Anda di halaman 1dari 25

PELAYANAN KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

RESUME METODE SEDERHANA DAN HORMONAL

Dosen Pembimbing : Siti Fatimah, SST.,M.Bmd

Di susun oleh :
Nama : SEFTIANAH
NIM : Po.71.24.3.19.061

Tingkat : IIB

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D3 KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PEMBAHASAN

Metode sederhana Kontrasepsi


Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat
bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent. Yang bersifat permanent dinamakan pada
wanita tubektomi dan pada pria vasektomi.
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal ini harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Dapat dipercaya
2. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.
3. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan
4. Tidak dapat menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus.
5. Tidak memerlukan motivasi terus-menerus.
6. Mudah pelaksanaannya
7. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
8. Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.

1. KONTRASEPSI DENGAN METODE SEDERHANA BAIK DENGAN ALAT


MAUPUN TANPA ALAT
KONTRASEPSI TANPA MENGGUNAKAN ALAT-ALAT/OBAT-OBATAN.

A. Sanggama terputus (Introitus Coitus)


Sengama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana pria mengeluarkan
alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi
Cara ini mungkin merupakan cara kontrasepsi yang tertua yang dikenal oleh manusia, dan
mungkin masih merupakan cara yang banyak dilakukan sampai sekarang. Walaupun cara ini
banyak mengalami kegagalan, namun koitus interuptus merupakan cara utama dalam
penurunan angka kelahiran. Hal ini berdasarkan kenyataan, bahwa karena terjadinya ejakulasi
di sadari sebelumnya oleh bagian terbesar pria, dan setelah itu masih-masih ada waktu kira-
kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini dapat digunakan untuk menarik
penis keluar dari vagina.

Cara kerja
Alat kelamin (penis) di keluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam
vagina sehingga tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan.

Efektivitas
Efektivitas cara ini umumnya dianggap kurang, karena bahwa angka kehamilan dengan cara
ini hanya sedikit lebih tiggi dari pada cara mempergunakan kontrasepsi mekanis dan kimiawi.
Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh:
Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi (Praejaculatori fluid) yang dapat
mengandung sperma, apalagi pada koitus yang berulang (Repeated coitus)
Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat menyebabkan kehamilan, misalnya karena adanya
hubungan antara vulva dan kanalis servikalis uteri oleh benang lendir serviks uteri yang ada
pada masa ovulasi mempunyai spinnbarkeit yang tinggi
Keuntungannya.
Kontrasepsi
Efektif bila dilaksanakan dengan benar.
Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
Tidak ada efek samping
Dapat digunakan setiap waktu
Cara ini tidak membutuhkan biaya maupun peralatan.

Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berecana.
Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam

Kekurangan.
1. Untuk mensukseskan cara ini di butuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria.
Beberapa pria karena factor jasmani dan emosional tidak dapat mempergunakan cara ini.
Selanjutnya, penggunaan cara ini dapat menimbulkan neurasteni.
2. Efektivitas sangat bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan sangagama
terputus setiap melaksanakannya angka Kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
3. Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat
pada penis.
4. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.

Dapat dipakai untuk:


Suami yang ingin berpatisipasi aktif dalam keluarga berencana
Pasangan yang taat beragama tau mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai metode-
metode lain.
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera.
Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang lain.
Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.
Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.

Tidak dapat di pakai untuk:


Suami dengan pengalaman ejakulasi dini
Suami yang sulit melakukan sanggama terputus
Suami yang memiliki kelaninan fisik atau psikologis
Istri yang mempnyai pasangan yang sulit bekerja sama.
Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi.
Pasangan yang tidak bersedia melakukan sanggama terputus.
Intruksi Bagi Klien
Meningkatkan Kerja sama dan membangun saling pengertian sebelum melakukan hubungan
seksual dan pasangan harus mendiskusikan dan menyepakati penggunaan metode senggama
terputus.
Sebelum berhubungan pria terlebih dahulu mengosongkan kandung kemih dan
membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
Apabila merasa akan ejakulasi, pria segera mengeluarkan penisnya dari vagina pasangannya
dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
Pastikan pria tidak terlambat melaksanakannya.
Senggama tidak dianjurkan pada masa subur.

B. Pembilasan pascasanggama (Postcoital douche)

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan air biasa dengan atau tanpa tambahan larutan
obat (cuka atau obat lain) segera setelah koitus merupakan suatu cara yang telah lama sekali
dilakukan untuk tujuan kontrasepsi, maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma secara
mekanis dari vagina. Penambahan cuka ialah untuk memperoleh efek spermatisida serta
menjaga asiditas vagina.

Efektivitas
Cara mengurangi kemungkinan terjadinya konsepsi hanya dalam batas-batas tertentu karena
sebelum pembilasan dapat dilakukan, spermatozoa dalam jumlah besar sudah memasuki
serviks uteri.

C. Metode Amenore Laktasi (MAL)

Sepanjang sejarah para wanita mengetahui bahwa kemungkinan untuk menjadi hamil menjadi
kecil apabila mereka terus menyusui anaknya setelah melahirkannya. Maka, memperpanjang
masa laktasi sering dilakukan untuk mencegah kehamilan. Laktasi dikaitkan dengan adanya
prolaktenemi dan prolaktin menekan adanya ovulasi.
Metode amenore laktasi (MAL) aalah kontrasepsi yang mengandalakan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya di berikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apapun lainnya.
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:
1. Menyusui secara penuh (full breast feeding); lebih efektif bila pemberian > 8 x sehari.
2. Belum haid
3. Umur bayi kurang dari 6 bulan

Efektifitas.
Menyusui anak mencegah ovulasi dan memperpanjang amenorea postpartum . akan tetapi,
ovulasi pada suatu saat akan terjadi lagi, dan akan memdahului haid pertama setelah partus.
Bila hal ini terjadi, maka konsepsi dapat terjadi selagi wanita tersebut masih dalam keadaan
amenorea (membumbung = hamil kembali setelah melahirkan sebelum mandapat haid).
Efektifnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya.

