Oleh:
A. Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak R
2. Usia Kepala Keluarga : 63 tahun
3. Alamat : Rw 06 Rt 01 Curug
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
5. Pekerjaan : Sopir
6. Komposisi Keluarga :
Genogram:
Ibu E
Bpk.
R
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu nuclear family. Bapak R tinggal bersama dengan isterinya,
Ibu E dan anaknya yaitu Nn.F. Ibu E mengatakan jarang mengalami percekcokan
atau selisih paham dengan bapak R begitu juga dengan Nn. F. Mereka saling
menghargai dan menghormati satu sama lain, Nn.F selalu memberikan sebagian
penghasilannya setiap bulan terhadap ibunya, Nn E juga jarang melawan apabila
ibu E memberikan nasehat, mandiri, tidak pernah merepotkan ibu E dan selalu
memberikan pembelaan atau perlindungan terhadap ibu E jika sedang mengalami
percekcokan dengan Ny.W.
b. Suku
Keluarga Bapak R berasal dari suku betawi, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa betawi dan bahasa indonesia. Budaya sosial khusus dalam keluarga
adalah saling menghormati antar anggota keluarga dan masyarakat. Budaya
keluarga ibu E yaitu sering membantu antara keluarga satu sama lain apabila ada
yang mengalami kesulitan. Keluarga ibu E tidak memiliki kebiasaan dalam
budaya yang bertentangan dengan kesehatan seperti pantangan terhadap makanan
ataupun anggapan negatif terhadap penyakit yang diderita oleh ibu E dan bapak
R.
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak R adalah Islam. Keluarga Bapak R
sering menjalankan ibadah sholat di rumah dan berjamaah di masjid setiap shalat
magrib dan subuh. Bapak R sering mengikuti pengajian setiap malam jumat
sedangkan ibu E sering mengikuti pengajian-pengajian majelis taklim yang
diadakan di RW 06 Curug setiap hari senin dan selasa.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Bapak R memiliki penghasilan sebagai sopir sebesar Rp. 1.200.000,00 per bulan,
ditambah dengan penghasilan ibu E berdagang nasi uduk dan gorengan dengan
pendapatan setiap bulan lebih kurang Rp.600.000,00 per bulan, dan penghasilan
dari Nn. F sebesar Rp.1.500.000,00 namun tidak menetap atau kerja secara terus-
menerus setiap bulan karena sistem kontrak. Total penghasilan ini dirasa oleh
keluarga sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan masih ada untuk
ditabung dan sedekah.
Dapur pintu
pintu pintu
belakang utama
3. Struktur Keluarga
a. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran formal
Bapak R berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil
keputusan di keluarga. Ibu E sebagai ibu rumah tangga berperan sebagai
pengurus rumah, pengatur kebutuhan anggota keluarga, selain itu ibu E juga
membantu dalam meningkatkan ekonomi atau penghasilan keluarga dengan
menjual nasi uduk setiap pagi. Nn. F berperan sebagai anak bungsu dari lima
bersaudara. Peran tersebut diterima dan konsisten sesuai dengan kemampuan
anggota keluarga.
2) Peran Informal
Bapak R dan Ibu E bersama-sama menjaga anaknya yaitu Nn.F yang saat ini
dalam tahapan dewasa. Ibu E sebagai istri saat ini berusaha memenuhi
kebutuhan bapak R agar tekanan darah bapak R bisa kembali dalam batasan
normal. Namun ibu E sendiri juga sedang mengalami gangguan tidur karena
merasa sangat kelelahan dengan aktifitas sehari-harinya yang kadang-kadang
tidak ada yang membantu dalam menyiapkan dagangan nasi uduk.
b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga bapak R adalah saling terbuka satu sama lain,
namun bapak R tidak banyak bicara didalam rumah atau dengan anggota keluarga
lainnya yaitu ibu E dan Nn.F. Bapak R memulai pembicaraan apabila dirasa
penting saja, tetapi dalam hal komunikasi sampai sekarang tidak banyak
hambatan karena masing-masing anggota keluarga sudah memahami satu sama
lain. Ketika ada salah satu anggota keluarga yang sedang berbicara, anggota
keluarga lain mendengarkannya dengan baik. Ketika ada masalah, keluarga baru
mengadakan rembuk dan berdiskusi untuk memecahkan masalah. Anggota
keluarga bertingkah laku sopan dalam berinteraksi. Latar belakang komunikasi
dalam keluarga ini adalah budaya betawi dan lebih sering menggunakan bahasa
indonesia.
c. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga, Bapak R yang memegang peranan utama dalam pengambilan
keputusan termasuk mengatur dan memutuskan apa yang akan dilakukan oleh
anak ataupun ibu E. Umumnya setiap ada masalah, yang memegang peranan
penting adalah bapak R. Beliau memutuskan seluruh tindakan apabila ada
keluarga yang sakit atau ada masalah keuangan. Umumnya keluarga merasakan
puas dengan keputusan yang diambil karena sebelum memutuskan sesuatu
sebelumnya keluarga terlibat dalam berdiskusi untuk memecahkan masalah.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi oleh budaya
betawi. Sampai saat ini keluarga menerima nilai yang dianut dan tidak ada
konflik nilai. Nilai dan norma yang dianut tidak berpengaruh terhadap status
kesehatan keluarga.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi
afektif keluarga baik. Kasih sayang yang diberikan kepada semua anggota
keluarga adalah sama. Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga biasanya
berbentuk verbal dengan saling menyemangati dan mendukung. Hubungan
keluarga sangat dekat dan saling terbuka jika mempunyai masalah. Jika ada
masalah dalam keluarga, maka cenderung menyelesaikannya cara musyawarah.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak R dan ibu E sering bersosialisasi dengan masyarakat di
lingkungan sekitar tempat tinggal. Bapak R dan keluarga sering mengikuti
kegiatan yang dibuat oleh masyarakat sekitarnya. Hubungan keluarga dalam
melatih sosialisasi anak dengan lingkungan cukup baik.
c. Fungsi Perawatan
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya diberikan
obat warung dan jika tidak sembuh, baru di bawa ke Puskesmas atau beli obat
apotik. Keluarga tidak banyak mengetahui tentang informasi kesehatan sehingga
mereka tidak banyak tahu bagaimana menjaga kesehatan dan mengatasi kondisi
anggota keluarga yang sakit. Keluarga mengatakan kondisi sehat adalah ketika
tubuh masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dan mengasuh
cucu. Kondisi sakit adalah ketika badan terasa tidak enak, dan sudah tidak mampu
melakukan aktivitas seperti biasa. Bapak R saat ini sering merasakan pegal pada
bagian kuduk, namun tidak dianggap suatu masalah yang berat karena bapak R
merasakan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu bapak R sering
merasakan lelah karena kurang istirahat, tetapi tidak dijadikan suatu keluhan.
Bapak R menderita hipertensi sudah sejak 2 tahun lalu. Ibu E yang dikeluhkan
saat ini adalah sulit tidur yang disebabkan karena kelelahan dengan aktifitas yang
sangat padat setiap harinya, selain berjualan ibu E juga masih harus mengasuh
cucu yaitu anak Ny.W. Ibu E baru mengetahui tekanan darahnya tinggi pada saat
dilakukan pemeriksaan, namun ibu E lebih sering merasakan tidur tidak cukup
setiap harinya. Ibu E merasakan sulit memulai tidur, mudah terbangun, dan jika
sudah terbangun sulit untuk tidur kembali, jika siang hari badan terasa lemah dan
mata terasa ngantuk. Ibu E merasakan sulit tidur ini lebih kurang 1 tahun terakhir
ini. Ibu R mengatakan semua anggota keluarga jenis makanan yang dimakan
sama dan senang mengonsumsi makanan apapun terutama bapak R lebih senang
makan dengan telor dan suka makan santan. Makanan tidak ada dipisahkan antara
makanan untuk Ibu E maupun Bapak R dan juga Nn.F. Frekuensi makan pada
keluarga Bapak R tiga kali sehari, tetapi Ibu E kadang-kadang makannya tidak
teratur yang dikarenakan tidak selera makan dan merasa kenyang terus. Konsumsi
buah, sayur dan buah bergizi lainnya cukup terpenuhi. Ibu E kadang-kadang bisa
tidur siang namun kadang juga tidak bisa tidur siang dan bapak R tidak pernah
tidur siangkarena aktifitasnya sebagai sopir. Tidur malam ibu E lebih kurang 3-4
jam/hari, dan kadang-kadang terganggu tidurnya apabila banyak pikiran. Ibu E
mengatakan bahwa rekreasi di luar rumah jarang dilakukan, tetapi Ibu E dan
bapak R kadang-kadang dikunjungi anaknya yang tinggal di Parung dan di Bogor.
