif kematian sel di tandai dengan pembelahan DNA pada
kromosom sampai pada sel itu sendiri.
2.1.2 VULVA
1. Tumor kistik
Tumor-tumor di vagina umunya mempunyai sifat yang sama dengan yang ddapatkan
pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan dengan vaginitisemfisematosa.
Dapat juga saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter,akan tetapi dapat multiple,
kista ini dilapisis epitel seperti endoserviks, berisi cairanmusin.
2. Tumor solida.
a. GranulomaBukan neoplasma yang sebenarnya. Jaringan merupakan granulasi yang
terbatas- batas, seringkali berbentuk polip terutama terjadi pada bekas operasi
kolpografidan histerektomi total dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun.
b. Tumor miksoid vaginaKonsistensi lunak seperti kista berisi jaringan miksomatosa,
jaringan pengikat dan jaringan lemak seperti yang biasa terdapat pada daerah glutea,
fossaiskhiorektales, serta apabila terdapat di vagina berada pada daerah
parakolpos.Kadang-kadang kambuh kembali dan dapat juga menjadi ganas.
c. Adenosis vaginaBerasal dari sisa saluran paramesonefridikus Muler berupa tumor jinak
vagina,terutama terletak dekat serviks uteri, terdiri dari epitel torak yang
mengeluarkanmucus. Di tempat itu mukosa vagina tampak merah dan berbintik. Ini
disebabkankarena pemberian hormone estrogen sintesis lain, diberikan pada ibu
penderitawaktu hamil muda (sindrom D.E.S). Tumor ini dapat menjadi
adenocarcinoma.Diagnosis ditegakkan dengan kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi
dikemudian dilanjutkan dengan biopsy dan pemeriksaan histopatologi.
g. Gambaran klinis dan diagnosis : Penderita ini datang dengan keluhan samar-samar
mengenai iritasi vulva atau pruritus (gatal-gatal) vulva.Diagnosis akan lebih mudah
dibuat bila ditemukan benjolan,ulkus atau lesi yang berdarah. Nyeri biasanya
dikeluhkan bila lesinya terdapat dekatklitoris atau urethra, karena pedih waktu
kencing. Superinfeksi dari lesi ganas jugamenimbulkan rasa sakit dan lebih banyak
iritasi akibat keputihan yang terus-menerus.Hanya sekitar 5 % yang datang denga
pembesaran kelenjar lipat paha atau abses sebagaikeluhan utama.
h. Diagnosis dini : Perasaan gatal atau terbakar di vulva harus mendapatkan perhatian,
untuk mencariarea yang mencurigakan akan keganasan.Daerah tersebut dapat berupa
wart (kutil), benjolan kecil yang berwarnakemerahan, keputihan atau berfigmen, agak
meninggi, atau ulkus datar yang mudah berdarah dengan tepi induratif. Kalau
prosesnya sudah agak lanjut, mungkin akanditemukan luka yang dalam, yang telah
mengalami infeksi dan nekrotik, atau tampak seperti bunga kobis / kool.Golongan
resiko tinggi ialah wanita yang mempunyai faktor predisposisi :1) Diabetes Melitus2)
Obesitas3) Hygiene seksual yang tidak baik 4) Lichen sclerosus atrophicus5)
Leukoplakia & kraurosis vulva.
i. Penanganan : Pada tingkat klink 0 (KIS / Intraepitelial karsinoma) dikerjakan
vulvektomidengan mengangkat kedua labia mayora, labia minora, sebagian mons
veneris dan himen. Pada tingkat klinik I dan II dilakukan vulvektomi radikal dengan
limfadenektomi bilateral kelenjar inguinal luar dan dalam, dalam satu tahap (enblok).
10. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
j. Komplikasi vulvektomi radikal dengan limfadenektomi bilateralis yang perludiamati
ialah infeksi luka dan dehisensi, limfoedema (33%), parestesia saraf femoralis,
perdarahan sekunder asal dari arteri dan vena femoralis, kista getah bening yang
sekunder terinfeksi dan menimbulkan nyeri yang sangat, penyakit trombo-embolik,
infeksi salurankemih, disfungsi seksual terutama sangat menurunnya libido (gairah
seksual), anorgasmedan dispareunia.