Cara kerja:
Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi
Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pascapersalinan)
Segera efektif
Tidak mengganggu sanggama
Tidak ada efek samping secara sistematik
Tidak perlu pengawasan medis.
Tidak perlu obat atau alat
Tanpa biaya

Keuntungan Nonkontrasepsi
Untuk bayi.
Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan lewat ASI)
Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang optimal.
Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain tau formula, atau alat
minum yang di pakai.

Untuk ibu
Mengurangi perdarahan pascapersalinan.
Mengurangi risiko anemia
Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi

Yang Dapat Menggunakan MAL


Ibu yang menyusui secara ekslusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum
mendapat haid setelah melahirkan.

Yang tidak seharusnya tidak memakai MAL.


Sudah mendapat haid setelah bersalin.
Tidak menyusui secara eksklusif.
Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan.
Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam.

# Keadaan yang memerlukan perhatian #


Keadaan anjuran
Ketika mulai memberikan makanan pendamping secara teratur (menggantikan satu kali
menyusui). Membantu klien memilih metode lain. Walaupun metode kontrasepsi lain
dibutuhkan, klien harus di dorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI
Ketika haid sudah kembali Membantu klien memilih metode lain, walaupun metode
kontrasepsi lain di butuhkan, klien harus di dorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI
Bayi menghisap susu tidak sering (on De mand) atau jika < 8 x sehari Membantu klien
memilih metode lain. Walaupun metode kontrasepsi lain dibutuhkan klie harus di dorong
untuk tetap melanjutkan pemberian ASI
Bayi berumur 6 bulan atau lebih Membantu klien memilih metode lain, walaupun metode
kontrasepsi lain di butuhkan, klien harus di dorong untuk tetap melanjutkan pemberian ASI

D. Pantang berkala (Rhythim method)

Seorang wanita hanya dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya. Masa
subur yang disebut juga “fase Ovulasi” mulai 48 jam sebelum ovulasi dan berakhir 24 jam
setelah ovulasi. Sebelum dan sesudah masa itu, wanita tersebut berada dalam masa tidak
subur.
2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian, pada wanita dengan
haid teratur, oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak datang pada waktu
atau sudah datang sebelum saat semestinya.Kesulitan cara ini ialah bahwa waktu yang tepat
dari ovulasi sulit untuk ditentukan; ovulasi umumnya terjadi 14
Pada wanita-wanita dengan daur haid tidak teratur, akan tetapi dengan variasi yang tidak jauh
berbeda, dapat diterapkan masa subur dengan suatu perhitungan, di mana daur haid terpendek
dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi 11 hari. Masa aman ialah sebelum daur
haid terpendek yang telah dikurangi. Untuk dapat mempergunakan cara ini, wanita yang
bersangkutan sekurang-kurangnya harus mempunyai catatan tentang lama daur haidnya
selama 6 bulan, atau lebih baik jika wanita tersebut mempunyai catatan tentang lama daur
haidnya selam satu tahun penuh.
Untuk memudahkan pemakaian cara ini, di bawah ini disajikan satu tabel untuk menentukan
masa subur dan masa tidak subur.

Tabel menentukan masa subur dan masa tidak subur


Lamanya daur
Haid terpendek Hari pertama
masa subur Lamanya daur
Haid terpanjang Haid terakhir
Masa subur
21 hari
22 hari
23 hari
24 hari
25 hari
26 hari
27 hari
28 hari
29 hari
30 hari
31 hari
32 hari
33 hari
34 hari
35 hari Hari ke- 3
Hari ke- 4
Hari ke- 5
Hari ke- 6
Hari ke- 7
Hari ke- 8
Hari ke- 9
Hari ke-10
Hari ke-11
Hari ke-12
Hari ke-13
Hari ke-14
Hari ke-15
Hari ke-16
Hari ke-17 21 hari
22 hari
23 hari
24 hari
25 hari
26 hari
27 hari
28 hari
29 hari
30 hari
31 hari
32 hari
33 hari
34 hari
35 hari Hari ke- 10
Hari ke- 11
Hari ke- 12
Hari ke- 13
Hari ke- 14
Hari ke- 15
Hari ke- 16
Hari ke- 17
Hari ke- 18
Hari ke- 19
Hari ke- 20
Hari ke- 21
Hari ke- 22
Hari ke- 23
Hari ke- 24

Efektifitas.
Efektifitas dengan cara ini lebih tinggi apabila dibarengi dengan pengukuran suhu basal.
Karena dengan pengukuran ini dapat ditentukan dengan tepat saat terjadinya masa ovulasi.

Manfaat
Kontrasepsi
Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
Tidak ada efek samping sistemik
Murah atau tanpa biaya.

Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
Menambah pengetahuan tentang system reproduksi pada suami dan istri
Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami-
istri/pasangan.
Kekurangan
1. Sebagai kontrasepsi sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan ditaati kegagalan 0%
(kegagalan metode/method failure dan 0 – 3% kegagalan pemakai user,s failure, yaitu
pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan.
2. Kefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti intruksi.
3. Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif
secara benar.
4. Di butuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis)
5. Pelatih/guru KBA harus mampu membantu IBU mengenali masa suburnya, memotivasi
pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat
Bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, thermometer (oral atau suhu basal).
6. Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
7. Perlu pencatatan setiap hari.
8. Infeksi vagian membuat lendir serviks sulit dinilai.
9. Thermometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
10. Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS

