Anda di halaman 1dari 6

Evaluasi Klinis dari Kegunaan Potensial Serum Laktat Dehidrogenase (LDH)

pada Pneumonia COVID-19

ABSTRAK
Latar Belakang: Kadar laktat dehidrogenase (LDH) serum mencerminkan luasnya
berbagai proses patofisiologis mengenai perubahan LDH dinamis pada pneumonia
COVID-19 yang belum diteliti dengan baik.
Metode: Penelitian dilakukan pada 87 kasus yang terkonfirmasi COVID-19. Kadar
LDH serum ditentukan saat diagnosis dan saat follow-up. Evaluasi respon klinis
terhadap terapi didasarkan pada CT scan thorax. Peneliti memilih nilai LDH diantara
data CT scan thorax (- 1sampai +1 hari).
Hasil: Diagnosis ditemukan perbedaan yang signifikan pada kadar LDH antara
kelompok tidak berat dan kelompok berat (p<0,05). Itu menunjukkan bahwa
peningkatan atau penurunan LDH merupakan indikasi kemajuan atau perbaikan dari
hasil radiografi (P <0,05). Waktu normalisasi LDH (5,67 ± 0,55, hari) berhubungan
positif dengan dengan waktu absorpsi radiografi (5,57 ± 0,65 hari, r = 0,53, P <0,05).
Penggunaan nilai batas peningkatan LDH memiliki spesifisitas yang baik untuk
memprediksi progresifitas penyakit.
Simpulan: LDH serum telah divalidasi kegunaan potensinya sebagai penanda untuk
mengevaluasi keparahan klinis dan memantau respons terapi pada pneumonia
COVID-19.

PENDAHULUAN
Novel Coronavirus (COVID-19) berkembang dengan cepat, yang berasal dari
Wuhan di Cina tengah pada tahun 2019, wabah menyebar ke banyak benua hanya
dalam waktu sebulan. Penularan virus ditularkan dari orang ke orang dapat
menyebabkan penyakit pernapasan yang parah dan fatal seperti Acute Respiratory
Distress Syndrome (ARDS) pada manusia. Pengenalan pneumonia COVID-19 secara
bertahap, konsensus profesional, pedoman, dan kriteria terus dibuat dengan tujuan
mencegah penularan dan memfasilitasi diagnosis dan terapi. Pengenalan
perkembangan penyakit merupakan keputusan penting terkait terapi intensif ,
meskipun pneumonia COVID-19 dianggap sebagai penyakit mematikan yang rendah,
CT scan thorax lebih digunakan sebagai penanda stabil pada pneumonia COVID-19,
pengalaman klinis menunjukkan penurunan ketersediaannya pada kasus-kasus kritis.
Perkembangan penyakit COVID-19 digunakan penanda yang lebih sensitif dan
spesifik.
Laktat dehidrogenase (LDH) adalah enzim yang terlibat dalam konversi laktat
menjadi piruvat di sebagian besar sel jaringan tubuh dan meningkat ketika terjadi
kerusakan jaringan. LDH serum yang meningkat dapat muncul dalam berbagai
kondisi klinis, seperti hemolisis, kanker, infeksi berat dan sepsis, penyakit hati,
keganasan hematologi, dan banyak lainnya. LDH serum berfungsi sebagai indicator
non-spesifik kematian seluler pada banyak penyakit yang telah ditunjukkan pada
banyak bukti. Perubahan dinamis LDH pada pneumonia COVID-19 masih sangat
terbatas.
Peneliti berhipotesis bahwa perubahan LDH tertentu diduga berhubungan
dengan perjalanan waktu pneumonia COVID-19. Peneliti mengukur kadar LDH dan
menghubungkannya dengan tingkat keparahan dan status penyakit. Tujuan penelitian
ini untuk menentukan LDH serum sebagai penanda potensial untuk memantau
respons terapi pada pneumonia COVID-19.
PASIEN DAN METODE
Pasien
Delapan puluh tujuh pasien dirawat di rumah sakit The Fifth of Suzhou dan
didiagnosis dengan pneumonia COVID-19 dari 10 Januari hingga 16 Februari 2020.
Diagnosis infeksi COVID-19 pada pasien dibuat dengan tes positif untuk RNA virus
dari sekret pernapasan yang diperoleh oleh Bronchoalveolar avage, sputum, swab
nasofaring, atau swab orofaringeal. Informasi demografis, karakteristik klinis
(termasuk riwayat medis, keparahan dan komorbiditas) serta hasil CT scan thorax dari
setiap pasien diperoleh dari sistem rekam medis elektronik rumah sakit The Fifth of
Suzhou. Tingkat keparahan COVID-19 ditentukan sesuai dengan pedoman diagnosis
dan terapi untuk pneumonia COVID-19 yang dikeluarkan oleh Komite Kesehatan
Nasional China. Studi ini disetujui oleh Komite Etik di Institute of The Fifth People’s
Hospital of Suzhou.
Terapi dan Evaluasi
Penilaian klinis dilakukan dengan pedoman diagnostik dan terapi untuk
pneumonia COVID-19 yang dikeluarkan oleh Komite Kesehatan Nasional China. CT
scan paru memberikan data yang akurat, modalitasi ini lebih disukai digunakan
