PENULIS :
IRVAN WAHYU ( 2019110106 )
UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu
yang telah memberikan arahan dan petunjuk, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis
IRVAN WAHYU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
.............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola
hubungan internasional semakin kompleks pengertiannya. Hukum internasional
juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas
tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Wilayah negara adalah daerah yang menunjukkan batas-batas suatu negara,
di mana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat melaksanakan
kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung sekaligus sebagai tempat bagi
pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.
2. J.G Starke
Sekumpulan hukum (Body of Law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas.
Oleh karena itu, hukum internasional wajib ditaati oleh negara-negara di seluruh
dunia dalam menjalin hubungan internasional.
3.Wirjono Prodjodikor
4. Ivan A.Shearer
Sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip-
prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh negara-negara.
5. Hugo de Groot
6.Rebecca M.Wallace
Peraturan dan norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain
yang ada pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional dan
individu, dalam hal hubungan satu dengan yang lainnya.
Jadi wilayah negara adalah daerah yang menunjukkan batas-batas suatu negara, di
mana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat melaksanakan
kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung sekaligus sebagai tempat bagi
pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.
Wilayah Daratan
Wilayah yang meliputi segala sesuatu yang tampak di permukaan bumi, misalnya
rawa, sungai, dan gunung. Penentuan batas-batas suatu wilayah negara pada
umumnya ditentukan melalui perjanjian antar negara/traktat. Missalnya :
Traktat antara Belanda dan Inggris pada tanggal 20 Juli 1891. Perjanjian antara
Republik Indonesia dan Australia mengenai garis-garis batas tertentu dengan
Papua Nugini pada tanggal 12 Februari 1973.
Wilayah Lautan
Pada umumnya batas laut teritorial dihitung 3 mil dari pantai pada saat air surut.
Pada awalnya terdapat dua pandangan pokok mengenai wilayah lautan, yaitu :
Res Nullius adalah laut tidak ada yang memiliki. Konsepsi yang menyatakan
bahwa laut itu dapat dimiliki dan diambil oleh tiap negara. Res Communis adalah
laut milik bersama masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki
oleh masing-masing negara.
Masalah wilayah lautan telah memeroleh dasar hukum yaitu konferensi Hukum
Laut Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh PBB atau United
Nations Conference on The Law of The Sea (UNCLOS) di Jamaica. Konferensi
PBB itu di tandatangani oleh 119 peserta dari 117 negara dan 2 organisasi
kebangsaan di dunia tanggal 10 Desember 1982.
Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut teritorial yang jaraknya 12 mil laut,
di ukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai.
Zona Ekonomi Ekslusif adalah wilayah laut dari suatu negara pantai yang
batasnya 200 mill laut diukur dari pantai. Di dalam wilayah ini, negara pantai
yang bersangkutan berhak menggali kekayaan alam lautan serta melakukan
kegiatan ekonomi tertentu.
Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah itu. Serta bebas pula
memasang kabel dan pipa di bawah lautan itu. Negara pantai yang bersangkutan
berhak menangkap nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan dalam Zone
Ekonomi Ekslusif-nya
Batas landas benua adalah wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200 mill
laut. Dalam wilayah ini negara pantai boleh mengadakan eksplorasi dan
eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat
internasional.
Wilayah Udara
Merupakan daerah udara yang berada di atas daerah negara di permukaan bumi
baik di atas wilayah perairan maupun di atas wilayah daratan. Pada saat ini, belum
ada kesepakatan di forum internasional mengenai kedaulatan di ruang udara.
Pasal 1 Konvensi Paris tahun 1919 yang kemudian diganti oleh pasal 1 Konvensi
Chicago tahun 1944 menyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan
yang utuh dan ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya. Mengenai ruang udara
(air space) di kalangan para ahli masih terjadi silang pendapat karena berkaitan
dengan batas jarak ketinggian di ruang udara yang sulit diukur.
Wilayah Ekstra-Teritorial
Daerah ekstrateritorial adalah daerah atau wilayah kekuasaan hukum suatu negara
yag berada dalam wilayah kekuasaan hukum negara lain. Berdasarkan hukum
internasional setiap negara terdapat daerah ekstrateritorial. Di daerah
ekstrateritorial berlaku larangan bagi alat negara, seperti polisi untuk masuk tanpa
izin resmi pihak kedutaan.
Daerah itu juga bebas dari pengawasan dan sensor setiap kegiatan yang ada dan
selama di dalam wilayah perwakilan tersebut. Daerah ekstrateritorial dapat juga
diberlakukan pada kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka di bawah bendera
suatu negara tertentu.
Menurut UU No. 43 Tahun 2008 yang dimaksud dengan wilayah negara NKRI
adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan,
perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan
tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber
kekayaan yang terkandung di dalamnya. Adanya kejelasan batas daerah yang
menjadi wilayah suatu negara menciptakan kehidupan yang damai antarnegara.
Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke yang dibagi menjadi 34 provinsidan 294 kabupaten serta 99 kota.
Indonesia adalah negara keplauan yang terbesar di dunia. Sebagai negara
kepulauan, wilayah negara Indonesia sebagian besar ( sekitar dua pertiga bagian)
adalah lautan, sepertiga bagian lainnya daratan yang terdiri dari plau-pulau.
Indonesia bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini ( sepanjang 820 km) dan
Samudra Pasifik
Pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari
pulau besar dan kecil. Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau tdak
bepenghuni.Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m2 di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2. Pulau dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau
Jawa. Setengah dari jumlah penduduk Indonesia menempati pulau Jawa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola
hubungan internasional semakin kompleks pengertiannya. Hukum internasional
juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas
tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Wilayah negara adalah daerah yang menunjukkan batas-batas suatu negara,
di mana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat melaksanakan
kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung sekaligus sebagai tempat bagi
pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wilayah-negara/
https://tesishukum.com/pengertian-hukum-internasional-menurut-para-ahli/
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_internasional