E. Metode suhu basal.

Menjelang ovulasi suhu basal badan turun, kurang dari 24 jam sesudah ovulasi suhu badan
naik lagi sampai tingkat lebih tinggi dari pada tingkat suhu sebelum ovulasi. Dan tetap tinggi
sampai akan terjadinya haid. Bentuk grafik suhu basal badan dengan demikian adalah bifasis,
dengan dataran pertama lebih rendah dari pada dataran kedua, dengan saat ovulasi
diantaranya.
Pengukuran suhu basal badan diselenggarakan tiap hari sesudah haid berakhir sampai
mulainya haid berikutnya. Usaha itu dilakukan sewaktu bangun pagi sebelum menjalankan
kegiatan apa-apa, dengan memasukkan thermometer dalam rectum atau dalam mulut dibawah
lidah selama 5 menit, suhu tubuh basal (BBT/basal body temperature) akan sedikit turun dan
kemudian naik sebesar dan meresap sampai masa ovulasi berikutnya. Hal ini terjadi karena
setelah ovulasi, hormone progesterone di sekresi oleh korpus luteum yang menyebabkan suhu
tubuh basal wanita naik.
Klien disarankan mengukur suhu tubuhnya pada waktu yang sama setiap hari sebelum turun
dari tempat tidur, apabila ia bekerja pada malam hari harus mengukur suhu tubuhnya, setelah
tidur di sore hari. Ia harus mengukur suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum minum atau
makan karena maka ada minum mempengaruhi suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum
minum atau makan karena makan dan minum mempengaruhi suhu tubuh basal. Thermometer
yang digunakan harus merupakan thermometer ovulasi yang di kalibrasi dalam ukuran 1/10
derajat dimana rentang dan . Thermometer digital dan elektronik dapat di gunakan yang
membutuhkan waktu sekitar 45 detik baru di baca suhu dapat di ukur per oral, yang
memutuhkan waktu 45 menit atau pervagina atau perrektal, yang membutuhkan waktu 3
menit. Suhu tubuh harus selalu diukur melalui rute yang sama unutk menghindari letak
akuratan. Suhu tersebut di catat pada suatu gravid dimulai pada hari pertama masa
menstruasinya ketika suhu tubuh telah naik dan berlangsung selama 3 hari maka pasangan
tersebut dapat melakukan koitus tanpa perlindungan sampai hari pertama masa menstruasi
berikutnya.
Dengan menggunakan suhu basal badan, kontrasepsi dengan jalan pantang berkala dapat
ditingkatkan efektifitasnya. Akan tetapi harus diingat bahwa beberapa factor dapat
menyebabkan kenaikan suhu basal badan tanpa terjadi ovulasi, misalnya infeksi, kurang tidur,
minum alcohol, dan sebagainya.

Keuntungan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan terhadap masa subur
Membantu wanita yang mengalami siklus tak teratur dengan cara mendeteksi ovulasi
Dapat membantu menunjukkan perubahan tubuh lain seperti lendir serviks
Berada dalam kendali wanita
Dapat digunakan unutk mencegah atau meningkatkan kehamilan

Kerugian
Membutuhkan motivasi
Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berncana alami
Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, stress, alcohol dan obat-obatan
seperti aspirin
Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari, ini akan
menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal
Tidak mendeteksi permulaan masa subur, sehingga, mempersulit umtuk mencapai
kehamilan
Membutuhkan masa pantang yang lama, karena ini hanya memdeteksi pascaovulasi

F. Metode lendir Serviks

Metode lendir serviks dilakukan dengan wanita mengamati lendir serviksnya setiap hari.
Lendir bervariasi selama siklus setelah menstruasi ada sedikit lendir serviks dan ini sering
kali disebut sebagai kering kadar hormone enstrogen dan progesterone rendah dan lendir
tersebut dikenal. Sebagai lendir takkenal mungkin tak ada lendir serviks atau mungkin
terlihat lengket dan jika direntangkan diantara dua jari akan terputus ketika ovum mulai
matang, jumlah estrogen yang dihasilkan meningkat yang menyebabkan peningkatan lendir
serviks. Hal ini menandai permulaan fase subur, kadar estrogen terus naik sebelum terjadi
ovulasi dan jumlah lendir serviks meningkat dan menjadi jernih, apabila dipegang diantara
dua jari, lendir dapat diregangkan dengan mudah tanpa terputus. Lendir ini digambar seperti
putih telur mentah dan disebut lendir subur. Hari terakhir lendir ini disebut hari puncak lendir
yang hanya dapat diidentifikasi secara retruspektif empat kali setelah hari puncak lendir,
lendir tersebut menjadi kental, lengket, dan keruh, dan disebut sebagi lendir tak subur.
Perubahan lendir ini, tejadi karena ovum telah dilepaskan dan kadar estrogen telah kurun.
Wanita diajar mengamati dan mencatat lendir serviksnya beberapa kali dalam sehari, baik
dengan mengumpulkannya dengan kertas toilet ataupun dengan memasukkan jari tangannya
kedalam vaginanya untuk memeriksa konsistensi dan tampilannya. Ia juga didorong untuk
mengenali perubahan sensasi lendir serviksnya.

Kerugian
1. membutuhkan komitmen
2. perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
3. dapat membutuhkan 2 sampai 3 siklus untuk mempelajari metode
4. impeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
5. beberapa obat yang digunakan mengobati flu dan sebagainya dapat menghambat produksi
lendir serviks.
6. melibatkan sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita
7. membutuhkan pantangan

keuntungan
1. dalam kendali wanita
2. memberi izin kepada pasangan menyentuh tubuhnya.
3. meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
4. memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan.
5. dapat digunakan menccegah kehamilan.

KONTRASEPSI DENGAN ALAT

Kontrasepsi dengan menggunakan alat terdiri dari 2 yaitu:


Secara mekanis
Secara kimiawi

Kontrasepsi Secara Mekanis Untuk Pria

KONDOM.
Pemakaian kondom untuk tujuan kotrasepsi baru dimulai kira-kira pada abad ke-18 di
Inggris. Pada mulanya kondom terbuat dari usus biri-biri. Pada tahun 1844 Goodyear telah
berhasil membuat kondom dari karet. Kondom yang klasik terbuat dari karet (lateks) dan usus
dari biri-biri. Yang kini paling umum di pakai ialah komdom dari karet; kondom ini
umumnya mempunyai tebal kira-kira 0,05 mm. kini telah tersedia berbagai ukuran dengan
berbagai macam warna. Dan pada waktu sekarang kondom telah dipergunakan secara luas di
seluruh dunia dalam program keluarga berencana.
Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus, dan
mencegah penggumpalam sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah silindris dengan
pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka sedang ujung yang buntu berfungsi sebagai
penampung sperma. Diameternya biasanya kira-kira 31-36,5 mm dan panjang lebih kurang
19 mm. kondom dilapisi dengan pelicin yang mempunyai sifat spermatisid.
Efektifitas kondom ini tergantung dari mutu kondom dan dari ketelitian dalam
penggunaannya.
Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal-hal berikut.
Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan baik.
Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada pria yang tidak bersunat,
prepusium harus ditarik terlebih dahulu.
Tinggalkan sebagian kecil dari ujung kondom untuk menampung sperma
Pada kondom yang mempunyai kantong kecil di ujungnya. Keluarkanlah udara terlebih
dahulu sebelum kondom di pasang.
Pergunakanlah bahan pelicin secukupnya pada permukaan kondom untuk mencegah
terjadinya robekan.
Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahanlah kondom
pada tempatnya ketika penis di keluarkan dari vagina, supaya sperma tidak tumpah.

Keuntungan
Selain untuk memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin yaitu bisa juga di pergunakan
untuk tujuan kontrasepsi.
Kekurangan.
Ada kalanya pasangan yang mempergunakannya merasakan selaput karet tersebut sebagai
penghalang dalam kenikmatan sewaktu melakukan koitus.
Ada pula pasangan yang tidak menyukai kondom oleh karena adanya asosiasi dengan soal
pelacuran.
Kegagalan pemakaian kondom yaitu bocor atau koyaknya alat itu atau tumpahnya sperma
yang di sebabkan oleh tidak dikeluarkannya penis segera setelah terjadi ejakulasi.

Efek Samping.
Efek samping kondom tidak ada, kecuali jika ada alergi terhadap bahan untuk membuat karet.

Kontrasepsi Secara Mekanis Untuk Wanita


Pessarium
Bermacam-macam pessarium telah di buat untuk tujuan kontrasepsi. Secara umum pessarium
dapat di bagi atas 2 golongan, yakni;
Diafragma vaginal
Cervical cup

Diafragma Vaginal
Diafragma vaginal adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
diensersikanke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Dewasa ini diafragma vaginal terdiri atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per
elastis pada pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat berkarat,
ada pula yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti
per.
Ukuran diafragma vaginal yang beredar di pasaran mempunyai diameter antara 55 sampai
100 mm. tiap-tiap ukuran mempunyai perbedaan diameter masing-masing 5 mm. besarnya
ukuran diafragma yang akan dipakai oleh akseptor di tentukan secara individual.
Diaframa dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai sperma
masuk ke dalam uterus. Untuk memperkuat khasiat diafragma, obat spermatisida dimasukkan
ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya. Diafragma vaginal sering dianjurkan
pemakaiannya dalam hal-hal seperti:

1) Keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik;


2) Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, sehingga tidak di butuhkan perlindungan yang
terus-menerus;
3) Jika pemakaian pil, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara waktu oleh
karena sesuatu sebab.
Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian difragma tidak dapat di benarkan misalnya pada:
Sistokel yang berat
Prolapsus uteri
Fistula vagina
Hiperantefleksio atau hiperretrofleksio uterus.
Diafragma paling cocok untuk di pakai pada wanita dengan dasar panggul yang tidak longgar
dan dengan tonus dinding vagina yang baik.
Jenis-jenis:

1. Flat spring (flat metal band)


2. Coil Spring (coiled wire)
3. Arching Spring(kombinasimetal spring)
Cara kerja:
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas(uterus dan tuba Fallopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
Cara Pemakaian Diafragma Vaginal
Jika akseptor telah setuju mempergunakan cara ini, terlebih dahulu ditentukan ukuran
difragma yang akan di pakai. Dengan mengukur jarak antara simfisis bagian bawah dan
forniks vaginae posterior dengan menggunakan jari telunjuk dari jari tengah tangan dokter,
yang dimasukkan ke dalam vagina akseptor. Kemudian kepadanya di terangkan anatomi alat-
alat genital bagian dalam dari wanita, dan di jelaskan serta didemonstrasikan cara memasang
diafragma vaginal. Pinggir mangkuk dijepit antara ibu jari telunjuk, dan difragma di
masukkan ke dalam vagina sesuai dengan sumbunya.
Setelah selesai pemasangannya, akseptor harus meraba dengan jarinya bahwa porsio servisis
uteri terletak di atas mangkuk, pinggir atas difragma di forniks vagina posterior, dan pinggir
bawah dibawah simfisis, kemudian, akseptor di suruh sendiri memasang diafragma,
mengontrol apakah letaknya sudah benar, dan akhirnya mengeluarkannya. Akseptor harus
melatih diri untuk menggunakan diafragma. Jika perlu, pemasukan diafragma ke dalam
vagina dapat dilakukan dengan menggunakan introducer. Difragma harus dimasukkan
sebelum coitus; pemasukannya dapat dilakukan dalam posisi tidur terlentang, dengan kaki di
bengkokkan dalam lutut dan kaki terbuka sedikit, dalam posisi berjongkok, atau dalam posisi
berdiri dengan satu kaki di tinggikan.
Sebelum dimasukkan, obat spermatisida diletakkan dalam mangkuk diafragma serta di
oleskan pada pinggirnya. Setelah coitus, diafragma tidak boleh segera di keluarkan, akan
tetapi harus di tunggu 6 samapi 8 jam. Dalam waktu itu sperma dalam vagina di kirakan
sudah mati.

Cara penyimpanan diafragma vaginal.