2. Melanoma vulva
Melanoma vulva adalah keganasan nomor dua pada vulva sesudah karsinoma. Hampir
5% dari semua melanoma maligna muncul di vulva yang merupakan hanya 1% dari kulit
permukaan seluruh tubuh. Terdapat predileksi di labia minora dan klitoris, sering meluas
kevagina dan urethra berupa benjolan (nodul) yang berwarna hitam kebiruan. Menyebar
secaralimfogen denga membentuk nodul satelit sekeliling tumor primer untuk kemudian
bermestastasiske kelenjar limfa regional. Bila terjadi penyebaran secara hematogen, anak
sebar terdapat di paru- paru (terasering), kemudian otak, hati dan jantung juga tidak
jarang.
3. Adeno karsinoma Pada vulva jarang dan umumnya berasal dari kelenjar bartholini.
4. Basalioma (basal sel karsinoma)Biasanya ditemukan di daerah yang berambut, sesekali
pada labia mayora sebagai makulakemerahan/ kecoklatan atau sebagai nodul kecil yang
mengalami ulserasi di tengahnya (ulkusrodens). Lesi ini hampir tak pernah menyebar ke
kelenjar getah bening, sebab itu eksisi lokalyang luas sudah memadai untuk tujuan
kuratif.
5. Penyakit Paget Merupakan lesi intra epitelial vulva yang sering bersama-sama dengan
munculnyaadenokarsinoma kelenjar apokrin.
6. Karsinoma verukosa Karsinoma ini adalah keganasan pada vulva berbentuk tumor
eksofitik seperti papil padakondiloma akuminata, atau seprti bunga kol (cauliflower
like).
7. Sarkoma pada vulvaSarkoma vulva sangat jarang tapi metastasis berjarak jauh umum
terjadi. Tumor inihistologik dapat berupa leiomiosarkoma (paling sering), liposarkoma,
rhabmiosarkoma,fibrosarkoma, angiosarkoma, limfosarkoma, dan epiteloidsarkoma.
Penyebarannya sangat cepat,karena secra hematogen. Prognosiscsangat buruk. Peran
radioterapi dan atau kemoterapi sebagaiadjuvans perlu dipertimbangkan.
8. Tumor ganas sekunder pada vulvaBerasal dari jaringan dekat vulva seperti serviks uteri,
vagina, uterus yang merembetlangsung atau secra limfogen atau embolisasi melalui
pembuluh darah balik. Paling seringditemukan adalh metastasis koriokarsinoma yang
11. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
memberi gambaran khas yang berwarna birukehitaman. Penanganan dengan kemoterapi
tunggal (MTX) atau kombinasi, tergantung darifaktor resikonya.
2.2.2 VAGINA
Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bilamana serviks uterus ikut terlibat
dalam proses, maka dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri. Begitu juga bilamana
vulva ikut terlibatdalam proses, maka dianggaptumor ganas itu adalah tumor ganas vulva.
Gejala : Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun
luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.Kadang terbentuk bercak bersisik atau
perubahan warna.Jaringandi sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal.Pada akhirnya akan
terjadi perdarahan dan keluar cairanyang encer. Gejala lainnya adalah:
a. Nyeri ketika berkemih
b. Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
c. Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.
1. Karsinoma vagina
a. Epidemiologi : Kanker vagina jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita
berumur 50 tahun ke atas.Insidensi.
b. Patologi : Terbanyak (hampir 99%) adalah squamous cell carsinoma, sisanya
adenokarsinoma danembrional rhabdomiosarkoma (sarkoma botrioides).
c. Tingkat pra-maligna : Sebelum menjadi infasif, lesi itu melalui tingkatan pra-
maligna yang disebut sebagai NIV(N eoplasia Intraepitelial Vagina) I, II, III
(Displasia ringan, sedang, berat) dan KIS (karsinoma in situ), yang berlangsung
beberapa tahun dan dapat dideteksi awal melalui Papsmear atau bilamana perlu
biopsi terarah dengan bimbingan kolposkop terhadap µlesi yang mencurigakan.
d. Penyebaran : Bila proses terdapat pada sepertiga bagian atas vagina,
penyebarannya akan terjadi seperti pada karsinoma serviks;bila berlokasi pada
sepertiga bagian distal vagina, penyebarannya akanmenyerupai karsinoma vulva.
