A. Pengkajian
Alamat : Jl. Pramuka sari 3 No. 32 RT. 008 RW. 010, Kec. Cempaka
Putih
Jakarta Pusat, DKI Jakarta
2. Riwayat Keperawatan
- Keluhan utama
Klien datang ke Rumah Sakit melalui IGD pada tanggal 11 Oktober 2020 Jam 10.10
WIB dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu SMRS, batuk berdahak kadang
disertai darah dan mengeluh nyeri dada.
- Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada jam 10.15 WIB, keadaan umum klien
terlihat lemah, kesadaran composmentis, GCS 15 (E4V5M6), klien terpasang
infus asering D5 % di ekskremitas atas bagian kiri (vena radialis). Klien
mengatakan sesak napas, batuk berdahak kadang disertai darah, klien
mengatakan kesulitan dalam mengeluarkan dahaknya, klien mengeluh nyeri
dada dan memberat jika beraktifitas dan hilang dengan obat penghilang nyeri
dan istirahat, klien mengatakan nyeri dengan skala 5, seperti tertusuk-tusuk dan
menjalar ke punggung dirdengan intensitas hilang timbul. Klien mengatakan
selama sakit nafsu makannya menurun dan terasa mual. Berdasarkan
pemeriksaan biopsi dan CT scan disimpulkan bahwa klien di diagnosis adeno ca
paru dengan massa di bagian paru kanan dan klien akan dilakukan kemoterapi
pada hari Rabu, 14 Oktober 2020. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan klien
terlihat lemah, pucat, dan meringis menahan nyeri, terdapat nyeri tekan pada
hemithorax dextra, ronchi (+/+), TD : 110/ 80 meringis menahan nyeri mmHg, N
: 101 x/menit, RR : 28 x/menit, S : 36,2ºC, TB : 170 cm, BB : 64 kg.
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit yang sama pada saat ini, bulan
juli dengan keluhan batuk darah dan pulang dengan kondisi membaik. Terdapat
riwayat merokok selama 10 tahun 1 bungkus sehari. Riwayat bekerja
diperusahaan tekstil. Selama bekerja klien mengaku jarang menggunakan
masker yang disediakan oleh perusahaan karena merasa ribet dan sudah terbiasa
dengan bau bahan kimia di pabrik.
Klien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengannya, namun memiliki penyakit keturunan seperti DM, asma,
hipertensi.
BAK
Frekuensi 4-6 x sehari 4 x sehari
Warna Kuning bening Kuning
Bau Khas Khas
Gangguan/Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Pola istirahat/tidur
Siang : (waktu, lama, 2 jam 1 jam
kualitas/gangguan
istirahat & tidur)
Malam : (waktu, lama, 6 jam 6 jam
kualitas/gangguan istirahat
&
tidur)
4. Personal Hygiene
Mandi 2 – 3 x sehari 1 x sehari
dibantu oleh keluarga
Gosok gigi 3 x sehari 1 x sehari
Cuci rambut 1 x seminggu 1 x seminggu
Gunting kuku 1 x seminggu 1 x seminggu
5. Pola Aktifitas/latihan
fisik
Mobilisasi /Jenis aktifitas Bekerja Terbaring
Waktu/lama/frekuensi 6 jam -
Gangguan/masalah Tidak ada
6. Kebiasaan lain
Merokok 1 bungkus/hari Tidak
Alkohol Tidak Tidak
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Klien terlihat lemah
Tingkat kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif : GCS : 15 E4V5M6
Tanda-tanda vital
TD = 110/80 mmHg,
Nadi = 100 x / mnt,
RR = 28 x / mnt,
Suhu = 36,2ºc
TB = 170 cm
BB = 64 kg
BB sebelumnya = 66 kg
IMT = 22,14 (normal)
Kepala
Inspeksi: kepala simetris, rambut tersebar merata berwarna hitam sedikit beruban
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat lesi, tidak ada perdarahan, tidak ada
lesi.
Mata
Inspeksi: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, refleks pipil
terhadap cahaya (+/+), kondisi bersih, bulu mata rata dan hitam
Palpasi: tidak ditemukan nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal
Hidung
Inspeksi: hidung simetris, hidung terlihat bersih, terpasang alat bantu pernafasan
(Oksigen)
Telinga
Inspeksi: telinga simetris, lubang telinga bersih tidak ada serumen, tidak ada
kelainan bentuk.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal
Leher
Tidak terdapat pembesaran getah bening, tidak terdapat pembesaran tiroid, tidak
ada peradangan
Thorax (dada)
Paru-paru
Inspeksi: pergerakan dinding dada asimetris kanan tertinggal
Palpasi: Nyeri tekan dihemithorax dextra (ICS II-II), vocal premitus menurun
dihemithorax dextra, massa (+)
Perkusi: Dullness mulai ICS III kebawah pada hemithorax
Auskultasi: Ronkhi (+/+) basah terutama di basal kanan
Jantung
Inspeksi: Tidak ada pembesaran jantung
Palpasi: Tidak ada edema dan nyeri tekan
Perkusi: Suara jantung pekak
Auskultasi: Tidak ada bunyi jantung tambahan (Gallop, Gargling, Mur-mur,
Friction rub)
Abdomen
Inspeksi: bentuk abdomen datar
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
Perkusi: timpani
Auskultasi: bising usus 9x/menit (Normal: 8-12x/menit)
Reproduksi
Jenis kelamin klien adalah laki-laki, mempunyai seorang istri dan dua orang
anak.