Setelah di pakai, diafragma vaginal di cuci dengan air dan sabun dingin sampai bersih, lalu di
keringkan dengan kain halus, dan kemudian di beri bedak. Diafragma vaginal harus disimpan
di tempat yang tidak boleh kena panas. Sekali-sekali diafragma harus diperiksa, apakah tidak
bocor atau apakah cincin mangkuk tidak rusak. Jika di jaga dengan baik, diafragma dapat di
pergunakan untuk selama kira-kira 1-1½ tahun.

Efek Samping.
Umumnya diafragma vaginal tidak menimbulkan banyak efek sampingan. Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergik terhadap obat-obat spermatisida yang dipergunakan,
atau oleh karena terjadi perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika
diafragma di biarkan terlalu lama terpasang di situ.

Kekurangan
Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah:
1. Di perlukan motivasi yang cukup kuat
2. Umumnya hanya cocok untuk wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal.
3. Pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan kegagalan
4. Tingkat kegagalan lebih tinggi dari pada pil atau AKDR
5. pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran urethra
6. pada 6 jam pasca hubungan seksual, alat masih harus berda di posisinya.
7. efektifitas sedang (bila digynakan dengan spermisida angka kegagalan 6-16 kehmilan per
100 perempuan pertahun pertama)
Keuntungan
a. Hampir tidak ada efek sampingan
b. Dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul, hasilnya cukup memuaskan
c. Dapat dipakai sebagai pengganti pil AKDR pada wanita-wanita yang tidak boleh
mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu sebab.
d. Tidak mengganggu produksi ASI pada saat menyusui
e. Tidak mengganggu hubungan seksual karena terpasang sampai 6 jam sebelumnya.
f. Tidak mengganggu kesehatan klien
g. Salah stu perlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS, khususnya apabila digunakan dengan
spermisida
h. Bila digunakan pada saat haid, dapat menampung darah menstruasi

Cervical Cup
Cervical cap di buat dari karet atau plastic, dan mempunyai bentuk mangkuk yang dalam
dengan pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya ialah dari diameter 22 mm
sampai 33 mm; jadi lebih kecil dari pada diafragma vaginal. Cap ini dipasang pada portio
servisis uteri seperti memasang topi dan dirancang untuk terpasang pas di serviks dan adanya
isapan bukan karena tegangan pegas seperti pada diafragma.

Variasi
Preventif cavity-rim cap, yang terbuat dari karet merah muda padat dengan tepi menebal yang
membentuk lekuk kecil adalah tipe yang paling sering digunakan, lkuk ini di maksudkan
untuk meningkatkan penghisapan kesisi serviks. Ukuran yang diukur dari garis tengah
internal tepi, berkisar dari 21 sampai 31 mm sekarang sudah tersedia topi karet atau silicon
satu ukuran yang lain.

Cara kerja
Dengan menutupi serviks topi berfungsi sebagai barier fisik terhadap masuknya sperma ke
dalam kanalis servikalis.

Efektifivitas
Studi terakhir mendapati angka kehamilan bervariasi dari 8 sampai 20 per 100 tahun. Wanita
sekitar separuh dari kehamilan tersebut disebabkan oleh kegagalan pemakai, dan penyebab
utama lainnya adalh terlepasnya topi secara tidak sengaja sewaktu berhubungan intim.

Indikasi
Apabila ada permintaan untuk pessarium oklusif oleh seorang wanita yang tidak cocok
menggunakan diaphragm, asalkan serviks normal dan sehat mengarah ke bawah sesuai
sumbu vagina dan tidak menekik ke belakang.
Kontraindikasi
1. Serviks yang pendek atau rusak
2. Raba serviks purulen yang memberi kesan infeksi
3. Ketidakmampuan meraih serviks dengan jari tangan

Keuntungan
1. Cocok bagi wanita yang tonus ototnya lemah dan beberpa kasus prolaps uterovagina.
2. Tidak dirasakan oleh pasangan pria
3. Tidak ada pengurangan sensasi vagina
4. Pasnya topi di serviks tidak dipengaruhi oleh perubahan ukuran vagina, baik sewaktu
berhubungan intim atau akibat perubahan berat tubuh
5. Tidak seperti diafragma, topi serviks dapat di pasang selama beberapa hari sebagian
mengatakan bahwa topi dapat dipasang selam intervalantara menstruasi, walaupun hal ini
tidak di anjurkan, praktik standar di Inggris menganjurkan pasien untuk tidak memakainya
selama lebih dari 24 jam.kecil kemungkinannya menyebabkan gejala saluran kemih.

Kekurangan
1. Memerlukan pemilihan ukuran dan kecockan tapi yang akurat agar topi tidak terlepas
sewaktu berhubungan intim
2. Pemasangan dan pengeluaran sendiri topi serviks lebih sulit dari pada diafragma
3. Dapat timbul bau tidak sedap apabila topi di pasang lebih dari satu atau dua hari.
Kondom Wanita
Kondom wanita adalah suatu sarung poliuretan dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm
yang ujung terbukanya melekat kesuatu cincin poliuretan lentur, sebuah cincin poliuretan
(yang dapat dilepas) di dalam kondom berfungsi sebagai alat untuk memasang dan
melekatkan kondom ini divagina.
Kondom ini memiliki satu ukuran dengan pelumas berbahan dasar silicon dan tidak
memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai, alat ini dapat dibeli tanpa resep
dengan nama dagang femidom (reality di Amerika utara dan femy di Spanyol) apabila
pasangan telah terbiasa memakainya maka respon merugikan yang terjadi pada awal
pemakaian kondom wanita jelas akan berkurang.

Cara kerja.
Seperti metode barier lainnya, kondom wanita mencegah spermatozoa mencapai saluran
genital wanita.

Efektivitas
studi mengenai efektivitas kondom wanita menunjukkan bahwa kondom ini sama efektifnya
dengan diafragma, angka kegagalan berkisar dari 5 sampai per 100 tahun wanita, wanita yang
memliki motivasi kuat dan menggunakannya dengan benar dan konsistensi dapat diharapkan
memiliki angka kegagalan yang rendah.

