Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA

CONTOH COVER

YOGA SEKAR MA’RUFI


B0401201111
ST03.1

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Dr. Mersi Kurniati S. Si., M. Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan
Mampu menentukan momen inersia benda secara teoritis, menentukan besar
percepatan gerak sistem dua benda baik secara teori maupun secara eksperimen,
membandingkan keduanya dan memberikan ulasan tentang kedua hasil tersebut.

TEORI SINGKAT
Hukum kedua Newton dapat dituliskan sebagai berikut: “Sebuah benda yang
dikenai resultan gaya Fr akan mengalami percepatan yang besarnya berbanding
lurus dengan besar resultan gaya tersebut dan berbanding terbalik dengan massa
benda, sedangkan arah percepatan benda searah dengan arah resultan gaya.”
Hukum tersebut secara matematis dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut:
Fr ∑ F
a= = (4.1)
m m
Pada praktikum ini, diterapkan hukum kedua Newton untuk menyelesaikan 2
kasus sebagai berikut:
1. Dua buah benda dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol seperti Gambar
4.1(a). gesekan-gesekan, masa katrol, dan massa tali diabaikan. Penyelesaian
CONTOH COVER

pada kasus ini ditinjau dari gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing benda
seperti gambar 4.1(b).

(a) (b)
Gambar 4.1 (a) dua buah benda dihubungkan dengan tali melalui katrol
(b) diagram gaya yang bekerja pada masing-masing benda
Sumber: http://mediabelajaronline.blogspot.co.id
Dengan memakai hukum kedua Newton untuk masing-masing beda
diperoleh dua persamaan sebagai berikut:
T −Mg=Ma (4.2)
( M +m )−T =( M + m)a (4.3)
Dengan menjumlahkan persamaan (4.2) dan (4.3) maka didapatkan persamaan:
mg= (2 M +m ) a (4.4)
Dengan demikian didapatkan nilai percepatan sistem adalah:
m
a= g (4.5)
(2 M + m)
Jika masing-masing nilai M , m, dan g diketahui, maka persamaan (4.5)
tersebut dapat digunakan untuk mrnghitung percepatan gerak sistem secara
teoritis.

CONTOH COVER

Gambar 4.2 Pesawat Atwood


Percepatan gerak sistem juga dapat diperoleh melalui eksperimen
menggunakan pesawat Atwood. Perhatikan Gambar 4.2. Jika beban di samping
kiri dilepaskan dari penjepit beban, maka sistem tersebut akan mulai bergerak
dipercepat. Saat melewati penyangkut beban yang ada di posisi B, beban m akan
tersangkut sehingga sistem bergerak dengan kecepatan tetap. Gerak dipercepat
sepanjang x mengikuti persamaan:
v 2=2 ax (4.6)
Pada saat beban kanan melewati sensor gerak, akan tercatat waktu yang
diperlukan untuk bergerak lurus beraturan sejauh s, sehingga kecepatan gerak
dapat ditulis dengan persamaan:
s
v= (4.7)
t
Ketika x berubah-ubah, maka akan didapatkan pasangan ( x i , v i) sehingga
dari persamaan (4.6) dan (4.7) percepatan gerak a merupakan kemiringan kurva
antara v 2 terhadap 2 x .

2. Dua buah benda dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol, gesekan-
gesekan, massa katrol, dan massa tali diabaikan. Maka dari itu untuk
menyelesaikan kasus tersebut dapat melalui gaya-gaya yang bekerja pada,
masing-masing benda seperti Gambar 4.3. CONTOH COVER

