Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NANANG

NIM : 1900076

KELAS : DIII-4B

BAB V MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI ARTIKEL ILMIAH


A. Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah
Agar Anda mendapatkan gambaran awal tentang artikel ilmiah, terlebih dahulu kerjakanlah
tugas di bawah ini. Selain pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada tugas ini, Anda boleh
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sendiri. Untuk mencapai hasil yang lebih baik,
kerjakanlah tugas tersebut dalam diskusi kelompok. Bab V ini diarahkan untuk membekali
Anda dalam mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah. Anda diajak untuk menyelami
bagaimana memformulasikan artikel ilmiah, baik artikel penelitian maupun artikel
konseptual (termasuk artikel ilmiah populer). Mula-mula Anda akan menelusuri model
artikel ilmiah, kemudian merekonstruksinya, dan akhirnya menciptakannya sendiri sesuai
dengan pokok persoalan yang Anda teliti atau pokok pemikiran yang Anda kemukakan. Pada
gilirannya, Anda pasti merasakan pentingnya artikel ilmiah itu bagi kehidupan akademik
Anda. Tentu saja, Anda tidak hanya membaca artikel ilmiah tetapi bahkan menciptakannya
sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri secara akademik dan sekaligus
mengomunikasikannya di berbagai forum. Disengaja atau tidak, dalam menjalani kehidupan
akademik, Anda pasti menggunakan artikel ilmiah.
B. Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Artikel Ilmiah
Dengan menelusuri model artikel ilmiah, Anda akan mengetahui cara menyusunnya.
Ternyata artikel ilmiah ditata menurut konvensi yang berlaku di lingkungan akademik secara
internasional. Konvensi itu harus diikuti. Kalau tidak, Anda sebagai insan akademik tidak
akan dapat menyesuaikan diri dan tidak dapat mengambil bagian secara penuh dalam
percaturan keilmuan. Pendek kata, dengan artikel ilmiah Anda dapat mengomunikasikan
kompetensi keilmuan Anda kepada pihak lain. Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks
akademik. Artikel ilmiah biasanya diterbitkan pada jurnal ilmiah, yaitu terbitan berkala yang
berisi kajian-kajian ilmiah di bidang tertentu (Rifai, 1995: 57-95). Jenis-jenis teks akademik
yang lain adalah buku, laporan penelitian, tesis, disertasi, ulasan, dan sebagainya. Telah
Anda ketahui bahwa artikel ilmiah dapat digolongkan menjadi artikel penelitian dan artikel
nonpenelitian (serta artikel ilmiah populer, sebagai subjenis yang lain). Sesuai dengan
namanya, artikel penelitian didasarkan pada penelitian. Pada dasarnya, artikel penelitian
adalah laporan penelitian yang disajikan dalam bentuk artikel. Artikel nonpenelitian tidak
didasarkan pada penelitian, dan biasanya merupakan ulasan konsep. Karena itu, artikel
nonpenelitian juga disebut artikel konseptual (Wiratno, 2014). Artikel konseptual pada
umumnya berisi pemikiran teoretis mengenai sesuatu yang disajikan melalui analisis secara
kritis

1. Mengeksplorasi Struktur Teks pada Artikel Ilmiah


Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual ditulis menurut konvensi yang berlaku
di masyarakat akademik, sedangkan artikel ilmiah populer tidak terlalu terikat oleh
konvensi. Secara berturut-turut semua jenis artikel itu akan Anda eksplorasi dengan
mengacu kepada pendapat beberapa ahli. Dengan cara ini, Anda akan memahami
formulasi setiap jenis artikel ilmiah dan akan dapat menulisnya dengan lebih baik.

a. Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel Konseptual


Hal yang paling utama pada konvensi penulisan artikel penelitian adalah struktur
teksnya. Menurut Cargill dan O’Connor (2009: 9-13), artikel penelitian terikat oleh:
“conventional article structure: AIMRaD (Abstract, Introduction, Materials and
Methods, Results, and Discussion) and its variations”. Dalam bahasa Indonesia,
struktur teks itu adalah abstrak^pendahuluan^materi^metode^hasil^pembahasan.
Konvensi ini juga dikenal dengan IMRD (Introduction^Method^Results^Discussion–
atau Pendahuluan ^Metode^Hasil^Pembahasan). Tampak bahwa struktur teks
artikel penelitian menurut Cargill dan O’Connor kurang lengkap. Pada formulasi
tersebut, abstrak tidak selalu dinyatakan; sementara itu, tinjauan pustaka dan
simpulan juga tidak disertakan. Pada praktik penulisan artikel penelitian, abstrak
biasanya ditampilkan di bagian awal, dan untuk struktur teks yang tidak lengkap,
tinjauan pustaka disisipkan pada pendahuluan, serta simpulan disisipkan pada
pembahasa. Sementara itu, pada umumnya, formulasi struktur teks artikel
konseptual atau artikel nonpenelitian lebih bervariasi. Struktur teks yang sering
dijumpai di jurnal-jurnal ilmiah adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan
pustaka^pembahasan^simpulan (Wiratno, 2014). Kenyataan itu antara lain
disebabkan oleh luas tidaknya cakupan pokok persoalan yang disajikan di dalamnya
dan beragam tidaknya preferensi yang dipilih oleh penulis. Berbeda dengan artikel
penelitian, karena artikel konseptual tidak ditulis berdasarkan penelitian, tentu saja
artikel tersebut tidak mengandung metodologi penelitian dan presentasi data atau
presentasi hasil. Untuk itu, tahap metodologi dan hasil tidak diperlukan.

b. Struktur Teks pada Artikel Ilmiah Populer


Seperti struktur teks pada artikel konseptual, struktur teks pada artikel ilmiah
populer tidak kaku, bahkan sering disusun menurut kehendak penulisnya. Hal ini
tidak berarti bahwa artikel ilmiah populer tidak mempunyai struktur teks sama
sekali. Pada umumnya, artikel ilmiah populer dipublikasikan di koran atau majalah
sebagai tulisan opini. Pada konteks ini, artikel ilmiah populer dapat disebut artikel
opini. Untuk menghemat ruang, artikel tersebut ditata dengan judul dan subjudul
yang hanya memanfaatkan sedikit kata. Selain judulnya singkat, bagian yang diberi
subjudul biasanya hanyalah bagian isi yang dianggap sangat penting, dan bagian
pendahuluan atau penutup tidak pernah diberi subjudul. Bahkan, sering sekali
seluruh artikel tidak mengandung subjudul. Secara keseluruhan, artikel dengan
karakteristik struktur teks seperti itu berbentuk esai. Pada umumnya, esai ditulis
dengan genre eksposisi atau diskusi. Dengan demikian, struktur teksnya pun adalah
struktur teks eksposisi atau diskusi.