Indikasi
Apabila pasangan menghendaki pihak wanita yang menggunakan metode barier reversible
sebagi kontrasepsi
Untuk perlindungan maksimum terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)

Kontraindikasi
Beberapa pasangan secara psikologis tidak dapat menerima pemakaian kondom wanita.

Keunggulan
1. Suatu metode kontrasepsi efektif yang dikendalikan oleh wanita
2. Dapat di beli tanpa resep di sebagian besar apotik dan dapat diperoleh secara gratis dari
beberapa klinik keluarga berencana
3. Memberikan perlindungan sangat tinggi terhadap IMS dengan cara melindungi vulva dan
uretra Study in vitro menunjukkan bahwa tidak ada kebocoran HIV atau sitomegalovirus
melalui kondom wanita.
4. Lebih kuat dari pada kndom pria yang terbuat dari lateks dengan resiko robek lebih kecil
serta tidak melemah oleh preparat-preparat vagina berbahan dasar minyak
5. Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan lebih kecil di bandigkan dengan kondom
lateks.
6. Dapat di pasang jauh sebelum hubungan intim (yi; beberapa jam)dan juga di biarkan
beberapa waktu setelah ejakulasi sehingga proses hubungan intim tidak terganggu.

Kekurangan
Penampilan kurang menarik
1. Kenikmatan terganggu dan timbul suara “gemerisik” sewaktu berhubungan intim.
2. Proses pemasangan awal mungkin sulit tetapi dengan pemakaian berulang hal ini biasanya
cepat diatasi
3. Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya masuk kedalam vagina atau penetrasi dapat
terjadi keluar kondom tersebut
4. Mahal sedang dilakukan riset untuk mengembangkan kondom wanita yang dapat dicuci
yang dapat digunkan kembali.

Petunjuk pemakaian
1. Masukkan kondom wanita dengan posisi berjongkok, dengan 1 kaki diatas kursi atau
berbaring
2. Tekan cincin bagian dalam, yang ditutupi oleh sarung, diantara jempol dan jari lain
maukkan akondom kedalam vagina seperti memasukkan tampon
3. Setelah kondom berada pada vagina dorong cincin dalam setinggi sehingga cincin tersebut
akan tetap pada posisi tersebut sewaktu berhubungan intim
4. Cincin luar harus melekat erat ke vulva
5. Segera setelah hubungan intim, pegang cincin luar dan tarik keluar kondom secara hati-hati
6. Buang di tempat sampah dan jangan dimasukkan ke dalam toilet.

Kontrasepsi secara kimiawi/obat-obatan

Spermisida (spermatisida)
Penggunaan obat-obat spermatisida untuk tujuan kontrasepsi telah di kenal sejak zaman
dahulu. Berbagai bahan telah digunakan dalam berbagai bentuk untuk dimasukkan ke dalam
vagina.
Obat spermatisida yang dipakai terdiri dari atas 2 komponen, yaitu zat kimiawi yang mampu
mematikan spermatozoon. Dan vehikulum yang non aktif dan yang diperlukan untuk
membuat tablet atau cream/jelly. Makin erat hubungan antara zat kimia dan sperma, makin
tinngi efektifitas obat. Oleh sebab itu, obat yang paling baik adalah yang dapat membuat busa
setelah di masukkan ke dalam vagina, sehingga kelak busanya dapat mengelilingi serviks
uteri dan menutup ostium uteri eksternum. Cara kontrasepsi dengan obat spermatisida
umumnya di gunakan bersama-sama dengan cara lain . efek sampingan jarang terjadi dan
umumnya berupa reaksi alergik.
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan
atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
Aerosol (busa)
Tablet vaginal, suppositoria atau dissolvable film.
Krim.

Cara kerja
Menyababkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.

Pilihan
Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi
Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode kontrasepsi
Tablet vagina, suppositoria dan film penggunaanya disarankan menunggu 10-15 menit
sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual.
Jenis spermisida jelli biasanya hanya digunakan dengan diagfragma.

Manfaat
Kontrasepsi
1. efektif seketika (busa dan krim).
2. tidak menggangu produksi ASI.
3. bisa digunakan sebagai metode lain.
4. tidak mengganggu kesehatan klien.
5. tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. mudah digunakan.
7. meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. tidak perlu resep dokter atau pemerikasaan khusus.

Nonkontrasepsi
Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS.

Keterbatasan
Efektifitas kurang (18-29 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama).
Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
Ketergantungan pengguna dari motifasi berkelanjutan dengan memakai setiap melakukan
hubungan seksual.
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi sebelum melakukan hubungan
seksual (tablet busa vagina, suppositoria dan film).
Efektifitas aplikasi hanya 1-2 jam.

Seleksi klien pengguna spermisida


SPERMISIDA
Sesuai untuk klien yang Tidak sesuai untuk klien yang
Tidak dianjurkan metode kontrasepsi hormonal, seperti perokok atau diatas usia 35 thn
Tidak menyukai penggunaan AKDR
Menyusui dan perlu kontrasepsi

Memerlukan proteksi terhadap IMS


Berdasarkan umur dan paritas seta masalah kesehatan menyebabkan kehamilan resiko
tinggi Emerlukan metode sederhana sambil menunggu metode yang lain 
Terinfeksi saluran uretra
Tidak stabil psikis atau tidak suka menyetuh alat kelaminnya (vulva dan vagina)
Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
Ingin metode KB efektif

Penanganan Efek Samping Dan Masalah Lain :


Efek Samping dan Masalah Penanganan
Iritasi vagina Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke
spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau Bantu klien memilih metode lain.
Iritasi penis dan tidak nyaman Periksa IMS, jika penyebabnya spermisida, alihkan ke
spermisida lainnya dengan komposisi kimia berbeda atau bantu klien memilih metode lain.
Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa
hangat adalah normal. Jika tidak ada perubahan, alihkan ke spermisida lainnya dengan
komposisi kimia berbada atau Bantu klien memilih metode lain.
Kegagalan tablet tidak larut Pilih spermisida lain dengan komposisi kimi berbeda atau Bantu
klien memilih metode lain.

