Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SOPAN HADI

NIM : 858059607
Mata Kuliah : PEMBELAJARAN PKn di SD (PDGK 4201)
TUTOR : SISTRIANA, S.Pd M.Pd
a. HAKIKAT, FUNGSI dan TUJUAN PKn di SD
Dalam kurikulum 1946, 1957, dan 1961 mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan belum dikenal tetapi masih dikemas dalam mata pelajaran
pengetahuan umum di SD atau tata negara di SMP DAN SMA. Baru dalam kurikulum
SD tahun 1968 mata pelajaran PKn dikenal. Menurut kurikulum SD 1968 PKN
mencakup sejarah Indonesia, geografi, dan civics yang diartikan sebagai pengetahuan
kewargaan negara. Pada kurikulum SPG 1969 PKn mencakup sejarah
Indonesia,UUD, kemasyarakatan, dan Hak Asasi Manusia (HAM). Sedikit berbeda,
dengan kurikulum PPSP 1973 diperkenalkan mata pelajaran kewargaan negara yang
berisikan integrasi materi IPS.
Dalam sejarah PKn maka dikenallah dua istilah yaitu : kewargaannegara dan
kewarganegaraan. Menurut Somantri (1967) istilah kewargaannegara (Civics)
merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membina dan mengembangkan
anak didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Sedangkan
kewarganegaraan diambil dari kata konsep citizenship, yang artinya hal-hal yang
terkait dengan status hukum dan kerakter warga negara, sebagaimana digunakan
dalam perundang-undangan kewarganegaaraan untuk status hukum warga negara dan
pendidikan kewarganegaraan untuk program pengembangan karakter warga negara
secara kurikuler .
Fungsi dan tujuan Pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana psikologis -
pedagogis yang utama sedangkan menurut yuridis kewarganegaraan ada beberapa
ketentuan perundang-undangan yang mengandung amanat yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 Alenia 4, UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yang
terdapat pada pasal 3, 4, 37 dan 38., dan PP RI No. 19 tahun 2005. Jadi fungsi
Pendidikan kewarnegaraan adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan kaulitas
kerakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan PKn bagi peserta didik di SD adalah untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, rasional, dan kratif dalam menanggapi isu
kewarganegeraan., berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
antikorupsi., berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan kerakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya., berintraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan
dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi. Berdasarkan fungsi dan tujuan mata pelajaran Pendidikan
kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkerakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
b. Ruang lingkup PKn di SD
Berdasarkan permendiknas No.22 tahun 2006, ruang lingkup PKn di SD sebagai
berikut : Persatuan dan Kesatuan Bangsa (hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, sumpah pemuda dan lain-lain)., Norma, Hukum Dan Peraturan (tertib
dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, berbangsa dan bernegara serta
tentang sistem hukum dan peradilan nasional dan internasional)., Hak Asasi Manusia
(hak dan kewajiban anak, masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM,
pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM)., Kebutuhan Warga Negara
(hidup gotong royong, harga diri sebaagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi
dan mengeluarkan pendapat, serta menghargai keputusan Bersama, persamaan
kedudukan warga negara)., Konstitusi Negara (proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama dan konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar negara dengan konstitusi )., Kekuasaan dan Politik (otonomi daerah sampai
pusat, budaya politik, sistem pemerintaahan, dan pers dalam masyarakat demokrasi).,
Pancasila (kedudukan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka)., Globalisasi (globalisasi
dilingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,
hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi).
c. Tuntutan Pedagogis PKn di SD
Tuntunan pedadogis adalah sebagai pengalaman belajar (learning experience)
yang diperlukan untuk mencapai tujuan Pendidikan kewarganegaraan dalam
pengertian ketuntasan penguasaan kompetensi kewarganegaraan yang tersurat dan
tersirat dalam lingkup isi dan kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar untuk setiap
kelas menuntut perilaku nyata yang berarti bahwa konsep dan nilai kewarganegaraan
diajarkan tidak boleh berhenti pada pikiran semata, tetapi harus diwujudkan dalam
perbuatan nyata. Proses Pendidikan yang dituntut dan menjadi kepedulian PKn adalah
proses Pendidikan yang terpadu utuh atau yang disebut sebagai bentuk confluent
education. Tuntutan pedadogis memerlukan persiapan mental , profesionalitas, dan
hubungan sosial antara guru dengan siswa yang kohesif yang artinya guru seharusnya
siapmemberikan contoh dan menjadi contoh. Dalam PKn berlaku pada postulat bahwa
value is neither tought now cought, it is learned yang mengandung makna bahwa nilai
tidak bias diajarkan ataupun ditangkap sendiri tetapi dicerna melalui proses belajar
sehingga nilai harus memuat dalam materi pelajaran PKn.

Anda mungkin juga menyukai