Ibu E tidak pernah melakukan jalan pagi, sedangkan bapak R setiap hari
melakukan jalan pagi sembari pergi shalat subuh ke masjid. Bapak R tidak
merokok di dalam dan di luar rumah. Keluarga sering membeli obat di warung
untuk mengatasi sakit yang dirasakan sebelum harus berobat ke puskesmas atau
membeli obat ke apotik. Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan adalah
puskesmas dan apotik. Keluarga mengatakan cukup puas dengan pelayanan
kesehatan yang diterima dari puskesmas, selain jarak yang dekat dengan tempat
tinggal pelayanannya sangat bagus. Keluarga belum pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan terkait gangguan istirahat dan tidur seperti yang dialami
oleh ibu E.
6. Harapan Keluarga
Ibu E sangat berharap selalu diberikan kesehatan dan kesabaran oleh Allah SWT
sehingga mampu melakukan perannya sebagai istri dan ibu yang bijaksana buat anak-
anaknya, serta sebagai nenek yang baik bagi cucu-cucunya.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Bpk. R
Pemeriksaan Ibu E
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tipis, berwarna
putih uban.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+), tampak ada kantung mata, pada
bagian bawah mata tampak kehitaman, tampak kurang
segar atau sayu.
Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab,
tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi
(-),gigi tidak lengkap lagi terutama pada bagian gigi
geraham.
Dada dan paru-paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusi:
sonor, Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada
distensi, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 15
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan
pada bagian abdomen, tidak ada pembesaran pada
abdomen.
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5-6x sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh
muskuloskeletal meski kadang ada rasa nyeri pada persendian lutut, dan
kekuatan otot sudah berkurang
BB dan TB 62 kg & 160 cm
Tanda- tanda vital TD 190/100 mmHg; Nadi 82 x/menit; Pernapasan 20
x/menit; Suhu 36,6º C
Capillary refill < 2 detik
Tidur Ibu E mengatakan setiap hari tidur hanya 3-4 jam
Ibu E mengatakan setiap tidur merasa tidak nyenyak
Ibu E mengatakan memulai tidur pukul 23.00 tapi
merasakan bisa tidur sekitar 1 jam dari mulai rebahkan
badan
Ibu E mengatakan mudah terbangun dipertengahn jam
tidurnya
Ibu E mengatakan susah tidur lagi jika sudah terbangun
Ibu E tampak menahan kantuk pada saat siang hari
Wajah ibu E tampak tidak segar
Pemeriksaan Nn. F
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tebal dan
berwarna hitam
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada gangguan
pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
tidak ada lesi pada rongga mulut, perdarahan dan
pembengkakan (-), tidak terdapat karies gigi
Dada dan paru- paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusis:
sonor, Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada
distensi, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 8
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan
diseluruh lapang abdomen, tidak ada pembesaran organ.
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5x sehari
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Warnakulit putuh langsat dan bersih, tidak ada abrasi,
tidak ada lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh,
muskuloskeletal dan otot kuat
BB dan TB BB 52 kg dan tinggi badan 157 cm.
Tanda- tanda vital TD : 110/80 mmHg, Nadi 76 x/menit; Pernapasan 20
x/menit; Suhu 36,5º C
Capillary refill < 2 detik
LAMPIRAN
ANALISA DATA
Universitas Indonesia
No Analisis Data Diagnosa Keperawatan
.
Ibu E mengatakan khawatir puterinya belum menikah sementara usia Ibu E dan
Bapak R sudah semakin lanjut
DO:
Ibu E tampak khawatir
Puteri Ibu E 1 orang belum menikah
Hasil pemeriksaan fisik : TD = 190/100 mmHg
DO:
Mata ibu E tampak terlihat kehitaman dan berkantung
Ibu E tampak menahan kantuk pada saat siang hari
Wajah ibu E tampak tidak segar/terlihat lelah
Hasil pemeriksaan fisik : TD = 190/100 mmHg
Nadi : 82x/menit
Pernafsan : 20x/menit
Universitas Indonesia
SCORING
Universitas Indonesia
2. Konflik peran orang tua pada keluarga Bp. R
Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 1 1/3x1= 1/3 Ibu E mengatakan khawatir dengan kondisi puterinya (Nn.F) yang
Sejahtera (3) belum menikah sampai saat ini. Sementara usia ibu E dan bapak R
Defisit kesehatan (3) sudah semakin lanjut.
Ancaman kesehatan (2)
Faktor risiko (1)
Kemungkinan diubah: 2 1/2x2=1 Pada saat ini tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa yang
Mudah (2) belum menikah. Ibu mengatakan sampai saat ini puterinya (Nn.F)
Sebagian (1) belum ada tanda-tanda untuk menikah, sementara usi Ibu E dan Bapak R
Tidak dapat (0) semakin lanjut.
Kemungkinan dicegah: 1 2/3x1= 2/3 Ibu E mengatakan khawatir puterinya (Nn.F) belum menikah sementara
Tinggi (3) usia Ibu E dan Bapak R sudah semakin lanjut. Masalah ini kadang
Cukup (2) menjadi beban pikiran Ibu E dan Bapak R.
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ibu E mengatakan kedua puterinya belum menikah dan ibu E
Membutuhkan perhatian menginginkan puterinya (Nn.F) segera menikah karena usia ibu E dan
segera (2) bapak R sudah semakin lanjut. Keluarga termasuk kelompok rentan,
Tidak membutuhkan perhatian karena lansia mengalami tekanan darah tinggi dengan tahap tumbuh
segera (1) kembang anak dewasa yang belum menikah sehingga dapat menambah
Tidak dirasakan sebagai beban pikiran bapak R
masalah atau kondisi yang
membutuhkan perubahan (0)
Total 5 3 2/6
Universitas Indonesia
Defisit kesehatan (3) setiap malam tidur hanya 3-4 jam saja. Setiap bangun tidur ibu E merasa
Ancaman kesehatan (2) masih mengantuk dan merasa tidur tidak nyenyak.
Faktor risiko (1)
Kemungkinan diubah: 2 1/2x2=1 Ibu E juga mengatakan kegaitan sehari-harinya membuat badannya terasa
Mudah (2) capek-capek dan sering mengalami banyak pikiran sehingga
Sebagian (1) menyebabkan sulit tidur
Tidak dapat (0)
Kemungkinan dicegah: 1 3/3x1= 1 Ibu E mengatakan hampir setiap malam mengalami kesulitan untuk
Tinggi (3) memulai tidur dan terbangun lebih awal.
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ibu E mengatakan menginginkan kebutuhan tidurnya bisa terpenuhi
Membutuhkan perhatian sehingga ketika bangun tidur badan terasa segar
segera (2)
Tidak membutuhkan perhatian
segera (1)
Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi yang
membutuhkan perubahan (0)
Total 5 4
No Keluhan Skor
Universitas Indonesia
tidur tidak nyenyak. Selain itu ibu E juga mengatakan kegaitan sehari-harinya membuat badannya terasa capek-capek dan
sering mengalami banyak pikiran sehingga menyebabkan sulit tidur. Ibu E mengatakan menginginkan kebutuhan tidurnya
bisa terpenuhi sehingga ketika bangun tidur badan terasa segar.
2 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 3 2/3
Bapak R mengalami masalah tekanan darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu, namun bapak R masih suka makan makanan yang
asin (ikan asin), makan makanan tinggi lemak (telor) setiap hari. Ibu E belum memisahkan makanan khusus buat bapak R
meski sudah mengetahui bapak R sudah 2 tahun mengalami tekanan darah tinggi. Begitu juga bapak R lebih suka dengan
lauk telur setiap harinya dan jarang kepelayanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin atau untuk
pemeriksaan kesehatan. Bapak R tidak meminum obat untuk menurunkan tekanan darah secara rutin. Keluarga mengetahui
masalah tekanan darah tinggi pada bapak R, namun tekanan darah tinggi bapak R belum cukup dianggap mengganggu
kondisi bapak R saat ini karena bapak R masih dapat bekerja dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
3 Konflik peran orang tua 3 3/6
Ibu E mengatakan khawatir dengan kondisi puterinya (Nn.F) yang belum menikah sampai saat ini. Sementara usia ibu E dan
bapak R sudah semakin lanjut. Keluarga termasuk kelompok rentan, karena lansia mengalami tekanan darah tinggi dengan
tahap tumbuh kembang anak dewasa yang belum menikah sehingga dapat menambah beban pikiran bapak R dan ibu E.
Universitas Indonesia
melepaskan
stress di dalam
tubuh
2 Menetapkan Menurunkan
nutrisi/diet tepat risiko untuk
untuk mengatasi mengkonsumsi
gangguan tidur makanan yang
menyebabkan
gangguan tidur
3 Modifikasi Pemanfaatan
lingkungan sumber daya
yang ada
dilingkungan
tidur untuk
meningkatkan
kualitas tidur
lansia
4 Pengaturan Meningkatkan
jadwal tidur motivasi lansia
Universitas Indonesia
3 Manajemen diet Meningkatkan
tepat untuk kemampuan
hipertensi menurunkan
masalah
hipertensi
4 Diskusi dengan Mengetahui
keluarga dalam faktor risiko dari
Identifikasi hipertensi
Risiko:
Faktor risiko
terjadinya
peningkatan
tekanan darah
5 Identifikasi Mendorong
pelayanan keluarga untuk
kesehatan, memanfaatkan
kegunaan dan fasilitas
cara mengakses kesehatan
Konflik peran orangtua
1 Identifikasi Membantu
ketidakpuasan/ memilah
masalah dalam masalah yang
keluarga dirasakan
2 Bantu anggota Membantu
keluarga menjelaskan
mengklarifikasi harapan
apa yang keluarga
dibutuhkan dan terhadap
harapan anggota anggota
keluarga yang keluarga lain
lain
3 Komunikasi Membantu
efektif hubungan
dengan anggota
Universitas Indonesia
keluarga yang
lain
Universitas Indonesia
pukul 23.00 tapi merasakan baru 2. pola tidur (1-5) keluarga tentang gangguan
bisa tidur sekitar 1 jam dari mulai 1. kualitas tidur (1-5) tidur
rebahkan badan 2. tidur rutin (1-5) 2. Jelaskan patofisiologi
3. tidur dari awal sampai habis terjadinya gangguan pola tidur
Ibu E mengatakan mudah terbangun
dimalam hari (1-5) dan bagaimana hubungan
dipertengahan jam tidurnya 4. perasaan segar setelah bangun antara anatomi dan fisiologi
Ibu E mengatakan susah tidur lagi tidur (1-5) 3. Jelaskan tanda dan gejala
jika sudah terbangun 5. suhu ruangan yang nyaman (1- tentang gangguan pola tdiur
Ibu E mengatakan 5) yang dialami
6. tempat tidur yang nyaman (1-5) 4. Berikan informasi yang akurat
7. kesulitan memulai tidur (1-5) tentang gangguan pola tidur
DO:
8. nyeri (1-5) 5. Identifikasi perubahan pada
Mata ibu E tampak terlihat kondisi fisik klien akibat
kehitaman dan berkantung gangguan pola tidur
Ibu E tampak menahan kantuk pada Keluarga mampu memutuskan 6. Diskusikan perubahan gaya
saat siang hari untuk memperbaiki kesehatan hidup yang bisa dilakukan
untuk mencegah komplikasi
Wajah ibu E tampak tidak Domain IV: Pengetahuan kesehatan atau mengontrol gangguan pola
segar/terlihat lelah dan perilaku tidur
Hasil pemeriksaan fisik : TD = 7. Diskusikan perawatan yang
190/100 mmHg Kelas Q: Perilaku kesehatan. dibutuhkan untuk ganguan pola
Nadi : 82x/menit tidur dan jelaskan alasannya
Hasil: 8. Gali sumberdaya/ dukungan
Pernafsan : 20x/menit
yang memungkinkan bagi klien
Kepatuhan perilaku meningkat dari dan keluarga
1 (Tidak dilakukan) 4 (Sering Kemampuan keluarga
dilakukan) memutuskan untuk
1. Manfaat perawatan gangguan memperbaiki kesehatan
pola tidur
2. Menjelaskan rasional perawatan Dukungan membuat keputusan :
gangguan pola tidur 1. Bantu keluarga untuk
3. Melakukan skrining kesehatan menjelaskan nilai dan harapan
seperti penyebab gangguan pola
yang dapat diperoleh dari
Universitas Indonesia
tidur pada tenaga kesehatan perawatan gangguan tidur
2. Bantu keluarga
mengidentifikasi keuntungan
Berpartisipasi dalam memutuskan dan kerugian apabila tidak
pentingnya melakukan perawatan melakukan perawatan
gangguan tidur meningkat dari 2 gangguan tidur
(Jarang dilakukan) 4 (Sering 3. Pertahankan komunikasi
dilakukan) dengan keluarga dari awal
4. Fasilitasi keluarga terkait
1. Identifikasi prioritas hasil tujuan perawatan
2. Gunakan pemecahan masalah 5. Berikan informasi yang
untuk mencapai hasil yang dibutukan dan ditanyakan oleh
diinginkan keluarga
3. Identifikasi dukungan untuk 6. Gunakan teknologi komputer,
mencapai hasil web, atau handphone untuk
4. Evaluasi kepuasan terhadap mendukung keputusan
hasil keputusan 7. Manfaatkan dukungan keluarga
atau kelompok lain untuk
pengambilan keputusan
Keluarga mampu melakukan
perawatan Proses pemeliharaan keluarga:
1633: Partisipasi latihan meningkat
dari 1 (tidak melakukan) 4 1. Identifikasi efek dari perubahan
(sering melakukan) nilai terhadap proses keluarga
2. Lakukan strategi yang
1. Identifikasi faktor penghambat digunakan oleh anggota
2. Buat tujuan jangka pendek dan keluarga untuk menyikapi
panjang adanya perubahan nilai/aturan
3. Keseimbangan aktivitas rutin dalam keluarga
termasuk latihan
4. Partisipasi dalam latihan rutin
5. Pakaian yang sesuai untuk Kemampuan keluarga merawat
Universitas Indonesia
latihan anggota keluarga yang sakit
6. Menampilkan latihan dengan
benar Peningkatan tidur : 1850
7. Pantau perkembangan latihan 1. tentukan pola tidur/aktivitas
yang sudah dilakukan pasien
2. perkirakan tidur/siklus bangun
pasien didalam perawatan
perencanaan
3. jelaskan pentingnya tidur yang
cukup selama sakit
4. jelasakn efek dari obat yang
dikonsumsi pasien terhadap
pola
5. anjurkan pasien untuk
memonitor pola tidurnya dan
jumlah jam tidur
6. bantu untuk menghilangkan
situasi stres sebelum tidur
7. pantau makanan sebelum tidur
dan intake minuman yang dapat
mengganggu tidur
Keluarga mampu memodifikasi
8. anjurkan pasien untuk
faktor Penyebab gangguan pola menghindari tidur siang
tidur seperti karena nyeri akibat 9. ajarkan pasien untuk
asam urat melakukan teknik relaksasi
