Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BIDANG KOGNITIF

OLEH:

KELOMPOK 2

Nama : Anggun Syahfriani (1181113019)

Editya Evangelista (1183113033)

Indah Reina Shalma (1183113021)

Paulina Panjaitan (1183113043)

Rut Sibagariang (1183113022)

Dosen pengampu : Winda Widya Sari, M.Pd/May Sari Lubis, S.Pd., M.Pd

Mata Kuliah : Metodologi Pengembangan Kreativitas AUD

Kelas : Reguler C 2018

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkatnya yang melimpah akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “Pengembangan Kreativitas Dalam Bidang Kognitif”

Penyusun juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ibu Winda Widya Sari,
M.Pd/May Sari Lubis, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Pengembangan Kreativitas AUD yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan, dan
kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya tugas ini, kiranya Tuhan Yang Maha Esa membalas
kebaikannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan
bagi pembaca umumnya.

Medan, 22 September 2020

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada masak anak usia dini merupakan masa dimana anak memiliki daya tangkap yang
sangat bagus atau sering dikenal dengan istilah golden age. Pada masa inilah anak perlu
mendapatkan stimulus dalam berbagai pengembangan aspek perkembangan anak misalnya
saja seperti pengembangan kreativitas anak.

Pentingnya pengembangan kreativitas anak usia dini sangatlah dibutuhkan agar anak
memiliki kemampuan untuk berkreasi.Pengembangan kreativitas pada anak dapat distimulus
pada berbagai jenis bidang seperti misalnya dalam bidang kognitif. Untuk mengembangkan
kreativitas anak ini tentu guru maupun orangtua harus memahami konsep dasar dari
pengembangan kreativitas anak, bagaimana menstimulus kreativitasnya dalam bidang
kognitif baik itu pada bidang sains maupun bahasa lisan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pengembangan kreativitas dalam bidang sains ?
2. Bagaimanakah pengembangan kreativitas dalam bidang bahasa lisan ?
3. Bagaimanakah seni untuk AUD ?
4. Bagaimakah unsur-unsur seni AUD ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengembangan kreativitas dalam bidang sains
2. Untuk mengetahui pengembangan kreativitas dalam bidang bahasa lisan
3. Untuk mengetahui defenisi seni untuk AUD
4. Untuk mengetahui unsur-unsur seni AUD
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BIDANG SAINS


a. Pengertian Sains

Menurut istilah secara umum, Sains adalah proses pengamatan, berpikir, dan
merefleksikan aksi dan kejadian/peristiwa. Sains merupakan cara kita berpikir dan
melihat dunia sekitar kita. Ini adalah salah satu cabang ilmu atau subjek bahasan yang
mengkaji fakta-fakta/kenyataan yang terkait dengan fenomena alam. Sains pada anak-
anak usia dini dapat diartikan sebagai hal-hal yang menstimulus mereka untuk
meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan masalah, sehingga memunculkan
pemikiran dan perbuatan seperti mengobservasi, berpikir, dan mengaitkan antar konsep
atau peristiwa.

b. Konsep Pengetahuan Sains

Belajar sains untuk anak bukanlah belajar secara textbook, dengan hapalan rumus
dan hitungannya. Melalui sains anak mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan
berpikir yang digunakan oleh anak pada saat anak sedang memenuhi rasa
keingtahuannya akan dunia di sekitarnya.

c. Keterampilan Berpikir Ilmiah


1. Ada saat anak berinteraksi langsung dengan benda apapun di sekitar anak, anak
menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memenuhi rasa ingin tahunya.
2. Keterampilan dalam melakukan pengamatan. Anak terampil dalam menggunakan
panca indera untuk mengamati dan memperoleh berbagai gejala yang ada.
Misalnya anak menggunakan perabaanya untuk meraba berbagai macam tekstur
gula, misalnya gula pasir, gula tepung, gula aren, dan gula batu.
3. Keterampilan dalam membandingkan. Keterampilan ini mengasah kemampuan
anak untuk membuat perbedaan dengan cara membandingkan. Misalnya anak
menggunakan mencicipi berbagai macam gula untuk mencari perbedaan
rasamanis diantara gula tersebut.
4. Keterampilan dalam membuat pengelompokan. Anak mengembangkan
kemampuan mengelompokan benda berdasarkan warna, bentuk, ukuran, tekstur,
dan berbagai ciri lainnya. Misalnya anak mengelompokan daun berdasarkan
warna.
5. Keterampilan mengukur. Keterampilan ini mengasah anak untuk membuat
pengukuran dari ukuran tidak baku ( gelas, sendok, genggam, dsb) hingga ukuran
baku (liter, kilogram, dsb). Misalnya untuk membuat teh manis anak memerlukan
berapa sendok gula.
6. Keterampilan dalam mengungkapkan hasil pemikiran. Anak dapat
mengungkapkan hasil berpikirnya dengan barbagai cara antara lain dengan
mengungkapkan secara verbal atau beribacara langsung, melalui gambar, maupun
gerak tubuh

Konsep sains yang dimaksudkan disini adalah anak belajar dan paham akan
kehidupan dan sekitarnya. Tujuan anak mempelajari pengetahuan tentang kehidupan yaitu
untuk membangkitkan kepedulian anak pada kehidupan disekitarnya, diharapkan akan
muncul dalam diri anak rasa untuk saling menjaga dan hidup secara harmonis.
Pengetahuan tentang kehidupan dapat dikembangkan melalui pengenalan terhadap 1) diri
sendiri (manusia), 2) tanaman dan 3) hewan.Jadi penekanannnya adalah doing science,
agar anak mampu berpikir dan bertindak secara logis.

d. Kreativitas dalam Bidang Sains

Bermain sains pada anak akan mengundang dan menumbuhkan kreativitas dalam
bertanyapada anak. Lingkungan belajar sains akan berpengaruh terhadap cara berpikir
kreatif anak dan imajinasi anak dalam mengaktulisasikan dirinya pada saat kegiatan
pembelajaran. Dengan melakukan suatu eksperimen sains bersama anak, anak mengenal
konsep sains tidak hanya sebatas teori tetapi sekaligus mengajak anak berpikir dengan
mengutarakan pertanyaan seperti : apa, kapan, siapa, sehingga anak mendapatkan
jawabannya sendiri melalui kegiatan ekperimen yang anak lakukan. Rogers, dalam
Munandar (2009 : 18), menekankan bahwa “sumber dari kreativitas adalah kecendrungan
untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang, kecendrungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme.” Hubungan antara percobaan sains dan kreativitas. Kreativitas
merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (sains), ketika anak
melakukan percobaan sains, anak akan mendapatkan pengalaman pembelajaran baru,
melakukan sebuah eksperimen akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak untuk
mengetahui tentang banyak hal terutama tentang alam semesta. Percobaan sains akan
mengajak anak untuk mencoba suatu kegiatan yang belum pernah anak lakukan
sebelumnya, ini akan menjadi pengalaman baru untuk anak. Dalam aktifitas melakukan
percobaan sains akan timbul banyak pertanyaan dari dalam diri anak yang diharapkan
dapat menggali potensi kreativitas yang ada dalam diri anak dengan cara menumbuhan
kreativitas dalam bertanya yang tinggi terhadap sesuatu, sehingga anak memiliki
keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru. Percobaan sains yang dapat menumbuhkan
kreativitas anak.yaitu :

 Mencampur warna hingga menghasilkan warna warna baru


 Konsep tenggalam dan terapun pada telur
 Balon ajaib
 Gunung merapi, dsb.
 Awan dalam gelas
 Lampu ajaib

B. PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BIDANG BAHASA LISAN

Pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu mengembangkan imajinasi anak melalui


bercerita atau berdongeng dan lainnya yang dapat menumbuhkan keberanian dan penalaran
anak melalui cerita dan membangun kosakata pada anak.

a. Fungsi pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa Lisan

Menurut Smilansky dalam Beaty menemukan tiga fungsi utama pada anak yaitu

1. Meniru ucpan orang dewasa,


2. Membayangkan situasi (terutama dialog).
3. Mengatur Permainan.

Ketiga fungsi ini dapat dilakukan ditaman kanak kanak melalui mendongeng ,
menceritakan kembali kisah yang didengarkan, berbagi pengalaman, dan mengarang
cerita serta puisi. Dengan kegiatan tersebut diharapkan kreativitas dan kemampuan
bahasa anak dapat terkembangkan lebih optimal.
b. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kreativitas melalui Bahasa Lisan

Manfaat pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu: dapat memperbanyak dan


memperluas kosakata anak dan meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya dengan
teman maupun orang lain secara baik. Tujuan pengembangan kreativitas melalui bahasa
yaitu agar dapat memunculkan keberanian kepada anak untuk tampil, meningkatkan
kemampuan dasar anak dalam pengembangan bahasa, dan agar anak mampu
berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan.

c. Kegiatan pengembangan kreativitas melalui bahasa


1. Membuat autobiografi

Autobiografi adalah riwayat hidup yang diceritakan melalui karangan yang ditulis
sendiri berdasarkan pengalaman prbadi. Anak juga bisa diajarkan membuat buku
tentang dirinya sendiri yang berisi identitas seperti nama, warna kulit, bentuk rambut,
kesukaan, dsb.

2. Story telling
Anak disuruh menyampaikan sebuah cerita atau mendongeng.

C. PENGERTIAN SENI UNTUK AUD

Pengertian Pembelajaran Seni adalah sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak
dengan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik, khususnya motorik halus.pendidikan
seni adalah berkaitan dengan keindahan hasil karya yang dibuat seseorang. Melalui
pengalaman anak dapat menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni.Pendidikan seni
dapat menjadikan otak kanan dan otak kiri berkembang secara baik. Pendidikan Seni pada
anak Taman Kanak-Kanak berfokus pada :

1. Belajar melalui bermain


Pada anak usia dini belajar melalui bermain merupakan pengalaman yang bermakna
dan sangat menyenangkan bagi anak.

2. Belajar melalui observasi


Anak akan belajar melalui mengamati hal yang baru dan menarik, anak akan
mengingat karena rasa peka anak sangat tinggi, melalui buku, televisi, video, gambar,
bentuk-bentuk konkret.
3. Belajar melalui eksplorasi
Anak usia dini tidak bisa diam diri untuk melihat hal yang baru, mencoba,
bereksperimen dan mengotak atik misalnya mobil-mobilan, boneka, sepeda, hal-hal
yang bisa berbunyi.

4. Belajar melalui imitasi


Anak akan meniru hal-hal yang ada disekitar anak, dari model yang mereka lihat dan
menjadikan anak asyik, senang, maka anak bertahap menirunya akan sempurna jika
terlatih.

5. Belajar melalui seni


Ketika anak sedang melakukan kegiatan seni banyak pengalaman dan pengetahuan
yang mereka peroleh, pengalaman, perkembangan yang meningkat dan kemampuan
anak, karena dalam seni memerlukan perhatian melalui pengamatan yang terjadi
dalam seni, melalui melukis anak akan mengingat peristiwa yang pernah terjadi.

Haksel (1979) berpendapat bahwa Pendidikan Usia Dini amat tidak efektif atau kurang
sempurna tanpa adanya musik, rupa, gerak dan drama. Secara umum pendidikan seni anak
TK memiliki 4 fungsi utama yaitu

1. Fungsi Ekspresi
Anak usia dini atau TK mendapatkan kesempatan untuk menyatakan pikiran dan
perasaan secara bebas diungkapkan dalam bentuk bunyi, rupa, gerak, dan bahasa atau
dapat dikombinasikan sesuai anak mengeksplorasi ungkapannya.

2. Fungsi Komunikasi
Anak dapat menyampaikan pesan melalui bunyi, rupa, gerak, dan bahasa. Melalui seni
memperkenalkan bahasa simbol pada anak.

3. Fungsi Pengembangan Bakat


Anak dilahirkan sudah mempunyai kemampuan tersendiri, missal bernyanyi,
menggambar, dan ketika sudah pada saatnya anak akan dibantu mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dalam jenjang pendidikan.
4. Fungsi Kreativitas
Sebagian besar anak suka bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya, imajinasi anak
mulai terasah ketika mendapatkan benda-benda yang menarik. Kreatif tidak hanya
menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, tetapi mengubah yang telah ada
menjadi model baru yang lama dengan melakukan improvisasi.

D. UNSUR UNSUR SENI UNTUK AUD


1. Seni musik

Musik salah satu seni yang hampir semua kalangan usia menyukainya. Pada seni
musik inipun banyak macamnya, Ada musik pop,dangdut,jazz,rock,keroncong dll. Tapi
di dalam dunia pendidikan anak usia dini,kita hanya perlu mengenalkan beberapa tipe
musik yang sesuai dengan mereka. Dengan menambahkan atau memasukan suatu
pembelajaran dengan adanya unsur seni musik dan seni suara dapat membantu anak
untuk mengingat sesuatu hal,dapat membantu anak pula dalam mengemabangkan
imajinasinya. Ketika anak bernyanyi imajinasi nya selalu berkembang. Yang paling
terpenting agar anak nyaman,ceria dan merasa aman ketika anak belajar.

2. Seni tari

Anak yang sangat aktif,sering bergerak kesana kemari, lebih tepatnya jika para
orang tua bingung dengan anak yang sangat aktif coba masukan anak ke dalam lingkup
pendidikan seni tari. Mungkin anak-anak yang sangat aktif ini lebih cocknya kita tempat
kan di sekolah yang mana memfasilitasi pendidikan seni tari. Pendidikan seni tari ini
berfungsi untuk memperhalus budi pekerti manusia,sehingga sebagai warga masyarakat
kelak ketika anak mampu memperoleh pendidikan anak juga mampu untuk bersikap dan
menjaga nilai-nilai keindahan dari keseluruhan tubuhnya (Abdurachman dan Rusliana
1979).

3. Seni Drama dan seni rupa

Seni drama, banyak dari kita yang mungkin hampir tiap hari melihat anak melakukan
kegiatan bermain peran. Ketika di kalangan dewasa atau orang tua melihat ada anak
yang melakukan kegiatan tersebut,biarkan mereka dan jika bisa masuklah dalam
kegiatan mereka tersebut. Ketika bermain drama ini anak mengembangkan imajinasinya
dengan baik,biasanya dalam pendidikan drama ini anak sering berperan sebagai
seseorang yang ia idolakan. Dan juga dalam pendidikan seni rupa, awal mula yang bisa
kita lihat dari kegiatan yang menonjol pada seni rupa mungkin,anak lebih suka untuk
mencoret-coret,mencoba untuk mewarnai seusuatu hal yang di anggap bagus menurtnya.
Dalam hal ini pendidikan seni rupa sangat baik untuk mengembangkan kemampuan seni
rupa anak sejak dini. Ada banyak hal yang akan di kembangkan ketika anak berada pada
pendidikan seni rupa.Di dalam pengajaran tersebut anak akan di ajarkan bagaimana
untuk menggambar yang baik,anak juga akan di ajarkan bagaimana mewarnai yang baik
dll. Jadi, kesimpulannya adalah seni merupakan pendidikan yang paling awal dalam
dunia pendidikan anak usia dini. Dalam dunia pendidikan seni sendiri memiliki tujuan
agar anak-anak didik nya dapat mengembangan berbagai macam seni sesuai dengan
bakat dan minatnya.Dalam hal ini juga membantu anak untuk menjadi seseorang yang
ahli seni.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengembangan kreativitas dalam bidang sains dapat dilakukan dengan berbagai


eksperimen sedangkan pengembangan kreativitas melalui bahasa yakni dilakukan dengan
mengembangkan imajinasi anak melalui bercerita atau berdongeng dan lainnya yang dapat
menumbuhkan keberanian dan penalaran anak melalui cerita dan membangun kosakata pada
anak. Seni untuk AUD sendiri dapat dikembangkan pada berbagai unsur seni seperti seni
musik, tari dan seni drama.

B. SARAN

Untuk melengkapi informasi tentang pengembangan kreativitas pada bidang kognitif


pembaca dapat mencari referensi lain dari jurnal ataupun buku yang terkait untuk
memperdalam pemahaman pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Chindrya.2020. Modul Pengembangan Bakat dan Kreativitas (online). Diambil


dari :https://www.slideshare.net/cindrya/modul-pengembangan-bakat-dan-kreativitas-
125672156 22 september 2020

ParentingIndonesia. 2015. Manfaat Anak Belajar Sains(online). Diambil dari:


https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/manfaat+anak+belajar+sains 22 September
2020

Rahmadila.2018. Eksperimen Sains Untuk AUD (online). Diambil


dari
:https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/science/experiment/amp/rahmadila
-eka-putri/eksperimen-sains-untuk-anak-c1c2 22 September 2020

Suratiningsih. 2020. Pentingnya Pembelajaran Sains Untuk AUD (online). Diambil dari:
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pentingnya-pembelajaran-sains-untuk-
paud/ 22 september 2020

Tri Ririn. 2015. Pengaruh Percobaan Sains Sederhana Terhadap Kreativitas (online). Diambil
dari: https://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Bungamputi/article 22 september 2020

Ward,H.(2010). Using Their Brains In Science. Jakarta: PT INDEKS

Anda mungkin juga menyukai