Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

ACARA I
MENAMPILKAN CITRA DAN MENYUSUN KOMPOSIT WARNA

I. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara 1 dengan judul acara Menampilkan Citra Dan Menyusun
Komposit Warna adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat menampilkan citra
b. Mahasiswa dapat menyusun citra komposit

II. Alat dan Bahan


Alat
Alat yang digunakan praktikum acara 1 dengan judul acara Menampilkan Citra Dan
Menyusun Komposit Warna adalah sebagai berikut:
a. Seperangkat komputer dengan spesifikasi yang memadai
b. Software ENVI 4.8

Bahan
Bahan yang digunakan praktikum acara 1 dengan judul acara Menampilkan Citra Dan
Menyusun Komposit Warna adalah sebagai berikut:
Citra ALOS (Advanced Land Observation Satellite) full band
ALOS (Advanced Land Observation Satellite) adalah salah satu satelit observasi
terbesar milik Jepang yang berfungsi untuk inventarisasi tutupan lahan dengan spesifikasi
sebagai berikut
Band Panjang Gelombang (µm) Resolusi
1 0.42 - 0.52 (blue) 10
2 0.52 - 0.60 (green) 10
3 0.61 - 0.69 (red) 10
4 0.76 - 0.89 (near infrared/NIR) 10

III. Dasar Teori


Penginderaan jauh merupakan aktivitas penyadapan informasi tentang obyek atau
gejala permukaan bumi (atau dekat permukaan bumi) tanpa melalui kontak langsung.
Selain itu, penginderaan jauh memiliki arti yaitu suatu ilmu dan seni untuk memperoleh
inormasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang
diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau
gejala yang dikaji (Sutanto, 1994:2).
Menurut Sutanto (1994: 6) mengatakan bahwa citra merupakan gambaran yang
terekam oleh kamera atau oleh sensor lainnya. Citra dapat diperoleh melalui perekaman
fotografis, yaitu pemotretan menggunakan kamera yang menghasilkan foto udara dan
dapat pula diperoleh melalui perekaman atau sensor non fotografis yang dicirikan oleh
sensor pemindai (pelarikan atau penyiam atau scanner) dan sensor radar atau gelombang
mikro. Masing-masing jenis sensor ini bekerja dengan cara yang berbeda, sehingga
menghasilkan citra dengan karakteristik yang berbeda pula.
ENVI (The Environment for Visualizing Images) merupakan suatu image
processing system yang revolusioner yang dibuat oleh Research System, Inc (RSI). Dari
permulaannya ENVI dirancang untuk kebutuhan yang banyak dan spesifik untuk mereka
yang secara teratur menggunakan data penginderaan jauh dari satelit dan pesawat
terbang. ENVI menyediakan data visualisasi dan analisis komprehensif yang menyuluruh
dan analisis untuk citra dalam berbagai ukuran dan tipe, semuanya dalam suatu
lingkungan yang mudah dioperasikan dan inovatif untuk digunakan (Conita, dkk, 2016).
Citra bisa ditampilkan untuk masing-masing band dalam bentuk hitam dan putih
maupun kombinasi 3 band sekaligus, yang disebut color composites. Sebuah citra true
color adalah citra dimana warna yang diberikan kepada nilai-nilai DN mewakili kisaran
spektral sebenarnya dari warna-warna yang digunakan pada citra. False color adalah
teknik dimana warna-warna yang diberikan kepada DN tidak sama dengan kisaran
spektral dari warna-warna yang dipilih. Teknik ini memungkinkan kita untuk memberi
penekanan pada bentuk-bentuk tertentu yang ingin kita pelajari menggunakan skema
pewarnaan tertentu.
Macam-macam saluran/band Sumber: Sabins 1986:86; Jensen 1986:34
1. Band 1 (0.45-0.52 m; biru) - berguna untuk membedakan kejernihan air dan juga
membedakan antara tanah dengan tanaman.
2. Band 2 (0.52-0.60 m; hijau) - berguna untuk mendeteksi tanaman.
3. Band 3 (0.63-0.69 m; merah) - band yang paling berguna untuk membedakan tipe
tanaman, lebih daripada band 1 dan 2.
4. Band 4 (0.76-0.90 m; reflected IR) - berguna untuk meneliti biomas tanaman, dan
juga membedakan batas tanah-tanaman dan daratan-air.