Domain IV : pengetahuan progresif untuk memancing
kesehatan dan perilaku tidur
10. anjurkan untuk
Level 2: Kelas Q: perilaku meningkatkan kenyamanan
kesehatan seperti pijat, pengaturan posisi
dan sentuhan afektif
perilaku promosi kesehatan :
1602 Keluarga mampu memodifikasi
Universitas Indonesia
1. memonitor lingkungan terkait faktor risiko gangguan pola
dengan risiko (1-5) tidur seperti kelelahan
2. memonitor perilaku personal
terkait dengan risiko
0180: Manajemen energi
3. keseimbangan aktivitas dan
istirahat 1. kaji status fisiologi lansia yang
4. mempertahankan tidur yang menyebabkan kelelahan sesuai
adekuat dengan konteks usia dan
5. menggunakan teknik-teknik perkembangan
pengurangan stres yang efektif 2. anjurkan lansia mengunkapkan
6. mengikuti diet sehat perasaan secara verbal
7. menggunakan latihan rutin yang mengenai keterbatasan yang
efektif dimiliki
3. gunakan instrumen yang valid
untuk mengukur kelelahan
4. tentukan persepsi lansia/orang
terdekat dengan lansia
mengenai penyebab kelelahan
5. pilih intervensi untuk
Keluarga mampu memanfaatkan mengurangi kelelahan secara
fasilitas kesehatan nonfarmakologis
6. tentukan jenis dan banyaknya
Kelas Q: Perilaku sehat
aktivitas yang dibutuhkan
Perilaku mencari pelayanan untuk menjaga ketahanan fisik
7. monitor intake/asupan nutrisi
kesehatan meningkat dari 2 (Jarang
untuk mengetahui sumber
dilakukan) 4 (Sering dilakukan) energi yang adekuat
8. monitor/catat waktu an lama
1. Menampilkan perawatan
istirahat dan tidur lansia
penyebab gangguan pola tidur
yang dianjurkan seperti
Keluarga mampu
melakukan pemeriksaan asam
urat dan tekanan darah memanfaatkan fasilitas
2. Mendeskripsikan strategi untuk kesehatan
Universitas Indonesia
memaksimalkan kesehatan Panduan pelayanan kesehatan
3. Upaya mencari tenaga
kesehatan/pelayanan kesehatan 1. Bantu keluarga untuk memilih
jika diperlukan pelayanan kesehatan yang
sesuai
Partisipasi keluarga dalam 2. Informasikan kepada keluarga
perawatan kesehatan keluarga tentang perbedaan pelayanan
kesehatan beserta fasilitasnya
meningkat dari 2 (Jarang
dilakukan) 4 (Sering dilakukan)
1. Berpartisipasi dalam Konseling tentang gangguan pola
perencanaan dan peningkatan tidur:
kesehatan sendi
2. Mengevaluasi keefektifan 1. Fasilitasi dalam
perawatan gangguan pola tidur mengidentifikasi perilaku
perawatan gangguan tidur yang
dilakukan
2. Sediakan informasi yang
dibutuhkan tentang pentingnya
perawatan gangguan pola tidur
3. Evaluasi kemajuan dari
penurunan faktor risiko
terjadinya gangguan pola tidur
Universitas Indonesia
melakukan pemeriksaan keluarga a. Mengetahui penyebab dan kesehatan terkini dan gayah
kesehatan secara teratur faktor pendukung terjadinya hidup lansia maupun keluarga
kepelayanan kesehatan hipertensi (1-3) c. Bantu lansia dan keluarga
b. Mengetahui keuntungan untuk mengklarifikasi
Ibu E mengatakan bapak R masih
manajemen hipertensi (1-3) keyakinan dan nilai kesehatan
sering makan telor dan sayur c. Mengetahui tanda dan gejala berkaitan dengan hipertensi
bersantan hampir setiap hari komplikasi hipertensi (1-3) d. Tentukan tujuan program
Ibu E mengatakan bapak R tidak d. Mengetahui strategi untuk pendidikan kesehatan tentang
pernah mengikuti olah raga lansia mencegah komplikasi hipertensi
Bapak R mengatakan tidak ada hipertensi (1-3) e. Hindari penggunaan teknik
e. Mengetahui strategi untuk yang menakutkan sebagai
keluarga maupun teman yang
mengontrol hipertensi (1-3) strategi untuk meotivasi dalam
mendukungnya untuk melakukan f. Mengetahui pentingnya mengubah perilaku hidup sehat
olah raga secara teratur kepatuhan akan perawatan f. Gunakan media menarik
hipertensi (1-3) perhatian lansia dan keluarga
DO: g. Mengetahui kapan lansia g. Ajarkan startegi yang bisa
Tekanan darah bapak R 200/110 membutuhkan bantuan petugas digunakan untuk menolak
kesehatan (1-3) perilaku sehat atau hipertensi
mmHg
Pengetahuan tentang manajemen h. Lakukan demonstrasi atau
Bapak R terlihat tampak lelah hipertensi (1831) redemonstrasi untuk
Mata bapak R terlihat merah a. Mengetahui tanda dan gejala meningkatkan psikomotor
awal penyakit (1-3)
b. Mengetahui tanda dan gejala 2. Mengajarkan proses
penyakit hipertensi yang terjadinya hipertensi (5602)
semakin memburuk (1-3) a. Menilai pemahaman lansia
c. Mengetahui kemungkinan tentang hipertensi
perubahan rasa pada bagian b. Jelaskan patofisiologi
sakit kuduk, sakit kepala akibat terjadinya hipertensi dan
hipertensi (1-3) bagaimana hubungan antara
d. Mengetahui manfaat latihan anatomi dan fisiologi
rutin dan ringan seperti teknik c. Review/ ulas pengetahuan
relaksasi progresif (1-3) lansia tentang hipetensi yang
e. Mengetahui strategi untuk dirasakan
Universitas Indonesia
melindungi lambung (1-3) d. Jelaskan tanda dan gejala
f. Mengetahui strategi untuk tentang hipertensi yang dialami
mencegah kekambuhan e. Berikan informasi tentang
hipertensi (1-3) hipertensi
g. Mengetahui modifikasi diet f. Identifikasi perubahan pada
yang tepat hipertensi (1-3) kondisi fisik lansia
h. Mengetahui dampak buruk g. Diskusikan perubahan gaya
akibat dari sakit hipertensi (1-3) hidup yang bisa dilakukan
i. Mengetahui sumber informasi untuk mencegah komplikasi
yang terpercaya terkait atau mengontrol proses
hipertensi (1-3) penyakit
h. Diskusikan terapi/ perawatan
yang dibutuhkan dan jelaskan
alasannya
1803: Pengetahuan: Proses i. Gali sumberdaya/ dukungan
penyakit (hipertensi) yang memungkinkan
Indikator j. Rujuk lansia pada pelayanan/
a. mengetahui sifat spesifik dukungan yang ada di
penyakit hipertensi (1 menjadi masyarakat
3)
b. mengetahui penyebab hipertensi
(1 menjadi 3)
c. mengetahui faktor risiko
hiperetensi (1 menjadi 3)
d. mengetahui komplikasi
hiperetensi (1 – 3)
e. mengetahui cara mencegah dan
merawat hiperetensi (1-3)
Kemampuan keluarga dalam
Keluarga mampu memutuskan memutuskan
Domain IV: Pengetahuan kesehatan 5250: dukungan membuat
dan perilaku keputusan
Kelas Q: Perilaku kesehatan. a. Identifikasi dan klarifikasi
Universitas Indonesia
Hasil: adanya perbedaan pandangan
1606: berpartisipasi dalam dalam melihat masalah
memutuskan perawatan kesehatan. gastritis pada lansia
a. Membuat keputusan terkait b. Fasilitasi klien dan keluarga
perawatan lansia (2-4) untuk mengklarifikasi nilai dan
b. Melakukan identifikasi hasil (2- harapan yang akan
4) mempengaruhi pengambilan
c. Menggunakan teknik keputusan
pemecahan masalah untuk c. Bantu klien dan keluarga
mencapai hasil (2-4) mengidentifikasi keuntungan
dan kerugian masing-masing
alternatif pemecahan masalah.