Ekstremitas
Inspeksi: ekstremitas atas sinistra terpasang infus
Palpasi: akral dingin, clubbing finger tidak ada
Integument
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, kuku berwarna pink
Palpasi : kondisi kulit lembab, CRT <2 detik, dan akral dingin.
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Therapy
Ceftriaxon 2×1 gram IV
Ketorolac 2×1 Amp IV
Ranitidin 2×1 Amp IV
Infuse assering D5 1500 cc/24 jam
O2 3 L/menit
8. Analisa data
No Data Masalah Etiologi
Data Objektif :
- Respirasi 28 x/mnt
- Klien terbaring ditempat
tidur dengan posisi semi
fowler
- VF, VR dan VBS menurun
pada area hemithorax
dextra,
- Perkusi dullness mulai ICS
III
- kebawah pada hemithorax
dextra
- Terpasang O₂ 3 liter
- Pada foto thorax
- Kesan hidropneumothorax
kanan dan massa pada
lobus kanan
Data Objektif :
Data Objektif :
B. Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan napas Tujuan : Setelah 1. Monitor karakteristik batuk, produksi, 1. Mengetahui karakteristik
tidak efektif dilakukan tindakan dan karakteristik sputum, adanya sputum yang dapat
berhubungan dengan keperawatan diharapkan hemoptisis. menghambat upaya jalan
sekresi tertahan bersihan jalan napas napas
2. Identifikasi kemampuan batuk.
kembali efektif
3. Memberikan informasi pada klien dan 2. Mengetahui apakah klien
Kriteria Hasil : keluarga tentang teknik relaksasi napas dapat batuk secara efektif,
- Menunjukan status dalam dan batuk efektif atau tidak efektif
pernapasan : 4. Posisikan klien secara semi fowler
kepatenan jalan napas 3. Mengetahui tujuan dan
5. Ajarkan latihan napas dalam dan batuk
yang dibuktikan manfaat dilakukannya
efektif.
dengan , suara napas tindakan
6. Kolaborasi dalam pemberian mukolitik,
jernih, irama dan
bronkodilator, kortikosteroid sesuai 4. Memudahkan memelihara
frekuensi pernapasan
dalam rentang normal indikasi jalan napas atas paten
5. Mengeleluarkan secret yang
tertahan
6. Menghilangkan spasme
bronkus untuk memperbaiki
aliran udara, mengencerkan,
dan menurunkan viskositas
sekret
Nyeri akut berhubungan Tujuan : Setelah 1. Monitor TTV 1. Mengetahui keadaan tubuh
dengan agen pencedera dilakukan tindakan 2. Identifikasi lokasi karakteristik, durasi, klien, dan penurunan tekanan
fisiologis (karsinoma) keperawatan diharapkan frekuensi, kualitas intensitas nyeri dan darah, peningkatan nadi dan
nyeri teratasi skala nyeri (PQRST) pernapasan
3. Identifikasi faktor yang memperberat 2. Membantu dalam evaluasi
Kriteria Hasil : dan memperingan nyeri. nyeri kanker yang dapat
- Melaporkan nyeri 4. Berikan teknik nonfarmakologis untuk melibatkan saraf atau
mereda atau mengurangi rasa nyeri (mis. teknik jaringan tulang
terkendali relaksasi, hypnosis, akupresur, massage 3. Mengetahaui faktor pencetus
punggung) nyeri
- Tampak rileks dan
5. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Meningkatkan relaksasi dan
tidur atau istirahat 6. Kolaborasi pemberian analgesic mengurangi rasa nyeri
secara tepat 5. Istirahat yang cukup dapat
- TTV dalam rentang menurunkan tingkat
normal stress,gelisah, dan
- Berpartisipasi dalam penghematan energy
aktivitas yang 6. Mengobati rasa nyeri
diharapkan dan
dibutuhkan
D. Implementasi
Hari ke 1
Hari, Paraf
No
Tanggal, Implementasi Respon
dx
Jam
1 Selasa, 1. Memonitor frekuensi, irama, dan S : Klien mengatakan masih merasakan sesak
13 Oktober 2020 kedalaman, usaha napas dalam bernapas
O:
- Respirasi 28 x/menit
- Irama napas tidak teratur
- Pergerakan dinding dada asimetris kanan
tertinggal
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. O : terdapat bunyi napas tambahan ronchi (+/
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi) +) terutama di basal paru kanan
2 Selasa, 1. Monitor karakteristik batuk, produksi, dan S : Klien mengeluh batuk tetapi dahak yang
13 Oktober 2020 karakteristik sputum, adanya hemoptisis keluar hanya sedikit
2. Memberikan informasi pada klien dan S : Klien dan keluarga mengatakan paham
keluarga tentang teknik relaksasi napas tentang latihan napas dalam dan batuk efektif
dalam dan batuk efektif setelah diedukasi oleh perawat
O : Klien dan keluarga menyimak informasi
