Anda di halaman 1dari 13

“ WILAYAH NEGARA “

MAKALAH INI DI BUAT UNTUK MEMENUHI MATA


KULIAH HUKUM INTERNASIONAL

PENULIS :
IRVAN WAHYU ( 2019110106 )

UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulliah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu
yang telah memberikan arahan dan petunjuk, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami mengharapan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Pamekasan, 18 November 2020

Penulis

IRVAN WAHYU
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................................

DAFTAR ISI
.............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


.............................................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah


.............................................................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan


.............................................................................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan


.............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Internasional


.............................................................................................................................................

2.2 Pengertian Hukum Internasional Menurut Para Ahli


.............................................................................................................................................

2.3 Pengertian Wilayah Negara


.............................................................................................................................................

2.4 Wilayah Negara


.............................................................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
.............................................................................................................................................

3.2 Saran dan kritik


.............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola
hubungan internasional semakin kompleks pengertiannya. Hukum internasional
juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas
tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Wilayah negara adalah daerah yang menunjukkan batas-batas suatu negara,
di mana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat melaksanakan
kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung sekaligus sebagai tempat bagi
pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.

1.2 Rumusan masalah


a. Apa Pengertian Hukum Internasional ?
b. Apa Pengertian Hukum Internasional Menurut Para Ahli ?
c. Apa Pengertian Wilayah Negara ?
d. Apa saja Wilayah Negara ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui Pengertian Hukum Internasional ?
b. Untuk mengetahui apa pengertian Hukum Internasional menurut para
ahli ?
c. Untuk mengetahui Pengertian Wilayah Negara ?
d. Untuk mengetahui Apa saja Wilayah Negara ?

1.4 Manfaat Penulisan

a.Dapat mengetahui Pengertian Hukum Internasional ?


b.Dapat mengetahui Pengertian Hukum Internasional Menurut Para Ahli ?
c. Dapat mengetahui pengertian Wilayah Negara ?
d. Dapat mengetahui apa saja Wilayah Negara ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Internasional


Secara umum hukum merupakan suatu sistem yang dibuat oleh pihak
berwenang ataupun pemerintah dari suatu negara yang berisi aturan dan norma
yang diterapkan guna menciptakan kedamaian dan ketertiban di negara tersebut.
Pengertian hukum tersebut juga meliputi sanksi yang menyertai bagi siapapun
pelanggar aturan dan norma yang telah ditetapkan. Sehingga dengan adanya
hukum suatu negara akan lebih nyaman dan meminimalisir tingkat kejahatan yang
terjadi di negara tersebut.

2.2 Pengertian Hukum Internasional Menurut Para Ahli

Menurut para ahli hukum internasional, hukum internasional memiliki makna


sebagai berikut:

1. Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja

Keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan


yang melintasi batas-batas negara antara negara dengan negara

2. J.G Starke

Sekumpulan hukum (Body of Law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas.
Oleh karena itu, hukum internasional wajib ditaati oleh negara-negara di seluruh
dunia dalam menjalin hubungan internasional.

3.Wirjono Prodjodikor

Hukum yang mengatur hubungan hukum antarberbagai bangsa di berbagai negara

4. Ivan A.Shearer
Sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip-
prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh negara-negara.

5. Hugo de Groot

Hukum yang didasarkan pada kemauan bebas dan berdasarkan persetujuan


sebagian atau seluruh negara demi tercapainya kepentingan bersama dari negara-
negara yang menyertakan diri di dalamnya

6.Rebecca M.Wallace

Peraturan dan norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain
yang ada pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional dan
individu, dalam hal hubungan satu dengan yang lainnya.

Kesimpulannya, hukum internasional merupakan hukum yang mengatur


hubungan hukum antara negara dengan negara, subjek hukum bukan negara, atau
subjek hukum bukan negara satu sama lain.

2.3 Pengertian Wilayah Negara

Menurut kamus bahasa Indonesia, kata wilayah diartikan sebagai daerah


atau lingkungan yang menjadi area kepemilikan, kekuasaan atau pengawasan.
Sedangkan negara adalah organisasi dalam suatu wilayah tertentu yang diatur oleh
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyat. Wilayah memiliki batas-batas
yang jelas dan diakui atau disepakati oleh masing-masing pihak yang memiliki
wilayah tersebut.

Jadi wilayah negara adalah daerah yang menunjukkan batas-batas suatu negara, di
mana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat melaksanakan
kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung sekaligus sebagai tempat bagi
pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.

2.4 Wilayah Negara


Untuk lebih jelasnya, berikut adalah yang termasuk dalam wilayah negara
meliputi :

Wilayah Daratan

Wilayah yang meliputi segala sesuatu yang tampak di permukaan bumi, misalnya
rawa, sungai, dan gunung. Penentuan batas-batas suatu wilayah negara pada
umumnya ditentukan melalui perjanjian antar negara/traktat. Missalnya :

Traktat antara Belanda dan Inggris pada tanggal 20 Juli 1891. Perjanjian antara
Republik Indonesia dan Australia mengenai garis-garis batas tertentu dengan
Papua Nugini pada tanggal 12 Februari 1973.

Wilayah Lautan

Pada umumnya batas laut teritorial dihitung 3 mil dari pantai pada saat air surut.
Pada awalnya terdapat dua pandangan pokok mengenai wilayah lautan, yaitu :

Res Nullius adalah laut tidak ada yang memiliki. Konsepsi yang menyatakan
bahwa laut itu dapat dimiliki dan diambil oleh tiap negara. Res Communis adalah
laut milik bersama masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki
oleh masing-masing negara.

Masalah wilayah lautan telah memeroleh dasar hukum yaitu konferensi Hukum
Laut Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh PBB atau United
Nations Conference on The Law of The Sea (UNCLOS) di Jamaica. Konferensi
PBB itu di tandatangani oleh 119 peserta dari 117 negara dan 2 organisasi
kebangsaan di dunia tanggal 10 Desember 1982.

Batas – batas Laut Terinci

Dalam bentuk traktat multilateral, batas-batas laut terinci sebagai berikut :

 Batas Laut Teritorial

Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut teritorial yang jaraknya 12 mil laut,
di ukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai.

 Batas Zona Bersebelahan


Sejauh 12 mil laut di luar batas laut teritorial atau 24 mil dari pantai adalah batas
zona bersebelahan. Di dalam wilayah ini negara pantai dapat mengambil tindakan
dan menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea-cukai, fiskal,
imigrasi, dan ketertiban negara.

 Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)

Zona Ekonomi Ekslusif adalah wilayah laut dari suatu negara pantai yang
batasnya 200 mill laut diukur dari pantai. Di dalam wilayah ini, negara pantai
yang bersangkutan berhak menggali kekayaan alam lautan serta melakukan
kegiatan ekonomi tertentu.

Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah itu. Serta bebas pula
memasang kabel dan pipa di bawah lautan itu. Negara pantai yang bersangkutan
berhak menangkap nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan dalam Zone
Ekonomi Ekslusif-nya

 Batas Landas Benua

Batas landas benua adalah wilayah lautan suatu negara yang lebih dari 200 mill
laut. Dalam wilayah ini negara pantai boleh mengadakan eksplorasi dan
eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat
internasional.

 Wilayah Udara

Merupakan daerah udara yang berada di atas daerah negara di permukaan bumi
baik di atas wilayah perairan maupun di atas wilayah daratan. Pada saat ini, belum
ada kesepakatan di forum internasional mengenai kedaulatan di ruang udara.

Pasal 1 Konvensi Paris tahun 1919 yang kemudian diganti oleh pasal 1 Konvensi
Chicago tahun 1944 menyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan
yang utuh dan ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya. Mengenai ruang udara
(air space) di kalangan para ahli masih terjadi silang pendapat karena berkaitan
dengan batas jarak ketinggian di ruang udara yang sulit diukur.

 Wilayah Ekstra-Teritorial
 Daerah ekstrateritorial adalah daerah atau wilayah kekuasaan hukum suatu negara
yag berada dalam wilayah kekuasaan hukum negara lain. Berdasarkan hukum
internasional setiap negara terdapat daerah ekstrateritorial. Di daerah
ekstrateritorial berlaku larangan bagi alat negara, seperti polisi untuk masuk tanpa
izin resmi pihak kedutaan.

Daerah itu juga bebas dari pengawasan dan sensor setiap kegiatan yang ada dan
selama di dalam wilayah perwakilan tersebut. Daerah ekstrateritorial dapat juga
diberlakukan pada kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka di bawah bendera
suatu negara tertentu.

Menurut UU No. 43 Tahun 2008 yang dimaksud dengan wilayah negara NKRI
adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan,
perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan
tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber
kekayaan yang terkandung di dalamnya. Adanya kejelasan batas daerah yang
menjadi wilayah suatu negara menciptakan kehidupan yang damai antarnegara.

Letak Wilayah Negara Indonesia

Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke yang dibagi menjadi 34 provinsidan 294 kabupaten serta 99 kota.
Indonesia adalah negara keplauan yang terbesar di dunia. Sebagai negara
kepulauan, wilayah negara Indonesia sebagian besar ( sekitar dua pertiga bagian)
adalah lautan, sepertiga bagian lainnya daratan yang terdiri dari plau-pulau.

 Letak wilayah NKRI

Letak wilayah NKRI berada di antara:

1. Dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia


2.  Dua samudra. yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.
3. Letak wilayah negara Indonesia brbatasan dengan beberapa negara
tetangga :
 Batas Sebelah Utara

Malaysia merupakan negara yang berbatasan dengan wilayah dara Indonesia


( sepanjang 1.782 km) tepatnya di wilayah Pulau Kalimantan . untuk wilayah laut,
Indonesia berbatasan dengan negara Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei
Darussalam, dan Filipina.

 Batas Sebelah Selatan

Indonesia bagian selatan berbatasan langsung dengan wilayah timor leste,


sedangkan untuk wilayah maritim, Indonesia berbatasan dengan Benua Australia
dan Samudera Hindia.

 Batas Sebelah Barat

Indonesia bagian barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

 Batas Sebelah Timur

Indonesia bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini ( sepanjang 820 km) dan
Samudra Pasifik

Indonesia terletak di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia


berada di:

 6° lintang utara (LU) – 11° lintang selatan (LS)


 95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur (BT).

Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiIlki


iklim tropis dan merniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau
menyebabkan bberbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Bahan
tambang dan mineral dan kekayaan lautnya pun sangat melimpah.

Pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari
pulau besar dan kecil. Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau tdak
bepenghuni.Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m2 di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2. Pulau dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau
Jawa. Setengah dari jumlah penduduk Indonesia menempati pulau Jawa.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola
hubungan internasional semakin kompleks pengertiannya. Hukum internasional
juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas
tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Wilayah negara adalah daerah yang menunjukkan batas-batas suatu negara,
di mana dalam wilayah tersebut negara yang bersangkutan dapat melaksanakan
kekuasaannya, sehingga menjadi tempat berlindung sekaligus sebagai tempat bagi
pemerintah untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.

3.2 Saran Dan Kritik


Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari makalah ini, hendaknya
pembaca memberikan kritik dan saran serta melakukan pengkajian ulang (diskusi)
terhadap penulisan sehing penulis terhindar dari kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wilayah-negara/

https://tesishukum.com/pengertian-hukum-internasional-menurut-para-ahli/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_internasional

Anda mungkin juga menyukai