Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

MANAJEMEN RESIKO DAN KESELAMATAN


KONSTRUKSI

DISUSUN OLEH :

ZULQIFLI HEDRIANTO TAHIR ( G2T120006)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKASAYASA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
Tugas : Menganalisis Proses Manajemen Resiko pada Proyek Pembangunan Jalan Tol (Ngawi-
Kertasono) dengan beberapa tahapan
1. Identifikasi Resiko
2. Menilai Resiko
3. Meramalkan frekuensi di masa depan dengan tingkat keparahan kerugian
4. Mengurangi resiko
5. Menemukan solusi mitigasi resiko
6. Membuat rencana
7. Melaksanakan analisis biaya-manfaat
8. Menerapkan program untuk pengendalian kerugian dan pertanggungjawaban

1. Identifikasi Resiko
Sebagai suatu rangkaian proses, identifikasi risiko dimulai dengan memahami apa
sebenarnya yang disebut sebagai risiko. Berikutnya adalah pendefinisian risiko yang
mungkin mempengaruhi tingkat keberhasilan proyek dan mendokumentasikan karakteristik
dari tiap-tiap risiko dengan melakukan Hasil utama dari langkah ini adalah risk register.
Untuk dapat mengidentifikasi risiko setidaknya ada empat metode yang digunakan,
yakni
a. Identifikasi risiko berdasarkan tujuan yaitu risiko diidentifikasi berdasarkan sejauh mana
suatu peristiwa dapat membahayakan pencapaian tujuan secara perbagian atau secara
keseluruhan pekerjaan proyek.
b. Identifikasi Risiko berdasarkan Skenario yakni risiko diidentifikasi berdasarkan skenario
yang dibuat berdasarkan perkiraan terjadinya sebuah peristiwa.
c. Identifikasi risiko berdasarkan Taksonomi, yakni risiko dipecah berdasarkan sumber
risiko dengan menggunakan pengetahuan praktik yang ada melalui daftar pertanyaan
yang telah disusun yang jawabannya akan menunjukkan risiko yang ada.
d. Common risk check, yakni risiko yang sudah biasa terjadi didaftar dan dilakukan
pemilihan mana risiko yang sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan.
Berdasarkan hasil brainstorming dari berbagai literature, didapatkan hasil analysis
identifikasi resiko pada proyek Jalan Tol Ngawi-Kertasono
No Identifikasi Resiko
1 Adanya masukan dari Instansi lain yang mengakibatkan adanya perubahan desain
dan teknis pengerjaan.
2 Demo warga yang meminta dibuatkan frontage maupun Underpass di luar
perencanaan DED karena jalan akses warga terputus oleh jalan tol.
3 Pemberitaan media massa yang kontra produktif tentang pelaksanaan jalan tol.
4 Terjadinya inflansi saat proyek sedang berjalan yang mengakibatkan kenaikan harga
material.
5 Terjadi kenaikan harga BBM selama proyek pembangunan jalan tol berlangsung.

1
6 Terjadi pencemaran udara dan kebisingan yang menggangu selama pelaksanaan
pekerjaan jalan tol berlangsung
7 Adanya sisa sisa material yang jatuh ke sungai saat pelaksanaan jembatan sehingga
menghambat aliran sungai dan menimbulkan banjir.
8 Terjadinya kerusakan jalan disekitar proyek jalan tol akibat dilewati dump truk
pengangkut material jalan tol
9 Terganggunya kelancaran pekerjaan akibat tingginya tingkat kepadatan lalu lintas
sekitar proyek
10 Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat sehingga berakibat pekerjaan
menjadi terhambat
11 Cash flow kontraktor tidak lancar sehingga berakibat pekerjaan menjadi terhambat.
12 Cuaca yang tidak menentu mengakibatkan terhambatnya suatu pekerjaan
13 Banjir dilokasi proyek saat musim hujan yang menghambat suatu pekerjaan.
14 Terjadinya force majeur selama proyek berlangsung.
15 Masih adanya lahan yang belum bebas saat pelaksanaan pekerjaan masih berjalan.
16 Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi karena banyaknya permintaan material
di quarry sehingga kedatangan material tersebut sering terlambat.
17 Pekerjaan timbunan oprit overpass yang terlambat disebabkan menunggu lahan
tambahan bebas sehingga kontraktor tidak bisa melaksanakan timbunan dengan
maksimal
18 Ketidakcukupan data desain yang diberikan konsultan perencana
19 Data perencanaan DED yang kurang akurat sehingga berakibat seringnya review
desain
20 Penggunaan Alat berat yang kurang efisien sehingga produktifitas pekerjaan tidak
tercapai sesuai rencana.
21 Jumlah Alat berat yang kurang sehingga produktifitas pekerjaan tidak maximal.
22 Penggunaan Metode kerja yang kurang tepat sehingga pekerjaan menjadi terlambat
23 Kerusakan alat wirgent/concrete pump/batching plant sehingga target pekerjaan
beton tidak tercapai.
24 Tenaga kerja kontraktor untuk pekerjaan struktur yang kurang kompeten sehingga
hasil pekerjaannya tidak memuaskan.
25 Keterbatasan tenaga kerja lapangan yang berakibat produktifitas tidak bisa maximal
26 Kurangnya perhatian dan aplikasi aspek aspek K3 dilapangan seperti masih banyak
pekerja yang tidak memakai masker, tidak memakai sarung tangan untuk pekerjaan
pembesian
27 Kurangnya kesadaran dari pekerja proyek akan keselamatan diri seperti kurangnya
pemasangan rubber cone untuk melindungi pekerja terutama untuk pekerjaan
median barier, median drain maupun pekerjaan perbaikan rigid
28 Kurangnya kelengkapan APD seperti body hardnes untuk pekerja yang berada di
ketinggian.

2
2. Menilai Resiko
Setelah mengidentifikasi resiko yang dapat muncul dalam proses konstruksi, kemudian
dilakukan penilaian resiko berdasarkan klasifikasi sumber resiko serta distribusi frekuensi
resiko dari hasil responden
No Identifikasi Resiko Sumber Resiko
1 Adanya masukan dari Instansi lain yang mengakibatkan Politik
adanya perubahan desain dan teknis pengerjaan.
2 Demo warga yang meminta dibuatkan frontage maupun
Underpass di luar perencanaan DED karena jalan akses
warga terputus oleh jalan tol.
3 Pemberitaan media massa yang kontra produktif tentang
pelaksanaan jalan tol.
4 Terjadinya inflansi saat proyek sedang berjalan yang Ekonomi
mengakibatkan kenaikan harga material.
5 Terjadi kenaikan harga BBM selama proyek pembangunan
jalan tol berlangsung.
6 Terjadi pencemaran udara dan kebisingan yang menggangu Lingkungan
selama pelaksanaan pekerjaan jalan tol berlangsung
7 Adanya sisa sisa material yang jatuh ke sungai saat
pelaksanaan jembatan sehingga menghambat aliran sungai
dan menimbulkan banjir.
8 Terjadinya kerusakan jalan disekitar proyek jalan tol akibat
dilewati dump truk pengangkut material jalan tol
9 Terganggunya kelancaran pekerjaan akibat tingginya
tingkat kepadatan lalu lintas sekitar proyek
10 Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat sehingga Keuangan
berakibat pekerjaan menjadi terhambat
11 Cash flow kontraktor tidak lancar sehingga berakibat
pekerjaan menjadi terhambat.
12 Cuaca yang tidak menentu mengakibatkan terhambatnya Alami
suatu pekerjaan
13 Banjir dilokasi proyek saat musim hujan yang menghambat
suatu pekerjaan.
14 Terjadinya force majeur selama proyek berlangsung.
15 Masih adanya lahan yang belum bebas saat pelaksanaan Proyek
pekerjaan masih berjalan.
16 Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi karena
banyaknya permintaan material di quarry sehingga
kedatangan material tersebut sering terlambat.
17 Pekerjaan timbunan oprit overpass yang terlambat
disebabkan menunggu lahan tambahan bebas sehingga
kontraktor tidak bisa melaksanakan timbunan dengan
maksimal
18 Ketidakcukupan data desain yang diberikan konsultan Teknis
perencana

3
19 Data perencanaan DED yang kurang akurat sehingga
berakibat seringnya review desain
20 Penggunaan Alat berat yang kurang efisien sehingga
produktifitas pekerjaan tidak tercapai sesuai rencana.
21 Jumlah Alat berat yang kurang sehingga produktifitas
pekerjaan tidak maximal.
22 Penggunaan Metode kerja yang kurang tepat sehingga
pekerjaan menjadi terlambat
23 Kerusakan alat wirgent/concrete pump/batching plant
sehingga target pekerjaan beton tidak tercapai.
24 Tenaga kerja kontraktor untuk pekerjaan struktur yang Manusia
kurang kompeten sehingga hasil pekerjaannya tidak
memuaskan.
25 Keterbatasan tenaga kerja lapangan yang berakibat
produktifitas tidak bisa maximal
26 Kurangnya perhatian dan aplikasi aspek aspek K3 Keselamatan
dilapangan seperti masih banyak pekerja yang tidak
memakai masker, tidak memakai sarung tangan untuk
pekerjaan pembesian
27 Kurangnya kesadaran dari pekerja proyek akan
keselamatan diri seperti kurangnya pemasangan rubber
cone untuk melindungi pekerja terutama untuk pekerjaan
median barier, median drain maupun pekerjaan perbaikan
rigid
28 Kurangnya kelengkapan APD seperti body hardnes untuk
pekerja yang berada di ketinggian.

Hasil klasifikasi risiko pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol Ngawi –
Kertosono menunjukkan bahwa terdapat 28 risiko yang terjadi sedangkan risiko terbanyak
yang teridentifikasi yaitu sumber risiko teknis yaitu sebesar 17,86 %.

3. Meramalkan frekuensi di masa depan dengan tingkat keparahan kerugian

4
Kemudian dilakukan survey kepada responden uintuk mengetahui frekuensi resiko dan
konsekuensinya di masa depan

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa jawaban responden dengan skala
frekuensi risiko terbanyak yaitu skala frekuensi “kadang – kadang” sebesar 41,43 % dan
kemudian disusul dengan skala frekuensi “sering “sebesar 24,11%. Hal ini menunjukkam
bahwa menurut responden frekuensi/probabilitas kejadian terhadap terjadinya masalah
yang paling menonjol pada proyek jalan tol ruas Ngawi – Kertosono yaitu kadang –
kadang terjadi.
Setelah distribusi frekuensi risiko didapatkan selanjutkan distribusi jawaban
responden tentang seberapa besar pengaruh/ konsekuensi risiko terhadap terjadinya
masalah dianalisa, hasil analisa seperti terlihat pada gambar dibawah ini .

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa jawaban responden dengan skala
konsekuensi risiko terbanyak yaitu skala konsekuensi “Sedang” sebesar 32,68 % dan
kemudian dilanjutkan dengan skala konsekuensi “besar“ sebesar 29,11%. Hal ini
menunjukkam bahwa menurut responden konsekuensi/ pengaruh atau dampak kejadian
risiko yang terjadi pada Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Ngawi – Kertosno yang
menonjol yaitu skala sedang.

4. Mengurangi resiko

Langkah selanjutnya adalah mengurangi resiko yang mungkin terjadi dengan cara
melakukan pengklasifikasian resiko mulai dari resiko yang tidak dapat diterima hingga
resiko yang dapat diabaikan. Adapaun cara melakukan klasifikasinya adalah dengan
melakukan perkalian antara modus frekuensi risiko dengan modus konsekuensi resiko.

5
Adapun hasil penerimaan risiko yang terjasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Unacceptable (tidak dapat diterima) : 3 risiko
b. Undesirable (tidak diharapkan) : 19 risiko
c. Acceptable (dapat diterima) : 4 risiko
d. Negligible (dapat diabaikan) : 2 risiko

5. Menemukan Solusi Mitigasi Resiko


Pada tahap ini dilakukan pencarian solusi mitigasi resiko dengan memprioritaskan risiko
dominan yang berdampak terhadap waktu dan biaya
No Identifikasi Resiko Jenis Respon Respon
1 Pekerjaan timbunan oprit overpass Mitigasi Untuk sementara
yang terlambat disebabkan kontraktor menyewa lahan
menunggu lahan tambahan bebas di lokasi oprit yang belum
bebas sehingga pekerjaan
timbunan oprit dapat
dikerjakan
2 Penggunaan Alat berat yang kurang Mitigasi Perlu pengaturan alat
efisien sehingga produktifitas berat yang lebih efektif
pekerjaan tidak tercapai sesuai dan penambahan alat berat
rencana. terutama untuk pekerjaan
timbunan
3 Adanya masukan dari Instansi lain Mitigasi Segera mengkaji ulang
yang mengakibatkan adanya semua masukan dari
perubahan desain dan teknis instansi lain dan
pengerjaan. merealisasikan dalam
bentuk perubahan desain
selama masih memenuhi 3
sasaran proyek
4 Terganggunya kelancaran pekerjaan Mitigasi Dengan jalan menyewa
akibat tingginya tingkat kepadatan lahan disekitar proyek
lalu lintas sekitar proyek untuk mengurangi
kepadatan lalu lintas dan
menghindari Dump truck
atau alat berat lainnya
melewati jalan umum
5 Masih adanya lahan yang belum Mitigasi 1. Memberi masukan
bebas saat pelaksanaan pekerjaan kepada PPK lahan untuk
masih berjalan segera mempercepat
proses pembebasan lahan
2. Kontraktor menyewa
lahan disekitar lahan yang
belum bebas untuk
kelancaran proses
pengangkutan material