e. Pembagian tingkat keganasan : Umumnya karsinoma epidermoid pada vagina
muncul di 2/3 di bagian proksimal vagina.Lokasi paling sering di dinding paling
atas (proksimal)atau depan bawah(distal)vagina,berbentuk eksopitik seperti bunga
kol, endofitik ulseratif,infiltratif atau papilomatosa. Pembagian tingkat keganasan
menurut FIGO
Tingka Kriteria
t
0 Karsinoma in situ, karsinoma intra epithelial
12. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
I Proses masih terbatas padadinding vagina
II Proses sudah meluas sampai jaringan para vagina,tetapi
belum mencapai dinding panggul
III Proses telah meluas sampai ke salah satu/kedua dinding
panggul;
IV Proses sudah keluar dari panggul kecil,atau sudah
menginfiltrasimukosa rektum/kandung kemih
f. Gambar klinik dan diagnose : Karsinoma in situ lebih sering didapat sebai proses
yang multifokal.Ia dapat ditemukan bersama-sama dengan tumor sejenis di bagian
lain dari traktus genitalis,atau setelah pembedahanyang tidak radikal pada
karsinoma in situ serviks uterus,atau pasca radiasi karsinoma
serviksuterus.Adenokarsinoma vagina yang jarang,dapat berasal dari
urethra,kelenjar Bartholin,atausebagai metastasis dari karsinoma
endometrium/ovarium.Pada pemeriksaan in spekulo dapat ditemukan ulkus
dengan tepi yang induratif atau pertumbuhan tumor eksofitik seperti bunga kol
(cauliflower) yang mudah berdarah padasentuhan.Biopsi harus dibuat pada daerah
yang dicurigai,sehingga bukti histologik dapatmenegakkan diagnosis.
g. Diagnosis dini : Pada pemeriksaan rutin secara berkala,pengambilan bahan untuk
pemeriksaan sitologik dari dinding vagina perlu pula pengambilanbahan dari ekto-
danendoserviks. Pada klinik yangsudah maju,pemeriksaan kolposkopik,biopsi
terarah dengan bimbingan kolposkop,kolpomikroskopi dilakukan untuk membuat
diagnosis dini.
h. Penanganan ; Untuk tingkat klinik 0, dapat dilakukan vaginektomi,
elektrokoterisasi, bedah krio (cryo-surgeri), penggunaan sitostatika topikal atau
sinar laser.Untuk tingkat klinik I dan II dilakukanopersi atau penyinaran.Operasi
pada tumor di bagian atas vagina sama dengan operasi padakarsinoma serviks
uterus,hanya vaginektomi dilakukan lebih luas(>1/2 puncak vagina
harusdiangkat),sedang operasi pada bagian bawah vagina mendekati operasi pada
karsinoma vulva. Kemoterapi dengan peraturan VAC (Vincristine,Aktinomisin-D
dan Cytoxan/Endoxan)hanya untuk pengobatan embrional rabdomiosarkoma
(sarkoma botrioides) pada anak-anak, yang ternyata efektif. Tumor ini berbentuk
polipoid seperti buah anggur yang berasal dari bagian atasvagina dan dapat
menonjol keluar sampai di introitus vagina. Penyebaran secara hematogen ke
paru-paru atau tulang
13. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
BAB III
TINJAUAN KASUS
KASUS
Ny f datang ke Rs dengan keluhan dari 1 minggu yang lalu mulai sering terasa gatal pada
vulva dengan frekuensi gatal hilang timbul, adanya benjolan disertai dengan pengeluaran
cairan pada daerah vulva, klien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri ketika melakukan hubungan
seksual, klien tampak pucat dan cemas karena gejala yg di alaminya. Hasil pemeriksaan :
pemeriksaan VT : nyeri goyang, pemeriksaan speculum : adanya pengeluaran cairan.
I. PENGKAJIAN :
1. Data Demografi
Nama : Ny. F
Usia : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tambun
Suku : Betawi
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa medis : Ca Vulva
No. RM : 989
Tanggal masuk : 01/10/2018
Tanggal pengkajian : 01/10/2018
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. N
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
14. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
Hubungan dengan klien : Suami
3. KELUHAN UTAMA
Dengan keluhan dari 1 minggu yang lalu mulai sering terasa gatal pada vulva
dengan frekuensi gatal hilang timbul, adanya benjolan disertai dengan
pengeluaran cairan pada daerah vulva, klien mengeluh nyeri saat BAK, nyeri
ketika melakukan hubungan seksual
4. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Sering terasa gatal pada vulva dengan frekuensi gatal hilang timbul, adanya
benjolan disertai dengan pengeluaran cairan pada daerah vulva, klien mengeluh
nyeri saat BAK, nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
5. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama.
6. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di dalam keluarga hanya pasien ini yang menderita sakit demikian.
7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tampak cemas denngan keadaan yg dialaminya dan pasien menjalin
hubungan baik dengan keluarga dan orang lain.
8. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien menjalani ibadah sesuai dengan ibadah yang di anutnya
9. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kondisi umum klien
Kondisi umum pasien sakit sedang.
2. Tanda-tanda vital
TD :100/70 mmHg
RR :24x/MNT
S :37,5 0C
N :100 x/mnt
3. Kesadaran
Composmentis
15. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
4. Sistem pernafasan
Palapasi tidak terganggu,polif (-)
Hidung : bentuk simetris,kondisi bersih, tidak terdapat
gangguan indra penciuman.
Leher : Tidak terdapat peningkatan JPV
Dada : inspeksi :bentuk dada normal , simetris kiri dan
kanan
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : sonor disemualapang paru
Auskultasi : terdengar suara regular dan tidak ada
suara tambahan.
5. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : tetapi teraba di ruang antar iga V kiri 1 cm dari
garis midklavikula; batas kanan jantung pada ruang antar iga V 1
cm dari garis parasternal kanan; batas kiri jantung pada ruang
antar iga V kanan 1 cm dari garis midklavikula
Perkusi : pekak
Auskultasi : Bj 1 danBj 2 murni, irama jantung teratur
dengan denyut jantung 100 x/menit; suara jantung normal
6. Sistem pencernaan
Mukosa mulut kemerahan,tidak terdapat karies gigi
Abdomen inspeksi bentuknya datar
Auskultasi : bising usus 6 x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, hepar tidak teraba
Perkusi : timpani
7. Sistem Perkemihan
Inspeksi : tidak terdapat lesi atau oedem
Palpasi : tidak terjadi distensi, kandung kemih normal
Perkusi : suara normal
8. Sistem indra
Mata : ketajaman penglihatan
16. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
Hidung : fungsi penghidungan normal dan tidak terdapat
penumpukan secret
Telinga : fungsi pendengaran baik dan tidak terdapat penumpukan
serumen
9. Sistem musculoskeletal
Kepala : bentuk kepala mesosepal
Tidak terdapat keterbatasan gerak
10. Sistem integumen
Kulit : turgor kulit elastis,
10. AKTIVITAS SEHARI-HARI
Aktivitas pasien sehari-hari terganggu karena pasien sering mengalami sakit padaa
daerah vulva dan merasa gatal.
18. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. F
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Vulva
no Data Problem Etiologi
1 DS : Nyeri akut Nekrosis
DO : jaringan pada
vulva akibat
penyakit kanker
vulva
2 DS : Gangguan rassa
DO : nyaman
3 DS :
DO :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. F
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Vulva
No Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1. Nyeri akut b/d agen pencedara 01/10/2018 01/10/2018
fisiologi(infeksi)
2. 01/10/2018 01/10/2018
3. 01/10/2018 01/10/2018
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. F
No.Rm : 989
Dx medis : Ca Vulva
No Dx Kep Tujuan dan KH Intervensi TTD
1. DX 1 Setelah di lakukan asuhan Manajemen nyeri
keperawatan nyeri selama 1x24 - Lakukan pengkajian nyeri
jam, Pasien dapat mengontrol rasa secara komperhensif yang
nyeri dengan kriteria hasil : meliputi lokasi,
1. pasien dapat merespon nyeri
karakteristik, durasi,
yang terkontrol dan rasa sakit
frekuensi, kualitas,
pada abdomen menghilang.
intensitas/ beratnya nyeri,
2. pasien dapat dan faktor pencetus.
menggambarkan lokasi nyeri. - Pastikan perawatan
19. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
3. Menggunakan tindakan analgesik bagi pasien
pemberian analgesik yang di dilaukan dengan
rekomendasikan pemantauan yang ketat.
- Melakukan pengkajian
4. Pasien melaporkan gejala
ketidaknyamanan pasien.
nyeri yang terkontroldiastole
- Dorong pasien untuk
dalam rentan normal
memonitor nyeri dan
5. Tidak ada ortostatik
menangani nyerinya dengan
hipertensi
tepat.
6. Tidak ada tanda-tanda
peningkatan penekanan
intracranial (tidak lbih dari
15 mmhg)
2. DX 2 -
KASUS
Ny.S datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien mengeluarkan
darah dari kemaluannya 1 bulan yang lalu dan saat di periksa di RS pendarahannya sudah
berhenti TD; 150/90 MmHg N ; 88x / mnt RR; 20 x / mnt S : 39 0C hasil pemeriksaan
laboratorium ureum/BUN(n=20±40)/10± 20,7 mg/dl , kreatinin <1,2/0,81 mg/dl evaluasi
hapusan darah : eritrosit hipokrom ansiasitosis. Setelah melakukan serangkaian tes
laboratorium antara lain chek darah dan check urine dokter mendiagnosa ny. S menderita
kanker cerviks/ kanker leher Rahim.