sebagai standar baku emas untuk menentukan status penyakit.
Pemeriksaan Serial Kadar LDH
Laktat dehidrogenase (LDH) serum ditentukan oleh VITROS® dry chemistry
analyzer berkisar dari 313 hingga 618 U/L. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan
instruksi pengoperasian. Kadar LDH serum dilihat saat diagnosis dan pada follow up
rutin. Nilai serial LDH dipilih diantara data CT scan thorax (hari – 1 sampai + 1).
Definisi
Normalisasi LDH mengacu pada interval waktu dari peningkatan LDH ke
LDH yang dinormalisasi. Sistem penilaian dari CT scan ini merupakan adaptasi dari
metode yang sebelumnya digunakan untuk menggambarkan Idiopatic Pulmonary
Fibrosis dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). CT scan ditentukan
menggunakan sistem scorring untuk setiap paru dan setiap lobus, berdasarkan ukuran
area yang terinfeksi. Skornya berkisar dari 0 sampai 5, dengan skor 0 untuk tidak ada
daerah yang terinfeksi, 1 untuk kurang dari 5%, 2 untuk 6-25%, 3 untuk 26-50%, 4
untuk 51-75%, dan 5 untuk lebih dari 75%. Kemajuan puncak pada CT/Peak progress
on CT (PPC) didefinisikan sebagai skor tertinggi dari CT scan, Remarkable
Asbroption Of CT (RAC) didefinisikan sebagai penurunan skor CT scann sebesar
50% dibandingkan dengan PPC. Time to Radiographic Absorption (TRA) ditetapkan
sebagai interval waktu dari PPC ke titik waktu dimulainya penurunan skor CT scan.

Analisis Statistik
Data diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Kadar LDH serum dibandingkan
antara pasien tidak berat dan pasien berat menggunakan uji-t. Nilai LDH yang dipilih
dari data admisi, PPC, dan RAC dibandingkan dengan menggunakan uji-T
berpasangan. Kemampuan untuk memprediksi penurunan atau peningkatan LDH
sesuai dengan absorpsi atau progresi radiografik dievaluasi dengan uji X2. Kurva
Receiver Operating Characteristic (ROC) dihitung untuk menentukan kadar batas
peningkatan atau penurunan LDH serum yang menunjukkan kemajuan atau perbaikan
CT Thorax yang berdekatan. Korelasi waktu normalisasi LDH dan TRA dianalisis
dengan korelasi Pearson. Semua tes two sided dengan nilai P kurang dari 0,05
dianggap signifikan secara statistik.
HASIL
Karakteristik Demografi dan gambaran Klinis
Di antara pasien tersebut (Tabel 1), 47 laki-laki dan 40 perempuan. Usia
mereka berkisar antara 1 hingga 70 tahun, dengan median usia 44 tahun, dan 35.6%
(31/87) di antaranya berusia lebih dari 50 tahun. Para pasien dikategorikan menjadi 77
kasus tidak berat dan 10 kasus berat saat masuk rumah sakit. Komorbiditas yang
mendasari ditemukan pada 28 (32,2%) pasien, termasuk hipertensi (6, 6.9%), diabetes
(5, 5.7%), dan pasien penyakit saluran napas kronis (5, 5.7%).
Kadar LDH saat Masuk
Saat masuk, kadar LDH pada semua pasien adalah 495.1±28,22 U/L (kisaran
158–1482 U / L). Kadar LDH pada pasien yang tidak berat sebesar 442,0 ± 17,47 U /
L, kadar LDH lebih tinggi ditemukan pada kelompok berat dengan kadar LDH
1040,0±158,3 U/L (Gambar 1, p <0,01).

Hubungan Fluktuasi LDH dengan Perubahan Gambaran Radiografi Selama


Perawatan
Temuan gambaran thorax negatif terlihat pada 7 pasien (7/87,8.1%),
pengulangan CT scan paru masih tidak menunjukkan kelainan pada pasien tersebut.
Oleh karena itu, gambaran ini tidak menunjukkan pneumonia COVID-19 dari yang
lain. Penelitian berikutnya dilibatkan 80 pasien yang tersisa.
Pasien yang mendaftar selama rawata mayoritas menunjukkan kemajuan
klinis. Peneliti meneliti hubungan perubahan LDH serum dengan status klinis.
Pemeriksaan serial LDH serum dan Ct scan paru memberikan data yang akurat,
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, diindikasikan bahwa penurunan atau
peningkatan LDH serummerupakan indikasi perbaikan atau progresi gambaran
radiografi (P <0,05).
Kadar LDH serum awal dibandingkan (408,4±23,77 U/L), kadar LDH yang
lebih tinggi ditemukan pada PPC dengan kadar 584,0±27,14 U/L (Gambar 1, p<0,05).
kadar LDH yang lebih rendah ditemukan pada RAC (372,3±8,25 U/L vs 578,9±27,07
U/L, p <0,05 dibandingkan dengan pengaturan PPC,
Normalisasi LDH dan Perbaikan Gambaran CT scan
Delapan puluh pasien, 22 diantaranya ditemukan peningkatan kadar LDH
serum di atas kadar normal (>618 U/L). Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2,
berdasarkan koefisien korelasi Pearson, data menunjukkan waktu normalisasi LDH
(5,67 ± 0,55, hari) berkorelasi positif dengan waktu absorpsi radiografi (5,57 ± 0,65
hari, r = 0,53, P < 0,05).
Nilai Prediksi Kadar LDH terhadap Tatalaksana Klinis
Variasi kadar LDH serum yang berdekatan dihitung sebagai fungsi dari
perbedaan di antar data CT scan thorax. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3,
prognostik yang optimal "nilai batas peningkatan LDH" memprediksi kemajuan
gambaran CT scan thorax yang ditemukan 62,50 U/L. Penentuan kadar batas optimal
untuk peningkatan atau penurunan LDH serum menunjukkan kemajuan atau
perbaikan, Kurva ROC dihitung dengan menerapkan batasan kriteria, sensitivitas
untuk progresifitas penyakit ditemukan menjadi 73,1% dan spesifisitas ditemukan
menjadi 89,3%. Prognostik yang optimal "nilai batas penurunan LDH" memprediksi
perbaikan gambaran CT scan thorax yang ditemukan 48,5 U/L, sensitivitas ditemukan
67,3 % dan spesifisitas 56,0%.
Diskusi
Novel Coronavirus (COVID-19) adalah penyakit virus baru yang menyebar
dengan cepat ke seluruh dunia. Pasien yang terinfeksi di berbagai literatur
menunjukkan bahwa penyakit ini menimbulkan gejala seperti demam, batuk kering,
dispnea dan kelelahan. Pasien pneumonia COVID-19 secara klinis menunjukkan
kemajuan selama rawatan, pengenalan perkembangan penyakit merupakan keputusan
penting terkait terapi intensif.
Penderita yang tidak bertahan hidup dengan pneumonia COVID-19 dapat
dilihat dari gambaran pemeriksaan laboratorium; jumlah neutrofil, D-dimer, urea
darah, dan kreatinin yang terus meningkat, dan jumlah limfosit terus menurun terjadi
kematian. Faktor risiko diperlukan untuk mempertimbangkan tingkat keparahan
penyakit, pemeriksaan hasil laboratorium, pemeriksaan hasil radiologi thorax.
Penelitian tentang hubungan antara status penyakit yang objektif pada keadaan
COVID-19 dan hasil laboratorium dapat menghasilkan temuan yang lebih menarik.
Laktat dehidrogenase (LDH) dapat dilepaskan selama kerusakan jaringan dan
terlibat dalam berbagai proses patofisiologis dan berfungsi sebagai indikator non-
spesifik kematian seluler pada banyak penyakit. Penelitian telah menunjukkan bahwa
LDH serum yang tinggi beruhubungan dengan prognosis yang buruk pada keganasan
pada penelitian sebelumnya. Variabel prognostik termasuk LDH digunakan sebagai
variabel statis yang ditentukan saat diagnosis serta dilakukan sistem scoring. COVID-
19 sangat penting, terutama untuk mempertimbangkan “decision points” dalam
algoritma terapi seperti transplantasi stem sel.
Laktat dehidrogenase (LDH) serum divalidasi kegunannya sebagai penanda
untuk mengevaluasi keparahan klinis dan memantau respons terapi pada pneumonia
COVID-19, terdapat hal yang penting untuk memverifikasi dan memperbarui variabel
dinamis termasuk LDH seiring dengan akumulasi jumlah pneumonia COVID-19.
Peningkatan atau penurunan LDH merupakan indikasi kemajuan atau perbaikan
radiografi. Peningkatan LDH sebesar 62,5 U/L memiliki sensitivitas yang dapat
diterima dan spesifisitas yang tinggi untuk perkembangan penyakit yang lebih tinggi
secara signifikan, CT scan thorax digunakan untuk mengkonfirmasi prediksi tersebut.
Normalisasi titer LDH serum secara konsisten akurat dalam memprediksi
keberhasilan terapi pada pasien selama masa observasi.
Respon inflamasi mencerminkan respon nonspesifik terhadap hipoksia, cedera
jaringan, dan nekrosis, yang menunjukkan korelasi antara sel yang terinfeksi, sistem
imun, dan respon inflamasi. Telah diketahui beberapa penyakit yang dapat
meningkatkan kadar LDH serum, seperti penyakit infeksi, gagal jantung,
hipotiroidisme, dan kanker. Neutrofilia dihubungkan dengan badai sitokin yang
disebabkan oleh invasi virus, aktivasi koagulasi yang terkait dengan respons inflamasi
yang berkelanjutan. Komplikasi merupakan tanda perkembangan penyakit, yang pada
akhirnya mempengaruhi penyakit. Komplikasi pneumonia COVID-19 meliputi gagal
napas dan gangguan hepar.
Penelitian ini dapat ditemukan beberapa kekurangan. Pertama, hampir semua
pasien mungkin telah menerima intervensi medis seperti terapi antimikroba,
pemberian cairan, ventilasi mekanis, atau terapi steroid yang dapat mempengaruhi
titer LDH serum. Ditemukan bias seleksi di satu institusi medis. Penurunan LDH
dengan nilai cutoff memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang buruk untuk
memprediksi perbaikan gambaran radiologi yang mungkin disebabkan oleh disfungsi
organ sekunder pada penyakit kronik yang bukan akibat langsung dari kelainan paru.
Peneliti menunjukkan data LDH serum merupakan parameter follow up yang
berpotensi dan berguna dalam pneumonia COVID-19, dan membantu dalam
mengenali perkembangan penyakit sehingga dapat membantu dalam klasifikasi risiko
dan intervensi dini.

Anda mungkin juga menyukai