Gambar 4.3 dua buah benda dihubungkan dengan tali melalui katrol dan
gaya-gaya yang bekerja
Sumber: fisikabc.com
Dengan menggunakan hukun kedua Newtonpada masing-masing benda
(m 1 dan m2 ) diperoleh persamaan:
T =m 1 a (4.8)
m 2 g−T =m2 a (4.9)
Dengan menjumlahkan kedua persamaan tersebut [(4.8) dan (4.9)] maka
didapatkan persamaan sebagai berikut:
m2 g=( m1 +m2)a (4.10)
Sehingga dapat diperoleh rumus percepatan gerak sistem dari persamaan di atas
yaitu:
m2
a= g (4.11)
m1 +m 2
Saat nilai m1 ,m2 , dan g diketahui, maka persamaan gerak sistem secara teoritis
dapat diketahui nilainya.
Untuk percepatan gerak sistem juga dapat diperoleh melalui eksperimen.
Saat beban m 1diamati geraknya dengan menggunakan sensor gerak, maka
didapatkan data posisi terhadap waktu. Ketika pengamatan dimulai sejak benda
CONTOH COVER

mulai bergerak, maka persamaan gerak benda tersebut adalah:


1
x= a t 2
2
Dengan demikian percepatan gerak sistem (a) merupakan kemiringan kurva x

1 2
terhadap at .
2
DATA PERCOBAAN
PERCOBAAN 4.1
Tabel 4.1a Penentuan percepatan secara teoritis
m ( gram ) 2 M ( gram ) g ( m/s 2 ) a ( m/ s2 )
50,23 ±0,01 204,57 ± 0,01 9,83 ± 0,05 1,93

Tabel 4.1b Data percobaan 4.1


i Waktu Jarak Kecepatan vi2 ( m2 /s 2 ) Posisi 2 xi ( m )
t i ( s) di (m ) vi ( m/s ) x i (m)
1 0,07631 0,05 0,65522212 0,429316027 0,1 0,2 a=1,49
2 0,06513 0,05 0,767695378 0,589356194 0,15 0,3 ∆ a=0,03
3 0,05713 0,05 0,875196919 0,765969648 0,2 0,4 vi2=0,14
4 0,05257 0,05 0,951112802 0,904615562 0,25 0,5 ∆ v 2i =0,02
5 0,04948 0,05 1,010509297 1,021129039 0,3 0,6
6
CONTOH COVER

0,04618 0,05 1,082719792 1,172282148 0,35 0,7


7 0,04343 0,05 1,151277918 1,325440846 0,4 0,8
8 0,04188 0,05 1,193887297 1,425366878 0,45 0,9
9 0,03902 0,05 1,281394157 1,641970985 0,5 1
10 0,03699 0,05 1,35171668 1,827137983 0,55 1,1

PERCOBAAN 4.2
Tabel 4.2a Penentuan percepatan secara teoritis
M 1 ( gram ) M 2 ( gram ) g ( m/s 2 ) a ( m/ s2 )
255,571 ±0,001 10,000 ± 0,001 9,83 ± 0,05 0,37

Tabel 4.2b Data percobaan 4.2


1 2
i Waktu t i ( s ) t Jarak x i ( m )
2 i
1 0 0 0 a=0,3246 x 0=0,0016
2 0,2 0,02 0,008 ∆ a=0,0004 x 0=0,0004
3 0,4 0,08 0,028
4 0,8 0,32 0,106
5 1 0,5 0,164
6 1,2 0,72 0,235
7 1,4 0,98 0,32
8 1,6 1,28 0,416
9 1,8 1,62 0,527
10 2 2 0,652

PERCOBAAN 4.3
Tabel 4.3a Penentuan percepatan secara teoritis
M 1 ( gram ) M 2 ( gram ) g ( m/s 2 ) a ( m/ s2 )
255,571 ±0,001 19,990 ± 0,001 9,83 ± 0,05 0,713

Tabel 4.3b Data percobaan 4.3


1 2
i Waktu t i ( s ) t Jarak x i ( m )
2 i
1 0,1 0,005 0,007 a=0,711 x 0=0,008
2 0,2 0,02 0,021 ∆ a=0,005 x 0=0,001
3 0,3 0,045 0,04
4 0,4 0,08 0,066
5 0,5 0,125 0,099
6 0,6 0,18 0,138
7 0,7 0,245 0,184
8 0,8 0,32 0,237
CONTOH COVER

