Anda di halaman 1dari 14

1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN INDIKATOR KIMIA INTERNAL BENTUK STRIP

PADA STERILISASI PANAS BASAH

EFFICACY OF INTERNAL CHEMICAL INDICATOR STRIPS IN WET

STERILIZATION

*Nurbani lestari, Insan Sunan Kurniawan Syah

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor

45363.

Email : *bannylestari@ymail.com

ABSTRAK
Pelayanan sterilisasi bertujuan untuk menyediakan produk dan alat medik yang steril, untuk
menjamin suatu sterilisasi berjalan dengan baik perlu dilakukan pemeriksaan uji sterilitas dan
melakukan monitoring sterilisasi. Monitoring sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan
indikator kimia dan indikator biologi. Indikator kimia Internal bentuk strip memberikan
informasi secara visual pada produk yang telah melewati proses sterilisasi, dengan terjadinya
perubahan warna pada indikator tersebut. Tahapan penelitian meliputi: uji cemaran mikroba
ruang Laminar Air Flow (LAF), formulasi sediaan infus NaCl 0,9%, Aplikasi indikator biologi
spore strip dan indikator kimia internal bentuk strip dalam proses sterilisasi panas basah,
evaluasi sediaan infus NaCl 0,9%. Dari uji cemaran mikroba ruang LAF tidak ditemukan
adanya pertumbuhan mikroba. Indikator kimia internal bentuk strip berubah warna menjadi
hitam dimulai dari waktu sterilisasi 5 menit. Hasil uji sterilitas indikator biologi dan sediaan
memberikan hasil yang sama yaitu tidak terdapat pertumbuhan mikroba dimulai dari waktu
sterilisasi 9 menit. Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan indikator kimia internal bentuk
strip pada sterilisasi panas basah efektif pada suhu 1210C selama 9 menit..

Kata kunci : Indikator kimia Internal bentuk strip, Indikator biologi spore strip, Metode
sterilisasi panas basah, uji sterilitas

ABSTRACT
Sterilization treatment aims to provide products and sterile medical devices, to ensure a well-
run sterilization is necessary to check the sterility test and monitoring sterilization. Monitoring
of sterilization can be performed using chemical indicators and biological indicators. Internal
chemical indicator strips provide visual information on a product that has gone through the
sterilization process, with the color change in the indicator. Stages of research include:
microbial contamination test Laminar Air Flow (LAF) room, dosage formulations infusion of
NaCl 0,9%, Application of biological indicators spore strips and internal chemical indicator
strips in the form of moist wet sterilization processes, evaluation of preparations which include
sterility test. Microbial contamination test of LAF room showed that was no microbial growth,
2

internal chemical indicator strips black discoloration of the sterilization time of 5 minutes,
Sterility test results and preparation of biological indicators give the same result there is no
microbial growth starts from 9 minutes. These results prove that chemical indicators of moist
heat sterilization process are effective in 121⁰C for 9 minutes.
Key words : Internal Chemical indicator strips, Spore strip biological Indicators, Wet
sterilization method, Sterility

PENDAHULUAN

Sterilisasi adalah proses ekuivalen (dalam menit) objek yang

penghilangan semua jenis organisme hidup, diekspose terhadap lingkungan jenuh uap

dalam hal ini adalah mikroorganisme yang air pada 121˚C. Nilai Fo di industri farmasi

terdapat dalam suatu benda (Pratiwi,2008). dan industri makanan sering dinyatakan

Sterilisasi merupakan proses membunuh efektivitas sterilisasi (Goeswin, 2009).

semua bentuk kehidupan terutama Sebelum menggunakan alat, kita harus

mikroorganisme, penghancuran atau terlebih dahulu memvalidasi dan dapat

penghilangan semua bentuk kehidupan mengatakan alat layak dapat dipakai. Dalam

mikroorganisme dan sporanya (Lawrence mamvalidasi dan memonitor, kita harus

and May, 2003). menjamin alat berjalan dengan baik hal ini

dapat dilakukan dengan indikator biologi


Autoklaf adalah alat untuk
spore strip dan indikator kimia strip (Lukas
mensterilkan berbagai macam peralatan
S, 2006).
maupun produk medis, yang menggunakan

uap air panas bertekanan. Menurut Guy Tujuan dari pelayanan sterilisasi

snelling, jika temperatur pada autoklaf adalah menyediakan produk atau bahan dan

tidak mencapai 1210C , tidak semua spora alat medik yang steril, namun bukan berarti

dapat dimusnahkan dalam siklus waktu 20 sekedar menghasilkan barang-barang yang

menit. Waktu sterilisasi dalam proses steril. Barang-barang yang telah disteril

sterilisasi panas basah dapat juga harus ada jaminan bahwa barang-barang

menggunakan metode Fo, metode Fo tersebut benar-benar steril. Pemeriksaan uji

didefinisikan sebagai waktu sterilisasi sterilitas dapat dilakukan dengan


3

pengamatan pada kombinasi indikator Indikator kimia internal berbentuk

mekanik, kimia, dan biologi sebagai strip dan pemakaiannya diletakkan di

parameter (Denyer dan Hodges, 1998). bagian dalam setiap kemasan sekunder,

indikator ini memberikan informasi bahwa


Untuk mendeteksi bahwa autoklaf
benda yang berada didalam telah melalui
bekerja dengan sempurna dapat digunakan
proses sterilisasi. Dapat diketahui dengan
mikroba penguji yang terdiri dari beberapa
adanya perubahan warna pada indikator,
jenis yaitu Bacillus steaothermophylus
indikator ini memberikan respon terhadap
(sterilsasi uap), Pada umumnya mikroba ini
beberapa parameter sterilisasi, sehingga
tersedia secara komersial dalam bentuk
dengan terjadinya perubahan warna dapat
sporestrip. Cara penggunaannya. kertas
diketehui sterilan telah berpenetrasi
spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf
kedalam kemasan (Departemen kesehatan,
dan disterilkan. Setelah proses sterilisasi
2009).
lalu ditumbuhkan pada media. Jika media

tetap bening maka menunjukan autoklaf Penelitian pada tahun 2009,

telah bekerja dengan baik (Capuccino and dilakukan oleh Gilang Rahayu,

Natalie, 2000). menggunakan indikator biologi spore strip

pada variasi waktu (Rahayu, 2009).


Prinsip kerja indikator biologi spore
Penelitian pada tahun 2011 oleh Marina
strip adalah mensterilkan spora hidup
Witari yang menggunakan indikator biologi
mikroorganisme yang nonpatogenik dan
untuk menguji kualifikasi kinerja autoklaf
sangat resisten dalam jumlah tertentu.
pada suhu 121˚C, dengan waktu15 menit
Apabila selama proses sterilisasi spora-
dan 115˚C, waktu 30 menit menunjukan
spora terbunuh, maka kita dapat
tidak ada pertumbuhan bakteri pada
mengasumsikan bahwa mikroorganisme
indikator biologi dan pada larutan sediaan
lainnya ikut terbunuh pula dan benda yang
infus NaCl 0,9%. Disarankan keduanya
kita sterilkan bisa disebut steril(Lukas S,
perlu penelitian mengenai penggunaan
2006).
indikator-indikator lain, seperti indikator
4

kimia atau fisika dalam memonitor proses Alat-alat yang digunakan dalam

sterilisasi autoklaf agar bisa menjamin penelitian antara lain autoklaf (All
 
kelayakan pemakaian alat sterilisasi American ), inkubator (Memmert ),

autoklaf tersebut (Marina, 2011). Laminar Air Flow (LAF) kabinet, lemari

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pendingin (Sharp ), timbangan analitik

pada penelitian ini akan dilakukan uji digital (Metler Todello ), indikator biologi

efektivitas penggunaan indikator kimia (SGMStrip Dual Species™), indikator



internal bentuk strip terhadap indikator kimia internal strip (GKE ), kemasan dan

biologi spore strip pada sterilisasi panas alat-alat gelas yang lazim digunakan di

basah untuk mendapatkan proses sterilisasi Laboratorium Teknologi dan Formulasi

yang baik dan benar. Sediaan Steril.

ALAT, BAHAN DAN METODE


Bahan
PENELITIAN

Alkohol 70% (Brataco ), Aqua pro

injectionum bidestilata bebas pirogen


Alat

(IPHA Pharma ), aquadest, karbol, NaCl

(Merck®), indicator pH universal (Merck®),

medium agar (Tripton Soy Broth, Fluid

Tioglikolat Medium dan Nutrient Agar)


 
(Merck ), spiritus (Brataco ).

Metode

Penyiapan Alat dan Bahan: Seluruh

prosedur pengerjaan dilakukan didalam

ruang Laminar Air Flow (LAF) yang telah

dibersihkan dengan alkohol 70% sebelum


5

pengerjaan dan disinari sinar UV selama 2 laboratorium dengan menggunakan formula

jam, lalu lantai ruangan percobaan berdasarkan Drug Formulation Manual

dibersihkan dengan menggunakan fenol. tahun 1991 dimana tiap 500 mL

Semua alat dan bahan yang akan digunakan mengandung natrium klorida 0,9%, karbon

dalam prmbuatan medium uji dan formulasi aktif 0,1% dan Aqua pro Injectionum

infus NaCl 0,9% disterilkan dengan cara hingga 500 mL. Kemudian disterilkan

yang sesuai dengan otoklaf pada suhu 1210C pada

waktu 5; 7; 9; 10,5; 12; 13,5; dan 15 menit.


Pembuatan Medium Uji: Medium uji

yang digunakan adalah Nutrien Agar (NA),

Trypton Soy Broth (TSB) dan Fluid


Uji Fertilitas dan Efektivitas Media Uji :
Tyoglikolat Medium (FTM). Timbang NA,
Uji fertilitas dilakukan dengan 2 media
TSB dan FTM lalu dilarutkan dengan
pertumbuhan yaitu TSB diinokulasikan
aquadest setelah itu dipanaskan hingga
dengan jamur (Candida albicans) dan FTM
larut. Larutan disterilkan dengan otoklaf
diinokulasikan dengan bakteri (Bacillus
pada suhu 1210C selama 15 menit.
subtilis). Kemudian inkubasikan selama 7

hari pada suhu 20-250C untuk TSB dan 30-


Uji Cemaran Ruang Laminar Air Flow
350C untuk FTM.
(LAF): Metode yang digunakan adalah

seatling plate, cawan petri diisi cairan

media NA lalu dibuka tutup cawan Petri Uji efektivitas dilakukan dengan 2

dan letakkan didalam LAF ditempatkan media pertumbuhan yaitu TSB yang

diposisi yang berbeda. Lalu tutup cawan diinokulasikan jamur (Candida albicans)

Petri kemudian diinkubasikan pada suhu Kemudian dimasukkan 1ml sediaan infus

370C selama 24 jam. NaCl 0,9% yang sudah disterilisasi dan

FTM yang diinokulasikan bakteri (Bacillus

Pembuatan Sediaan Infus NaCl 0,9% : subtilis) kemudian dimasukan 1ml sediaan

Infus NaCl 0,9% dibuat sendiri di NaCl 0,9% yang sudah disterilisasi.
6

Kemudian inkubasikan selama tujuh hari diinkubasi selama 14 hari pada suhu antara

pada suhu 20-250C untuk TSB dan 30-350C 550C - 600C. Jika spora bertahan selama

untuk FTM. proses sterilisasi, maka media pertumbuhan

akan menjadi keruh dan gelap. Setelah itu

inkubasi indikator biologi spore strip dalam


Aplikasi Indikator Biologi Spore strip
medium TSB tanpa perlakuan pada suhu
dan Indikator Kimia Internal Bentuk
55-600C sebagai kontrol positif dan medium
Strip Pada Sterilisasi Panas Basah:
TSB steril sebagai kontrol negatif. Amati
Sterilisasi Indikator kimia internal bentuk
dan catat hasilnya.
strip dilakukan pada suhu 1210C dengan

variasi waktu 5; 7; 9; 10,5; 12; 13,5 dan 15 Evaluasi Sediaan Infus NaCl 0,9%:

menit. Pengujian dilakukan dengan Evaluasi sediaan infus NaCl 0,9% yang

menyelipkan indikator kimia internal dilakukan meliputi uji organoleptis,

bentuk strip pada cawan Petri yang telah pemeriksaan pH, dan uji sterilitas sediaan

berisi Indikator Biologi spore strip setelah NaCl 0,9%. Sediaan dievaluasi secara

itu bungkus dengan pembungkus yang organoleptis, dilihat warna serta kejernihan.