1. Hipertermi b/d penyakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik
2. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplai O2 ke jaringan
3. nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks
II. PENGKAJIAN :
1. Data Demografi
Nama : Ny. S
Usia : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tambun
Suku : Betawi
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa medis : Ca Cerviks
No. RM : 989
Tanggal masuk : 01/10/2018
Tanggal pengkajian : 01/10/2018
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. N
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami
21. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
III. KELUHAN UTAMA
dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien mengeluarkan darah dari
kemaluannya 1 bulan yang lalu
IV. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG.
Passien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien
mengeluarkan darah dari kemaluannya 1 bulan yang lalu
V. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama.
VI. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di dalam keluarga hanya pasien ini yang menderita sakit demikian.
VII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tampak cemas denngan keadaan yg dialaminya dan pasien menjalin
hubungan baik dengan keluarga dan orang lain.
VIII. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien menjalani ibadah sesuai dengan ibadah yang di anutnya
IX. PEMERIKSAAN FISIK
11. Kondisi umum klien
Kondisi umum pasien sakit sedang.
12. Tanda-tanda vital
TD; 150/90 MmHg
N ; 88x / mnt
RR; 20 x / mnt
S : 390C
13. Kesadaran : Composmentis
14. Sistem pernafasan
Palapasi tidak terganggu,polif (-)
Hidung : bentuk simetris,kondisi bersih, tidak terdapat
gangguan indra penciuman.
Leher : Tidak terdapat peningkatan JPV
Dada : inspeksi :bentuk dada normal , simetris kiri dan
kanan
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : sonor disemualapang paru
22. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
Auskultasi : terdengar suara regular dan tidak ada
suara tambahan.
15. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : tetapi teraba di ruang antar iga V kiri 1 cm dari
garis midklavikula; batas kanan jantung pada ruang antar iga V 1
cm dari garis parasternal kanan; batas kiri jantung pada ruang
antar iga V kanan 1 cm dari garis midklavikula
Perkusi : pekak
Auskultasi : Bj 1 danBj 2 murni, irama jantung teratur
dengan denyut jantung 128 x/menit; suara jantung normal
16. Sistem pencernaan
Mukosa mulut kemerahan,tidak terdapat karies gigi
Abdomen inspeksi bentuknya datar
Auskultasi : bising usus 6 x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, hepar tidak teraba
Perkusi : timpani
17. Sistem Perkemihan
Inspeksi : tidak terdapat lesi atau oedem
Palpasi : tidak terjadi distensi, kandung kemih normal
Perkusi : suara normal
18. Sistem indra
Mata : ketajaman penglihatan
Hidung : fungsi penghidungan normal dan tidak terdapat
penumpukan secret
Telinga : fungsi pendengaran baik dan tidak terdapat penumpukan
serumen
19. Sistem musculoskeletal
Kepala : bentuk kepala mesosepal
Tidak terdapat keterbatasan gerak
20. Sistem integumen
Kulit : turgor kulit elastis,
23. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
X. AKTIVITAS SEHARI-HARI
Aktivitas pasien sehari-hari terganggu karena pasien sering mengalami nyerri
pada perut bagian bawah
Ny.S datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, pasien
mengeluarkan darah dari kemaluannya 1 bulan yang lalu dan saat di periksa di RS
pendarahannya sudah berhenti TD; 150/90 MmHg N ; 88x / mnt RR; 20 x / mnt
S : 390C hasil pemeriksaan laboratorium ureum/BUN(n=20±40)/10± 20,7 mg/dl ,
kreatinin <1,2/0,81 mg/dl evaluasi hapusan darah : eritrosit hipokrom ansiasitosis.
Setelah melakukan serangkaian tes laboratorium antara lain chek darah dan check
urine dokter mendiagnosa ny. S menderita kanker cerviks/ kanker leher Rahim
DS DO
- 8. KU : Sakit Sedang
- Pengkajian nyeri : 9.
