Anda di halaman 1dari 4

Radiasi Benda Hitam

Benda yang mempunyai suhu dalam satuan Kelvin akan memancarkan


radiasi termal. Semua benda memancarkan radiasi termal ke lingkungan dan
menyerap radiasi termal dari lingkungan. Benda dengan suhu yang lebih tinggi
dari lingkungan akan memancarkan radiasi termal lebih banyak daripada
menyerap radiasi termal dari lingkungan. Sehingga energi mengalir keluar dari
benda dan suhu benda akan menurun. Ketika kesetimbangan termal tercapai,
radiasi termal yang diemisikan dan diserap oleh benda adalah sama atau suhu
benda dan lingkungan menjadi sama. Benda-benda dalam keadaan terkondensasi
seperti zat padat dan zair memancarkan spektrum radiasi termal yang
spektrumnya kontinu. Spektrum radiasi termal hampir tidak tergantung pada jenis
materi tetapi pada suhu benda.
Pada suhu kamar ( semua benda yang kita lihat tidak dari cahaya
yang dipancarkan melainkan cari cahaya yang dipantulkan. Jika tidak ada cahaya
yang menyinari benda maka benda tidak akan terlihat. Benda-benda akan terlihat
memancarkan cahaya sendiri pada suhu yang sangat tinggi (beberapa ribu kelvin).
Perlu diingat bahwa mata manusia hanya sensitif untuk cahaya tampak saja yang
memiliki panjang gelombang sekitar 400 – 650 nm. Bentuk spektrum dari radiasi
termal yang diemisikan benda bergantung pada komposisi bendanya. Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa ada sebuah jenis benda yang menghasilkan
bentuk spektrum yang universal. Jenis benda ini dinamanakan benda hitam yang
memiliki sifat sempurna semua radiasi termal yang diterimanya atau
memancarkan sempurna semua radiasinya. Ini berarti bahwa benda tidak
merefleksikan cahaya sehingga terlihat gelap atau hitam. Terlihat hitam jika
suhunya masih rendah karena belum memancarkan cahaya tampak (dengan
panjang gelombang yang bisa dilihat) dan intensitasnya belum cukup besar.
Semua benda hitam pada suhu yang sama diamati memancarkan radiasi termal
dengan spektrum yang sama.
Untuk mempelajari radiasi termal benda hitam, kita menggunakan notasi R
untuk daya emisi dari benda hitam yang merupakan fungsi dari panjang
gelombang cahaya (λ) dan suhu benda (T). Kita menggunakan notasi (
untuk daya yang diemisikan per satuan luas untuk suhu absolut T dan panjang
gelombang antara Daya emisi total merupakan integral dari R(λ,T)
yaitu ( ∫ ( ) (1)
Pada tahun 1879, J. Stefan menemukan rumus empiris untuk daya emisi
total R(T) yang bergantung pada suhu yaitu ( (2)
dengan konstanta Wm-2 K-4 adalah konstanta Stefan – Boltzman.
Wien menemukan bahwa posisi nilai maksimum spektrum beranding terbalik
dengan suhu benda. /T (3)
Atau dapat dituliskan menjadi
(4)
Dengan konstanta Wien bernilai 2,898 x 10-3 mK.
Sebuah contoh benda hitam yang sangat penting untuk dipertimbangkan
yaitu sebuah benda dengan rongga yang memiliki celah atau lubang kecil (lihat
gambar (2). Cahaya yang masuk ke lubang kecil ini akan dipantulkan dan diserap
berkali-kali oleh dinding dalam rongga sehingga tidak ada atau sangat sedikit
sekali cahaya yang keluar dari lubang kecil tersebut. jadi seluruh cahaya yang
masuk ke lubang kecil itu diserap sempurna. Jadi lubang kecil itu terlihat
gelap/hitam. Lubang ini bersifat sama dengan benda hitam.
Jika benda berongga dipanaskan pada suhu tertentu, dinding rongga akan
memancarkan radiasi dan memenuhi rongga. Sebagian dari radiasi di dalam
rongga dapat keluar dari rongga melalui lubang kecil dan memancarkan radiasi
termal. Karena lubang memiliki sifat benda hitam, maka spektrum yang
dikeluarkan melalui lubang merupakan spektrum benda hitam. Karena radiasi dari
lubang merupakan sebuahs ampel dari radiasi dalam rongga, maka kita dapat
menyimpulkan radiasi dalam rongga ini merupakan radiasi benda hitam.
Spektrum radiasi ini merupakan karakteristik spektrum untuk benda hitam pada
suhu tertentu. Ini berarti bahwa untuk mempelajari spektrum radiasi benda hitam
kita juga dapat mempelajari spektrum radiasi berongga. Distribusi spektrum lebih
bagus dipelajari dengan kerapatan energi ( pada rongga. Spektrum benda
hitam ditemukan sebanding dengan kerapatan energi ( yaitu
( ( (5)
Pada tahun 1893, W. Wien menunjukkan bahwa fungsi ( dengan
argumentasi termodinamika mempunyai bentuk sebagai berikut
( ( (6)