Universitas Indonesia
pusing ringan
f. Kolaborasi dengan anggota
keluarga dalam merencanakan,
mengajarkan dan monitor
rencana latihan
Universitas Indonesia
d. Tersedianya waktu dari anak
kepada orangtua
e. Informasi yang diberikan oleh
anak khususnya terkait
hipertensi
f. Dukungan emosional/ kasih
sayang terpenuhi
Universitas Indonesia
sementara Nn.F sudah cukup c. Menunjukkan sikap saling peran pada proses keluarga
umur mendukung c. Bantu keluarga untuk tetap
Ibu E mengatakan khawatir d. Menunjukkan saling menjaga kontak dan komunikasi
memberikan bantuan antar anggota keluarga
puterinya belum menikah
e. Menunjukkan keakraban antara d. Diskusikan strategi untuk
sementara usia Ibu E dan Bapak R orangtua dengan anak menormalisasi kehidupan antar
sudah semakin lanjut f. Menunjukkan peran yang anggota keluarga
diharapkan antara orangtua
dengan anak
DO:
Ibu E tampak khawatir a.
Puteri Ibu E masih ada satu orang
belum menikah (Nn.F)
Hasil pemeriksaan fisik : TD =
190/100 mmHg
Keluarga mampu mengambil Keluarga mampu mengambil
keputusan keputusan
Domain IV: Pengetahuan kesehatan 5250: dukungan membuat
dan perilaku keputusan
Kelas Q: Perilaku kesehatan. a. Identifikasi dan klarifikasi
Hasil: adanya perbedaan pandangan
1606: berpartisipasi dalam dalam melihat masalah
memutuskan perawatan kesehatan. kesehatan antara keluarga dan
a. Membuat keputusan terkait perawat.
perawatan (2-4) b. Fasilitasi klien untuk
b. Melakukan identifikasi hasil (2- mengklarifikasi nilai dan
4) harapan yang akan
c. Menggunakan teknik pemecahan mempengaruhi pengambilan
masalah untuk mencapai hasil keputusan
(2-4) c. Bantu klien mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian
masing-masing alternatif
Universitas Indonesia
pemecahan masalah.
Keluarga mampu melakukan Keluarga mampu melakukan
perawatan perawatan
Koping keluarga (2600) Terapi keluarga (7150)
a. Menunjukkan peran yang a. Tentukan pola komunikasi
fleksibel dalam keluarga
b. Menunjukkan keterlibatan b. Identifikasi bagaimana
keluarga dalam pengambilan pemecahan masalah dalam
keputusan keluarga
c. Menunjukkan pengelolaan c. Tentukan bagaimana
masalah keluarga pengambilan keputusan dalam
d. Menunjukkan perasaan dan keluarga
emosi secara terbuka antar d. Identifikasi kekuatan/ sumber
anggota keluarga di keluarga
e. Menggunakan strategi family e. Identifikasi peran yang biasa
center untuk mengurangi stress digunakan
f. Peduli akan kebutuhan antar f. Bantu anggota keluarga
anggota keluarga mengklarifikasi apa yang
g. Membuat jadwal pertemuan dibutuhkan dan harapan
rutin dengan keluarga anggota keluarga yang lain
h. Diskusikan tanggung jawab g. Identifikasi ketidakpuasan/
kan tugas dalam keluarga masalah dalam keluarga
h. Bantu keluarga untuk
berkomunikasi secara efektif
i. Fasilitasi diskusi dalam
keluarga
4.Keluarga mampu memodifikasi 4.Keluarga mampu
lingkungan memodifikasi lingkungan
2002 Kesejahteraan individu Dukungan keluarga (7140)
Universitas Indonesia
c. Kepuasan terhadap hubungan b.Fasilitasi komunikasi antara
sosial klien dan keluarga atau antar
d. Kemampuan untuk rileks anggota keluarga
e. Tingkat kebahagiaan meningkat c.Ciptakan hubungan kepercayaan
f. Kemampuan untuk dengan keluarga
mengekspresikan emosi d.Sediakan bantuan bagi keluarga
untuk memenuhi kebutuhan
Komunikasi meningkat dari 2 makanan, rumah dan pakaian
(Jarang dilakukan) 4 (Sering yang layak
dilakukan) e.Bantu anggota keluarga dalam
a. Komunikasi terbuka mengidentifikasi dan pemecahan
b. Gunakan respon verbal dan non terhadap konflik
verbal Mendengar aktif (4920)
a. Dengarkan keluhan, ungkapan,
Iklim sosial dalam keluarga perasaan dari anggota keluarga
meningkat dari 2 (Jarang berkaitan dengan adanya
dilakukan) 4 (Sering dilakukan) perubahan peran
a. Berpartisipasi dalam aktivitas
secara bersama – sama
b. Menentukan aturan dalam
keluarga
c. Saling mendukung satu sama
lain
d. Bekerjasama untuk dapat
mencapai tujuan dalam keluarga
Universitas Indonesia
CATATAN PERKEMBANGAN
Universitas Indonesia
Objektif :
Keluarga memperhatikan saat pemutaran
video tentang gangguan tidur
Keluarga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan evaluasi
Terdapat kontak mata selama proses
diskusi
Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
penguatan atau penjelasan.
Analisis :
TUK 1 tercapai, dimana ibu E dan
keluarga bersedia mengikuti kegiatan
yang akan dilakukan oleh perawat
bersama dan keluarga memiliki
pandangan yang lebih terbuka tentang
gangguan tidur
Perencanaan :
Lanjutkan ke TUK 1 kemampuan
keluarga mengenal masalah lebih lanjut
tentang gangguan tidur
Selasa, 15 TUK : 1 Subjektif:
November Dengan menggunakan media lembar Keluarga dapat menyebutkan kembali
2016 pukul balik penyebab gangguan tidur yang sering
10.00 1. Menjelaskan kepada keluarga tentang terjadi pada ibu E akibat kelelahan dan
penyebab, faktor risiko, pencegahan banyak pikiran
dan perawatan gangguan tidur Keluarga mengatakan usia yang mulai
2. Meminta keluarga untuk menyebutkan tua, masih banyak aktivitas, dan banyak
kembali informasi yang telah pikiran bisa meningkatkan gangguan
disampaikan tidur pada ibu E
2. Memberi pujian atas pencapaian yang Objektif :
Universitas Indonesia
benar Keluarga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan evaluasi
Terdapat kontak mata selama proses
diskusi
Analisis:
TUK 1 tercapai, dimana mampu
mengenal masalah gagguan tidur
Mengetahui sifat spesifik penyakit
gangguan tidur (1 menjadi 3)
Mengetahui penyebab gangguan tidur (1
menjadi 3)
Mengetahui faktor risiko gangguan tidur
(1 menjadi 3)
Mengetahui akibat lanjut dari gangguan
tidur (1 – 3)
Mengetahui cara mencegah dan merawat
gangguan tidur (1-3)
Perencanaan:
Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan
keluarga mengambil keputusan
Jumat, 18 TUK : 2 Subjektif:
November 1. Menjelaskan pada keluarga tentang Keluarga mampu menyebutkan akibat
2016 pukul akibat lanjut dari gangguan tidur lanjut dari gangguan pememnuhan
13.00 kebutuhan tidur yaitu kepala pusing, sulit
2. Menjelaskan kepada keluarga
mengenai alternatif pemecahan konsentrasi, dan risiko kecelakaan
masalah gangguan tidur yang Keluarga mampu menyebutkan alternatif
dirasakan Ibu E pemecahan gangguan tidur seperti
3. Membantu klien dan keluarga minum susu sebelum tidur, menyiapkan
menetapkan keuntungan dan kerugian jenis makanan dan buaha-buahan yang
masing-masing alternatif pemecahan dapat membantu mengatasi gangguan
masalah. tidur seperti tidak makan makanan tinggi
Universitas Indonesia
4. Memberikan motivasi/dukungan kalori sebelum tidur, anjurkan makan
keluarga memilih alternatif untuk buah pisang, markisa, atau buah naga
mengatasi gangguan tidur Keluarga mampu memilih tindakan
5. Memberi pujian atas pilihan yang perawatan gangguan tidur di rumah
tepat dengan menerapkan lingkungan tempat
tidur bersih setiap hari, mentaati jadwal
tidur, diet, kegiatan olahraga lansia dan
latihan relaksasi progresif
Objektif:
Keluarga tampak mempertimbangkan
setiap keputusan
Keluarga tampak siap membantu
mengatasi masalah gangguan tidur ibu E
Analisis:
Keluarga mampu memutuskan tindakan
yang tepat dalam merawat anggota
keluarga dengan gangguan istirahat dan
tidur dapat tercapai.
Membuat keputusan terkait perawatan
lansia dengan gangguan tidur (skala 4)
Melakukan identifikasi hasil (skala 4)
Menggunakan teknik pemecahan masalah
untuk mencapai hasil (skala 4)
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3 kemampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
Senin, 21 TUK 3: Subyektif:
November 1. Menjelaskan pada keluarga tindakan Keluarga mampu menjelaskan cara
2016, pukul untuk mencegah dan merawat perawatan lansia di rumah dengan
11.00 gangguan tidur pada lansia gangguan tidur dengan menerapkan
Universitas Indonesia
2. Menjelaskan persiapan sebelum beberapa kegiatan seperti menetapkan
melakukan teknik relaksasi progresif, jadwal tidur, menjaga lingkungan tidur
sleep hygiene selalu kondusif, mengatur jadwal diet
3. Mendemontrasikan latihan teknik sehat untuk mengatasi gangguan tidur,
relaksasi progresif untuk merelaksasi membuat jadwal olahraga lansia secara
pada setiap kelompok otot untuk teratur dan jadwal latihan teknik relaksasi
menurunkan rasa lelah pada fisik progresif secara teratur
4. Menyusun jadwal penerapan sleep Obyektif
hygiene (perilaku tidur, lingkungan Keluarga mampu mendemonstrasikan dan
tidur, diet, dan olahraga) menerapkan tahapan sleep hygiene dengan
5. Memberi pujian atas upaya keluarga baik
yang benar Keluarga terlihat aktif saat proses diskusi
Keluarga menyetujui untuk menjadi
pendukung utama bagi lansia
Analisis
Keluarga tampak siap membantu lansia
menjalankan konsekuensi proses sleep
hygiene
Keluarga mampu membantu ibu E dalam
menyiapkan perilaku tidur lansia seperti
mengingatkan jadwal tidur melalui sleep
dairy
Perencanaan
Lanjutkan TUK 4 keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Universitas Indonesia
lansia menjaga makanan yang harus juga dapat disebabkan karena banyak
dihindari dan memodifikasi makanan pikiran
seperti menyediakan minum susu Keluarga mampu menyebutkan makanan
hangat 1-2 jam sebelum tidur yang dianjurkan untuk lansia yang
3. Memberikan lingkungan rumah yang mengalami gangguan tidur seperti buah
nyaman seperti nyaman dan tidak pisang dianjurkan, minum susu hangat 2
bising, tempat tidur yang bersih dan jam sebelum tidur,
nyaman untuk ibu E Keluarga mengatakan akan semakin
4. Memberi pujian atas upaya keluarga memperhatikan dalam menyediakan
dan Ibu E makanan untuk ibu E
Keluarga mengatakan akan memberikan
lingkungan tidur yang nyaman untuk Ibu
E
Objektif
Keluarga berpartisipasi aktif dalam
diskusi menentukkan jenis makanan dan
juga dalam memanfaatkan lingkungan
Analisis
Mengetahui diet sehat untuk lansia yang
mengalami gangguan tidur
Mengetahui strategi untuk memenuhi
kebutuhan makan ibu E (jangan biarkan
perut terlalu kosong)
Mengetahui hubungan diet sehat yang
tepat dengan manfaat untuk mudah tidur
bagi lansia
Mengetahui risiko kesehatan yang
berkaitan dengan gangguan tidur
Mengetahui strategi untuk memodifikasi
makanan yang tepat untuk lansiayang
mengalami gangguan tidur seperti
memberikan susu hangat 2 jam sebelum
tidur
Universitas Indonesia
Mengetahui latihan fisik yang berguna
untuk mengatasi gangguan tidur
Perencanaan
Lanjutkan TUK 5 Memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Kamis, 24 TUK 5: Subjektif:
November 1. Anjurkan konsultasi kepada Ibu E jika Keluarga mengatakan sudah mengetahui
2016 pukul merasakan kondisi gangguan tidur pada Ibu E yang
10.30 2. Memotivasi keluarga untuk memantau dapat disebabkan oleh beberapa faktor
kualitas tidur ibu E melalui buku sleep seperti perilaku tidur, lingkungan tidru,
diary setiap harinya secara tidak diet dan kurangolahraga, serta dapat juga
langsung dapat meningkatkan disebabkan oleh banyaknya pikiran
motivasi ibu E dalam meningkatkan Keluarga mengatakan akan melakukan
jam tidurnya tindak lanjut pemeriksaan kesehatan jika
3. Memotivasi keluarga untuk gangguan tidur ibu E jika semakin berat
memperhatikan faktor penyebab apa dirasakan
yang menyebabkan gangguan tidurnya Keluarga bersedia mengingatkan atau
4. Anjurkan keluarga untuk merujuk ke membawa ibu E ke pelayanan posyandu
Puskesmas bila diperlukan setiap bulan untuk melakukan pengecekan
5. Anjurkan keluarga untuk membawa kesehatan
lansia melakukan pemeriksaan rutin Obyektif
melalui posbindu setempat Keluarga tampak sesekali
menganggukkan kepala saat dilakukan
konseling
Ibu E bersedia memeriksakan
kesehatannya Posbindu setempat setiap
bulannya dan ke Puskesmas jika
dibutuhkan dan bersedia datang untuk
mengikuti senam lansia yang diadakan di
lapangan RW 06
Analisis
Universitas Indonesia
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Meminta bantuan dari petugas kesehatan
professional untuk masalah gangguan
tidur jika dibutuhkan
Perencanaan
Lanjutkan pemantauan kesehatan ibu E
secara berkala
CATATAN PERKEMBANGAN
Universitas Indonesia
g. Mengajarkan strategi yang bisa TD bapak R : 200/110 mmHg
digunakan untuk menolak perilaku Nadi bapak R: 78 x/mnt
sehat atau hipertensi TD ibu E : 180/100 mmHg
h. Melakukan demonstrasi atau Nadi Ibu E : 76 x/mnt
redemonstrasi untuk meningkatkan Bapak R dan ibu E terlihat memperhatikan
psikomotor penjelasan dari perawat tentang hipertensi
Keluarga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan evaluasi dari
perawat
Sesekali bapak R memegang bagian kuduk
saat berbincang-bincang dengan perawat
Sesekali ibu E menguap saat berbincang
dengan perawat
Analisis:
TUK 1 tercapai, keluarga mampu mengenal
masalah anggota keluarga yang sakit
Pengetahuan keluarga tentang hipertensi
meningkat dari 1-3
Penyebab dan faktor yang mempengaruhi
hipertensi
Strategi untuk mengontrol hipertensi
Strategi untuk mengelola hipertensi
Perencanaan
Lanjutkan TUK 2, kemampuan keluarga
mengambil keputusan untuk mengatasi
hipertensi
Universitas Indonesia
tanda dan gejala penyakit hipertensi Keluarga mengatakan penyebab terjadinya
yang semakin memburuk (1-3) hipertensi yang paling sering adalah
c. Bapak R dan keluarga mengetahui makan tidak teratur, jarang berolahraga
kemungkinan perubahan rasa pada dan banyak pikiran
bagian sakit kuduk, sakit kepala akibat Keluarga mengatakan cara untuk
hipertensi (1-3) mengatasi gangguan tidur adalah dengan
d. Mengetahui manfaat latihan rutin dan mengatur diet yang tepat, melakukan
ringan seperti teknik relaksasi olahraga dan menghindari stres
progresif (1-3) Keluarga mengatakan dampak burruk dari
e. Mengetahui strategi untuk mencegah hipertensi adalah susah tidur dan bahkan
kekambuhan hipertensi (1-3) sampai stroke
f. Mengetahui modifikasi diet yang tepat Keluarga mengatakan bahwa penyakit
hipertensi (1-3) hipertensi itu adalah penyakit berbahaya
g. Mengetahui dampak buruk akibat dari dan diperhatikan
sakit hipertensi (1-3) Objektif :
h. Mengetahui sumber informasi yang Keluarga aktif dalam bertanya dan
terpercaya terkait hipertensi (1-3) menjawab pertanyaan evaluasi
Terdapat kontak mata selama proses
diskusi
Analisis:
TUK 2 tercapai, dimana mampu
mengambil keputusan untuk lebih serius
merawat bapak R dengan hipertensi
Mengetahui sifat spesifik penyakit
hipertensi (1 menjadi 3)
Mengetahui penyebab hipertensi (1
menjadi 3)
Mengetahui faktor risiko hipertensi (1
menjadi 3)
Mengetahui komplikasi hipertensi (1 – 3)
Mengetahui cara mencegah dan merawat
hipertensis (1-3)
Perencanaan:
Universitas Indonesia
Lanjutkan ke TUK 3 kemampuan
keluarga merawat bapak R dengan
hipertensi
Kamis, 17 TUK 3 : Subjektif:
November a. Menjelaskan kepada Keluarga mengatakan bersedia untuk
keluarga
2016 pukul mengenai alternatif pemecahan merawat ibu E dan bapak R
10.00 Keluarga mengatakan bersedia mengikuti
masalah hipertensi yang dirasakan Ibu
E dan bapak R terapi yang diberikan oleh perawat
b. Membantu klien menetapkan selama proses kunjungan dalam keluarga
keuntungan dan kerugian masing- Keluarga mampu menyebutkan alternatif
masing alternatif pemecahan masalah. pemecahan hipertensi yaitu perawatan di
c. Menjelaskan alternatif yang akan rumah dan kunjungan ke pelayanan
dilakukan untuk mengatasi hipertensi kesehatan apabila tanda dan gejala
yaitu menetapkan diet tepat, mengatur hipertensi muncul
jadwal olahraga teratur, jam istirahat Keluarga mampu memilih tindakan
dan tidur secara teratur, mengontrol perawatan hipertensi di rumah yaitu
pemeriksaan tekanan darah secara menjaga diet sehat untuk penderita
teratur dan latihan teknik relaksasi hipertensi, mengikuti teknik relaksasi
progresif progresif selama 6 kali pertemuan,
d. Memberikan motivasi/dukungan mengikuti jadwal olahraga secara teratur
keluarga memilih alternatif untuk minimal jalan pagi dan senam lansia
mengatasi hipertensi setiap hari minggu.
e. Memberi pujian atas pilihan yang
tepat yang dilakukan oleh keluarga Objektif:
Keluarga tampak mempertimbangkan
setiap keputusan
Keluarga tampak antusias dalam
mengambil keputusan setiap kegiatan
yang akan dilakukan
Universitas Indonesia
Keluarga membuat jadwal kegiatan
olahraga rindan dan olahraga lansia
setiap minggu
Keluarga mampu memahami jadwal tidur
yang dijelaskan oleh perawat
Analisis:
Keluarga mampu memutuskan tindakan
yang tepat dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi tercapai.
Membuat keputusan terkait perawatan
lansia dengan hipertensi (skala 4)
Melakukan identifikasi hasil
perkembangan setiap minggu (skala 4)
Menggunakan teknik pemecahan masalah
untuk mencapai hasil yang diinginkan
(skala 4)
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3 kemampuan keluarga
dalam merawat lansia
Senin, 21 TUK 4: Subyektif:
November a. Menjelaskan pada keluarga tindakan Keluarga mampu menjelaskan cara
2016, pukul untuk mencegah dan merawat perawatan lansia di rumah dengan
11.00 hipertensi ibu E dan bapak R hipertensi dengan tetap menjaga pola
b. Menjelaskan persiapan sebelum makan yang teratur dan diet tepat untuk
melakukan teknik relaksasi mengatsi hipertensi
c. Mendemontrasikan teknik relaksasi Keluerga mengatakan bersedia mengikuti
progresif untuk merelaksasi setiap dan menerapkan diet hipertensi yang
kelompok otot secara sistematis untuk rencanakan oleh perawat
menurunkan kelelahan dan Keluarga mengatakan bersediamengikuti
ketegangan otot latihan progresif hingga 6x pertemuan
d. Menjelaskan persiapan contoh selanjutnya
Universitas Indonesia
makanan sebelum mendemontrasikan Keluarga mengatakan bersedia mengikuti
e. Mendemontrasikan jenis makanan apa jadwal olahraga ringan dan olahraga
saja yang boleh dikonsumsi oleh lansia secara teratur
lansia dengan hipertensi Obyektif
f. Memberi pujian atas upaya keluarga Ibu E dan bapak R mampu mengikuti
yang benar demonstrasi gerakan teknik relaksasi
progresif yang dipimpin oleh perawat
Keluarga terlihat aktif saat proses diskusi
keluarga tampak memahami dengan
penjelasan perawat
Analisis
Keluarga mampu mendemontrasikan
contoh jenis makanan yang dianjurkan
untuk diet hipertensi
Keluarga mampu mengikuti demontrasi
gerakan teknik relaksasi progresif
Perencanaan
Lanjutkan TUK 4 keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Rabu, 23 TUK 4 Subjektif
November a. Mendiskusikan bersama keluarga Keluarga mengatakan faktor risiko yang
2016 pukul faktor risiko yang berkaitan dengan mempengaruhi hipertensi seperti diet
13.00 hipertensi seperti diet hipertensi tidak hipertensi tidak teratur, keleahan, olahraga
teratur, kelelahan, olahraga tidak tidak teratur dan banyak pikran (stress)
teratur dan pikiran banyak (stress) Keluarga mengatakan makanan yang
b. Memotivasi keluarga untuk membantu dianjurkan dan baik bagi penderita
lansia menjaga pola makan yang hipertensi yaitu makanan rendah lemak,
sehatsesuai diet hipertensi yang kolesterol, dan asin
ditetapkan untuk lansia hipertensi Keluarga mengatakan akan semakin hati-
c. Memberi pujian atas upaya yang telah hati dan taat diet yang dianjurkan oleh
dilakukan oleh ibu E, bapak R dan perawat
keluarga Objektif
Keluarga berpartisipasi aktif dalam
Universitas Indonesia
diskusi
Keluarga mampu menyebutkan faktor
risiko yang mempengaruhi hipertensi
seperti makan tidak teratur, tidak patuh
diet hipertensi
Keluarga mampu menyebutkan makanan
yang dianjurkan dan baik bagi penderita
hipertensi
Analisis
Ibu E, bapak R dan keluarga mengetahui
makanan yang dianjurkan dan makanan
yang harus dihindari
Ibu E, bapak R dan keluarga mengetahui
strategi untuk makan dengan teratur
Ibu E, bapak R dan keluarga mengetahui
hubungan diet dan kekambuhan hipertensi
Ibu E, bpak R dan keluarga mengetahui
risiko kesehatan yang berkaitan dengan
hipertensi
Mengetahui strategi untuk memodifikasi
makanan diet hipertensi
Mengetahui latihan teknik relaksasi
progresif untuk menurunkan tekanan
darah
Perencanaan
Intervensi tidak dilanjutkan TUK 5
dikarenakan keluarga sudah mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan jika benar-
benar sakit dan ibu E selalu mengikuti
kegiatan posbindu setiap bulan.
