OLEH:
KELOMPOK 5
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkatnya yang melimpah akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Pola Asuh Demokratis Yang Di Integrasikan Dengan Aspek Perkembangan Seni,
Motorik, dan Bahasa AUD”.Penyusun juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepadaIbu
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Keluarga (Parenting) yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam proses penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan, dan kemampuan
yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik
yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini, kiranya Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Tim Penyusun
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN............................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
3.2 Saran....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa pengertian pola asuh demokratis.
2. Agar dapat mengetahuiapa ciri-ciri pola asuh demokratis.
3. Agar dapat mengetahuiapa elemen yang mempengaruhi pola asuh demokratis.
4. Agar dapat mengetahui apa manfaat pola asuh demokratis.
5. Agar dapat mengetahui bagaimana pola asuh demokratis yang integritas dengan aspek
perkembangan motorik.
6. Agar dapat mengetahuibagaimana pola asuh demokratis yang integritas dengan aspek
perkembangan bahasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi pola asuh demokratis
adalah pola asuh orang tua yang menerapkan perlakuan kepada anak dalam rangka membentuk
kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak secara rasional dengan
mengedepankan kasih sayang dan perhatian. Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya sikap
saling terbuka antara orang tua dan anak. Pola asuh demokratis menghasilkan karakteristik yang
mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi
stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, anak yang mandiri, dapat mengontrol diri,
percaya terhadap kemampuan dirinya dan kooperatif terhadap orang lain.
Dari beberapa ciri yang disebutkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri pola
asuh demokratis adalah anak diberikan kesempatan untuk mandiri yang diakui sebagai individu
dan mampu mengambil keputusan dengan memprioritaskan kepentingan anak dan menjalin
komunikasi yang hangat pada anak.
4
2.3 Elemen Yang Mempengaruhi Pola Asuh Demokratis
Terdapat beberapa elemen yang mempengaruhi pola asuh anak dengan baik, di antaranya
adalah usia orang tua, keterlibatan orang tua, pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya
mengasuh anak, stres orang tua, hubungan suami istri, budaya, dan status sosial ekonomi.
Berikut penjelasan dari berbagai elemen yang mempengaruhi pola asuh :
5
Hasil penelitian membuktikan bahwa orang tua yang telah memiliki pengalaman sebelumnya
dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan lebih tenang. Dalam
hal lain, mereka akan lebih mampu mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan
anak yang normal.
e. Stres Orang Tua
Stres yang dialami oleh ayah atau ibu atau keduanya akan mempengaruhi kemampuan orang
tua dalam menjalankan peran sebagai pengasuh, terutama dalam kaitannya dengan strategi
menghadapi masalah yang dimiliki dalam menghadapi permasalahan anak. Walaupun
demikian, kondisi anak juga dapat menyebabkan stres pada orang tua misalnya anak dengan
tempramen yang sulit atau anak dengan masalah keterbelakangan mental. Stres sebagai suatu
perasaan tertekan yang disertai dengan meningkatnya emosi yang tidak menyenangkan yang
dirasakan oleh orang tua, seperti marah yang berlangsung, lama, gelisah, cemas dan takut.
Orang tua mengatasi stres dengan cara yang berbeda-beda. Orang tua yang mengalami stres,
akan mencari kenyamanan atas kegelisahan jiwanya dengan cara berbicara kepada anak.
f. Hubungan Suami Istri
Hubungan yang kurang harmonis antara suami dan istri akan berpengaruh atas kemampuan
mereka dalam menjalankan perannya sebagai orang tua dan merawat serta mengasuh anak
dengan penuh rasa bahagia karena satu sama lain dapat saling memberi dukungan dan
menghadapi segala masalah dengan strategi yang positif.
g. Budaya
Orang tua mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua merasa bahwa
orang tua mereka berhasil mendidik mereka dengan baik, maka mereka menggunakan teknik
yang serupa dalam mendidik anak asuh mereka.
h. Status Sosial Ekonomi
Orang tua dari kelas menengah rendah cenderung lebih keras/lebih permisif dalam mengasuh
anak. Hal tersebut dikarenakan orang tua lebih disibukkan dengan pekerjaan untuk
mencukupi kehidupan sehari-hari. Sehingga orang tua memberikan kebebasan pada anak dan
tidak memiliki waktu untuk mengontrol kegiatan sehari-hari mereka.
Dari beberapa elemen yang mempengaruhi pola asuh tersebut, dapat disimpulkan bahwa
elemen yang dapat mempengaruhi pola asuh adalah usia orang tua untuk menjalankan peran
6
secara optimal karena diperlukan kekuatan fisik dan psikososial, keterlibatan orang tua dalam
pengasuhan, tingkat pendidikan orang tua, hubungan hangat antara ibu dan ayah, juga kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya di sekelilingnya.
