BAB V MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI ARTIKEL ILMIAH
A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah Agar Anda mendapatkan gambaran awal tentang artikel ilmiah, terlebih dahulu kerjakanlah tugas di bawah ini. Selain pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada tugas ini, Anda boleh mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sendiri. Untuk mencapai hasil yang lebih baik, kerjakanlah tugas tersebut dalam diskusi kelompok. Bab V ini diarahkan untuk membekali Anda dalam mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah. Anda diajak untuk menyelami bagaimana memformulasikan artikel ilmiah, baik artikel penelitian maupun artikel konseptual (termasuk artikel ilmiah populer). Mula-mula Anda akan menelusuri model artikel ilmiah, kemudian merekonstruksinya, dan akhirnya menciptakannya sendiri sesuai dengan pokok persoalan yang Anda teliti atau pokok pemikiran yang Anda kemukakan. Pada gilirannya, Anda pasti merasakan pentingnya artikel ilmiah itu bagi kehidupan akademik Anda. Tentu saja, Anda tidak hanya membaca artikel ilmiah tetapi bahkan menciptakannya sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri secara akademik dan sekaligus mengomunikasikannya di berbagai forum. Disengaja atau tidak, dalam menjalani kehidupan akademik, Anda pasti menggunakan artikel ilmiah. B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah Dengan menelusuri model artikel ilmiah, Anda akan mengetahui cara menyusunnya. Ternyata artikel ilmiah ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara internasional. Konvensi itu harus diikuti. Kalau tidak, Anda sebagai insan akademik tidak akan dapat menyesuaikan diri dan tidak dapat mengambil bagian secara penuh dalam percaturan keilmuan. Pendek kata, dengan artikel ilmiah Anda dapat mengomunikasikan kompetensi keilmuan Anda kepada pihak lain. Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Artikel ilmiah biasanya diterbitkan pada jurnal ilmiah, yaitu terbitan berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah di bidang tertentu (Rifai, 1995: 57-95). Jenis-jenis teks akademik yang lain adalah buku, laporan penelitian, tesis, disertasi, ulasan, dan sebagainya. Telah Anda ketahui bahwa artikel ilmiah dapat digolongkan menjadi artikel penelitian dan artikel nonpenelitian (serta artikel ilmiah populer, sebagai subjenis yang lain). Sesuai dengan namanya, artikel penelitian didasarkan pada penelitian. Pada dasarnya, artikel penelitian adalah laporan penelitian yang disajikan dalam bentuk artikel. Artikel nonpenelitian tidak didasarkan pada penelitian, dan biasanya merupakan ulasan konsep. Karena itu, artikel nonpenelitian juga disebut artikel konseptual (Wiratno, 2014). Artikel konseptual pada umumnya berisi pemikiran teoretis mengenai sesuatu yang disajikan melalui analisis secara kritis
1. Mengeksplorasi Struktur Teks pada Artikel Ilmiah
Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual ditulis menurut konvensi yang berlaku di masyarakat akademik, sedangkan artikel ilmiah populer tidak terlalu terikat oleh konvensi. Secara berturut-turut semua jenis artikel itu akan Anda eksplorasi dengan mengacu kepada pendapat beberapa ahli. Dengan cara ini, Anda akan memahami formulasi setiap jenis artikel ilmiah dan akan dapat menulisnya dengan lebih baik.
a. Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel Konseptual
Hal yang paling utama pada konvensi penulisan artikel penelitian adalah struktur teksnya. Menurut Cargill dan O’Connor (2009: 9-13), artikel penelitian terikat oleh: “conventional article structure: AIMRaD (Abstract, Introduction, Materials and Methods, Results, and Discussion) and its variations”. Dalam bahasa Indonesia, struktur teks itu adalah abstrak^pendahuluan^materi^metode^hasil^pembahasan. Konvensi ini juga dikenal dengan IMRD (Introduction^Method^Results^Discussion– atau Pendahuluan ^Metode^Hasil^Pembahasan). Tampak bahwa struktur teks artikel penelitian menurut Cargill dan O’Connor kurang lengkap. Pada formulasi tersebut, abstrak tidak selalu dinyatakan; sementara itu, tinjauan pustaka dan simpulan juga tidak disertakan. Pada praktik penulisan artikel penelitian, abstrak biasanya ditampilkan di bagian awal, dan untuk struktur teks yang tidak lengkap, tinjauan pustaka disisipkan pada pendahuluan, serta simpulan disisipkan pada pembahasa. Sementara itu, pada umumnya, formulasi struktur teks artikel konseptual atau artikel nonpenelitian lebih bervariasi. Struktur teks yang sering dijumpai di jurnal-jurnal ilmiah adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^pembahasan^simpulan (Wiratno, 2014). Kenyataan itu antara lain disebabkan oleh luas tidaknya cakupan pokok persoalan yang disajikan di dalamnya dan beragam tidaknya preferensi yang dipilih oleh penulis. Berbeda dengan artikel penelitian, karena artikel konseptual tidak ditulis berdasarkan penelitian, tentu saja artikel tersebut tidak mengandung metodologi penelitian dan presentasi data atau presentasi hasil. Untuk itu, tahap metodologi dan hasil tidak diperlukan.
b. Struktur Teks pada Artikel Ilmiah Populer
Seperti struktur teks pada artikel konseptual, struktur teks pada artikel ilmiah populer tidak kaku, bahkan sering disusun menurut kehendak penulisnya. Hal ini tidak berarti bahwa artikel ilmiah populer tidak mempunyai struktur teks sama sekali. Pada umumnya, artikel ilmiah populer dipublikasikan di koran atau majalah sebagai tulisan opini. Pada konteks ini, artikel ilmiah populer dapat disebut artikel opini. Untuk menghemat ruang, artikel tersebut ditata dengan judul dan subjudul yang hanya memanfaatkan sedikit kata. Selain judulnya singkat, bagian yang diberi subjudul biasanya hanyalah bagian isi yang dianggap sangat penting, dan bagian pendahuluan atau penutup tidak pernah diberi subjudul. Bahkan, sering sekali seluruh artikel tidak mengandung subjudul. Secara keseluruhan, artikel dengan karakteristik struktur teks seperti itu berbentuk esai. Pada umumnya, esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi. Dengan demikian, struktur teksnya pun adalah struktur teks eksposisi atau diskusi.
2. Menganalisis Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan salah satu genre. Sebagai genre makro, artikel ilmiah mengandung genre mikro yang terletak pada tahapan-tahapan atau bab-bab di dalamnya (abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^metodologi penelitian^hasil ^pembahasan^ simpulan untuk artikel penelitian dan abstrak^pendahuluan^ tinjauan pustaka^ pembahasan^simpulan untuk artikel non-penelitian). Setiap tahapan mengandung genre mikro yang berbeda-beda. Masalah timbul apabila penulis artikel ilmiah tidak menempatkan genre mikro sesuai dengan tempatnya (Wiratno, 2014). Alasannya adalah bahwa nama-nama genre mikro pada setiap tahapan itu mengemban fungsi retoris tertentu. Telah dikemukakan pada Bab II bahwa keterkaitan antara genre makro dan genre-genre mikro di dalamnya seperti itu dinamakan “hubungan genre”. Apabila di bawah tahapan-tahapan pada struktur teks artikel ilmiah tidak diisi dengan genre mikro yang tepat–padahal genre mikro itu mengemban fungsi retoris pada tahapan-tahapan tersebut–hal ini berarti bahwa tujuan sosial-akademik teks ilmiah itu tidak tercapai. a. Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian dan Teks Artikel Konseptual Struktur teks artikel penelitian adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^ metodologi penelitian^hasil^pembahasan^simpulan. Genre mikro yang terdapat di masing-masing tahapan pada struktur teks artikel penelitian beserta fungsi retoris yang diemban disajikan pada Tabel 5.1. Di pihak lain, struktur teks artikel konseptual adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^pembahasan^simpulan. Genre mikro yang terdapat pada masing-masing tahapan pada struktur teks artikel konseptual beserta fungsi retoris yang diemban disajikan pada Tabel 5.2. Selain dengan genre mikro tertentu–seperti telah Anda pahami pada Bab II, Bab III, dan Bab IV–setiap tahapan dalam struktur teks juga diungkapkan dengan formulasi bahasa khusus. Mengingat secara esensial tahapan-tahapan dalam struktur teks artikel ilmiah (terutama yang artikel penelitian) sama dengan tahapan-tahapan dalam struktur teks laporan penelitian, formulasi bahasa pada setiap tahapan dalam struktur teks artikel ilmiah tidak lagi dibicarakan secara khusus pada Bab V ini. Sebagai gantinya, formulasi bahasa yang dimaksud akan dipersoalkan pada tugastugas yang diberikan di akhir pembahasan setiap tahapan tersebut - Abstrak
- Pendahuluan - Tinjauan Pustaka
- Metodologi Penelitian - Hasil
- Pembahasan - Simpulan
- Judul, Daftar Pustaka, dan Lampiran
b. Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah Populer
c. Telah dinyatakan di atas bahwa pada dasarnya artikel ilmiah populer sama dengan artikel konseptual. Akan tetapi, dalam hal formulasi bahasa, artikel ilmiah populer disajikan dengan gaya yang cenderung informal, sedangkan artikel konseptual (seperti artikel penelitian) disajikan dengan gaya yang lebih formal. Ketidakformalan bahasa pada artikel ilmiah populer ditandai oleh penggunaan ragam bahasa seharihari dan sedikit istilah teknis. Biasanya ragam bahasa yang demikian itu akan lebih mudah diterima oleh pembaca awam. Dalam hal struktur teks, apabila artikel konseptual disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan-tahapan yang fleksibel, artikel ilmiah populer bahkan disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan-tahapan yang tidak mengikat. Tahapan-tahapan itu disusun dengan memberikan nama-nama subbab atau subjudul secara bebas disesuaikan dengan nama-nama pokok persoalan yang disajikan. Atau, bahkan nama-nama tahapan pada struktur teks dan nama-nama subbab atau subjudul tidak digunakan sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan itu ada secara implisit. 3. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Media Publikasinya a. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah Sebagai mahasiswa tentu saja Anda sering mendapatkan tugas dari dosen untuk membuat tulisan yang disebut paper, esai, atau makalah. Tugas Anda itu sesungguhnya adalah artikel ilmiah. Barangkali artikel yang Anda tulis itu pada umumnya merupakan artikel konseptual. Artikel penelitian dan artikel ilmiah populer akan Anda tulis pada kesempatan lain. Pada saatnya, Anda membuat artikel penelitian setelah Anda melakukan penelitian. Jadi penelitian itu selain dapat dilaporkan ke dalam bentuk laporan penelitian (seperti yang telah Anda pelajari pada Bab IV buku ini) juga dapat dilaporkan ke dalam bentuk artikel penelitian. Pada kesempatan lain, Anda akan menulis artikel ilmiah populer apabila Anda mengungkapkan gagasan dengan cara yang lebih informal melalui koran, majalah, atau media sosial. Dengan mencermati materi yang Anda pelajari pada bab ini, pertanyaan Anda tentang pentingnya artikel ilmiah sudah terjawab, yaitu Anda akan dapat mengerjakan tugastugas penulisan itu dengan lebih mudah, Anda akan dapat melaporkan penelitian dalam bentuk artikel, dan Anda akan dapat mengemukakan pendapat dengan ragam yang sesuai dengan target pembaca yang dituju. Selain itu, dengan Anda mengetahui tata cara penulisan artikel, dua keuntungan akan Anda peroleh sekaligus. Pertama, Anda akan lebih mudah membaca artikel ilmiah, dan kedua, Anda akan dapat menulisnya dengan struktur teks dan pilihan bahasa yang tepat. Keuntungan itu akan menjadi lebih luas pada saat Anda membaca materi lain seperti buku dan laporan penelitian yang lebih panjang seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Pada gilirannya, pada saat Anda menulis skripsi, Anda akan dapat mengerjakannya dengan lebih lancar.
b. Menganalisis Media Publikasi Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dalam ketiga jenis itu dapat diterbitkan di berbagai forum dan media. Selain dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah, artikel ilmiah (baik yang berupa penelitian 214 maupun yang konseptual) dapat disajikan di forum seminar, konferensi, dan lokakarya. Kegiatan itu pada umumnya dilaksanakan secara periodik. Brosur tentang forum itu diedarkan secara luas, dan bahkan ditayangkan di media maya. Brosur seperti itu berfungsi sebagai undangan (calls for papers) untuk mempresentasikan artikel ilmiah. Di pihak lain, artikel ilmiah populer tidak lazim dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah atau dipresentasikan di forum-forum di atas. Artikel ilmiah populer biasanya dipublikasikan di koran, majalah, atau media sosial. Dengan media seperti itu, pembaca yang ditargetkan adalah pembaca awam atau pembaca secara umum. C. Kegiatan 3: Membangun Teks Artikel Ilmiah secara Bersamasama Pada bagian ini, Anda akan membangun artikel ilmiah dalam arti menggali, mengevaluasi, dan merekonskstruksinya. Untuk itu, Anda dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di kampus Anda, meminta bantuan kepada teman sejawat, atau berdiskusi dengan dosen pengajar di luar kelas. Ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap subbab di bawah ini.
1. Mengevaluasi dan Merekonstruksi Teks Artikel Ilmiah
Untuk mengevaluasi dan merekonstruksi teks artikel ilmiah, kerjakanlah tugas- tugas di bawah ini. Anda boleh bekerja sama dengan teman-teman Anda, tetapi usahakan hasil akhir merupakan milik Anda sendiri. 1) Lampiran 1, Lampiran 2, dan Lampiran 3 yang disertakan di buku ini masingmasing adalah artikel penelitian, artikel konseptual, dan artikel ilmiah populer. Anda dapat memanfaatkan ketiga artikel itu untuk mengembangkan keterampilan Anda dalam membaca dan menulis artikel ilmiah. Cermatilah apakah ketiga artikel tersebut sudah ditata menurut struktur teks yang berlaku dan setiap tahapan pada struktur teks itu mengandung genre mikro yang diharapkan. Dengan menggunakan tabel seperti ditunjukkan pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2, identifikasilah, apakah struktur teks dan genre mikro yang ada dapat mengemban fungsi retoris yang diharapkan. Apabila Anda pandang perlu, tulislah ulang ketiga artikel tersebut sesuai dengan kreativitas Anda sendiri. 2) Pada artikel penelitian di Lampiran 1, Hasil dan Pembahasan dijadikan satu bab, padahal menurut Tabel 5.1 kedua unsur itu dipisahkan menjadi Bab Hasil dan Bab Pembahasan. Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu? Tulislah ulang bab tersebut menjadi dua bab dengan modifikasi seperlunya.