Anda di halaman 1dari 23

KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL

(Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester II dan Trimester III)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

Nama Anggota : 1. Akhsanonnisa PO.71.20.1.20.043

` 2. Ariesta Arisuseni PO.71.20.1.20.044

3. Yuli Agustin PO.71.20.1.20.045

4. Triani Mustika S PO.71.20.1.20.046

Dosen Pengampuh : Jawiah, S.Pd, S.Keps, M.Kes

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang

D-III Keperawatan Palembang

Tahun Akademik 2020/2021

1
Kata Pengantar

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah “Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester II
dan Trimester III”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk
memenuhi mata kuliah Gizi dan Diet di Prodi D-III Keperawatan Palembang.

Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih


kepada anggota kelompok pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
ini sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Meskipun telah berusaha dengan
segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih belum sempurna sehingga kritik, koreksi dan saran dari semua pihak
untuk menyempurnakan makalah kami senjutnya senantiasa akan kami terima
dengan tangan terbuka.

Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan serta membimbing kami untuk tugas makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami maupun kepada
pembaca umumnya. Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini
tentu masih banyak kekurangan. Akhir kata kami ucapkan banyak Terima kasih.

PALEMBANG, 02 Maret 2021

PENYUSUN

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar Isi .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Nutrisi ..............................................................................3


B. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester II ...............................4
C. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester III ..............................7
D. Dampak Kekurangan gizi Pada Ibu Hamil.......................................17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................18
B. Saran ................................................................................................19

Daftar Pustaka............................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dengan ibu yang tidak
hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan nutrisi dilihat
bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat nutrisi
yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi (Derek, 2005).
Ibu hamil harus mendapat nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri
maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah
makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan
zat-zat nutrisi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik.
WHO (World Health Organization) menganjurkan jumlah tambahan
sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, dan 350 Kkal sehari pada trimester
II dan III (Waryana, 2007).
Kebutuhan nutrisi bagi Ibu hamil akan terus meningkat, karena Ibu hamil
itu harus menjaga dirinya dan janin sehingga tetap sehat dan kelahirannya
berjalan dengan lancar. Apabila Ibu hamil kekurangan nutrisi maka akan
mengakibatkan masalah baik Ibu maupun janinnya seperti amnemia,
pendarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang
nutrisi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, prematur, perdarahan setelah
persalinan, kurang nutrisi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi
lahir rendah.
Usia kehamilan dikelompokan menjadi 3 trimester yaitu, trimester pertama
(0-3 bulan), trimester dua (4-6 bulan), dan trimester tiga (7-9 bulan).
Pada trimester pertama kebutuhan nutrisinya masih sama seperti biasanya.
Tetapi muncul keluhan napsu makan berkurang, mual, muntah, pusing, dan
lain-lain. Kekurangan asupan pada usia ini akan menyebabkan prematur,
keguguran, dan lain-lain.

1
Pada trimester kedua mual dan muntah sudah berkurang. Apabila
kekurangan gizi pada trimester kedua ini akan menyebabkan bayi lahir cacat.
Pada trimester ketiga ini sudah cenderung baik napsu makannya karena
sering merasa lapar. Konsumsi makanan bergizi pada usia ini sangat
dibutuhkan karena untuk persiapan kelahiran.
Pada makalah ini, kami akan membahas kebutuhan nutrisi pada ibu hamil
trimester II dan trimester III.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kebutuhan Nutrisi?
2. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester II?
3. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester III?
4. Apa dampak kekurangan gizi pada ibu hamil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebutuhan nutrisi.
2. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester II.
3. Untuk menegtahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester III.
4. Untuk mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil


Nutrisi merupakan subtansi organik yang dibutuhkan organisme sebagai
fungsi normal dari sistem tubuh, pemeliharaan kesehatan serta pertumbuhan.
Nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh
dan merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup.
Awal kehidupan setiap manusia dimulai dari dalam kandungan yaitu
dalam proses kehamilan. Kehamilan normal berlangsung selama 38-40
minggu. Jika dihitung dengan ukuran hari, kehamilan akan berakhir sesudah
266 hari atau 38 minggu pascaovulasi, atau kira-kira 40 minggu dari akhir
hari pertama haid terakhir.
Dalam setiap harinya, ibu hamil dianjurkan untuk menambah zat gizi
dibanding kondisi normal. Energi tambahan bagi ibu hamil (bumil) pada
trimester (TM) II dibutuhkan untuk; pemekaran jaringan ibu yaitu
penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara serta
penumpukan lemak. Sepanjang trimester III, energi tambahan dipergunakan
untuk pertumbuhan janin dan placenta. Gizi berpengaruh terhadap kesehatan
dan daya tahan tubuh ibu hamil, baik sebelum maupun ketika sedang hamil.
Sedangkan bagi bayi; status gizi janin yang dilahirkan dari ibu dengan
malnutrisi sebelum hamil atau selama minggu pertama kehamilan cenderung
akan melahirkan bayi yang menderita kerusakan otak dan sumsum tulang
karena sistem syaraf pusat sangat peka pada 2-5 minggu pertama kehamilan.
Ibu penderita atau mengalami malnutrisi sepanjang minggu terakhir
kehamilan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Faktor yang mempengaruhi hasil kehamilan meliputi asupan zat gizi
makanan ibu; status gizi prahamil; pertambahan berat badan selama hamil;
kondisi ibu pada masa remaja (masih dalam proses pertumbuhan); jumlah
janin per kehamilan; gizi kurang saat pra hamil dan kurang asupan selama
hamil berisiko terjadinya abortus, stillbirth, dan berat bayi lahir rendah

3
(BBLR); Obesitas menyebabkan kesulitan untuk hamil, risiko hipertensi
selama kehamilan dan berisiko diabetes gestasional ( diabetes yang dipicu
oleh adanya kehamilan).

B. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester II

Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Kebutuhan selama hamil yang berbeda-beda


untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status
gizi sebelumnya, kekurangan asupan salah satu zat akan mengakibatkan
kebutuhan terhadap suatu nutrient terganggu, dan kebutuhan nutrisi yang tidak
konstan selama kehamilan :

a. Energi
Pada awal kehamilan trimester I kebutuhan energi masih sedikit
dan terjadi sedikit peningkatan pada trimester II dan trimester III
kebutuhan energi pada wanita dewasa 2500 kalori, terjadi peningkatan 300
kalori pada wanita hamil.
b. Protein
Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan
pertumbuhan janinnya. Kebutuhan protein pada trimester I hingga
trimester II kurang dari 6 gram setiap harinya, sedangkan pada trimester
III sekitar 10 gram tiap harinya. Kebutuhan protein bias didapat dari nabati
maupun hewani. Sumber hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur,
susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan
protein digunakan untuk pembentukan jaringan baru baik plasenta dan
janin, pertumbuhan dan defisiensi sel, pembentukan cadangan darah dan
persiapan masa menyusui.
c. Lemak
Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan
serta perkembangan system saraf janin. Oleh karena itu, ibu hamil tidak
boleh sampai kurang mengkonsumsi lemak tubuh. Kadar lemak akan
meningkat pada trimester III.

4
d. Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang di butuhkan selama
kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat
komplek seperti roti, serelia, nasi dan pasta.
e. Vitamin
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibandingkan
wanita yang tidak hamil. Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.
Kebutuhan vitamin meliputi:
1. Asam folat Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan
penting dalam perkembangan embrio. Asam folat juga membantu
mencegahneural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang
belakang. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kehamilan
prematur, cacat bawaan, anemia, bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), dan pertumbuhan janin teganggu. Asam folat dapat
didapatkan dari suplemen asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk,
buncis, kacangkacangan dan roti gandum.
2. Vitamin A untuk penglihatan, imunitas pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A menyebabkan kelahiran
prematur dan berat badan lahit rendah. Sumber vitamin A antara lain:
buah-buahan, sayuran warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning
telur dan lainnya.
3. Vitamin B Vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang
dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12
diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Vitamin
B6 berperan dalam metabolism asam amino.
4. Vitamin C Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi
jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen
serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan

5
mengonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C didapat dari
papaya, jeruk, strawbery, jambu biji dan brokoli.
5. Vitamin D Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor. Mineralisasi tulang dan gigi serta
mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D terdapat pada
susu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar
matahari.
6. Vitamin E Vitamin E berfungsi untuk pertumbuhan sel dan jaringan
serta integrase sel darah merah. Selama kehamilan wanita hamil
dianjurkan mengonsumsi 2 miligram per hari.
7. Vitamin K Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan
pendarahan pada bayi, pada umumnya kekurangan vitamin K jarang
terjadi, karena vitamin K terdapat banyak pada banyak jenis makanan
dan dapat juga disintesis oleh bakteri usus.
f. Mineral Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral
dibandingkan sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Kebutuhan mineral antara lain:
1. Zat besi Zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama
kehamilan yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dapat
ditemukan pada daging, ikan kerang, unggas, sereal, dan
kacangkacangan.
2. Zat seng Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung saraf
tulang belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran
prematur dan berat badan bayi lahir rendah. Kebutuhan seng pada
mengandung zat seng antara lain: kerang, daging, kacangkacangan,
sereal.
3. Kalsium Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang
dan gigi, membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, serta
mengantarkan sinyal saraf. Kontraksi otot dan sekresi hormon.

6
Kebutuhan kalsium di dapat dari teri, susu, udang, sarden, sayuran
hijau dan youghurt.
4. Yodium Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi yodium sekitar 200
miligram dalam bentuk garam beryodium. Kekurangan yodium dapat
menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan menjadi kretinisme.
5. Fosfor Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta
kenaikan metabolism kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan
menyebabkan kram pada tungkai.
6. Flour Flour diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan flour terdapat dalam air minum.
7. Natrium Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat
mengikat cairan dalam jaringan sehingga memengaruhi keseimbangan
cairan tubuh pada ibu hamil. Kebutuhan natrium meningkat seiring
dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil
sekitar 3,3 gram per minggu.

Pada Trimester II : Nafsu makan ibu membaik, makan makanan


yang diberikan: 3x sehari di tambah 1x makanan selingan. Hidangan lauk
pauk hewani seperti: telur, daging. Teri, hati sangat baik dan bermanfaat
untuk menghindari kurang darah.(Samiatulmilah, 2018).

C. Kebutuhan Ibu Hamil Pada Trimester III

Trimester ketiga kehamilan memang melelahkan dan tidak nyaman.


Namun, dengan memahami informasi seputar trimester ketiga, dapat
membantu ibu hamil mengurangi kecemasan yang mungkin dimiliki saat
tangal jatuh tempo semakin dekat. Trimester ketiga kehamilan berlangsung
dari minggu ke 28 sampai 40 kehamilan. Ada banyak tantangan fisik dan
emosional yang mesti ibu hamil hadapi pada trimester ketiga ini.

Dari perkembangan bayi sendiri, bayi dianggap sudah cukup matang


pada akhir minggu ke-37 dan hanya menunggu waktu untuk lahir. Sekitar
minggu ke-32, tulang-tulang bayi telah terbentuk sepenuhnya. Bayi juga bisa

7
membuka dan menutup matanya dan merasakan cahaya. Selain itu, tubuh
bayi akan mulai menyimpan mineral seperti zat besi dan kalsium.

Pada minggu ke 36, posisi kepala bayi sudah harus menghadap ke


bawah. Jika bayi tidak pindah ke posisi ini, dokter mungkin akan mencoba
untuk memindahkan posisi bayi atau menyarankan persalinan caesar. Setelah
minggu ke-37 berlalu, perkembangan bayi dianggap sudah sempurna
sepenuhnya karena organ tubuhnya sudah berfungsi. Umumnya, di usia
kehamilan ini, bayi memiliki panjang 48-53 sentimeter memiliki berat antara
2,7-4 kilogram.

1. Perubahan fisiologis trimester III yaitu:


a. Uterus

Saat kehamilan memasuki trimester III tinggi fundus uteri


telah mencapai 3 jari diatas umbilikus atau pada pemeriksaan Mc
Donald sekitar 26 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri akan
turun kembali dan terletak tiga jari di bawah procesusxifoideus (px)
oleh kepala janin yang turun dan masuk ke dalam rongga panggul
(Bobak,dkk,2005).

b. Payudara
Pada masa akhir kehamilan kolostrum dapat keluar dari
payudara. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat
diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin
inhibiting hormone (Bobak,dkk,2005).

c. Sistem Kardiovaskular
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan
menekan vena cava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam
posisi terlentang, penekanan ini akan mengurangi darah balik vena
menuju jantung. Akibatnya, terjadinya penurunan preload dan
cardiac output sehingga menyebabkan hipotensi (Saifuddin, 2010).

8
d. Sistem Pencernaan
Nafsu makan pada akhir kehamilan akan meningkat dan
sekresi usus berkurang. Usus besar bergeser ke arah lateral atas dan
posterior, sehingga aktivitas peristaltik menurun yang
mengakibatkan bising usus menghilang dan konstipasi umumnya
akan terjadi (Saifuddin, 2010).

e. Sistem Perkemihan
Keluhan sering kencing akan sering muncul pada akhir
kehamilan, karena kepala janin mulai turun ke Pintu Atas Panggul
(PAP) mendesak kandung kemih. Desakan ini menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuh (Bobak,dkk, 2005).

f. Perubahan Psikologi Trimester III


seringkali disebut periode menunggu dan waspada, ibu
sering merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
dialami pada saat persalinan. Ibu merasa khawatir bahwa bayinya
akan lahir sewaktu-waktu, serta takut bayi yang akan dilahirkan
tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali,
merasa diri aneh dan jelek, serta gangguan body image (Jannah,
2012).

2. Kebutuhan dasar Ibu Hamil Trimester yaitu sebagai berikut.


Kebutuhan Fisologis:
a. Oksigen
Ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
napas, hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat
membesarnya Rahim (Nugroho,dkk, 2014).

b. Nutrisi

9
Kebutuhan nutrisi ibu meningkat hingga 300 kalori/hari dari menu
seibang. Contoh: nasi tim dari empat sendok makan beras, ½ hati
ayam, satu potong tahu, wortel parut, bayam, satu sendok teh minyak
goreng dan 400 ml air (Nugroho,dkk, 2014).

c. Vitamin (B1, B2, dan B3)


Vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisme
sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk
mengkonsumsi vitamin B1 sekitar 1,2 mg per hari, vitamin B2 1,2 mg
per hari dan vitamin B3 11 mg per hari. Sumber vitamin tersebut yaitu:
keju, susu, kacang – kacangan, hati, dan telur (Nugroho,dkk, 2014).

d. Personal hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh
setiap ibu hamil. Kebersihan diri yang buruk dapat berdampak pada
kesehatan ibu dan janin. Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan
ganti pakaian dua kali sehari (Nugroho,dkk, 2014)

e. Pakaian Ibu hamil


Sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar, mudah
dikenakan dan nyaman. Gunakan kutang dengan ukuran sesuai ukuran
payudara dan mampu menyangga seluruh payudara, tidak
menggunakan sepatu tumit tinggi (Nugroho,dkk, 2014).

f. Eliminasi Ibu hamil


Sering buang air kecil terutama pada kehamilan trimester III
dengan frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi.
Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama saat malam sehingga
menganggu tidur, sebaiknya intake cairan sebelum tidur dikurangi
(Nugroho,dkk, 2014).

10
g. Seksual Ibu hamil
tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan tersebut tidak menganggu kehamilan.

h. Senam hamil
Suatu program latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu
untuk mempersiapkan persalinan baik secara fisik atau mental
(Nugroho,dkk, 2014).

i. Istirahat atau tidur Ibu hamil


sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup. Kurang
istirahat atau tidur dapat menyebabkan ibu hamil terlihat pucat, lesu
dan kurang gairah. Usahakan tidur malam kurang lebih 8 jam dan tidur
siang kurang lebih 1 jam (Nugroho,dkk, 2014)

j. Traveling
Umumnya perjalanan jauh pada enam bulan pertama kehamilan
dianggap cukup aman, bila ingin melakukan perjalanan jauh pada tiga
bulan terakhir kehamilan sebaiknya dirundingkan dengan dokter
(Nugroho,dkk, 2014).

k. Stimulasi pengungkit otak (brain boster).


Pemberian stimulasi diberikan dengan menggunakan musik pada
periode kehamilan yang bertujuan meningkatkan intelegensia bayi
yang dilahirkan (Kemenkes RI, 2015).

3. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester III


Nutrisi di trimester ketiga sama dengan yang dibutuhkan di
trimester kedua daanpertama. Oleh karena itu, sebenarnya tak ada batasan
bagi ibu untuk mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan. Namun untuk

11
diutamakan, berikut adalah nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil di trimester
ketiga:
a. Omega 3 dan Kolin
Meski bentuk tubuhnya sudah semakin sempurna, namun si
kecil tetap membutuhkan asupan untuk perkembangan otak dan sistem
sarafnya. Jadi, ibu tetap membutuhkan asupan asam lemak omega-3 dan
kolin untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Sebagai sumber
omega 3 alami, ibu bisa rutin mengonsumsi makanan seperti salmon,
tuna, dan sarden serta telur yang diperkaya omega 3.

b. Kalsium
Ibu hamil di trimester ketiga butuh asupan kalsium 1200 mg
per hari. Untuk mendapatkan asupan kalsium, ibu bisa
mendapatkannya dari susu dan produk olahannya, sayuran hijau, ikan
teri, ikan sarden, dan kacang kedelai. Untuk menjaga berat badan ibu,
sebaiknya pilih susu dan produk susu yang rendah lemak.

c. Zat besi
Mendekati waktu persalinan, kebutuhan zat besi yang diperlukan
ibu semakin tinggi. Ini dikarenakan semakin banyaknya volume darah
ibu hamil dan janin perlukan. Selain itu, jika kekurangan zat besi saat
hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir premature. Oleh karena itu
ibu harus memenuhi kebutuhan zat besi di trimester ketiga sebanyak 39
mg.

d. Seng
Dibanding dengan trimester pertama dan kedua, ibu hamil
membutuhkan seng yaitu sebesar 20 mg di trimester kedua. Dengan
terpenuhinya kebutuhan zat seng maka dapat mencegah si kecil dari
risiko kelahiran prematur. Untuk mendapatkan asupan seng yang
cukup, ibu bisa memenuhi kebutuhan zat seng dari daging merah,

12
makanan laut, serta sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kacang-
kacangan.

e. Vitamin A
Vitamin A yang dibutuhkan saat memasuki trimester ketiga adalah
sebanyak 850 mg. Ibu hamil bisa mendapatkan asupan vitamin A alami
dari buah-buahan dan sayuran seperti wortel, tomat, ubi jalar, bayam,
juga susu dan telur. Sebaiknya, untuk konsumsi vitamin A ini tidak
secara berlebihan sampai ibu mengonsumsi suplemen. Vitamin A juga
bisa menyebabkan overdosis pada si kecil jika berlebihan dikonsumsi.
Jadi sebaiknya, ibu bicara dengan dokter terlebih dahulu jika berniat
menambah asupan vitamin A dari suplemen tambahan

4. Ketidaknyamanan ibu hamil trimester III dan cara mengatasinya


Pada masa kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang
membutuhkan suatu adaptasi. Dalam proses adaptasi tidak jarang ibu akan
mengalami ketidaknyaman (Romauli, 2011). Ketidaknyamanan tersebut
adalah sebagai berikut:

a) Sering Buang Air Kecil, cara mengatasinya yaitu kurangi asupan


karbohidrat murni, makanan yang mengandung gula, kopi , teh, dan
soda. (Romauli, 2011).

b) Striae gravidarum, cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan


emolien topical atau antipruritik jika ada indikasinya. (Romauli,
2011).

c) Hemoroid, cara mengatasinya yaitu makan makanan yang berserat,


buah dan sayuran serta banyak mengkonsumsi minum air putih dan
sari buah. Melakukan senam hamil untuk mengatasi hemoroid.
(Romauli, 2011).

5. Hal yang perlu dilakukan di kehamilan trimester 3

13
Memasuki usia kehamilan trimester ketiga, membuat Anda jadi lebih
waspada dalam melakukan berbagai aktivitas. Namun hamil besar
sebaiknya tidak menghilangkan aktivitas sehari-hari. Di trimester 3 ini,
ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan, seperti:

a) Tetap aktif bergerak

Ibu hamil di trimester 3 masih diperbolehkan beraktivitas seperti


biasa. Malah, dianjurkan untuk bergerak lebih aktif di akhir masa
kehamilan ini meski mungkin tidak bisa segesit waktu hamil muda
dulu.

Pilih aktivitas fisik yang lebih nyaman buat tubuh, seperti bisa
berjalan santai di sekitar kompleks rumah bersama suami,pr enatal
yoga, atau bahkan berenang. 

Berbagai aktivitas ini cenderung aman dan menyehatkan untuk ibu


hamil di trimester 3 kehamilannya.

Dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise, ibu


hamil pada trimester 3, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik.

Tujuannya untuk mendukung perkembangan bayi di dalam


kandungan, mencegah diabetes gestasional, preeklampsia, serta
menjaga berat badan.

b) Ikut kelas persiapan melahirkan

Anda bisa mencoba kelas persiapan melahirkan di rumah sakit


tempat memeriksa kehamilan.

Di kelas tersebut, Anda bisa berlatih teknik pernapasan yang baik


dan benar agar lebih rileks selama proses bersalin.

14
Selain itu, Anda dan pasangan bisa mempelajari berbagai cara
menggendong bayi, memandikan bayi, dan segala hal yang harus
diketahui untuk menjadi orangtua baru. 

c) Posisi tidur samping kiri

Saat hamil besar, sebaiknya hindari posisi tidur telentang. Selain


kurang nyaman, posisi telentang akan menghambat aliran darah yang
menuju bayi lewat plasenta.

Mengutip American Pregnancy, ibu hamil dianjurkan berbaring


menyamping ke sisi kiri karena rahim secara alami akan berputar ke
kanan sepanjang kehamilan.

Berbaring menyamping ke kiri membawa bayi ke tengah perut. Ini


akan meningkatkan aliran darah sekaligus asupan nutrisi melalui
plasenta.

Agar lebih nyaman, Anda bisa selipkan bantal di antara kedua kaki
untuk membantu menopang tubuh.

d) Perhatikan bila ingin bepergian jauh

Bepergian jauh saat hamil trimester 3 cukup berisiko. Pasalnya,


ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai seperti pembekuan
darah karena duduk terlalu lama, paparan infeksi, dan berbagai
komplikasi kehamilan.

Mengutip dari American College of Obstetricians and


Gynecologist (ACOG), jika kondisi mengharuskan pergi, maka
hindari naik mobil. 

15
Dokter bisanya masih mengizinkan untuk naik pesawat hingga
usia kehamilan sekitar 32-34 minggu, kecuali jika berisiko tinggi
untuk melahirkan prematur.

Selain itu, usahakan untuk beranjak dari tempat duduk dan


berjalan kaki setidaknya setiap satu atau dua jam.

Usahakan untuk tetap mengonsumsi makanan yang bersih dan


dimasak matang untuk mencegah paparan infeksi dari bakteri yang
bisa membahayakan kehamilan.

Tambahan kebutuhan selama


Jenis zat gizi hamil
Trimester II Trimester III
Energi (kkal) 300 300
Protein (g) 20 20
Lemak total (g) 10 10
Lemak n-6 (g) 2 2
Lemak n-3 (g) 0,3 0,3
Karbohidrat (g) 25 25
Serat (g) 3 3
Air (ml) 300 300
Vitamin A (mcg) 300 300
Vitamin D (mcg) 0 0
Vitamin E (mcg) 0 0
Vitamin B1 (mg) 0,3 0,3
Vitamin B2 (mg) 0,3 0,3
Vitamin B3 (mg) 4 4
Vitamin B5 1 1
Panthotenat
Vitamin B6 (mg) 0,4 0,4
Folat (mcg) 200 200
Vitamin B12 (mcg) 0,2 0,2
Biotin (mcg) 0 0
Kolin (mg) 25 25
Vitamin C (mg) 10 10
Kalsium (mg) 200 200
Fosfor (mg) 0 0
Magnesium (mg) 40 40
Natrium (mg) 0 0
Kalium (mg) 0 0
Mangan (mg) 0,2 0,2
Tembaga (mcg) 100 100

16
Kromium (mcg) 5 5
Besi (mg) 9 13
Iodium (mcg) 70 70
Seng(mg) 4 10
Selenium (mcg) 5 5
Fluor (mg) 0 0

D. Dampak Kurang Gizi Pada Ibu Hamil


Pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur,
kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan
kekurangan energi yang terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat
pertumbuhan janin atau janin tidak berkembang sesuai usia kehamilannya.
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering
dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia atau
kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan
anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi merupakan subtansi organik yang dibutuhkan organisme sebagai
fungsi normal dari sistem tubuh, pemeliharaan kesehatan serta pertumbuhan.
Nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh
dan merupakan salah satu kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup.
Ibu hamil harus mendapat nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri
maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah
makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan
zat-zat nutrisi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik.

17
Pada saat hamil kebutuhan nutrisi harus terpenuhi dalam proses atau tahap
kehamilan yaitu trimester satu, trimester kedua, dan trimester ketiga.
Energi yang harus dipenuhi pada saat kehamilan antara lain energi,
protein, lemak, karbohidrat, vitamin (asam folat, vitamin A, vitamin B1,
vitamin C, vitamin D, Vitamin K), mineral ( Zat besi, zat seng, kalsium,
yodium, fosfor, flour, natrium).
Kebutuhan kehamilan pada trimester III ada 2 yaitu kebutuhan fisiologis
dan kebutuhan nutrisi. Kebutuhan fisiologis terdiri dari oksigen, nutrisi,
vitamin B1,B2, dan B3, personal bygiene, pakaian ibu hamil, eliminasi ibu
hami, senam hamil, travelling, serta istirahat yang cukup. Sedangkan
kebutuhan nutrisinya antara lain omega 3 dan kolin, kalsium, zat besi, vitamin
A.
Hal yang perlu dilakukan pada saat kehamilan trimester III yaitu tetap aktif
gerak, ikut kelas persiapan kelahiran, dan posisi tidur samping kiri.
Pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur,
kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan
kekurangan energi yang terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat
pertumbuhan janin atau janin tidak berkembang sesuai usia kehamilannya.

B. Saran
Pada saat hamil kita harus memenuhi kebutuhan kita baik fisiologis
maupun nutrisi. Karena hal itu sangat penting bagi diri kita dan jani yang
sedang dikandung. Selain itu, dapat menentukan kesehatan janin kita agar
tetap sehat dan tidak terjadi apa-apa pada saat kehamilan nanti.
Apabila kita kekurangan nutrisi maka akan timbul resiko seperti bayi lahir
prematur, cacat, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, supaya dapat melahirkan bayi yang sehat dan juga pintar
kita harus mengonsumsi makanan yang bergizi dan selalu melakukan
aktivitas bukan hanya tiduran.

18
Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Kesehatan. 2013. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan


Bagi Bangsa Indonesi: Kementrian Kesehatan.

Samiatulmilah, A. (2018). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asupan


Nutrisi Di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Buletin
Media Informasi Kesehatan, 14, 96.

Mardalena, Ida. 2019. Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam Ilmu Keperawatan.Psutaka


Baru Press: Yogyakarta.

19
Mardalena, Ida. 2016. Ilmu Gizi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim. 2011. Bab II. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1078/3/BAB


%20II.pdf (Diakses pada 02 Maret 2021).

Anonim. 2017. Ini Nutrisi yang Bagus Untuk Trimester Ketiga.


https://www.halodoc.com/artikel/ini-nutrisi-yang-wajib-untuk-trimester-
ketiga (Diakses pada 02 Maret 2020).

20

Anda mungkin juga menyukai