2. Menganalisis Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah merupakan salah satu genre. Sebagai genre makro, artikel ilmiah
mengandung genre mikro yang terletak pada tahapan-tahapan atau bab-bab di
dalamnya (abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^metodologi penelitian^hasil
^pembahasan^ simpulan untuk artikel penelitian dan abstrak^pendahuluan^ tinjauan
pustaka^ pembahasan^simpulan untuk artikel non-penelitian). Setiap tahapan
mengandung genre mikro yang berbeda-beda. Masalah timbul apabila penulis artikel
ilmiah tidak menempatkan genre mikro sesuai dengan tempatnya (Wiratno, 2014).
Alasannya adalah bahwa nama-nama genre mikro pada setiap tahapan itu mengemban
fungsi retoris tertentu. Telah dikemukakan pada Bab II bahwa keterkaitan antara genre
makro dan genre-genre mikro di dalamnya seperti itu dinamakan “hubungan genre”.
Apabila di bawah tahapan-tahapan pada struktur teks artikel ilmiah tidak diisi dengan
genre mikro yang tepat–padahal genre mikro itu mengemban fungsi retoris pada
tahapan-tahapan tersebut–hal ini berarti bahwa tujuan sosial-akademik teks ilmiah itu
tidak tercapai.
a. Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian dan Teks Artikel Konseptual
Struktur teks artikel penelitian adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^
metodologi penelitian^hasil^pembahasan^simpulan. Genre mikro yang terdapat di
masing-masing tahapan pada struktur teks artikel penelitian beserta fungsi retoris
yang diemban disajikan pada Tabel 5.1. Di pihak lain, struktur teks artikel konseptual
adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^pembahasan^simpulan. Genre
mikro yang terdapat pada masing-masing tahapan pada struktur teks artikel
konseptual beserta fungsi retoris yang diemban disajikan pada Tabel 5.2. Selain
dengan genre mikro tertentu–seperti telah Anda pahami pada Bab II, Bab III, dan
Bab IV–setiap tahapan dalam struktur teks juga diungkapkan dengan formulasi
bahasa khusus. Mengingat secara esensial tahapan-tahapan dalam struktur teks
artikel ilmiah (terutama yang artikel penelitian) sama dengan tahapan-tahapan
dalam struktur teks laporan penelitian, formulasi bahasa pada setiap tahapan dalam
struktur teks artikel ilmiah tidak lagi dibicarakan secara khusus pada Bab V ini.
Sebagai gantinya, formulasi bahasa yang dimaksud akan dipersoalkan pada
tugastugas yang diberikan di akhir pembahasan setiap tahapan tersebut
- Abstrak

- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka

- Metodologi Penelitian
- Hasil

- Pembahasan
- Simpulan

- Judul, Daftar Pustaka, dan Lampiran

b. Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah Populer


c. Telah dinyatakan di atas bahwa pada dasarnya artikel ilmiah populer sama dengan
artikel konseptual. Akan tetapi, dalam hal formulasi bahasa, artikel ilmiah populer
disajikan dengan gaya yang cenderung informal, sedangkan artikel konseptual
(seperti artikel penelitian) disajikan dengan gaya yang lebih formal. Ketidakformalan
bahasa pada artikel ilmiah populer ditandai oleh penggunaan ragam bahasa
seharihari dan sedikit istilah teknis. Biasanya ragam bahasa yang demikian itu akan
lebih mudah diterima oleh pembaca awam. Dalam hal struktur teks, apabila artikel
konseptual disusun dengan struktur teks yang mengandung tahapan-tahapan yang
fleksibel, artikel ilmiah populer bahkan disusun dengan struktur teks yang
mengandung tahapan-tahapan yang tidak mengikat. Tahapan-tahapan itu disusun
dengan memberikan nama-nama subbab atau subjudul secara bebas disesuaikan
dengan nama-nama pokok persoalan yang disajikan. Atau, bahkan nama-nama
tahapan pada struktur teks dan nama-nama subbab atau subjudul tidak digunakan
sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan itu ada secara implisit.
3. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Media Publikasinya
a. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah
Sebagai mahasiswa tentu saja Anda sering mendapatkan tugas dari dosen untuk membuat
tulisan yang disebut paper, esai, atau makalah. Tugas Anda itu sesungguhnya adalah artikel
ilmiah. Barangkali artikel yang Anda tulis itu pada umumnya merupakan artikel konseptual.
Artikel penelitian dan artikel ilmiah populer akan Anda tulis pada kesempatan lain. Pada
saatnya, Anda membuat artikel penelitian setelah Anda melakukan penelitian. Jadi
penelitian itu selain dapat dilaporkan ke dalam bentuk laporan penelitian (seperti yang telah
Anda pelajari pada Bab IV buku ini) juga dapat dilaporkan ke dalam bentuk artikel penelitian.
Pada kesempatan lain, Anda akan menulis artikel ilmiah populer apabila Anda
mengungkapkan gagasan dengan cara yang lebih informal melalui koran, majalah, atau
media sosial. Dengan mencermati materi yang Anda pelajari pada bab ini, pertanyaan Anda
tentang pentingnya artikel ilmiah sudah terjawab, yaitu Anda akan dapat mengerjakan
tugastugas penulisan itu dengan lebih mudah, Anda akan dapat melaporkan penelitian
dalam bentuk artikel, dan Anda akan dapat mengemukakan pendapat dengan ragam yang
sesuai dengan target pembaca yang dituju. Selain itu, dengan Anda mengetahui tata cara
penulisan artikel, dua keuntungan akan Anda peroleh sekaligus. Pertama, Anda akan lebih
mudah membaca artikel ilmiah, dan kedua, Anda akan dapat menulisnya dengan struktur
teks dan pilihan bahasa yang tepat. Keuntungan itu akan menjadi lebih luas pada saat Anda
membaca materi lain seperti buku dan laporan penelitian yang lebih panjang seperti skripsi,
tesis, dan disertasi. Pada gilirannya, pada saat Anda menulis skripsi, Anda akan dapat
mengerjakannya dengan lebih lancar.

b. Menganalisis Media Publikasi Teks Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah dalam ketiga jenis itu dapat diterbitkan di berbagai forum dan media.
Selain dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah, artikel ilmiah (baik yang berupa
penelitian 214 maupun yang konseptual) dapat disajikan di forum seminar,
konferensi, dan lokakarya. Kegiatan itu pada umumnya dilaksanakan secara periodik.
Brosur tentang forum itu diedarkan secara luas, dan bahkan ditayangkan di media
maya. Brosur seperti itu berfungsi sebagai undangan (calls for papers) untuk
mempresentasikan artikel ilmiah. Di pihak lain, artikel ilmiah populer tidak lazim
dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah atau dipresentasikan di forum-forum di atas.
Artikel ilmiah populer biasanya dipublikasikan di koran, majalah, atau media sosial.
Dengan media seperti itu, pembaca yang ditargetkan adalah pembaca awam atau
pembaca secara umum. C. Kegiatan 3: Membangun Teks Artikel Ilmiah secara
Bersamasama Pada bagian ini, Anda akan membangun artikel ilmiah dalam arti
menggali, mengevaluasi, dan merekonskstruksinya. Untuk itu, Anda dapat
memanfaatkan fasilitas yang ada di kampus Anda, meminta bantuan kepada teman
sejawat, atau berdiskusi dengan dosen pengajar di luar kelas. Ikutilah petunjuk yang
diberikan pada setiap subbab di bawah ini.

1. Mengevaluasi dan Merekonstruksi Teks Artikel Ilmiah


Untuk mengevaluasi dan merekonstruksi teks artikel ilmiah, kerjakanlah tugas-
tugas di bawah ini. Anda boleh bekerja sama dengan teman-teman Anda, tetapi
usahakan hasil akhir merupakan milik Anda sendiri. 1) Lampiran 1, Lampiran 2,
dan Lampiran 3 yang disertakan di buku ini masingmasing adalah artikel
penelitian, artikel konseptual, dan artikel ilmiah populer. Anda dapat
memanfaatkan ketiga artikel itu untuk mengembangkan keterampilan Anda
dalam membaca dan menulis artikel ilmiah. Cermatilah apakah ketiga artikel
tersebut sudah ditata menurut struktur teks yang berlaku dan setiap tahapan
pada struktur teks itu mengandung genre mikro yang diharapkan. Dengan
menggunakan tabel seperti ditunjukkan pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2,
identifikasilah, apakah struktur teks dan genre mikro yang ada dapat
mengemban fungsi retoris yang diharapkan. Apabila Anda pandang perlu,
tulislah ulang ketiga artikel tersebut sesuai dengan kreativitas Anda sendiri. 2)
Pada artikel penelitian di Lampiran 1, Hasil dan Pembahasan dijadikan satu bab,
padahal menurut Tabel 5.1 kedua unsur itu dipisahkan menjadi Bab Hasil dan
Bab Pembahasan. Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu? Tulislah ulang bab
tersebut menjadi dua bab dengan modifikasi seperlunya.

Anda mungkin juga menyukai