Anda di halaman 1dari 48

ACUTE MIOKARD INFARK

ADIRATNA SEKAR SIWI


ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
SIRKULASI KORONER
LETAK A. KORONARIA
Arteri koroner kanan (RCA)
Arteri koroner kanan berjalan ke sisi kanan jantung
pada sulkus atrioventrikular kanan. Arteri ini
memberi pasokan nutrisi atrium kanan, ventrikel
kanan dan dinding sebelah dalam ventrikel kiri.
Ramus sirkumfleks memberi nutrisi pada atrium kiri
dan dinding samping serta bawah dari ventrikel kiri.
Ramus desenden anterior memberi nutrisi pada
dinding depan ventrikel kiri yang masih.
Arteri koroner kiri
Left Main Coronary Artery (LMCA) mempunyai 2
cabang besar yaitu:
Left anterior Descending Coronary Artery (LAD)
Left Circumflex Coronary artery (LCx)
SISTEM KONDUKSI
MONITORING HEMODINAMIK

 Blood pressure / tekanan darah


 Denyut nadi
 Pernafasan
 Saturasi oksigen
 Skin / kulit
 Monitoring EKG 12 lead
BLOOD PRESSURE /
TEKANAN DARAH
Tekanan darah (blood pressure /BP) adalah
tekanan arteri yang terdiri dari nilai puncak
(tekanan sistolik ) kemudian turun ke nilai
minimal (tekanan diastolic) yang merupakan
rambatan tekanan dari jantung. Satu siklus
jantung terdiri dari Sistolik dan Diastolik.

Systolik : - Periode kontraksi


 Saat jantung memompakan darah

Diastolik : - Periode Ventrikel relaksasi


 Pengisian darah (blood filling)
PULSE / NADI

Yang dinilai
Irama : Normal : Teratur
Abnormal : Tidak teratur, mengancam
curah jantung tdk adekuat

Kekuatan : Normal : Kuat


Abnormal : Lemah ,
karena .a.l.: Shock
Sangat kuat a.l.: AI severe
Frekuensi : normal 60-100 kali per menit
PULSE OKSIMETRI (SATURASI
OKSIGEN PERIFER)
Proses difusi dan perfusi pernafasan dapat dievaluasi dengan
cara pengukuran saturasi oksigen darah (SpO2), menggunakan
alat oksimeter nadi yang dipasang di perifer

Berfungsi mengukur presentasi oksigen yang di ikat oleh


hemoglobin diarteri,

Nilai normalnya 95 – 100 % (SaO2)

Kegunaan:
Mendeteksi atau mendiagnosa adanya hipoksia atau
kecenderungan hipoksia
Sebagai monitoring terus menerus pada pasien yang diberikan
oksigen terapi( pasien terpasang ventilasi mekanik, CPAP mask,
sungkup oksigen )
PERNAFASAN

Yang harus dinilai :

Frekuensi

Irama

Kedalaman
SKIN / KULIT

Yang dinilai :
Color / warna
Temperatur / suhu
Condition / kelembaban

Untuk anak usia < 6 Th


Capillary refill
MONITORING EKG 12 LEAD
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
EKG NORMAL
EKG ABNORMAL

Gbr : ASYSTOLE
__________________________

Tindakan :
 Pasien tidak sadar
 Segera lakukan tindakan BHD
 Gambaran di atas benar, nadi biasanya tidak teraba
Gambar : VT (VENTRIKEL TACHIKARDIA)

Tindakan :
1. Pasien bisa sadar atau tidak sadar
2. Segera lakukan tindakan BHD bila nadi
tidak teraba
3. Gambaran di atas nadi biasanya teraba,
bisa tidak
4. Siapkan defibrillator dan troli emergensi
Gambar : PEA (PULSELESSE ELEKTRICAL ACTIVITY)

Tindakan :
1. Pasien tidak sadar
2. Segera lakukan tindakan BHD
3. Gambaran di atas benar nadi biasanya tidak teraba
4. Siapkan troli emergensi
Gambar : VF ( VENTIKEL FIBRILASI )

Tindakan :
1. Biasanya pasien tak sadar dan mengalami kejang
2. Segera lakukan tindakan BHD
3. Gambaran di atas benar nadi biasanya tidak teraba
4. Siapkan defibrillator dan troli emergensi
INFARK MIOKARD AKUT

Definisi
 Infark Miokard Akut (IMA) di definisikan sebagai
nekrosis miokard yang disbabkan oleh tidak
adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut
arteri koroner
TANDA DAN GEJALA
LOKASI INFARK

Contoh lokalisasi infark berdasarkan letak perubahan EKG a.l.

No Lokasi Lead

1. Septal V1 – V2
2. Anterior V3-V4
3. Lateral V5-V6, I, avL
4. Anterior ekstensif V1 – V6
5. Inferior II , III, aVF
6. RV V3R – V5R
7. Posterior V1-V4 depresi
dalam
DIAGNOSA

Penegakan diagnosa berdasarkan kriteria WHO


yaitu berdasarkan terpenuhinya data minimal 2 dari
3 Kriteria dibawah ini :
 Anamnesa :Nyeri dada iskemik yang khas
 Evolusi EKG
 Peningkatan enzym jantung
TRIAS DIAGNOSTIK INFARK
MIOKARDIUM
RIWAYAT NYERI DADA YANG Lokasi nyeri dada bagian depan (bawah sternum)
KHAS dengan / tanpa penjalaran, kadang nyeri di dagu,
leher. Penderita tidak bisa menunjukkan lokasi nyeri
dengan satu jari, hanya ditunjukkan dengan telapak
tangan
PERUBAHAN EKG Inversi gelombang T
Elevasi gelombang segmen ST
* Perubahan segmen ST & gelombang T karena
iskemia & menghilang sesudah pada jangka waktu ttt
Gelombang Q patologis (bersifat irreversible &
menunjukkan nekrosis miokardium)
KENAIKAN ENZIM OTOT CKMB : penanda kerusakan otot jantung. Enzim
JANTUNG meningkat 6-10 jam setelah nyeri dada & kembali
normal dalam 48-72 jam
AST (Aspartate Amino Transferase), sesudah hari ke-3
nyeri dada. Laktat dehydrogenase (LDH) meningkat
sesudah hari ke-4 dan menjadi normal sesudah hari
ke-10
TRIAS AMI
Anterior kelainannya di V3-V4
Septal kelainannya di V1-V2
Anteroseptal kelainannya di V1-V3
Antero lateral kelainannya di I, aVL, V5-V6
Extensive anterior kelainannya di I, aVL, V1-V6
Inferior kelainannya di II, III, AVF
Posterior kelainannya di V1-V2 (resiprokal)
Ventrikel kanan kelainannya di V1 , V3R dan V4R.
INFARK MIOKARD
EVOLUSI EKG
EVOLUSI EKG

gambaran normal
Infark baru beberapa jam ditunjukan oleh elevasi segman ST
Infark beberapa hari
Infark satu minggu atau lebih
Infark setelah beberapa bulan
ENZIM JANTUNG

CK – MB

Troponin T / I

MENINGKAT
PENGERTIAN

Skema presentasi klinis dan EKG

ST segmen elevasi
Non ST segmen elevasi
Infark miokard

Non ST segmen
ST segmen elevasi Unstable angina
elevasi
Infark miokard
Infark miokard

MJA Guidelines, 2006


PATHWAY INFARK
MIOKARDIUM

Penumpukan plak pada vaskuler  aterosklerosis


 g3 absorbsi nutrisi oleh sel2 pada lapisan
dalam vaskuler & menyumbat aliran darah 
pembentukan parut  penyempitan vaskuler 
menurun aliran darah arteri & kebutuhan oksigen
dan nutrien  daerah yang divaskularisasi iskemia
 cadangan energy berkurang  melakukan
metabolism anaerob, glukogenolisis &
gluconeogenesis  menutupnya ion ATP 
kebocoran ion (kalium).
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