3 Konflik peran Jumat, 25 TUK 1: Subjektif:
orangtua November a. Mengidentifikasi masalah yang Ibu E megatakan ingin puterinya segera
Universitas Indonesia
2016, pukul dihadapi keluarga menikah
10.00 b. Mendiskusikan bersama keluarga efek Ibu E mengatakan cemas karena puterinya
perubahan peran pada proses keluarga belum juga menikah sementara usia
c. Menjelaskan tipe proses keluarga puterinya sudah cukup dewasa
yang dijalani Ibu E mengatakan bahwa anak-anaknya
d. Memberikan kesempatan bertanya yang tidak tinggal di bogor dan di parung
bagi keluarga jarang mendatangi kerumah, paling sering
e. Memberikan penghargaan pada peran 2 minggu sekali
serta keluarga Ibu E mengatakan anak yang tinggal
didekat rumahnya justru terjadi perbedaan
pendapat dan sering menimbulakn cekcok
Ibu E mengatakan lebih lega setelah
bercerita dengan perawat
Objektif:
Ibu E menangis saat menceritakan kondisi
yang dirasakan saat ini
Ibu E tampak sedih
Ibu E tampak murung
Analisis:
TUK 1 belum tercapai karena Ibu E lebih
banyak mencurahkan isi hatinya sehingga
harus melanjutkan pertemuan untuk
mencapai TUK 1
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 1
Senin, 28 TUK 1: Subjektif:
November a. Mengidentifikasi masalah yang Ibu E dan bapak R mengatakan bahwa saat
2016, pukul dihadapi keluarga lebih dalam lagi ini ingin puterinya segera menikah
10.00 b. Mendiskusikan bersama keluarga Ibu E dan bapak R merasa lebih paham
tentang efek perubahan peran pada tentang adanya perubahan peran yang
proses keluarga mempengaruhi keluarga saat ini
c. Memberikan kesempatan bertanya Keluarga mampu menyebutkan tipe
bagi keluarga keluarga yang dijalani saat ini yaitu
Universitas Indonesia
d. Memberikan penghargaan pada peran dengan anak dewasa
serta keluarga Ibu E mengatakan ingin merasakan damai
dan tidak ada percekcokan lagi dengan
anaknya yang tinggal didekat rumahnya
Objektif:
Terlihat adanya perbedaan pandangan
antara Ibu E dan anaknya aitu Nn.F
tentang rencana pernikahan
Suasana kurang harmonis antara Ibu E dan
anaknya yaitu ibu W, namun tetap saling
menghargai
Analisis:
TUK 1 tercapai, dimana keluarga mampu
mengenal masalah yang terjadi dan
memahami tugas keluarga yang dijalani
Perencanaan :
Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan keluarga
mengambil keputusan
Selasa, 30 TUK 2: Subjektif:
November a. Mendiskusikan dengan keluarga
Keluarga mengatakan sebenarnya hanya
2016, mengenai solusi dalam menjalin kurang komunikasi yang jelas antar
pukul 10.00 komunikasi yang baik antar anggota anggota keluarga sehingga menimbulkan
keluarga masalah
b. Memfasilitasi keluarga untuk
Keluarga mampu menyebutkan alternatif
mengidentifikasi kelebihan danpemecahan masalah melalui komunikasi
kekurangan dari alternatif solusi yang baik dan mengetahui fungsi keluarga
c. Memotivasi keluarga mengambil
keputusan
d. Memberikan reinforcement positif
Objektif:
terhadap alternatif pilihan tepat yang
dipilih Keluarga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan
Terdapat kontak mata selama proses
diskusi
Universitas Indonesia
Analisis:
Membuat keputusan terkait hubungan
dalam keluarga (2-4)
Melakukan identifikasi hasil (2-4)
Menggunakan teknik pemecahan masalah
untuk mencapai hasil (2-4)
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3, keluarga mampu merawat
atau mengatasi masalah yang dirasakan
keluarga
Rabu, 30 TUK 3: Subjektif:
November a. Mengidentifikasi sumber kekuatan di Keluarga mampu menyebutkan kekuatan
2016, pukul dalam keluarga dalam keluarganya adalah jumlah anak
13.00 b. Membantu keluarga menciptakan yang cukup banyak sehingga dapat saling
komunikasi yang efektif antar anggota mendukung
keluarga Keluarga mengatakan komunikasi yang
c. Memfasilitasi diskusi dalam keluarga efektif adalah hubungan yang baik dan
saling pengertian antara orangtua dengan
anak untuk tau keinginan
Keluarga mampu menyebutkan langkah-
langkah dalam menciptakan komunikasi
yang efektif seperti
Objektif:
Terdapat kontak mata selama proses
diskusi
Sesekali menganggukkan kepala saat
diberi penguatan atau penjelasan
Analisis:
Menunjukkan peran yang fleksibel
Menunjukkan keterlibatan keluarga dalam
pengambilan keputusan
Menunjukkan pengelolaan masalah
keluarga
Universitas Indonesia
Menunjukkan perasaan dan emosi secara
terbuka antar anggota keluarga
Menggunakan strategi family center untuk
mengurangi stress
Peduli akan kebutuhan antar anggota
keluarga
Membuat jadwal pertemuan rutin dengan
keluarga
Perencanaan:
TUK 3 tercapai, lanjutkan TUK 4 yaitu
kemampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
Senin, 1 TUK 4: Subjektif:
Desember a. Memfasilitasi komunikasi antara klien Keluarga mengatakan bahwa sebenarnya,
2016, pukul dan keluarga atau antar anggota anak juga menginginkan segera menikah
11.00 keluarga dan tidak bergantung orangtua.
b. Membantu anggota keluarga dalam Anak Ibu E mengatakan bahwa ia belum
mengidentifikasi dan pemecahan menikah, karena merasa belum ada yang
terhadap konflik cocok untuk menjadi pendamping
hidupnya
Objective:
Terjadi perdebatan antara anak dengan
orangtua
Ibu E tampak cemas dan sedih
Anak masih terlihat tegang
Analisa:
Belum tercapai, karena masih dengan
keinginan masing-masing, lanjutkan
pertemuan untuk membahas masalah
komunikasi yang baik antar anggota keluarga
Universitas Indonesia
2016, pukul dan keluarga atau antar anggota terbaik adalah meminta Nn.F untuk membuka
11.30 keluarga diri dan tidak terlalu menutup diri berteman
b. Membantu anggota keluarga dalam dengan laki-laki, tetapi Nn.F masih
mengidentifikasi dan pemecahan mempertimbangkan terkait yang disampaikan
terhadap konflik oleh ibu E
Objektif:
Ketegangan mulai berkurang, namun puteri
ibu E belum sepenuhnya menerima
pemecahan masalah namun beliau terlihat
lebih berlapang dada dengan keputusan
tersebut
Analisis:
Tujuan tercapai
Perencanaan
-
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia