Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KREJENGAN
Jln. Raya Krejengan No 82 Telp. (0335) 842503 KREJENGAN
email:pkmkrejengan@gmail.com
PROBOLINGGO

KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS KREJENGAN


Nomor : 440/094/KEP/426.102.23/2016

TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS KREJENGAN,

MENIMBANG : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka


perlu didukung oleh pengelolaan obat yang baik
b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di Puskesmas
krejengan diperlukan adanya kebijakan tentang penyediaan
obat yang menjamin ketersediaan obat yang dibutuhkan
Puskesmas.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Krejengan tentang
Penyediaan Obat Yang Menjamin Ketersediaan Obat.

MENGINGAT : 1. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


2. Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian.
3. Permenkes Nomor 30 tahun 2014 tentang Standard Pelayanan
Kefarmasian di puskesmas.
4. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor: 63
tahun 2014 tentang pengadaan obat berdasarkan Katalog
Elektronik (E- Catalog) .
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1121/
Menkes/SK/XII/2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan
Dasar;

6. Peraturan Bupati Probolinggo No.9 th 2014 tentang pedoman


penggunaan dana pelayanan kesehatan dalam
penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional.
7. Keputusan Kepala dinas Kesehatan Kab. Probolinggo no:
442/075/426.102/2016 tentang formularium obat dan
perbekalan kesehatan di Puskesmas sekabupaten Probolinggo
tahun 2016

MEMUTUSKAN :

KESATU : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KREJENGAN TENTANG


PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT;
KEDUA : Penyediaan obat di puskesmas krejengan menggunakan dana JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional) dan APBD;
KETIGA : Proses pengadaan obat di Puskesmas Krejengan baik sumber dana
APBD maupun JKN, melalui Dinas Kesehatan dan sesuai dengan
SOP “Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat ;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya;

Ditetapkandi : PROBOLINGGO
Pada tanggal :09 MARET 2016
KEPALA PUSKESMAS KREJENGAN

dr. H. ACHMAD HANAFI, MSi


NIP. 19670315 200012 1 003

LAMPIRAN 1 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


KREJENGAN TENTANG JENIS-JENIS
ANASTESI LOKAL YANG DILAKUKAN DI
PUSKESMAS KREJENGAN
NOMOR : 440/ 077 /KEP/426.102.23/2016
TANGGAL : 09 MARET 2016
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diwujudkan dalam kegiatan


pengendalian obat. Tujuan kegiatan pengendalian obat agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar, yang terdiri dari:
1. Pengendalian Persediaan.
2. Pengendalian Penggunaan.
3. Penanganan Obat Hilang.

1. Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan
terhadap stok kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk
mencukupi kebutuhan perlu diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada
pada waktu kedatangan obat atau jika dimungkinkan memesan, maka dapat
dihitung jumlah obat yang dapat dipesan dengan melebihkan 20 % sebagai
penyangga/buffer stok.
Pemeriksaan Besar (pencacahan) dimaksudkan untuk mengetahui
kecocokan antara kartu stok obat dengan fisik obat, yaitu jumlah setiap jenis obat.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan.
2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga
kualitas pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata – rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.
3. Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa
a. Penanganan Obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai bukti
pertanggungjawaban Kepala Puskesmas sehingga diketahui persediaan obat
saat itu. Obat juga dinyatakan hilang apabila jumlah obat dalam tempat
penyimpanannya ditemukan kurang dari catatan sisa stok pada kartu stok.
Pengujian silang antara jumlah obat dalam tempat penyimpanan dengan
catatan sisa stok dilakukan secara berkala satu tahun sekali oleh Kepala
Puskesmas.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang
untuk dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian
menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo disertai Berita Acara Obat Hilang.
4. Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada
Kartu Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan,
maka petugas pengelola obat segera mengajukan permintaan obat kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan LPLPO.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada
Kepolisian.
b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa
Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi
pasien dari efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.
2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada Kartu
Stok oleh petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo

KEPALA PUSKESMAS KREJENGAN

dr. H. ACHMAD HANAFI, MSi


NIP. 19670315 200012 1 003

Anda mungkin juga menyukai