Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL REVIEW

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Dosen Pengampu : Drs. Marudut Sinaga, M.Si

OLEH :

NAMA : Anry Agnes Simanungkalit (4182131012)


Allika Haya Fahrunisa (4182131014)
Cindy Fitria (4181131028)
Debora Silvia (4183331031)
Delvia Stevania L. Tobing (4183331017)

KELOMPOK : III (TIGA)

KELAS : KIMIA DIK A 2018

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical
Jurnal Review ini.
Adapun Critical Jurnal Review ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam penulisan Critical Jurnal Review ini, penulis tentu saja
tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu, Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si.,
selaku dosen mata kuliah “Bahasa Indonesia” dan kepada kedua orang tua juga teman-teman
kami yang memberi dukungan dan doa.
Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Critical Jurnal Review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
bagi para pembaca.

Medan, 04 Mei 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru dalam proses pembelajaran memiliki peran yang sangat penting. Peran guru
antara lain sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing,
motivator, dan evaluator (Sanjaya, 2008). Begitu kompleksnya peran guru maka mau
tidak mau guru harus mampu memenuhinya. Menurut Sagala (2007) guru harus
ditempatkan ada posisi utama bukan sekedar pelaksana kurikulum, tetapi harus dilibatkan
dalam perancangan kurikulum itu sendiri, hal ini senada dengan konsep kurikulum yang
berlaku saat ini, yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

1.2 Tujuan Penulisan

Mengkritik Jurnal ini merupakan salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk
menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu
tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia.

1.3. Manfaat Penulisan


1. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat
2. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jurnal
atau hasil karya tulis lainnya secara ringkas
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang dikritik
BAB II

RINGKASAN JURNAL

1. Judul Artikel :“Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru Dalam Pembelajaran


Bahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama ”
2. Nama Journal : Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
3. Edisi terbit : April 2013
4. Pengarang Artikel : Rina Yuliana, Muhammad Rohmadi, Raheni Suhita
Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta
e-mail : rina_yuli024@yahoo.com
5. Nomor ISSN : ISSN I2302-6405
6. Penerbit : Universitas Sebelas Maret
7. Kota Terbit : Surakarta
8. Alamat situs : https://ww.neliti.com
BAB III

KEUNGGULAN PENELITIAN

1) Kegayutan antarelemen (antar semua artikel dalam sebuah jurnal atau antar
beberapa artikel yang terdapat dalam sebuah jurnal)
2) Originalitas temuan
3) Kemutakhiran masalah
4) Kohesi dan koherensi isi penelitian
BAB IV

KELEMAHAN PENELITIAN

1) Kegayutan antarelemen (antar semua artikel dalam sebuah jurnal atau antar
beberapa artikel yang terdapat dalam sebuah jurnal)
2) Originalitas temuan
3) Kemutakhiran masalah
4) Kohesi dan koherensi isi penelitian
BAB V

IMPLIKASI TERHADAP

1) Teori
2) Program Pembangunan di Indonesia
3) Pembahasan dan analisis
BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan berkaitan
dengan jenis-jenis tindak tutur guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII F
SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, yaitu tindak tutur ilokusi yang
terdiri (a) representatif yang terdiri tindak tutur menyatakan, dan menyebutkan, (b)
direktif yang terdiri tindak tutur menyuruh, (c) komisif yang terdiri tindak tutur berjanji,
(d) ekspresif terdiri tindak tutur mengkritik dan memuji, (e) deklarasi yang terdiri tindak
tutur melarang dan memutuskan. Bentuk tindak tutur guru yang sering muncul dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar
yaitu tindak tutur direktif dengan maksud tindak tutur ilokusi direktif menyuruh.
Daya pragmatik direalisasikan melalui tindak tutur direktif, yang terkandung
dalam tindak tutur guru bahasa Indonesia kelas VIII F di SMP Negeri 2 Kebakkramat
Kabupaten Karanganyar sangat kuat terhadap siswa yaitu: (a) memberi informasi, (b)
mempengaruhi (c) menyuruh, (d) menegur, (e) mengkritik, (f) menyarankan, (g) memuji.
(h) memutuskan, (i) menyindir, (j) memarahi. Berdasarkan dari identifikasi daya
pragmatik tersebut bisa dijelaskan bahwa semakin sering tuturan tidak langsung
diucapkan semakin kuat daya pragmatiknya.

SARAN

Berdasarkan hasil kajian dan simpulan dalam penelitian ini, peneliti mengajukan
saran sebagai berikut. Pertama, selama ini pembelajaran yang dilakukan guru bahasa
Indonesia sudah dilakukan baik. Akan tetapi, guru diharapkan untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasinya dalam pembelajaran. Guru hendaknya tidak hanya
menggunakan bahasa baku saja terkadang menggunakan bahasa yang kerja tetapi tidak
menyimpang dari materi supaya kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,
tidak membosankan, materi tersampaikan dengan baik, dan tujuan yang hendak tercapai
dapat tercapai. Kedua, siswa supaya lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia dan ikut dalam kegiatan study tour sekolah. Denan demikian, selain mendapat
pengetahuan mengenai tempat-tempat yang dikunjungi, siswa juga dapat menambah
pengalamannya. Ketiga, kepada peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi dalam penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tindak tutur berikutnya.
Peneliti berharap ada penelitian yang berkaitan tindak tutur secara lebih spesifik dan lebih
terperinci.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai