STROKE INFARK
STROKE INFARK
45
8. Penelaah kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
1. Doenges, Mohord Hause dan Geyseller, 200.
Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3, EGC, Jakarta
2. Nanda (2012-2014). Diagnosis Keperawatan Edisi 2 ,
EGC, Jakarta
3. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E.
(Eds). (2013). Nursing outcome classifications (NOC)
9. Kepustakaan (5th ed). St. Louis: Mosby Elsevier.
4. Wilkinson, J.M., & Ahern, N.R. (2011). Diagnosis
Keperawatan Diagnosis NANDA, NIC Intervensi,
NOC Outcome (Edisi 9). Jakarta: EGC
5. Muttaqin Arif, 2008, Buku Ajar Asuhan Keperawatan
Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Jakarta,
Salemba Medika Halaman 253-256
46
PEDOMAN ASUHAN GIZI (PAG)
STROKE INFARK
Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien
stroke yang sistematis dimana
1. Pengertian Asuhan Gizi pada Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam
Stroke membuat keputusan untuk menangani
masalah gizi sehingga aman, efektif dan
berkualitas
Melanjutkan hasil skrining perawat terkait risiko
malnutrisi dan atau kondisi khusus. Stroke
2. Asesmen/Pengkajian:
termasuk kondisi khusus sehingga
memerlukan asesmen gizi.
Antropometri Data berat badan, tinggi badan dan atau
lingkar lengan atas
Mengkaji data labolatorium terkait gizi seperti
Biokimia Hb, Hematokrit, Leukosit, Albumin, kolesterol,
trigleserida, dln (bila ada)
Mengkaji data nyeri saat menelan, kesulitan
menelan, air liur menetes, makanan lengket
Klinis/Fisik dalam mulut/kerongkongan, tensi darah status
hidrasi, masa otot dan lemak, ada tidak nya
edema.
Mengkaji riwayat alergi makanan, pola
kebiasaan makan, bentuk makanan, rata-rata
Riwayat Makan
asupan sebelum masuk RS (kualitatif dan
kuantitatif)
Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya,
riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit
Riwayat Personal dahulu dan penyakit keluarga, riwayat
penggunaan suplemen makanan, status
kesehatan mental, serta status kognitif
Asupan makan per oral kurang berkaitan
dengan menurunnya konsumsi zat gizi karena
3. Diagnosis Gizi (Masalah Gizi) kesulitan menelan ditandai dengan asupan
makanan 50% dari kebutuhan (NI-2.1)
Kesulitan Menelan berkaitan dengan stroke
ditandai dengan estimasi menurunnya asupan
makan (NC-1.1)
4. Intervensi Gizi (Terapi Gizi) Tujuan :
a. Perencanaan 1. Memenuhi kebutuhan zat gizi ≥ 80%
2. Mempertahankan status gizi optimal
47
Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan Energi 25-45 kkal/kgBB. Pada
fase akut energi diberikan 1100-1500
kkal/hari
2. Protein 0.8-1 g/kgBB. Apabila pasien
dengan status gizi kurang, diberikan 1.2-
1.5 g/kgBB.
3. Lemak 20-25% dari energi total
4. Karbohidrat 60-70% dari energi total
5. Kholesterol <300 mg
6. Serat 15-25 gram
7. Natrium 1500 mg -2300 mg
8. Cukup vitamin dan mineral
9. Jenis Diet makan
cair/enteral,saring,lunak,biasa, bertahap
sesuai tes fungsi menelan.
10. Mudah dicerna porsi kecil sering
11. Pemberian Energi dan Protein bertahap
disesuaikan dengan kemampuan
mengkonsumsi per oral
12. Cukup cairan
13. Bentuk makanan dapat dikombinasi
cair/enteral atau bubur susu, bubur saring,
b. Implementasi Pemberian makanan lunak maupun makan biasa,
Makanan bertahap. Jalur makanan. (oral/enteral per
c. Edukasi NGT/parenteral atau kombinasi) sesuai
d. Konseling Gizi kondisi klinis dan kemampuan
mengkonsumsi.
48
3. Fisik Klinis terkait dengan gizi yaitu ada
tidaknya residu, malabsorbsi/diare, dll
4. Asupan Makanan
Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah
kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke 5
perawatan) untuk melihat keberhasilan
6. Re Asesmen (Kontrol kembali) intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi.
Jika pasien sudah kembali pulang maka re
asesmen di rawat jalan untuk menilai
kepatuhan diet dan keberhasilan intervensi
(terapi gizi) 2-4 minggu setelah pulang dari
rumah sakit.
1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
2. Bentuk makanan biasa
7. Indikator (Target yang akan 3. Status Gizi Normal berdasarkan
dicapai/Outcome) antropometri Indek Masa Tubuh (IMT)
atau lingkar lengan atas, biokimia albumin,
fisik/klinis dan asupan makan
1. Komplikasi Pada Stroke, FKUI 2015
2. Penuntun Diet Edisi 3 Tahun 2006.
Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI).
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
3. Pocket Guide For International Dietetics &
Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual
4. International Dietetics & Terminology
8. Kepustakaan (IDNT) Reference Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Process.
Fourth Edition. Academy of Nutrition and
Dietetics 2013
5. Guidelines Clinical Nutrition in patients
with stroke. German society for Clinical
Nutrition, German Medical Societies 2013
6. Stroke Nutrition Therapy, American
Dietetic Association
49
STROKE INFARK
Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan
fungsi otak akut baik fokal maupun global yang
mendadak,disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina
1. Pengertian ( Definisi) atau medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri
maupun vena, yang dibuktikan dengan
pemeriksaan imaging dan / atau patologi.
50