7
2.5 Pola Asuh Demokratis Yang Integritas Dengan Aspek Perkembangan Motorik
8
tubuh.Perkembanganmotorik kasar merupakan aspekperkembangan yang menarik
perhatian,karena mudah diamati. Seorang ibubiasanya mengetahui saat bayinya dapattengkurep,
duduk atau berdiri danberjalan.Ibu atau orang tua sangat banggabila perkembangan motorik
cepat.Yangperlu diingat oleh bidan atau orang tua adalah perkembangan kasar sangat
sedikithubungannya dengan intelegansidikemudian hari. Anak dengan perkembangan motorik
yang cepat belumtentu merupakana anak yang pintar,sebaliknya anak dengan
perkembanganmotorik yang lambat belum tentu merupakan anak yang bodoh.
Pola asuh orang tua memiliki pengaruhyang kuat bagi perkembangan emosi anak.Pola
asuh terbukti memiliki pengaruhterhadap kendali diri anak, empati,mengungkapkan dan
memahami perasaan,kemampuan menyesuaikan diri,mengendalikan amarah,
kemandirian,disukai, kemampuan memecahkan masalahantar pribadi, ketekunan,
kesetiakawanan,keramahan dan sikap hormat.
Adanya hubungan pola asuh demokratis dengan perkembangan motorik kasar anak
disebabkan anak yang mendapatkan pola asuh demokratis cendrung perkembangan motoriknya
normal. Sebaliknya anak yang mendapatkan pola asuh tidak demokratis cendrung mengalami
perkembangan motorik kasar meragukan. Dengan adanya pola asuh demokratis yang diterapakan
orang tua, berdampak pada anak yang memiliki rasa percaya diri, dan memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi. Adanya kesempatan yang diberikan orang tua pada anak, maka anak akan berupaya
maksimal untuk melakukan suatu perkembangan baru dalam motoriknya, dengan adanya
kesempatan untuk memilih melakukan suatu tindakan maka anak bisa memutuskan dan
melakukan tindakan sesuai dengan keinginan dan kemampuannya seperti memanjat, melompat-
lompat, dll. Bagi orangtua yang memiliki pola asuh demokratis tetapi anaknya mengalami
perkembangan motorik kasar yang meragukan disebabkan orang tua tidak mengetahui cara
menstimulasi perkembangan motorik kasar anak. Mereka hanya memberikan mainan sesuai
permintaan anak, dan dirasa membawa efek positif pada anak seperti permainan puzzle,
mewarnai,dll.
Orangtua dengan pola asuh demokratis mempunyai anak dengan perkembangan motorik
halusnormal. Penerapan pola asuh yangdemokratis akan mendorong anak untukmenjadi mandiri,
tetapi tetap memberikan batasan-batasan (aturan) serta mengontrol perilaku anak (Muallifah,
2009). Salah satu contoh misalnya, jika anak mereka mencorat coret tembok, orang
tuamengambil sikap dengan menyiapkan kertas. Dengan demikian perkembangan motorik halus
9
anak tidak terhambat tetapi orang tua tetap memegang kendali terhadap anak.
2.6 Pola Asuh Demokratis Yang Integritas Dengan Aspek Perkembangan Bahasa
Keluarga terutama orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
pengembangan pribadi dan bahasa anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan
pengasuhan tentang nilai-nilai kehidupan yang baik merupakan salah satu mempersiapkan anak
untuk menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat dalam bersosialisasi terutama dalam
berbahasa dengan lingkungan. Orang tua merupakan sarana dan prasarana anak untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan bahasa anak (Yusuf, 2011). Perkembangan bahasa anak dapat terlihat
sejak anak usia 6 bulan dan terus berkembang pesat di masa balita. Namun tidak sedikit orang
tua keliru menilai perkembangan bahasa anak. Oleh sebab itu, sebagai orang tua haruslah peka
terhadap kata-kata yang digunakan anak sebagai pertumbuhan bahasanya.
Hubungan keluarga merupakan proses interaksi dan berkomunikasi dengan lingkungan
keluarga, terutama denga orangtua yang memberikan contoh berbahasa pada anak dan hubungan
yang penuh perhatian dan kasih sayang serta memfasilitasi perkembangan bahasa anak.
Hubungan yang tidak sehat bisa berupa sikap orang tua yang kasar, kurang kasih sayang atau
kurang perhatian dan contoh dalam berbahasa yang baik kepada anak. Hubungan yang tidak
sehat ini mengakibatkan perkembangan bahas anak cenderung akan mengalami stagnasi atau
kelainan seperti, gagap dalam berbicara, tidak jelas dalam mengungkapkan kata-kata, merasa
tajut mengungkapkan pendapat, dan berkata kasar atau tidak sopan (Yusuf, 2011).
Pakar emotional intelligence dari Radani Edutainment, Hanny Muchtar Darta,
mengatakan bahwa pengaruh pola asuh orang tua mempunyai dampak besar pada kehidupan
anak dikemudian hari. Sebenarnya, semua orangtua mempunyai tujuan yang sangat baik untuk
anaknya, namun kebanyakan orangtua tidak memahami dampak jangka panjang akibat dari pola
asuh yang tidak tepat. Pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah otoritatif atau
demokratis. Yang dimaksud dengan pengasuhan otoritatif atau demokratis adalah pola
pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi mandiri, tetapi tetap memberikan
batasan-batasan atau aturan serta mengontrol perilaku dan bahasa anak. Orang tua bersikap
hangat, mengasuh dengan penuh kasih sayang serta penuh perhatian. Orang tua juga memberikan
ruang kepada anak untuk membicarakan apa yang mereka inginkan atau harapkan dari orang
tuanya.
10
Proses pembentukan pola asuh orang tua yang demokratis akan dapat berlangsung
dengan baik apabila didukung oleh interaksi yang baik antara orang tua dengan anak. Interaksi
yang terjadi antara orang tua dan anak akan dapat membantu anak untuk memecahkan
masalahnya serta menambah kedekatan antara orang tua dengan anak. Demikian halnya dengan
pola asuh orang tua akan mampu membantu pembentukan sikap dan perilaku anak menjadi lebih
terarah, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dengan tetap
memandang orang tua sebagai sosok yang dihormati dan patut untuk dijadikan teladan.
Apabila kita menghubungkan antara pola asuh demokratis dengan aspek perkembangan
seni pada anak maka akan terlihat jelas hubungannya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada pola
asuh demokratis orangtua memberikan anak kebebasan untuk bereksplorasi atau
mengembangkan rasa ingin tau nya,maka anak dengn pola asuh demokratis dapat memilih aspek
perkembangan seni lebih baik bila dibandingkan dengan pola asuh yang lain karna ada nya peran
orangtua yang selalu mendampingi anak dalam mengembangkan aspek perkembangan seninya.
Dalam hal ini orangtua selalu memberikan kebebasan berekplorasi, memproritaskan
perkembangan anak, berhubungan hangat dengan anak atau dengan kata lain menjadi support
system' utama bagi anak dalam mengembangkan seninya sehingga melalui ekplorasi yng ia
11
lakukan aspek perkembangan seni anak dapat meningkat. Sebagai contoh , ketika orangtua
mengajak anaknya berjalan jalan di taman dengan membawa fasilitas alat tulis untuk anak
menggambar ataupun mewarnai tentang alam. Ketika berada di taman anak beraktivitas,
berekplorasi dengan rasa ingin tau yang tinggi dan menemukan beragam warna bunga dan
bentuk dari bunga tersebut lalu ia memberitahu ayah dan ibunya tentang apa yang ia lihat di
taman dan kemudian anak menuangkan apa yang ia ketahui melalui menggambar bunga tersebut
dan mewarnai nya. Nah disini dapat kita lihat fasilitas yang diberikan orangtua juga mendukung
perkembangan anak sehingga aspek perkembangan seni anak semakin meningkat.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pola asuh demokratis adalah pola asuh orang tua yang menerapkan perlakuan kepada
anak dalam rangka membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan
anak secara rasional dengan mengedepankan kasih sayang dan perhatian. Pola asuh
demokratis ditandai dengan adanya sikap saling terbuka antara orang tua dan anak.
Pola asuh demokratis menghasilkan karakteristik yang mandiri, dapat mengontrol diri,
mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat
terhadap hal-hal baru, anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, percaya terhadap
kemampuan dirinya dan kooperatif terhadap orang lain. Beberapa elemen yang
mempengaruhi pola asuh anak dengan baik, di antaranya, yaitu : (1) usia orang tua, (2)
keterlibatan orang tua, (3) pendidikan orang tua, (4) pengalaman sebelumnya mengasuh
anak, (5) stres orang tua, (6) hubungan suami istri, (7) budaya, dan (8) status sosial ekonomi.
Pola asuh demokratis dapat menjadikan anak bersikap tenggang rasa yang menghargai
pendapat orang lain, mampu bekerjasama dengan menghormati kesetaraan peran dan mampu
mengembangkan potensi diri yang dimilikinya. Pola asuh demokratis menjunjung
keterbukaan, pengakuan terhadap pendapat anak, dan kerjasama. Anak diberikan kebebasan,
namun kebebasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Ia diberikan kepercayaan untuk
mandiri tapi tetap dalam pengawasan.
3.2 SARAN
Sebaiknya orangtua harus tepat dalam memilih dan menerapkan pola asuh, pemilihan dan
penerapan pola asuh yang tepat dan sesuai dapat membantu anak berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya. Pola pengasuhan yang dipilih orangtua akan mempengaruhi
karakteristik anak kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sulasmini, Igut. 2015. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Bahasa
Pada Anak Usia 3-4 Tahun. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. (Vol. 4, No. 2)
Mutiara, Violita Siska. 2017. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Motorik
Anak Prasekolah. CHMK Nursing Scientific Journal. (Vol. 1, No. 2)
Mulqiah, Zuraidah. Dkk. 2017. Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkeembangan Bahasa Anak
Prasekolah (Usia 3-6 Tahun). Jurnal Dunia Keperawatan. (Vol. 5, No.1)
14