IV. Cara Kerja/ Langkah Kerja


Tujuan menampilkan citra di layar komputer adalah untuk mengetahui sebaran pola
obyek secara geografis, yaitu kondisi liputan citra maupun untuk melihat kualitas citra itu
sendiri. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Membuka aplikasi Envi


2. Pilih menu File - Open Image File dan pilih citra yang akan ditampilkan

3. Pada jendela Available Band List, klik radio button Gray Scale untuk single
band dan RGB Color untuk komposit (gabungan beberapa band)
4. Pilih salah satu saluran yang akan ditampilkan

5. Klik Load Band, sehingga muncul 3 jendela display citra dimana:

 Jendela Scroll : display keseluruhan citra sekaligus navigator,

 Jendela Image : perbesaran dari jendela Scroll, sekaligus memuat


beberapa menu informasi citra dan pengolahan sederhana, dan

 Jendela Zoom : perbesaran dari jendela image, dimana kenampakan per-


piksel dapat dengan mudah diamati
6. Amati seluruh citra, geserlah box merah baik pada jendela Scroll maupun
Image. Pada jendela Zoom, Anda bisa melakukan zoom-in atau zoom-out
dengan klik tanda + atau - disebelah kiri bawah kotak jendela Zoom. Angka
perbesaran akan muncul di bar jendela Zoom.

7. Tampilkan juga saluran lain pada jendela display citra yang sama, klik saluran
yang diinginkan kemudian klik Load Band

8. jika ingin menampilkan saluran yang lain pada jendela display citra baru, klik
button Display# (di sebelah kanan button Load Band) - New Display,
sehingga muncul jendela display baru yang kosong

9. Pilih saluran yang diinginkan, klik Load Band. Untuk mengamati citra
Display#2 maka perhatikan posisi display aktif pada Display#2. Demikian
seterusnya sehingga Anda dapat menampilkan banyak jendela display citra.

Salah satu kelebihan software Envi adanya fungsi lingkage antar saluran citra
(bahkan antar citra). Basis hubungan berdasarkan posisi atau koordinat geografis.
Tahapan untuk menghubungkan satu display citra dengan display citra yang lain
adalah sebagai berikut

1. Tampilkan 2 jendela display citra dengan saluran yang berbeda, atur sehingga
Anda nyaman
2. Pada salah satu jendela Image, klik kanan pada citra kemudian pilih Link

Display
3. Pada jendela Link Displays, tentukan Display #1 ‘Yes’, Display #2 ‘Yes’,
Link Size/Position ‘pilih salah satu’ Dynamic Overlay ‘on’, Transparency
‘0’, klik

OK

4. Perhatikan kenampakan display citra akan sama antara kedua jendela


display

5. Anda bisa menambahkan jendela menjadi 3 atau 4 Display sesuai kebutuhan

6. Jika display citra lebih dari 2, pada jendela Link Displays Anda bisa
mengatur Display# yang akan diaktifkan
7. Untuk menghilangkan Link, pada jendela Image klik kanan pada citra Unlink

Display

5
V. Hasil Praktikum/ Pembahasan
Hasil

Gambar 1. True Colour Scroll (B3, B2, B1)

Gambar 2. False Colour Scroll (B4, B3, B2)

6
Gambar 3. True Colour Zoom (B3, B2, B1)

Gambar 4. False Colour Zoom (B4, B3, B2)

7
Obyek Komposit Warna Obyek
321 (true color)

biru tua
432 (false color)

Air dalam biru kehitaman


321 (true color)

biru cyan
432 (false color)

Air dangkal biru muda


321 (true color)

Hijau tua
432 (false color)

Vegetasi rapat fanta


321 (true color)

Hijau muda
432 (false color)

Vegetasi kerapatan
sedang/rendah Merah muda cerah
Pemukiman 321 (true color)

Krem tekstur kasar

8
432 (false color)

Tosca
321 (true color)

Abu
432 (false color)

Sungai Biru muda


321 (true color)

Krem cerah
432 (false color)

Lahan terbuka Biru muda terang


321 (true color)

Putih
432 (false color)

Awan putih
321 (true color)

Hitam
432 (false color)

Bayangan awan Coklat gelap


321 (true color)

Hijau muda
432 (false color)

Sawah Merah Muda

Pembahasan
Pada pratikum acara pertama ini kami mencoba menampilkan hasil citra daerah
Parangtritis dan sekitarnya yang diambil dari satelit ALOS yang merupakan salah satu
satelit observasi terbesar yang berfungsi untuk inventarisasi resolusi tinggi tutupan
lahan. Penginderaan jauh menggunakan gelombang elektromagnetik yang
jangkauannya lebih baik daripada mata manusia yang hanya dapat melihat cahaya