6
6 Data perencanaan DED yang Mitigasi Segera bekerja sama
kurang akurat sehingga berakibat dengan tenaga expert
seringnya review desain. dibidang perencanaan agar
semua review desain
dapat segera diselesaikan
7 Tenaga kerja kontraktor untuk Mitigasi 1. Memberikan sangsi
pekerjaan struktur yang kurang terhadap sub kontraktor
kompeten sehingga hasil yang kurang kompeten
pekerjaannya tidak memuaskan. serta membebankan biaya
perbaikan 2. Mengganti
sub kontraktor yang lebih
berpengalaman
8 Kebutuhan material aggregat tidak Mitigasi Mencari alternatif lokasi
terpenuhi karena banyaknya quarry agregat yang masih
permintaan material di quarry memenuhi syarat baik
qualitas maupun quantitas
(deposit material cukup)

6. Membuat Rencana
Setelah mendapatkan solusi dari mitigasi resiko kemudian hal yang dilakukan adalah
membuat rencana secara kompeherensif mengenai proyek tesebut beberapa rencana yang
dapat dijadikan prioritas antara lain :
1. Melakukan review ulang terhadapa perencanaan DED bersama dengan tenaga ekspert
sesuai dengan masukkan dan arahan yang telah didapatkan
2. Negoisasi ulang terhadap tenaga kerja termasuk sub kontraktor sesuai dengan standar
yang sudah diperbaiki
3. Mengatur ulang jadwal pelaksanaan kerja
4. Mencari alternative lokasi dan peralatan yang lebih mengutamakan keselamata kerja

7. Melaksanakan analisis biaya-manfaat


Menurut Schniederjans (2004), Cost-Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk
menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat
yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan. Teknik ini membandingkan
nilai manfaat kini dengan investasi dari biaya investasi yang sama sebagai alat bantu
dalam pengambilan keputusan.
Beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam biaya manfaat dalam evaluasi
proyek:
1. Membuat model proyeksi keuangan, model proyeksi ini merupakan hubungan
matematis antara variabel proyek Public Private Partnership penyediaan jalan Tol
Ngawi-Kertasono, sehingga dapat dibuat proyeksi aliran kas mendatang dari proyek
tersebut.

7
2. Menentukan variabel risiko, variabel risiko didapatkan dari variabel proyek Public
Private Partnership penyediaan jalan Tol Ngawi-Kertasono yang mengandung unsur
ketidakpastian.
3. Menentukan distribusi probabilitas risiko. Distribusi probabilitas risiko bisa
ditentukan dengan menggunakan data histori, observasi, serta melakukan wawancara
kepada pihak yang berpengalaman.
4. Melakukan simulasi monte carlo adalah percobaan pada unsur peluang (bersifat
probabilistik) dengan menggunakan pengambilan sampel secara acak. Jadi Metode
Monte carlo adalah sebuah teknik simulasi yang menggunakan unsur acak ketika
terdapat peluang dalam perilakunya. Nilai variabel risiko dimunculkan secara acak
sesuai dengan distribusi probabilitas risiko, kemudian langkah selajutnya sesuai
dengan langkah simulasi monte carlo pada umumnya. Nilai yang dihasilkan (dalam
hal ini NPV atau IRR) dihitung setiap running simulasi.
5. Menganalisis hasil simulasi. Hasil simulasi yang didapatkan kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan atau hasil evaluasi
proyek Public Private Partnership penyediaan jalan Tol Ngawi-Kertasono

Berikut adalah contoh simulasi analisis biaya manfaat jalan Tol Ngawi –Kertasono

8. Menerapkan program untuk pengendalian kerugian dan pertanggungjawaban


Hal yang terakhir perlu dilakukan adalah menerapkan program pengendalian dan
pertanggungjawaban

1. Pengendalian Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan prosedur


untuk bekerja secara aman.
2. Alat Pelindung Diri adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus
dipakai oleh pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya.

8
3. Menggunakan asuransi untuk keselurahan proyek maupun untuk tugas-tugas yang
dianggap berbahaya

9
DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Nurcahyo Budi. (2017). Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek


Pembangunan Jalan Tol (Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Ngawi-
Kertosono Ruas Ngawi-Kertosono Paket 3). Tesis. Tidak Diterbitkan. Program Studi
Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Elisha, Lempira Christy. (2020). Cost Benefit Analysis (Cba) Pembangunan
Infrastruktur Jalan Tol Semarang – Solo. Tesis. Tidak Diterbitkan. Program Studi Ilmu
Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Mintasary, Windi. (2020). Evaluasi Kelayakan Ekonomi Proyek Pembangunan Jalan
Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar Melalui Cost Benefit Analysis.
Jurnal Riset Pembangunan Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020

10

Anda mungkin juga menyukai