Martabat adalah hak seseorang untuk dihargai dan dihormati dan diperlakukan secara
etis. Martabat merupakan konsep yang penting dalam bidang moralitas, etika, hukum, dan politik, dan berakar dari konsep hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tidak dapat dicabut dari Abad pencerahan. Istilah ini juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan tindakan pribadi, contohnya dalam istilah "perilaku bermartabat".
Martabat Manusia Dalam Islam
Martabat saling berkaitan dengan tingkatan ,maksudnya adalah secara dasarnya tingkatan merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap Khaliknya, yang merupakan juga sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan spiritual dalam beribadah kepada Allah SWT. Tingkatan ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang diwujudkan dengan pelaksanaan Dzikri pada tingkatan tingkatan tersebut. Secara umum dalam thariqat naqsyabandi tungjatan tingkatan ini ada 7 yang dikenal juga dengan nama martabat tujuh, seseorang hamba yang menempuh perjalanan Dzikri ini biasanya melalui bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi dari tingjatan ini setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak dibenarkan sembarangan menggunakan tahapan tingkatan ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada setiap tingkatan, ia baru ada mendadt hasil dari amalan tingkatan tersebut.