2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya
Panduan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Rumah Sakit dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
I. DAFTAR ISI………………………………………………………. 1
II. PENDAHULUAN ........................................................................... 2
III. LATAR BELAKANG ..................................................................... 2
IV. TUJUAN .......................................................................................... 3
A. Tujuan Umum………………………………………………….. 3
B. Tujuan Khusus…………………………………………….……. 3
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN .................... 4
A. IDENTIFIKASI RESIKO……………………………………... 4
B. ANALISA RISIKO…………………………………………… 6
C. EVALUASI RESIK…………………………………………… 8
D. TATA KELOLA RESIKO........................................................... 9
E. SASARAN KEGIATAN……………………………………… 12
F. DIKLAT MANAJEMEN RESIKO............................................ 15
G. PELAPORAN INSIDEN……………………………………… 15
VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN .................................... 16
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
......................................................................................................... 16
.
1
I. PENDAHULUAN
Referensi utama manajemen risiko adalah standar Australia dan New Zealand
AS/NZS 4360:2004 yang kemudian diadopsi oleh lembaga ISO dengan standar
ISO 31000:2009. ISO pun menerbitkan standar pendukungnya, yaitu ISO Guide
73:2009 dan ISO/IEC 31010:2009. Dan sudah barang tentu, seluruh aktifitas
manajemen risiko di dunia ini merujuk pada standar-standar tersebut.
2. LATAR BELAKANG
2
hukum yang diterima institusi kesehatan seperti rumah sakit mencapai 75
milyar ponsterling. Jumlah yang sangat besar ini memaksa departemen
kesehatan Inggris merombak keseluruhan sistem pelayanan kesehatan,
utamanya budaya kerja para pemberi layanan kesehatan.
Maka mulai diperkenalkan dan dibuat manajemen risiko dalam kerangka kerja
departemen kesehatan di Inggris, diberlakukan untuk seluruh trust dan board
yang menjadi afiliasinya. Kita menyadari bahwa tidak hanya penanggulangan
risiko saja yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan masyarakatnya. Perlunya evaluasi berkelanjutan, fokus pada
kepentingan pasien, dan komponen-komponen lain membentuk sebuah kerangka
kerja baru yang disebut clinical governance. Manajemen risiko merupakan salah
satu pilar penerapan clinical governance dalam institusi pelayanan kesehatan.
3. TUJUAN
3.1 Tujuan umum
3
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. IDENTIFIKASI RESIKO
4
Kebakaran Hubungan pendek arus listrik
Ledakan gas
Kebocoran gas
Percikan api dari colokan listrik
Kebakaran akibat puntung rokok
Wabah penyakit 4 1 4
Gempa bumi 4 1 4
Kebocoran gas 4 1 4
Ledakan bom 4 1 4
Banjir 4 1 4
Tanah longsor 4 1 4
Kecelakaan transfortasi 4 4 16
Analisa dilakukan dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut untuk menentukan
prioritas penanganan dan level manajemen yang harus bertanggung jawab untuk mengelola /
mengendalikan risiko / insiden tersebut termasuk dalam kategori biru / hijau / kuning / merah
7
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau
intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit
C. EVALUASI RESIK
1. Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih lanjut sesuai skor
dan gradingyang didapat dalam analisis.
SKOR RISIKO = DAMPAK X PELUANG
2. Pemeringkatan memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai, dan
meliputi proses berikut :
a. Menilai secara obyektif beratnya / dampak / akibat dan menentukan suatu skor
b. Menilai secara obyektif kemungkinan / peluang / frekuensi suatu
peristiwa terjadi dan menentukan suatu skor
c. Mengalikan dua parameter untuk memberi skor risiko
3. Evaluasi resiko dilihat dari analisa resiko yang dilakukan sehingga dapat
dibuatkan suatu prioritas penanganan resiko sebagai berikut:
5. PERALATAN MEDIS
10
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang berhubungan
dengan Sarana dan Prasarana adalah:
a) Melakukan Kalibrasi alat secara berkala
b) Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga medis
yang mendapatkan alat baru.
11
6. SISTEM UTILITAS
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang berhubungan
dengan sistem utilisasi adalah:
a) Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-panel listrik,
dan sistem gas medis.
b) Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan
pengaman agar tidak terjatuh.
E. SASARAN KEGIATAN
No Kegiatan Sasaran Waktu Pelaksanaan Keterangan
1 Penambahan seperti ruang Bayi 6 bulan Terlaksana
CCTV pada area- untuk mencegah
area yang penculikan bayi,
beresiko terjadinya Tempat parkir untuk
ancaman keamanan mencegah pencurian
kendaraan bermotor
dan tempat beresiko
lainnya terlaksana
2 Pemeriksaan dan Setiap tempat yang 3 bulan Terlaksana
pemeliharaan memiliki CCTV
CCTV dilakukan
setiap hari
G. PELAPORAN INSIDEN
Pelaporan insiden dilakukan oleh masing-masing unit. Jika terjadi insiden di salah
satu unit, maka unit yang bersangkutan wajib melaporkan insiden tersebut ke TIM
Management Risiko yang nantinya akan dilakukan investigasi dan evaluasi
dari kejadian tersebut. Hasil investigasi dan evaluasi akan dijadikan acuan
penyusunan program berikutnya dan disampaikan ke direktur Rumah Sakit Almah
belitung
15
VI. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan yang telah disusun dapat dilihat terlampir dibawah
16
JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN
PROGRAM MANAJEMEN RESIKO FASILITAS 2019