9 0,9 0,405 0,295


10 1 0,5 0,361

PENGOLAHAN DATA
PERCOBAAN 4.1
m ( gram )=50,23 ± 0,01
2 M ( gram )=204,57 ± 0,01
g ( m/s 2 )=9,83 ± 0,05
a ( m/ s2 ) =1.93
Secara teoritis, nilai percepatan gerak sistem pada percobaan tersebut adalah
m
a= g
2 M +m
50,23
a= 9,83
204,57+50,23
a=1,93 m/s 2
Sedangkan dalam perhitungan menggunakan excel diperoleh hasil sebagai berikut:
a ± ∆ a=( 1,49 ±0,03 ) m/s 2

vi2 ± ∆ v 2i = ( 0,14 ± 0,02 ) m2 / s 2

CONTOH COVER

Grafik 1. Hubungan v 2 terhadap 2 x pada percobaan 4.1

PERCOBAAN 4.2
M 1 ( gram )=255,571 ±0,001
M 2 ( gram )=10,000 ± 0,001

g ( m/s 2 )=9,83 ± 0,05


a ( m/ s2 ) =0,37
Secara teoritis nilai percepatan gerak sistem pada percobaan tersebut adalah
M2
a= g
M 1+ M 2
10,000
a= 9,83
255,571+10,000
a=0,37 m/s 2
Sedangkan dalam perhitungan menggunakan excel diperoleh hasil sebagai berikut:
a ± ∆ a=( 0,3249 ± 0,0004 ) m/s2

x 0 ± ∆ x 0=( 0,0013± 0,0004 ) m

CONTOH COVER

1 2
Grafik 1. Hubungan jarak terhadap t pada percobaan 4.2
2 i

PERCOBAAN 4.3
M 1 ( gram )=255,571 ±0,001
M 2 ( gram )=19,990 ± 0,001

g ( m/s 2 )=9,83 ± 0,05


a ( m/ s2 ) =0,71
Secara teoritis nilai percepatan gerak sistem pada percobaan tersebut adalah
M2
a= g
M 1+ M 2
19,990
a= 9,83
255,571+19,990
a=0,71 m/s 2
Sedangkan dalam perhitungan menggunakan excel diperoleh hasil sebagai berikut:
a ± ∆ a=( 0,711 ± 0,005 ) m/ s2

x 0 ± ∆ x 0=( 0,008± 0,001 ) m

CONTOH COVER

1 2
Grafik 1. Hubungan jarak terhadap t pada percobaan 4.3
2 i

PEMBAHASAN

PERCOBAAN 4.1
Pada praktikum pekan ke-4 tentang dinamika , praktikan mengamati, mengolah
dan membandingkan data yang terdapat dalam tugas praktikum berdasarkan dengan
panduan praktikum ini. Pada percobaan 4.1, penentuan percepatan gerak sistem secara
teoritis saat diketahui nilai m dan ketidakpastiannya sebesar ( 50,23 ±0,01 ) gram, nilai
2M dan ketidak pastiannya sebesar ( 204,57 ± 0,01 ) gram ,nilai percepatan gravitasi dan
ketidakpastiannya sebesar ( 9,83 ± 0,05 ) m/s2, maka diperoleh percepatan gerak sistem
(a) sebesar 1,93 m/s 2. Hasil tersebut berbeda dengan perhitungan data hasil eksperimen
yang terdapat dalam tugas praktikum menggunakan Ms. Excel yang memperoleh hasil
percepatan gerak sistem dan ketidakpastiannya sebesar ( 1,49 ±0,03 ) m/ s2 . Terdapat
perbedaan sebesar 0,44 m/ s2 antara percepatan gerak sistem teoritis dan hasil percobaan.
Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari praktikan, proses
perhitungan, sampai cara mendesimalkan angka-angka penting dalam pengukuran.
Selain itu dari percobaan 4.1 dapat diketahui juga nilai dari v 2 dan ketidakpastiannya
sebesar ( 0,14 ± 0,02 ) m2 / s2.

PERCOBAAN 4.2 dan 4.3 CONTOH COVER

Percobaan 4.2 dan 4.3 mempunyai prinsip yang sama yakni mencari percepatan
gerak sistem yang bekerja pada suatu benda. Perbedaan 2 praktikum ini hanya terdapat

1 2
pada perlakuan 1, di mana pada percobaan 4.2 semua komponen mulai dari waktu, t ,
2 i
dan jarak itu dimulai dari angka NOL. Sedangkan pada percobaan 4.3 komponen-
komponen tersebut memiliki nilainya masing-masing.
Secara teoritis, percobaan 4.2 memiliki nilai percepatan gerak sistem (a) sebesar
0,37 m/s 2. Dengan rincian nilai M1 dan ketidakpastiannya sebesar
( 255,571 ±0,001 ) gram, M 2 dan ketidakpastiannya sebesar ( 10,000 ±0,001 ) gram, serta
percepatan gravitasi dan dan ketidakpastiannya sebesar ( 9,83 ± 0,05 ) m/s2. Sedangkan
dari hasil perhitungan dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil percepatan gerak
sistem dan ketidakpastiannya pada percobaan 4.2 adalah sebesar ( 0,3249 ± 0,0004 ) m/s 2.
Pada percobaan 4.3, diketahui bahwasannya nilai nilai M1 dan
ketidakpastiannya sebesar ( 255,571 ±0,001 ) gram, M 2 dan ketidakpastiannya sebesar
( 19,990 ±0,001 ) gram, serta percepatan gravitasi dan dan ketidakpastiannya sebesar
( 9,83 ± 0,05 ) m/s2. Maka secara teoritis nilai percepatan gerak pada sistem yang bekerja
pada percobaan 4.3 tersebut sebesar 0,71 m/s 2. Sedangkan dari hasil perhitungan dari
percobaan yang dilakukan diperoleh hasil percepatan gerak sistem dan
ketidakpastiannya pada percobaan 4.3 adalah sebesar ( 0,711 ± 0,005 ) m/s2 . Dalam
percobaan kali ini mempunyai hasil yang hampir sama persis hanya dibedakan oleh
angka yang berada di belakang koma/cara penuslisannya berbeda. Percepatan gerak
sistem secara teoritis menggunakan aturan 2 angka penting. Sedangkan percepatan
gerak sistem berdasarkan hasil percobaan menggunakan sistem penulisan 3 angka
penting karena menuruti jumlah angka penting pada ketidakpastiannya.

KESIMPULAN

Setelah melaksanakan praktikum tentang dinamika, praktikan mampu


menentukan momen inersia benda secara teoretis, menentukan besar percepatan gerak
CONTOH COVER

sistem dua benda baik secara teori maupun secara eksperimen, membandingkan
keduanya dan memberikan ulasan tentang kedua hasil tersebut. Praktikan mampu
memahami dan mengolah data menggunakan perangkat lunak yang tersedia. Selain itu,
dapat menentukan hasil dan ketidakpastian dalam sesuatu dengan baik serta
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya dan cara mengurangi dampak yang
ditimbulkannya.

DAFTAR PUSTAKA
Melly Ariska. 2019. PENYELESAIAN DINAMIKA PESAWAT ATWOOD DENGAN
PERSAMAAN EULAR-LAGRANGE SEBAGAI ALTERNATIF PERSAMAAN
NEWTON PADA FISIKA SMA. Journal of innovation and physics (Internet) . vol
06 (1). Tersedia pada: https://core.ac.uk/download/pdf/267823043.pdf diakses pada
10 Maret 2021.
Mulyadi Abdul Wahid, Fitria Rahmadhani. 2019. Eksperimen Menghitung Momen
Inersia dalam Pesawat Atwood Menggunakan Katrol dengan Penambahan Massa
Beban. Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan (Internet). Vol 2019 (2) : 4-5.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/p-jpft.v2019i2.7442.

CONTOH COVER

Anda mungkin juga menyukai