9
tampak, maka dari itu agar dapat dilihat oleh mata manusia maka harus
mengasolasikan hasil deteksi tersebut ke dalam komposit warna. Pada kesempatan kali
ini citra tersebut diolah menggunakan sotfware pengolah citra bernama ENVI.
Setelah memasukkan citra melalui open image file, kita memilih RGB (red, green,
blue) color untuk mengasosiasikan citra ke dalam komposit warna yang bisa
diinterpretasikan manusia. Masing-masing band/saluran dalam citra memiliki
kemampuan deteksi yang berbeda, band-band tidak dapat digunakan secara terpisah,
melainkan harus dikompositkan dengan band lainnya yang berbeda pada kanal RGB.
Band yang tersedia pada citra ALOS ada empat band yang terdiri dari spektrum
elektromagnetik cahaya tampak yaitu : band 1 (biru), band 2 (hijau), band 3 (merah)
serta satu lagi band 4 yang masuk pada spektrum elektromagnetik inframerah dekat.
Rona atau warna merupakan unsur yang sangat penting untuk menginterpretasi
citra. Untuk dapat melihat citra dengan warna sebenarnya sesuai pada aslinya di
lapangan (true color) maka band-band tersebut harus dimasukkan pada kanal-kanal
yang bersesuaian. Kanal R harus diisi dengan band 3, kanal G diisi dengan band 2, dan
kanal B diisi dengan band 1. Kemudian klik load band dan citra akan ditampilkan
dengan warna sesunggunya seperti pada Gambar 1 dan 3. Citra akan ditampilkan
dalam tiga jendela yaitu: (1) jendela image yang merupakan jendela utama untuk
menampilkan bagian dari citra dalam resolusi sesunggunya, (2) jendela scroll
merupakan jendela yang menampilkan citra secara keseluruan dengan pengurangan
resolusi, (3) jendela zoom merupakan jendela untuk menampilkan perbesaran dari
obyek yang diinginkan. True color memberikan kenampakan warna obyek sesuai
dengan warna yang terlihat oleh mata manusia normal,seperti vegetasi yang berwarna
hijau, tanah yang berwarna coklat, perairan yang berwarna biru, dsb.
Kemudian kita dapat membuat komposit warna semu/false color menggunakan
band 4 (near infrared). Pada contoh gambar 2 dan 4 digunakan komposit warna dengan
mengisi kanal R (merah) dengan band 4 (inframerah dekat) , kanal G (hijau) dengan
band 3 (merah), dan kanal B (biru) dengan band 2 (hijau). Komposit tersebut
menghasilkan kenampakan citra yang dominan merah muda, seperti vegetasi yang
jarang berwarna pink cerah, vegetasi rapat berwarna fanta, perairan berwarna biru tua,
dan tanah yang berwarna tosca.Hal ini dikarenakan inramerah menggunakan metode
pantulan sinar matahari dalam menangkap obyeknya, karena vegetasi banyak
memantulkan sinar matahari maka vegetasi menadi berwarna merah, sedangkan
perairan yang lebih menyerap air dan tidak mememantulkan berwarna gelap.
Pemilihan band yang tepat akan memudakan kita dalam mengidentifikasi obyek-
obyek pada citra. Ketika sulit diidentifikasi menggunakan komposit true color bisa
menggunakan berbagai macam komposit false color untuk membandingkannya
sehingga obyek tersebut bisa diinterpretasi secara tepat.

VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum acara 1 dengan judul acara Menampilkan Citra Dan
Menyusun Komposit Warna adalah sebagai berikut:

10
a. hasil deteksi sensor dalam remote sensing berupa gelombang elektromagnetik
sehingga perlu diolah lebih dahulu dengan software menjadi citra yang dapat
dilihat oleh mata manusia (visible) untuk dapat diintepretasi.
b. Software pengolahan citra Envi terdiri dari empat band yaitu RGB dan IR dekat
yang setiap band memilki kepekaan masing-masing pada suatu obyek yang
kemudian dikompositkan untuk mengidentifikasi obyek.
c. True color merupakan warna sesungguhnya yang dilihat manusia dengan susunan
band 321 sedangkan false color merupakan warna semu.

VII.Daftar Pustaka
Anonim. Penginderaan jauh 4.
https://www.cifor.org/publications/pdf_files/Books/SIGeografis/SIG-part-4.pdf.
Diakses pada 12 februari 2020.
Conita, dkk. Laporan Praktikum Penginderaan Jauh Menggunakan Envi 4.5 .
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Sutanto. 1994. Penginderaan jauh jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

11

Anda mungkin juga menyukai