Cara penggunaan/instruksi bagi klien


Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengisi aplikator(busa atau krim)dan
insersi spermisida.
Penting untuk menggunakan spermisida setiap melakukan aktivitas hubungan seksual.
Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet vagina atau suppositoriaadalah 10-15 menit.
aerosol(busa)
Kocok tempat aerosol 20-30 menit sebelum digunakan.
Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas,letakkan aplikator pada mulut container,dan tekan
aplikator untuk mengisi busa.
Sambil berbaring lakukan insersi aplikator kedalam vagina mendekati serviks.Dorong sampai
busa keluar.
Aplikator segera dicuci pakai sabun dan air,tiriskan,dan keringkan.Jangan berbagi aplikator
dengan orang lain.

tablet vagina atau suppositoria atau film/tissue


Cuci tangan sebelum membuka paket.
Lepaskan tablet atau suppositoria dari paket.
Sambil berbaring masukkan tablet vagina atau suppositoria jauh kedalam vagina.
Tunggu 10-15 menit sebelum mulai berhubungan seksual.
Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet vagina atau suppositoria di tempat.
Catatan: Beberapa busa dari tablet vagina menyebabkan rasa hangat di vagina.Itu normal-
normal saja.

Krim
Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas di dalam aplikator sampai penuh,masukkan ke
dalam vagina sampai mendekati serviks.
Tekan alat pendorong sampai krim keluar.idak perlu menunggu kerja krim.
Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air sesuai dengan pencegahan infeksi untuk alat-
alat,tiriskan dan keringkan.
Untuk memudahkan pembersihan alat,pisahkan bagian-bagiannya.jangan berbagi aplikator
dengan orang lain.
Sediakan selalu ekstra pengadaan krim terutama apabila ternyata container kosong.

Kini dipasaran terdapat banyak obat-obat spermatisida, antara lain dalam bentuk:
Suppositorium: Lorofin Suppositoria, rendel pessaries. Soppositurium di masukkan sejauh
mungkin ke dalam vagiana sebelum coitus. Obat ini baru mulai aktif setelah 5 menit. Lama
kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam.
Jelly atau creme: 1)Perseptin vaginal jelly,orthogynol vaginal jelly, 2)Delven vaginal
creme.jelly lebih encer dari pada creme.obat ini disemprotkan ke dalam vagina dengan
menggunakan suatu alat.lama kerjanya kurang lebih 20 sampai 1 jam.
Tablet busa:Sampoon,volpar,Syn-A-Gen.Sebelum digunakan,tablet terlebih dahulu
dicelupkanke dalam air,kemudian dimasukkan kedalam vagina sejauh mungkin.Lama
kerjanya 30 sampai 60 menit.
C-film,yang merupakan benda yang tipis ,dapat lipat,dan larut dalam air.Dalam vagina obat
ini merupakan gel dengan tingkat disperse yang tinggi dan menyebar pada porsio uteri dan
vagina.Obat mulai efektif setelah 30 menit.

2.   Kontrasepsi hormonal

a.     Kontrasepsi Oral (pil)


Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung
hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :
1). Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang diminum 3
kali seminggu.
2). Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon yang
dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut,estrogen
hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti oleh kombinasi progestrone dan
estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.
3). Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis mini
( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid.
4). Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ” yaitu
biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life
panjang.
5). Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang
hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.
Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ).
1). Nyeri payudara
2). Gangguan Haid
3). Hipertensi
4). Acne
5). Penambahan berat badan.
Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )
1). Mudah menggunakannya.
2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5). Mengurangi resiko kanker ovarium.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.

b.    Kontrasepsi suntikan/injeksi
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan yang mengandung suatu cairan berisi zat berupa hormon estrogen dan progesteron
atau pun hanya progesteronnya saja untuk jangka waktu tertentu.
Suntikan progestin pertama di temukan pada awal tahun 1950 an, yang pada mulanya
digunakan untuk pengobatan endometriosis dan kanker endometrium (carcinoma endometrii).
Baru pada awal tahun 1960, uji klinis penggunaan suntikan progestin untuk keperluan
kontrasepsi dilakukan.Terdapat dua jenis suntikan progestin yang dipakai, yakni depo
medroksiprogesteron asetat dan depo noretisteron enantat. Sedangkan untuk suntikan depo
estrogen-progesteron (Cyclofem) ditemukan pada tahun 1960 an. Penambahan estrogen pada
obat kontrasepsi progesteron ternyata dapat memperbaiki siklus haid.
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:

1.      Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem


2.      Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.
 Suntikan Kombinasi (Hormon Estrogen dan Hormon Progesteron)
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medrosiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretrindron
Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M.
Cara kerja :
a.     Menekan ovulasi.
b.     Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
c.      Menjadikan selaput lendr rahim tipis dan atrofi.
d.     Menghambat transfortasi gamet oleh tuba

Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi :


a.     Usia reproduksi
b.     Nulipara dan telah memiliki anak
c.      Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi.
d.     Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan.
e.      Setelah melahirkan dan tidak menyusui .
f.       Anemia.
g.     Nyeri haid hebat.
h.     Haid teratur.
i.       Riwayat kehamilan ektopik.
j.       Sering lupa mengunakan pil kontrasepsi.
Cara Penggunaan :
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan IM dalam. Klien diminta datang
setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan
terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah
ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari
saja.

 Kontrasepsi Suntikan Progestin


Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu:
a.     Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intra muscular (di daerah bokong), disimpan
dalam suhu 20OC – 25OC.
b.     Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200mg Noretrindron
Enantat, diberikan setiap 2 bulan sekali atau setiap 2 bulan untuk 6 bulan pertama (=3 kali
suntikan pertama),  kemudian selanjutnya satu kali suntikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik intramuscular.
Cara kerja
1.     Mencegahovulasi.
2.     Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
3.     Menjadikan lendir rahim tipis dan atrofi sehinga kurng baik untuk implantasi ovum yang
telah dibuahi.
4.     Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin :
1.       Usia reproduksi.
2.       Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3.       Menghendaki kontrasepsi jangka panjang
4.       Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5.       Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6.       Setelah abortus atau keguguran.
7.       Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
8.       Perokok.
9.       Mempunyai tekanan darah < 180/119 mmHg dengan masalah gangguan pembekuan
darah atau anemia bulan sabit.
10.  Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis
(rifampisin).
11.  Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
12.  Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
13.  Anemia defisiensi besi.
14.  Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi.
c.      Kontrasepsi Implant
Kontrasepsi Implan biasa juga disebut Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) adalah alat
kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit atau yang diinsersikan tepat di bawah kulit,
dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau dibawah siku melalui insisi tunggal dalam
bentuk kipas. (Suratun, dkk. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta: TIM)
Efek samping Implant
Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering
ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti
pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama
sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian.
Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut
kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.

Jenis
a.     Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b.     Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm dan
diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jadena dan Indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan
lama kerja 3 tahun.

Cara Kerja
a.       Lendir servik menjadi kental karena akibat adanya kerja hormon progesteron yang
terkandung dalam kontrasepsi Implan.
b.      Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi karena
kerja hormon progesteron menekan hormon estrogen.
c.       Mengurangi transportasi sperma karena kerja hormon progesteron membuat saluran genital
menjadi relaksasi sehingga tidak dapat mendorong ovum.
d.      Menekan ovulasi karena hormon estrogen ditekan hormon progesteron yang telah ada sejak
awal.

D. Alat Kontrasepsi IUD / AKDR


          Adalah aspek utama banyaknya ibu yang memilih sebagai alat kontrasepsi
untuk mencegah kehamilan saat KB. Jenis alat kontrasepsi ini berbentuk seperti huruf T,
dengan metode pemasangannya dimasukan ke dalam rahim. IUD terbuat dari bahan dasar
hormon, yang akan melepaskan progestin dengan tujuan menghambat ovulasi. IUD biasanya
dapat berfungsi selama 5 tahun mulai dari awal pemasangan.Alat kontrasepsi dalam rahim
( AKDR / IUD ) merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif lebih
efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik dan kondom. Alat kontrasepsi dalam
rahim terbuat dari plastik elastik, dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak.
Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan waktu penggunaan dapat mencapai
2-10 tahun, dengan metode kerja mencegah masuknya sprematozoa/sel mani ke dalam
saluran tuba. Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga
medis (dokter atau bidan terlatih), dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
namun tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar infeksi menular seksual
(Imbarwati, 2009).
IUD yaitu alat yang terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah
kehamilan dengan cara menganggu lingkungan rahim dan menghalangi terjadinya
pembuahan maupun implantasi (ILUNI FKUI, 2010).

AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra-Uterine
Devices, disingkat IUD adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa
metal/steroid yang ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan
bisa dilepaskan setiap saat bila klien berkeinginan untuk mempunyai anak. AKDR inibekerja
dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur (Kusumaningrum, 2009).
Jenis-jenis

Jenis IUD yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :


a. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian vertikalnya diberi
lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti fertilitas (anti
pembuahan) yang cukup baik (Imbarwati, 2009).
b. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat
tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama dengan lilitan tembaga halus pada IUD
Copper-T (Imbarwati, 2009).
c. Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap
yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat
tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada
tiga jenis ukuran multi load yaitu standar, small, dan mini (Imbarwati, 2009).
d. Lippes loop
IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S bersambung. Untuk
memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang
berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru),
tipe B 27,5 mm (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D
berukuran 30 mm dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang
rendah. Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi perforasi, jarang
menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastic (Imbarwati,
2009).
Spiral bisa bertahan dalam rahim dan menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya.
Setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan spiral yang paling umum digunakan adalah
plastic atau plastic bercampur tembaga. Terdapat dua jenis IUD yaitu IUD dengan tembaga
dan IUD dengan hormon (dikenal dengan IUS = Intrauterine System). IUD tembaga (copper)
melepaskan partikel tembaga untuk mencegah kehamilan sedangkan IUS melepaskan hormon
progestin (Kusmarjadi, 2010).
Spiral jenis copper T (melepaskan tembaga) mencegah kehamilan dengan cara menganggu
pergerakan sperma untuk mencapai rongga rahim dan dapat dipakai selama 10 tahun.
Progestasert IUD (melepaskan progesteron) hanya efektif untuk 1 tahun dan dapat digunakan
untuk kontrasepsi darurat (ILUNI FKUI, 2010).

Cara kerja
• Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
• Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
• Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.
• AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat
sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk
fertilisasi (Muhammad, 2008).

IUD baik untuk wanita yang:


• Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektifitas yang tinggi, dan jangka panjang
• Tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak
• Memberikan ASI
• Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI
• Berada dalam masa pasca aborsi
• Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
• Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
• Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau yang memang tidak boleh
menggunakannya.
• Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi darurat (Kusumaningrum, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

1.  Departemen Kesehatan RI. Paduan Pelayanan Keluaraga Berencana. Jakarta: Dep.Kes, 2006.
2.     Dosegestrel. Diunduh dari www.winkipedia.org/wiki/dosegestrel tanggal 18 Mei 2009.
3.     Mestranol/noretindrone. Diunduh dari www.drugs.com/cdi/mestranol-norethindrone.
html tanggal 18 mei 2009.
4.     Depomedroksiprogesteron asetat. Diunduh
dari www.winkipedia.org/wiki/depomedroksiprogesteron asetat tanggal 18 Mei 2009.
5.     Linestrenol. Diunduh dari www.winkipedia.org/wiki/linestrenol tanggal 18 Mei 2009.
6.   Levonorgestrel.Diunduh dari www.winkipedia.org/wiki/linestrenol tanggal 18 Mei 2009.

Anda mungkin juga menyukai