ACARA I
MENAMPILKAN CITRA DAN MENYUSUN KOMPOSIT WARNA
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara 1 dengan judul acara Menampilkan Citra Dan Menyusun
Komposit Warna adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat menampilkan citra
b. Mahasiswa dapat menyusun citra komposit
Bahan
Bahan yang digunakan praktikum acara 1 dengan judul acara Menampilkan Citra Dan
Menyusun Komposit Warna adalah sebagai berikut:
Citra ALOS (Advanced Land Observation Satellite) full band
ALOS (Advanced Land Observation Satellite) adalah salah satu satelit observasi
terbesar milik Jepang yang berfungsi untuk inventarisasi tutupan lahan dengan spesifikasi
sebagai berikut
Band Panjang Gelombang (µm) Resolusi
1 0.42 - 0.52 (blue) 10
2 0.52 - 0.60 (green) 10
3 0.61 - 0.69 (red) 10
4 0.76 - 0.89 (near infrared/NIR) 10
3. Pada jendela Available Band List, klik radio button Gray Scale untuk single
band dan RGB Color untuk komposit (gabungan beberapa band)
4. Pilih salah satu saluran yang akan ditampilkan
7. Tampilkan juga saluran lain pada jendela display citra yang sama, klik saluran
yang diinginkan kemudian klik Load Band
8. jika ingin menampilkan saluran yang lain pada jendela display citra baru, klik
button Display# (di sebelah kanan button Load Band) - New Display,
sehingga muncul jendela display baru yang kosong
9. Pilih saluran yang diinginkan, klik Load Band. Untuk mengamati citra
Display#2 maka perhatikan posisi display aktif pada Display#2. Demikian
seterusnya sehingga Anda dapat menampilkan banyak jendela display citra.
Salah satu kelebihan software Envi adanya fungsi lingkage antar saluran citra
(bahkan antar citra). Basis hubungan berdasarkan posisi atau koordinat geografis.
Tahapan untuk menghubungkan satu display citra dengan display citra yang lain
adalah sebagai berikut
1. Tampilkan 2 jendela display citra dengan saluran yang berbeda, atur sehingga
Anda nyaman
2. Pada salah satu jendela Image, klik kanan pada citra kemudian pilih Link
Display
3. Pada jendela Link Displays, tentukan Display #1 ‘Yes’, Display #2 ‘Yes’,
Link Size/Position ‘pilih salah satu’ Dynamic Overlay ‘on’, Transparency
‘0’, klik
OK
6. Jika display citra lebih dari 2, pada jendela Link Displays Anda bisa
mengatur Display# yang akan diaktifkan
7. Untuk menghilangkan Link, pada jendela Image klik kanan pada citra Unlink
Display
5
V. Hasil Praktikum/ Pembahasan
Hasil
6
Gambar 3. True Colour Zoom (B3, B2, B1)
7
Obyek Komposit Warna Obyek
321 (true color)
biru tua
432 (false color)
biru cyan
432 (false color)
Hijau tua
432 (false color)
Hijau muda
432 (false color)
Vegetasi kerapatan
sedang/rendah Merah muda cerah
Pemukiman 321 (true color)
8
432 (false color)
Tosca
321 (true color)
Abu
432 (false color)
Krem cerah
432 (false color)
Putih
432 (false color)
Awan putih
321 (true color)
Hitam
432 (false color)
Hijau muda
432 (false color)
Pembahasan
Pada pratikum acara pertama ini kami mencoba menampilkan hasil citra daerah
Parangtritis dan sekitarnya yang diambil dari satelit ALOS yang merupakan salah satu
satelit observasi terbesar yang berfungsi untuk inventarisasi resolusi tinggi tutupan
lahan. Penginderaan jauh menggunakan gelombang elektromagnetik yang
jangkauannya lebih baik daripada mata manusia yang hanya dapat melihat cahaya
9
tampak, maka dari itu agar dapat dilihat oleh mata manusia maka harus
mengasolasikan hasil deteksi tersebut ke dalam komposit warna. Pada kesempatan kali
ini citra tersebut diolah menggunakan sotfware pengolah citra bernama ENVI.
Setelah memasukkan citra melalui open image file, kita memilih RGB (red, green,
blue) color untuk mengasosiasikan citra ke dalam komposit warna yang bisa
diinterpretasikan manusia. Masing-masing band/saluran dalam citra memiliki
kemampuan deteksi yang berbeda, band-band tidak dapat digunakan secara terpisah,
melainkan harus dikompositkan dengan band lainnya yang berbeda pada kanal RGB.
Band yang tersedia pada citra ALOS ada empat band yang terdiri dari spektrum
elektromagnetik cahaya tampak yaitu : band 1 (biru), band 2 (hijau), band 3 (merah)
serta satu lagi band 4 yang masuk pada spektrum elektromagnetik inframerah dekat.
Rona atau warna merupakan unsur yang sangat penting untuk menginterpretasi
citra. Untuk dapat melihat citra dengan warna sebenarnya sesuai pada aslinya di
lapangan (true color) maka band-band tersebut harus dimasukkan pada kanal-kanal
yang bersesuaian. Kanal R harus diisi dengan band 3, kanal G diisi dengan band 2, dan
kanal B diisi dengan band 1. Kemudian klik load band dan citra akan ditampilkan
dengan warna sesunggunya seperti pada Gambar 1 dan 3. Citra akan ditampilkan
dalam tiga jendela yaitu: (1) jendela image yang merupakan jendela utama untuk
menampilkan bagian dari citra dalam resolusi sesunggunya, (2) jendela scroll
merupakan jendela yang menampilkan citra secara keseluruan dengan pengurangan
resolusi, (3) jendela zoom merupakan jendela untuk menampilkan perbesaran dari
obyek yang diinginkan. True color memberikan kenampakan warna obyek sesuai
dengan warna yang terlihat oleh mata manusia normal,seperti vegetasi yang berwarna
hijau, tanah yang berwarna coklat, perairan yang berwarna biru, dsb.
Kemudian kita dapat membuat komposit warna semu/false color menggunakan
band 4 (near infrared). Pada contoh gambar 2 dan 4 digunakan komposit warna dengan
mengisi kanal R (merah) dengan band 4 (inframerah dekat) , kanal G (hijau) dengan
band 3 (merah), dan kanal B (biru) dengan band 2 (hijau). Komposit tersebut
menghasilkan kenampakan citra yang dominan merah muda, seperti vegetasi yang
jarang berwarna pink cerah, vegetasi rapat berwarna fanta, perairan berwarna biru tua,
dan tanah yang berwarna tosca.Hal ini dikarenakan inramerah menggunakan metode
pantulan sinar matahari dalam menangkap obyeknya, karena vegetasi banyak
memantulkan sinar matahari maka vegetasi menadi berwarna merah, sedangkan
perairan yang lebih menyerap air dan tidak mememantulkan berwarna gelap.
Pemilihan band yang tepat akan memudakan kita dalam mengidentifikasi obyek-
obyek pada citra. Ketika sulit diidentifikasi menggunakan komposit true color bisa
menggunakan berbagai macam komposit false color untuk membandingkannya
sehingga obyek tersebut bisa diinterpretasi secara tepat.
VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum acara 1 dengan judul acara Menampilkan Citra Dan
Menyusun Komposit Warna adalah sebagai berikut:
10
a. hasil deteksi sensor dalam remote sensing berupa gelombang elektromagnetik
sehingga perlu diolah lebih dahulu dengan software menjadi citra yang dapat
dilihat oleh mata manusia (visible) untuk dapat diintepretasi.
b. Software pengolahan citra Envi terdiri dari empat band yaitu RGB dan IR dekat
yang setiap band memilki kepekaan masing-masing pada suatu obyek yang
kemudian dikompositkan untuk mengidentifikasi obyek.
c. True color merupakan warna sesungguhnya yang dilihat manusia dengan susunan
band 321 sedangkan false color merupakan warna semu.
VII.Daftar Pustaka
Anonim. Penginderaan jauh 4.
https://www.cifor.org/publications/pdf_files/Books/SIGeografis/SIG-part-4.pdf.
Diakses pada 12 februari 2020.
Conita, dkk. Laporan Praktikum Penginderaan Jauh Menggunakan Envi 4.5 .
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Sutanto. 1994. Penginderaan jauh jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
11