P :nyeri pada kepala, pusing
Q :nyeri berputar-putar
R :nyeri di kepala
S:skala nyeri 3
T:nyeri hilang timbul
24. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
ANALISA DATA
Nama pasien : Tn.N
No.Rm : 989
Dx medis : Malaria Tropika
no Data Problem Etiologi
1 DS : - Pasien mengatakan demam naik turun Hipertermi Peningkatan
secara periodic setiap hari metabolisme
DO : - TTV tubuh
TD :90/70 mmHg
RR :28x/MNT
S :40 0C
N :100 X/MNT
- muka pasien tampak merah
- pasien tampak menggigil
2 DS : Nyeri akut Agen pencedera
- Pasien mengatakan merasakan nyeri fisiologis
dikepala. (Infeksi)
- Pengkajian nyeri :
P :nyeri pada kepala, pusing
Q :nyeri berputar-putar
R :nyeri di kepala
S:skala nyeri 3
T:nyeri hilang timbul
DO :
1. KU : Sakit Sedang
2. Pasien tampak pucat
25. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn.N
No.Rm : 989
Dx medis : Malaria Tropika
No Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi
1. Hipertermi b/d peningkatan 02/04/2018 02/04/2018
metabolisme tubuh
2. Nyeri akut b/d agen pencedara 02/04/2018 02/04/2018
fisiologi(infeksi)
3. Resiko deficit nutrisi b/d peningkatan 02/04/2018 02/04/2018
kebutuhan metabolisme
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn.N
No.Rm : 989
Dx medis : Malaria Tropika
No Dx Kep Tujuan dan KH Intervensi TTD
1. DX 1 Setelah dilakukan tindakan - monitor suhu yang paling
keperawatan selama 2 x 24 jam tidak setiap 2jam, sesuai
diharapkan penurunan curah kebutuhan
jantung teratasi dengan kretaria - bebaskanpasien dari
hasil : lingkungan yang dingin
1. Pasien dapat mempertahankan - bebaskan pasien dari
suhu tubuh normal pakaian yang dingin dan
basah
-
2. DX 2 Setelah di lakukan asuhan Manajemen nyeri
keperawatan nyeri selama 1x24 - Lakukan pengkajian nyeri
jam, Pasien dapat mengontrol rasa secara komperhensif yang
nyeri dengan kriteria hasil : meliputi lokasi,
1. pasien dapat merespon
karakteristik, durasi,
nyeri yang terkontrol dan
frekuensi, kualitas,
rasa sakit pada abdomen
intensitas/ beratnya nyeri,
menghilang.
dan faktor pencetus.
2. pasien dapat - Pastikan perawatan
menggambarkan lokasi analgesik bagi pasien
nyeri. dilaukan dengan
pemantauan yang ketat.
3. Menggunakan tindakan - Melakukan pengkajian
pemberian analgesik yang ketidaknyamanan pasien.
di rekomendasikan
26. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
4. Pasien melaporkan gejala - Dorong pasien untuk
nyeri yang memonitor nyeri dan
terkontroldiastole dalam menangani nyerinya dengan
rentan normal tepat.
5. Tidak ada ortostatik
hipertensi
6. Tidak ada tanda-tanda
peningkatan penekanan
intracranial (tidak lbih dari
15 mmhg)
27. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa tumor alat genital baik yang bersifat
neoplasma jinak maupun yang bukan neoplasma. Menurut letak dankonsistensinya, maka
berturut-turut akan dibicarakan sebagai berikut.Tumor jinak pada alat genital meliputi:
1. Vulva
Tumor kistik vulvA
Tumor solid vulva
2. Vagina
Tumor kistik vagina
Tumor solid vagina
3. Uterus
Tumor ektoserviks
Tumor endoserviks-endometrium
4. Tuba uterina fallopi dan jaringan sekitarnya
Tumor tuba uterina (adenoma, leiomioma, fibroma, kista dermoid)
Tumor neoplasma jinak jaringan sekitarnya
Tumor nonneoplasma
5. Ovarium
Tumor non-neoplasma
Tumor neoplasmaTumor ganas pada alat genital meliputi:
1) Tumor ganas pada vulva
2) Tumor ganas pada vagina
3) Tumor ganas pada serviks uteri (leher rahim)
4) Tumor ganas pada korpus uteri (badan rahim)
5) Umor ganas pada adneksa (tuba fallopi = saluran telur)
6) Ovarium (indung telur)
4.2 Saran
Dari makalah ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan mengerti danmemahami
tentang masa macam macam tumor ganas dan jinak sehingga nantinya
mampumemberikan asuhan kebidanan pada pasien penderita tumor ganas maupun jinak.
28. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina
DAFTAR PUSTAKA
29. Tumor Jinak & Kanker Ganas pada Vulva dan Vagina