yang diberikan oleh perawat
O:
- Klien tampak gelisah
- Klien meringis
Hari ke 2
Hari, Paraf
No
Tanggal, Implementasi Respon
dx
Jam
1 Rabu, 1. Memonitor frekuensi, irama, dan S : Klien mengatakan masih merasakan sesak
14, Oktober 2020 kedalaman, usaha napas dalam bernapas
O:
- Respirasi 24 x/menit
- Irama napas tidak teratur
- Pergerakan dinding dada asimetris kanan
tertinggal
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. O : terdapat bunyi napas tambahan ronchi (+/
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi) +) terutama di basal paru kanan
2 Rabu, 1. Monitor karakteristik batuk, produksi, dan S : Klien mengeluh batuk dan masih terdapat
14 Oktober 2020 karakteristik sputum, adanya hemoptisis dahak
O:
O:
- Klien memegang dada kanannya
Hari ke 3
Hari, Paraf
No
Tanggal, Implementasi Respon
dx
Jam
1 Kamis, 1. Memonitor frekuensi, irama, dan S : Klien mengatakan sudah tidak merasakan
14 Oktober 2020 kedalaman, usaha napas sesak napas
O:
- Respirasi 22 x/menit
- Irama napas teratur
2. Memposisikan klien secara semi fowler O : Klien mengikuti gerakan dengan baik
2. Identifikasi lokasi karakteristik, durasi, S : Klien mengatakan tidak merasa nyeri lagi
frekuensi, kualitas intensitas nyeri dan
skala nyeri (PQRST) O : Klien tampak tenang
Hari ke 1
O:
1. Respirasi 28 x/menit
2. Irama napas tidak teratur
3. Pergerakan dinding dada asimetris kanan tertinggal
4. Terdapat bunyi napas tambahan ronchi (+/+) terutama di basal paru kanan
5. Klien mengikuti gerakan dengan baik
6. Klien mengatakan nyaman dengan posisi semi fowler
Selasa,
13 Oktober 2 S:
2020
1. Klien mengeluh batuk tetapi dahak yang keluar hanya sedikit
2. Klien dan keluarga mengatakan paham tentang latihan napas dalam dan batuk efektif
setelah diedukasi oleh perawat
3. Klien mengatakan merasa lega setelah diajarkan latihan napas dalam dan batuk efektif
O:
P : Lanjutkan intervensi
Selasa,
13 Oktober 3 S:
2020
1. Klien mengatakan tubuhnya lemas
2. PQRST :
P = adanya massa di paru kanan, nyeri memberat jika beraktifitas
Q = nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan menjalar ke punggung
R = nyeri pada dada kanan
S = skala nyeri 5
T = nyeri terasa hilang timbul
O:
P : Lanjutkan intervensi
Hari ke 2
Rabu, 1 S:
14 Oktober
2020 1. Klien mengatakan masih merasakan sesak dalam bernapas
2. Klien mengatakan sesaknya berkurang setelah diberikan oksigen
O:
1. Respirasi 24 x/menit
2. Irama napas tidak teratur
3. Pergerakan dinding dada asimetris kanan tertinggal
4. Terdapat bunyi napas tambahan ronchi (+/+) terutama di basal paru kanan
5. Klien mengikuti gerakan dengan baik
6. Klien mengatakan nyaman dengan posisi semi fowler
7. Klien terlihat sesaknya berkurang
Rabu,
14 Oktober 2 S:
2020
1. Klien mengeluh batuk dan masih terdapat dahak
2. Klien dan keluarga mengatakan paham tentang latihan napas dalam dan batuk efektif
setelah diedukasi oleh perawat
3. Klien mengatakan merasa lega setelah melakukan latihan napas dalam dan batuk efektif
4. Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak
O:
P : Lanjutkan intervensi
Rabu,
14 Oktober 3 S:
2020
1. Klien mengatakan tubuh nya masih terasa lemas
2. PQRST :
P = adanya massa di paru kanan, nyeri memberat jika beraktifitas
Q = nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan menjalar ke punggung
R = nyeri pada dada kanan
S = skala nyeri 4
T = nyeri terasa hilang timbul
O:
P : Lanjutkan intervensi
Hari ke 3
Kamis, 1 S:
14 Oktober
2020
1. Klien mengatakan sudah tidak merasakan sesak napas
O:
1. Respirasi 22 x/menit
2. Irama napas teratur
3. Suara napas vesikuler
4. Klien mengikuti gerakan dengan baik
5. Klien mengatakan nyaman dengan posisi semi fowler
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Kamis,
14 Oktober 2 S:
2020
1. Klien mengatakan masih batuk tapi tidak berdahak
O:
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Kamis,
14 Oktober 3 S:
2020
1. Klien mengatakan sudah tidak lemas lagi
2. Klien mengatakan tidak merasa nyeri lagi
3. Klien mengatakan tidurnya nyenyak
4. Klien terlihat segar
O:
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi