OLEH:
KELOMPOK 2
Dosen pengampu : Winda Widya Sari, M.Pd/May Sari Lubis, S.Pd., M.Pd
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkatnya yang melimpah akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “Pengembangan Kreativitas Dalam Bidang Kognitif”
Penyusun juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ibu Winda Widya Sari,
M.Pd/May Sari Lubis, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Pengembangan Kreativitas AUD yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan, dan
kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya tugas ini, kiranya Tuhan Yang Maha Esa membalas
kebaikannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan
bagi pembaca umumnya.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada masak anak usia dini merupakan masa dimana anak memiliki daya tangkap yang
sangat bagus atau sering dikenal dengan istilah golden age. Pada masa inilah anak perlu
mendapatkan stimulus dalam berbagai pengembangan aspek perkembangan anak misalnya
saja seperti pengembangan kreativitas anak.
Pentingnya pengembangan kreativitas anak usia dini sangatlah dibutuhkan agar anak
memiliki kemampuan untuk berkreasi.Pengembangan kreativitas pada anak dapat distimulus
pada berbagai jenis bidang seperti misalnya dalam bidang kognitif. Untuk mengembangkan
kreativitas anak ini tentu guru maupun orangtua harus memahami konsep dasar dari
pengembangan kreativitas anak, bagaimana menstimulus kreativitasnya dalam bidang
kognitif baik itu pada bidang sains maupun bahasa lisan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pengembangan kreativitas dalam bidang sains ?
2. Bagaimanakah pengembangan kreativitas dalam bidang bahasa lisan ?
3. Bagaimanakah seni untuk AUD ?
4. Bagaimakah unsur-unsur seni AUD ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengembangan kreativitas dalam bidang sains
2. Untuk mengetahui pengembangan kreativitas dalam bidang bahasa lisan
3. Untuk mengetahui defenisi seni untuk AUD
4. Untuk mengetahui unsur-unsur seni AUD
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut istilah secara umum, Sains adalah proses pengamatan, berpikir, dan
merefleksikan aksi dan kejadian/peristiwa. Sains merupakan cara kita berpikir dan
melihat dunia sekitar kita. Ini adalah salah satu cabang ilmu atau subjek bahasan yang
mengkaji fakta-fakta/kenyataan yang terkait dengan fenomena alam. Sains pada anak-
anak usia dini dapat diartikan sebagai hal-hal yang menstimulus mereka untuk
meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan masalah, sehingga memunculkan
pemikiran dan perbuatan seperti mengobservasi, berpikir, dan mengaitkan antar konsep
atau peristiwa.
Belajar sains untuk anak bukanlah belajar secara textbook, dengan hapalan rumus
dan hitungannya. Melalui sains anak mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan
berpikir yang digunakan oleh anak pada saat anak sedang memenuhi rasa
keingtahuannya akan dunia di sekitarnya.
Konsep sains yang dimaksudkan disini adalah anak belajar dan paham akan
kehidupan dan sekitarnya. Tujuan anak mempelajari pengetahuan tentang kehidupan yaitu
untuk membangkitkan kepedulian anak pada kehidupan disekitarnya, diharapkan akan
muncul dalam diri anak rasa untuk saling menjaga dan hidup secara harmonis.
Pengetahuan tentang kehidupan dapat dikembangkan melalui pengenalan terhadap 1) diri
sendiri (manusia), 2) tanaman dan 3) hewan.Jadi penekanannnya adalah doing science,
agar anak mampu berpikir dan bertindak secara logis.
Bermain sains pada anak akan mengundang dan menumbuhkan kreativitas dalam
bertanyapada anak. Lingkungan belajar sains akan berpengaruh terhadap cara berpikir
kreatif anak dan imajinasi anak dalam mengaktulisasikan dirinya pada saat kegiatan
pembelajaran. Dengan melakukan suatu eksperimen sains bersama anak, anak mengenal
konsep sains tidak hanya sebatas teori tetapi sekaligus mengajak anak berpikir dengan
mengutarakan pertanyaan seperti : apa, kapan, siapa, sehingga anak mendapatkan
jawabannya sendiri melalui kegiatan ekperimen yang anak lakukan. Rogers, dalam
Munandar (2009 : 18), menekankan bahwa “sumber dari kreativitas adalah kecendrungan
untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang, kecendrungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme.” Hubungan antara percobaan sains dan kreativitas. Kreativitas
merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (sains), ketika anak
melakukan percobaan sains, anak akan mendapatkan pengalaman pembelajaran baru,
melakukan sebuah eksperimen akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak untuk
mengetahui tentang banyak hal terutama tentang alam semesta. Percobaan sains akan
mengajak anak untuk mencoba suatu kegiatan yang belum pernah anak lakukan
sebelumnya, ini akan menjadi pengalaman baru untuk anak. Dalam aktifitas melakukan
percobaan sains akan timbul banyak pertanyaan dari dalam diri anak yang diharapkan
dapat menggali potensi kreativitas yang ada dalam diri anak dengan cara menumbuhan
kreativitas dalam bertanya yang tinggi terhadap sesuatu, sehingga anak memiliki
keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru. Percobaan sains yang dapat menumbuhkan
kreativitas anak.yaitu :
Menurut Smilansky dalam Beaty menemukan tiga fungsi utama pada anak yaitu
Ketiga fungsi ini dapat dilakukan ditaman kanak kanak melalui mendongeng ,
menceritakan kembali kisah yang didengarkan, berbagi pengalaman, dan mengarang
cerita serta puisi. Dengan kegiatan tersebut diharapkan kreativitas dan kemampuan
bahasa anak dapat terkembangkan lebih optimal.
b. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kreativitas melalui Bahasa Lisan
Autobiografi adalah riwayat hidup yang diceritakan melalui karangan yang ditulis
sendiri berdasarkan pengalaman prbadi. Anak juga bisa diajarkan membuat buku
tentang dirinya sendiri yang berisi identitas seperti nama, warna kulit, bentuk rambut,
kesukaan, dsb.
2. Story telling
Anak disuruh menyampaikan sebuah cerita atau mendongeng.
Pengertian Pembelajaran Seni adalah sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak
dengan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik, khususnya motorik halus.pendidikan
seni adalah berkaitan dengan keindahan hasil karya yang dibuat seseorang. Melalui
pengalaman anak dapat menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni.Pendidikan seni
dapat menjadikan otak kanan dan otak kiri berkembang secara baik. Pendidikan Seni pada
anak Taman Kanak-Kanak berfokus pada :
Haksel (1979) berpendapat bahwa Pendidikan Usia Dini amat tidak efektif atau kurang
sempurna tanpa adanya musik, rupa, gerak dan drama. Secara umum pendidikan seni anak
TK memiliki 4 fungsi utama yaitu
1. Fungsi Ekspresi
Anak usia dini atau TK mendapatkan kesempatan untuk menyatakan pikiran dan
perasaan secara bebas diungkapkan dalam bentuk bunyi, rupa, gerak, dan bahasa atau
dapat dikombinasikan sesuai anak mengeksplorasi ungkapannya.
2. Fungsi Komunikasi
Anak dapat menyampaikan pesan melalui bunyi, rupa, gerak, dan bahasa. Melalui seni
memperkenalkan bahasa simbol pada anak.
Musik salah satu seni yang hampir semua kalangan usia menyukainya. Pada seni
musik inipun banyak macamnya, Ada musik pop,dangdut,jazz,rock,keroncong dll. Tapi
di dalam dunia pendidikan anak usia dini,kita hanya perlu mengenalkan beberapa tipe
musik yang sesuai dengan mereka. Dengan menambahkan atau memasukan suatu
pembelajaran dengan adanya unsur seni musik dan seni suara dapat membantu anak
untuk mengingat sesuatu hal,dapat membantu anak pula dalam mengemabangkan
imajinasinya. Ketika anak bernyanyi imajinasi nya selalu berkembang. Yang paling
terpenting agar anak nyaman,ceria dan merasa aman ketika anak belajar.
2. Seni tari
Anak yang sangat aktif,sering bergerak kesana kemari, lebih tepatnya jika para
orang tua bingung dengan anak yang sangat aktif coba masukan anak ke dalam lingkup
pendidikan seni tari. Mungkin anak-anak yang sangat aktif ini lebih cocknya kita tempat
kan di sekolah yang mana memfasilitasi pendidikan seni tari. Pendidikan seni tari ini
berfungsi untuk memperhalus budi pekerti manusia,sehingga sebagai warga masyarakat
kelak ketika anak mampu memperoleh pendidikan anak juga mampu untuk bersikap dan
menjaga nilai-nilai keindahan dari keseluruhan tubuhnya (Abdurachman dan Rusliana
1979).
Seni drama, banyak dari kita yang mungkin hampir tiap hari melihat anak melakukan
kegiatan bermain peran. Ketika di kalangan dewasa atau orang tua melihat ada anak
yang melakukan kegiatan tersebut,biarkan mereka dan jika bisa masuklah dalam
kegiatan mereka tersebut. Ketika bermain drama ini anak mengembangkan imajinasinya
dengan baik,biasanya dalam pendidikan drama ini anak sering berperan sebagai
seseorang yang ia idolakan. Dan juga dalam pendidikan seni rupa, awal mula yang bisa
kita lihat dari kegiatan yang menonjol pada seni rupa mungkin,anak lebih suka untuk
mencoret-coret,mencoba untuk mewarnai seusuatu hal yang di anggap bagus menurtnya.
Dalam hal ini pendidikan seni rupa sangat baik untuk mengembangkan kemampuan seni
rupa anak sejak dini. Ada banyak hal yang akan di kembangkan ketika anak berada pada
pendidikan seni rupa.Di dalam pengajaran tersebut anak akan di ajarkan bagaimana
untuk menggambar yang baik,anak juga akan di ajarkan bagaimana mewarnai yang baik
dll. Jadi, kesimpulannya adalah seni merupakan pendidikan yang paling awal dalam
dunia pendidikan anak usia dini. Dalam dunia pendidikan seni sendiri memiliki tujuan
agar anak-anak didik nya dapat mengembangan berbagai macam seni sesuai dengan
bakat dan minatnya.Dalam hal ini juga membantu anak untuk menjadi seseorang yang
ahli seni.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Suratiningsih. 2020. Pentingnya Pembelajaran Sains Untuk AUD (online). Diambil dari:
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pentingnya-pembelajaran-sains-untuk-
paud/ 22 september 2020
Tri Ririn. 2015. Pengaruh Percobaan Sains Sederhana Terhadap Kreativitas (online). Diambil
dari: https://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Bungamputi/article 22 september 2020