Dorong Pemulihan Ekonomi, BI Optimalkan Kebijakan Makroprudensial
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan akan menggunakan
kebijakan makroprudensial disbanding penurunan suku bunga acuan untuk mendorong pemulihan ekonomi lebih lanjut. Hal itu menjadi salah satu alasan bank sentral mempertahankan BI-7DRRR sebesar 3,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG). Setidaknya, ada 9 langkah yang akan ditempuh BI. Keseluruhan langkah ini sebagai bagian dari sinergi otoritas moneter dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Langkah pertama adalah memperkuat kebijakan nilai tukar rupiah dengan tetap berada di pasar melalui triple intervention. BI juga memperluas penggunaan instrument Suku Bank Indonesia (SukBI) pada tenor 1 minggu sampai dengan 12 bulan. Kemudian memperkuat transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan secara lebih rinci, serta berkoordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung percepatan transmisi kebijakan moneter. Tak hanya itu, pembuat kebijakan akan mempercepat pendalaman pasar uang melalui pengembangan transaksi repo antar pelaku pasar dan penguatan infrastruktur transaksi. Begitu pula memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi serta sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS) bekerjasama dengan instansi terkait.
Hal yang dilakukan oleh PR untuk menjaga hubungan baik dengan publik- publiknya
Publik Internal Publik Eksternal
1. Mengadakan suatu analisa dan 1. Berkoordinasi dengan Pemerintah perbaikan terhadap kebijaksanaan dan otoritas terkait untuk yang dilaksanakan untuk mendukung percepatan transmisi mendukung pemulihan ekonomi kebijakan moneter. yang lebih lanjut, agar Bank 2. Memfasilitasi penyelenggaraan Tugas Kelompok: Arshya Garbita Gariana (0802519028) Raissa Mentari Adwitiya (0802519136) Tanya Dienta Nugroho (0802519171) PR19C- Manajemen Strategis PR
Indonesia dapat lebih promosi perdagangan dan
mengoptimalkan kebijakan investasi serta sosialisasi makroprudensial akomodatif. penggunaan Local Currency 2. Memperluas penggunaan Settlement (LCS) bekerjasama instrument Suku Bank Indonesia dengan instansi terkait. (SukBI). 3. Memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan KSSK. 4. Mengadakan sosialisasi penggunaan LCS di Jepang dan Malaysia.