sesuai. Setelah itu indikator kimia internal Sediaan infus NaCl 0,9% harus jernih dan

bentuk strip yang telah mengalami proses mempunyai pH 4,5 sampai 7,0. Setelah itu

sterilisasi diamati perubahan warna yang dilakukan uji sterilitas sediaan infus NaCl

terjadi, jika indikator ini berubah warna 0,9% dilakukan dengan menggunakan 2

maka menunjukkan proses sterilisasi media pertumbuhan yaitu FTM dan TSB.

berjalan dengan baik dan amati perubahan Secara aseptik tutup vial sediaan NaCl

warna ditiap waktu. dibuka dan sampel dipipet 2 mL ke dalam

Indikator biologi spore strip yang media FTM dan TSB kemudian dikocok

telah steril dipindahkan kedalam ruang LAF dengan hati-hati. Media FTM diinkubasikan

untuk dilakukan uji sterilitas. Secara aseptik pada suhu 300-350C dan media TSB pada

tabung reaksi diisi dengan medium TSB dan suhu 200-250C selama tidak kurang dari 14

Indikator biologi spore strip. Setelah itu hari. Dibuat kontrol positif dan kontrol
7

negatif untuk masing-masing media bahan yang digunakan. Selain itu, media

pertumbuhan. pertumbuhan yang digunakan harus sudah

Bacillus subtillis untuk FTM dan Candida disterilisasi sebelum dipergunakan

albicans untuk TSB yang dibiakkan dalam

masing-masing media sebagai kontrol Hasil Uji Cemaran Mikroba Ruang

positif. Media FTM dan TSB sebagai Laminar Air Flow (LAF).

kontrol negatif. Dilakukan uji cemaran mikroba ruang

LAF supaya ruang LAF yang akan

HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan dalam pengerjaan telah terjamin

Hasil Penyiapan Alat dan Bahan bebas dari mikroba dan partikel-partikel

Semua alat dan bahan yang digunakan asing.

disterilkan dengan cara yang sesuai. Alat- Hasil dari pengujian diperoleh hasil

alat dan bahan yang digunakan di dalam bahwa ruang LAF tidak terdapat

penelitian harus sudah dalam keadaan steril pertumbuhan mikroba pada cawan yang

untuk menghindarkan adanya kontaminan berisi media pertumbuhan. Hasil uji

mikroba dan partikel pada sediaan yang cemaran mikroba ruang LAF dapat dilihat

diuji yang bersumber dari alat-alat dan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Cemaran Mikroba Ruang LAF

Cawan Hasil

Kontrol negatif -

1 -

2 -
3 -

Keterangan : (+) = Terdapat pertumbuhan mikroba

(-) = Tidak terdapat pertumbuhan mikroba


8

Hasil Uji Fertilitas dan Efektivitas Media Candida albicans dapat tumbuh pada media

Uji FTM dan TSB. Hasil uji fertilitas media

Hasil dari uji fertilitas media dapat dilihat pada Tabel 2. dibawah ini.

menunjukkan bahwa Bacillus subtillis dan

Tabel 2. Hasil Uji Fertilitas Media

Pengamatan hari ke-


Pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7
FTM + Bacillus subtilis
+ + + + + + +

TSB + Candida albicans + + + + + + +


Keterangan : (+) = Terdapat pertumbuhan mikroba

(-) = Tidak terdapat pertumbuhan mikroba

Hasil uji efektifitas media menunjukkan suhu 1210C. Dapat dilihat pada tabel 3, ini

bahwa terdapat pertumbuhan Bacillus menunjukkan bahwa media tersebut masih

subtilis dan Candida albicans pada media dapat menumbuhkan mikroba walaupun

FTM dan TSB yang mengandung sediaan telah ditambahkan sediaan infus NaCl 0,9%

infus NaCl 0,9% yang telah disterilisasi steril kedalam media tersebut.

dengan metode sterilisasi panas basah pada

Tabel 3. Hasil Uji Efektivitas Media FTM dan TSB

Pengamatan Hari ke-


Pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7
FTM + Sediaan NaCl 0,9% +
+ + + + + + +
Bacillus. Subtilis
TSB + Sediaan disterilisasi selama 7
+
+ + + + + +
(lanjutan)
menit + Candida. Albicans
Keterangan : (+) = Terdapat pertumbuhan mikroba

(-) = Tidak terdapat pertumbuhan mikroba


9

Hasil Uji Sterilitas Indikator Kimia Hasil Uji Sterilisasi Indikator Biologis

Internal bentuk Strip Spore Strip

Hasil uji sterilitas indikator kimia Hasil uji sterilitas indikator biologi

internal bentuk strip yang disterilisasi spore strip yang berisi bakteri spore strip

dengan menggunakan metode sterilisasi Bacilus stearotermophillus disterilisasi

panas basah pada suhu 1210C dengan dengan menggunakan metode sterilisasi

variasi waktu 5; 7; 9; 10,5; 12; 13,5; dan 15 panas basah pada suhu 1210C pada waktu 5

menit menunjukkan adanya perubahan menit dan 7 menit pada media TSB yang

warna yang sama pada setiap perbedaan diinkubasi selama 14 hari menunjukkan

waktu. Ini dapat diasumsikan bahwa hasil yang sama yaitu adanya pertumbuhan

sediaan yang telah melalui proses sterilisasi mikroba terlihat adanya kekeruhan pada

sudah steril. media tersebut. Hasil yang didapat bahwa

Waktu minimum yang dibutuhkan kedua waktu tersebut tidak efektif

indikator kimia internal bentuk strip adalah digunakan untuk proses sterilisasi.

5 menit. Perubahan warna yang terjadi dari Untuk hasil uji sterilitas indikator

lingkaran berwarna orange menjadi biologi spore strip yang disterilisasi pada

lingkaran berwarna hitam, tetapi tidak waktu 9; 10,5; 12; 13,5; dan 15 menit

spesifik perubahan warna yang terlihat menunjukkan hasil yang sama pula yaitu

disetiap waktu sterilisasi. Dengan demikian tidak menunjukan adanya pertumbuhan

dapat disimpulkan bahwa indikator kimia mikroba pada media TSB yang dapat

kurang efektif untuk memonitoring proses ditunjukkan dengan adanya kekeruhan pada

sterilisasi dan Indikator kimia internal media tersebut, ini menandakan bahwa

bentuk strip tidak bisa digunakan tunggal indikator biologi spore strip yang telah

sebagai penentu produk itu steril atau tidak. disterilisasi pada suhu tersebut dapat

dikatakan steril dan dapat memberikan

tingkat keamanan sterilitas yang baik.


10

suhu 1210C dengan variasi waktu 5; 7; 9;

Hasil Evaluasi Sediaan Infus NaCl 0,9% 10,5; 12; 13,5; dan 15 menit. menunjukkan

Evaluasi sediaan infus NaCl 0,9% hasil yang sama yaitu tidak berwarna dan

yang dilakukan meliputi uji organoleptis, jernih seperti terlihat pada Tabel 4.

pemeriksaan pH, uji cemaran sediaan, dan dibawah. Hasil ini menunjukkan bahwa

uji sterilitas sediaan. sediaan yang disterilisasi dengan waktu

yang berbeda tidak menyebabkan

Hasil Uji Organoleptis perubahan warna dan kejernihan pada

Hasil uji organoleptis sediaan infus sediaan infus NaCl 0,9% baik sebelum

NaCl 0,9% yang dibuat dan disterilisasi maupun sesudah proses sterilisasi akhir.

dengan metode sterilisasi panas basah pada

Tabel 4. Hasil Uji Organoleptis

Sediaan Warna Kejernihan


5 menit Tidak berwarna Jernih
7 menit Tidak berwarna Jernih
9 menit Tidak berwarna Jernih
10,5 menit Tidak berwarna Jernih
12 menit Tidak berwarna Jernih
13,5 menit Tidak berwarna Jernih
15 menit Tidak berwarna Jernih

Hasil Pemeriksaan pH jauh seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5

Hasil pemeriksaan pH sediaan infus dibawah. Selain itu, pH dari sediaan-

NaCl 0,9% menunjukkan bahwa sediaan sediaan tersebut sudah memenuhi

yang disterilisasi akhir dengan persyaratan nilai pH dari sediaan infus NaCl

menggunakan metode sterilisasi panas 0,9% yaitu 4,5-7,0 sebagaimana tercantum

basah pada suhu 1210C dengan variasi dalam Farmakope Indonesia edisi IV tahun

waktu 5; 7; 9; 10,5; 12; 13,5; dan 15 menit 1995.

memiliki pH yang rentangnya tidak terlalu Tabel 5. Hasil Pemeriksaan pH

Waktu Sterilisasi Nilai pH sampel ke-


11

1 2 3 NaCl 0,9%. Sediaan yang telah disterilisasi


5 menit 6,14 6,32 6,43
7 menit 6,87 6,45 6,67 pada suhu tersebut dapat dikatakan steril
9 menit 6,36 6,45 6,90
10,5 menit 6,45 6,57 6,78 dan bebas dari mikroba.
12 menit 6,36 6,45 6,21
13,5 menit 6,46 6,1 6,34 Hasil uji sterilitas sediaan infus
15 menit 6,39 6,7 6,55
NaCl 0,9% yang disterilisasi dengan metode

sterilisasi panas basah dengan waktu 5

Hasil Uji Sterilitas Sediaan NaCl 0,9% menit dan 7 menit pada media TSB yang

Hasil uji sterilitas sediaan infus diinkubasi selama 14 hari menunjukkan

NaCl 0,9% yang disterilisasi dengan hasil yang positif disetiap media yaitu

menggunakan metode sterilisasi panas terdapat adanya pertumbuhan mikroba pada

basah pada suhu 1210C dengan variasi sediaan infus NaCl 0,9%. Ini menunjukkan

waktu 5; 7; 9; 10,5; 12; 13,5; dan 15 menit bahwa waktu yang digunakan tidak efektif

digunakan 2 media uji, yaitu media FTM digunakan untuk melakukan proses

dan TSB. Pada media FTM yang sterilisasi. Pada hasil uji sterilitas sediaan

diinkubasi selama 14 hari pada waktu infus NaCl 0,9% yang disterilisasi pada

sterilisasi 5 menit dan 7 menit waktu 9; 10,5; 12; 13,5; dan 15 menit

menghasilkan hasil yang sama yaitu menunjukkan hasil yang sama dengan uji

menunjukan hasil positif pada semua media sterilitas sediaan NaCl 0,9% pada media

ini berarti tedapat pertumbuhan mikroba FTM yaitu negatif, ini berarti bahwa tidak

didalamnya. Kedua waktu tersebut tidak terdapat adanya pertumbuhan mikroba pada

efektif untuk mensterilkan sediaan tersebut. sediaan infus NaCl 0,9%, yang menandakan

Sedangkan hasil uji sterilitas sediaan infus bahwa sediaan yang telah disterilisasi pada

NaCl 0,9% yang disterilisasi pada waktu 9; waktu tersebut dapat dikatakan steril dan

10,5; 12; 13,5; dan 15 menit menunjukkan dapat memberikan tingkat keamanan

hasil yang negatif untuk setiap sedian, ini sterilitas yang baik.

menandakan tidak terdapat adanya

pertumbuhan mikroba pada sediaan infus KESIMPULAN


12

Penggunaan indikator kimia internal Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


1995. Farmakope Indonesia. Edisi
bentuk strip pada sterilisasi panas basah Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. hal.
efektif pada waktu 9 menit dengan suhu 9; 855; 1110-1114.

1210 C.
Lawrence, J. dan May, D., 2003, Infection
DAFTAR PUSTAKA Control in the Community, Churchill
Livingstone, London.
Goeswin, A.2009. Sediaan Farmasi Steril.
Lukas, S. 2006. Formulasi Steril.
Bandung: ITB
Yogyakarta: Penerbit Andi. hal. 9-
Cappuccino, James G. and Natalie 14; 82-84; 86-99.
Sherman. 2001. Microbiology : A
Marina. 2011. Uji kualifikasi kinerja
Laboratory Manual, 6th Edition.
autoklaf digital menggunakan
San Fransisco. USA : Pearson
indikator biologis spore strip
Education Inc.
Bacillus stearothermophillus.
Denyer, S. P., dan Hodges, N. A., 1998, [Skripsi]. Jatinangor : Fakultas
Principles and Practice of Farmasi UNPAD
Sterilization, Pharmaceutical in
Microbiology, chapter 22 hal 385 Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi .
Jakarta: Penerbit Erlangga
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2009. Pedoman Instalasi Pusat Rahayu G. 2009. Aplikasi Indikator Biologi
Sterilisasi (CSSD) Di Rumah Sakit. Sporestrip Dalam Proses Sterilisasi
Jakarta : Departemen Kesehatan. Panas Basah. [Skripsi]. Jatinangor :
Available online at www.kars.or.id Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD.

Anda mungkin juga menyukai