Lord Rayleigh dan J. Jeans menggunakan model fisika klasik dengan gelombang
EM di dalam rongga dan prinsip ekuipartisi dengan radiasi energi yang kontinu
memperoleh kerapatan energi,
( (7)

Persamaan (7) jika kita integralkan untuk mendapatan total daya,


( ∫ (8)

Bernilai tak hingga yang disebabkan oleh ( ketika . Inilah


kelemahan prediksi dari fisika klasik yang dinamakan dengan katastrofi
ultaviolet. Fisika klasik memprediksi bahwa radiasi bernilai tak hingga untuk
radiasi dengab panjang gelombang kecil. Ini tidak sesuai dengan hasil eksperimen
yaitu spektrum radiasi termal bernilai kecil untuk panjang gelombang yang
pendek. (lihat gambar 1).
Untuk mengatasi permasalahan pada teori Rayleigh-Jeans, Planck pada
tahun 1900 mempostulatkan bahwa energi osilator dengan frekuensi v tidak dapat
bernilai sembarangan (atau kontinu antara 0 dan tak hingga) melainkan bernilai
diskrit atau kelipatan dan dengan n adalah bilangan bulat positif. Planck
memperoleh kerapatan energi berbentuk

( (9)
(

Agar sesuai dengan hukum pergerseran Wien, harus berbanding lurus

dengan frekuensi v .

(10)

Kerapatan energi yang ditemukan oleh Planck adalah

( (11)
(

Dengan melalukan pendekatakan Taylor, dapat dibuktikan bahwa nilai panjang


gelombang yang besar, kerapatan energi sesuai dengan (
( ( (12)

Untuk panjang gelombang yang pendek karena adanya faktor


penyebut ( -1.
Secara fisis dua kasus ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk nilai panjang
gelombang yang besar, energi jauh lebih kecil dari energi termal kT
sehingga energi radiasi termal bisa dianggap kontinu. Sedangkan untuk panjang
gelombang pendek, atau energi sebanding dengan termal kT sehingga
efek diskrit dari energi tidak bisa diabaikan atau dianggap kontinu.
Dari spektrum Planck dapat diturunkan bahwa panjang gelombang dengan nilai
spektrum maksimum adalah

(13)

Dan kerapatan energi total yaitu

(14)

Dengan konstanta Stefan-Boltzman diberikan oleh

(15)

Sebagai catatan untuk konsanta Planck, h mempunyai satuan Js, berdimensi


[energi][waktu] atau [panjang][momentum]. Dimensi ini dinamakan dimensi [aksi]
atau [action]. Sehingga konstanta Planck dikenal juga dengan fundamental
quantum action.

Anda mungkin juga menyukai