KELUHAN UTAMA : NYERI DADA, PERASAAN


SULIT BERNAFAS & PINGSAN

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : KAJI TENTANG NYERI


DADA PASIEN (PQRST)

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : NYERI DADA, DARAH TINGGI, DM


& HIPERLIPIDEMIA
MASALAH KEPERAWATAN

Gangguan perfusi miokard


Tujuan umum:
Perfusi miokard adekuat
Kriteria hasil:
 Nyeri miokard berkurang
 EKG dalam gambaran normal
 TTV dalam batas normal
 Enzim jantung dalam batas normal
TINDAKAN KEPERAWATAN

kaji keluhan nyeri dada;


kaji adanya sesak, perubahan suhu akral, warna
kulit
posisikan pasien:
 datar bila tekanan darah normal
 datar bila tekanan darah menurun dengan lokasi
infark di left ventrikel
 posisi V bila tekanan darah menurun dengan lokasi
infark di right ventrikel
monitor EKG dan tanda-tanda vital, rekam EKG serial
berikan oksigen
batasi aktivitas, bed rest
TINDAKAN KEPERAWATAN

turunkan kecemasan pasien, ajarkan nafas


dalam
cegah mengedan, batuk berlebih, gelisah
puasakan pasien pada 6 jam pertama setelah
serangan
pasang IV akses untuk emergensi dan
pengobatan
siapkan pemeriksaan laboratorium (darah)
dan rotgen dada
siapkan obat-obatan sesuai program
monitor efek samping obat
PENATALAKSANAAN INFARK
MIOKARDIUM
PENANGANAN NYERI
 MORFIN SULFAT, NITRAT, BETA BLOKER
MEMBATASI UKURAN INFARK MIOKARDIUM
 ANTIKOAGULAN (mencegah pembentukan bekuan
darah)
 TROMBOLITIK (penghancur bekuan darah,
melarutkan bekuan darah)
 ANTILIPIDEMIK (menurunkan konsentrasi lipid
dalam darah)
 VASODILATOR PERIFER (meningkatkan dilatasi)
PEMBERIAN OKSIGEN (diberikan mulai onset nyeri
muncul)
PEMBATASAN AKTIVITAS FISIK
OBAT-OBATAN

Antikoagulan obat rutin MCI bertujuan untuk


mencegah koagulasi. Dosis 160-325 mg oral
(dikunyah). Efek samping perdarahan lambung

Nitrat sublingual (kontraindikasi untuk infark kanan


atau tensi ≤ 90 mmHg). Dosis 5 mg sl bisa juga
diberikan secara drip dengan dosis 2-5 mikro
gram/mnt. Bisa diulang 3x dg interval 3-5 mnt. Efek
samping hipotensi, mual muntah, sakit kepala.

MO (morfin) IV diberikan bila nyeri tidak teratasi


dengan nitrat, dosis 4-8 mg dengan peningkatan 2
mg setiap interval 5 menit. Efek samping hipotensi,
depresi pernafasan
OBAT-OBATAN

Fibrinolitik (contoh streptokinase dan rtPA)


bertujuan untuk menghancurkan fibrin di
koroner Yng menyumbat dengan onset <
12jam. Dosis untuk streptokinase 1,5 juta
unit diencerkan dalam 100 ml NaCl 0,9% atau
D5W diberikan dalam 1 jam (sesuai standard
pemberian streptokinase). Efek samping
perdarahan, hipotensi, aritmia.

Dalam pemberian pengobatan selalu harus


dimonitor efek samping.
OBAT-OBATAN LAIN

Clopidogrel : antiplatelet, loading 300mg,


pemeliharaan 75mg/hari
Statin
mengurangi insiden reinfark, angina berulang, dan
stroke.
▪ Heparin
Menghambat trombin secara tidak langsung melalui
kompleks antitrombin III.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai