Anda di halaman 1dari 5

Selanjutnya, dimensi perencanaan mengajarkan berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa

karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran.

Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif


yang menalar dan efisien, yaitu sebagai berikut:

a. Signifikasi titik tingkat signifikasi bergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang
diajukan titik dalam mencapai tujuan itu mengambil keputusan perlu mempunyai garis pembimbing
yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi sekali keputusan telah diambil dan tujuan telah ditentukan
titik setiap pengamat pendidikan dapat mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan, dan signifikasi
dan ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan.

b. Feasibilitas. Artinya perlu dipertimbangkan sia sibilitas perencanaan pengajaran titik salah satu faktor
penentu adalah otoritas political yang memadai sehingga fasilitas teknik dan estimasi biaya serta aspek-
aspek lainnya dapat dibuat Dalam pertimbangan yang realistis.

c. relevansi. Konsep ini berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan pengajaran memungkinkan
penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik
secara optimal.

d. Kepastian atau devinitiveness. Diakui bahwa tidak semua hal yang sifatnya kebetulan dapat
dimasukkan dalam perencanaan pengajaran, tetapi perlu diupayakan agar hal tersebut dimasukkan
dalam pertimbangan titik penggunaan teknik atau metode simulasi sangat monolog mengantisipasi hal-
hal tersebut konsep kepastian menimbulkan atau mengurangi kejadian yang tidak terduga.

e. Ketelitian atau parsimoniousness. Prinsip utama yang perlu diperhatikan adalah perencanaan
pengajaran disusun dalam bentuk sederhana, serta kaitan kaitan yang pasti terjadi antara cara-cara
penerapan prinsip ini diperlukan waktu yang lebih banyak dalam mengenai beberapa alternatif sehingga
perencanaan dan mengambil keputusan dapat mempertimbangkan alternatif yang paling efisien.

f. Adaptabilitas. Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai Umpan balik atau balikan. Jika perencanaan pengajaran sudah lengkap,
penyimpangan sudah semakin berkurang dan aktivitas spesifik dapat ditentukan titik penggunaan
berbagai proses memungkinkan perencanaan pengajaran yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang
untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.

g. Waktu. Faktor-faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak selain keterlibatan perencanaan
dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan reabilitas analisis yang dipakai, serta waktu untuk
menilai kebutuhan pendidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.

h. Monitoring atau pemantauan. Didalamnya termasuk mengembangkan kriteria untuk menjamin


bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif. Ukurannya dibangun selama pelaksanaan pengajaran,
tetapi perlu diberi pertimbangan tentang toleransi terbatas atas penyimpangan perencanaan titik untuk
menjamin agar pelaksanaan dapat mulus perlu dikembangkan prosedur yang memungkinkan
perencanaan pengajaran menentukan alasan-alasan mengadakan variasi dalam perencanaan.
i. isi perencanaan. Dimensi terakhir adalah hal-hal yang akan direncanakan titik perencanaan pengajaran
yang terbaik harus memuat: 1) tujuan yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan,2) program dan
layanan, atau cara mengorganisasikan aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya;3) tenaga
manusia, ya ini mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi,
ataupun kepuasan mereka; 4) bangunan fisik mencakup tentang cara-cara menggunakan pola distribusi
dan kaitannya dengan bangunan fisik lain;5) keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana
penerimaan;6) struktur organisasi maksudnya cara mengorganisasi, manajemen operasi, pengawasan
program, dan aktivitas kependidikan yang direncanakan;7) kontak sosial atau elemen-elemen lainnya
yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.

3. Manfaat atau faedah perencanaan pengajaran.

Perencanaan pengajaran sebelum melakukan pembelajaran di kelas sangat penting dilakukan titik oleh
karena itu, perencanaan pengajaran harus disusun atau direncanakan dengan baik dan matang sehingga
tujuan dari Pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Manfaat perencanaan pengajaran antara lain petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang dilakukan, pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran, pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun siswa alat
ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan
kelemahan kerja, bahan penyusun data agar terjadi keseimbangan kerja, menghemat waktu tenaga,
alat-alat dan biaya.

Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tercapainya tujuan


pembelajaran, misalnya persiapan sebelum mengajar, situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan
kendaraan umum, tingkat intelegensi siswa, materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Adapun faedah dari perencanaan adalah karena adanya perencanaan pelaksanaan pengajaran menjadi
baik dan efektif, guru bisa memberikan materi pelajaran dengan baik karena ia harus dapat menghadapi
situasi di kelas secara tegas dan fleksibel.

4. Cara membuat perencanaan pengajaran untuk mencapai belajar yang efektif

Guru membuat persiapan yang baik Bagaimana cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif yang
dijadikan pedoman dalam membuat perencanaan ada 7 aspek persiapan untuk mencapai dari
pertanyaan tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Persiapan terhadap situasi, mencakup tempat suasana, ruangan kelas, dan lain-lain. Sebelum
mengajar di kelas guru dapat membuat strategi terhadap variabel faktor masalah dan menghadapi
situasi kelas.
b. Persiapan terhadap siswa yang akan dihadapi titik sebelum mengajar, guru harus mengetahui
keadaan siswa atau guru harus membuat gambaran yang jelas mengenai keadaan siswa yang akan
dihadapi titik Selain faktor internal siswa laki-laki atau perempuan guru harus mengetahui taraf
kematangan dan pengetahuan serta khusus dari siswa tersebut.

c. Persiapan dalam tujuan umum pembelajaran titik tujuan instruksional yang akan dicapai oleh siswa
harus memiliki seorang guru mencakup antara lain pengetahuan, kecakapan, keterampilan atau sikap
tentu yang konkrit yang bisa diukur dengan alat alat evaluasi.

d. Persiapan tentang bahan belajar yang akan diajarkan titik dengan adanya pengetahuan yang akan
dihadapkan kepada siswa Guru memiliki persiapan yang akan disampaikan kepada siswa.

e. Persiapan tentang metode mengajar yang hendak dipakai, menyangkut persiapan tentang metode
mengajar yang hendak dipakai antara lain metode ceramah, metode tanya jawab dan diskusi.

f. Persiapan dalam penggunaan alat-alat peraga menggunakan media yang mempertinggi komunikasi
pada saat proses belajar berlangsung.

g. Persiapan dalam jenis teknik evaluasi, yaitu sejauh mana daya serap terhadap produk bahasan yang
diterapkan oleh guru.

C. Pengembangan dan strategi menyiapkan bahan ajar

1. Pemahaman dasar bahan ajar.

Bahan ajar atau teaching material terdiri atas 2 kata yaitu teacing atau mengajar dan material atau
bahan.teaching (Melaksanakan pembelajaran) diartikan sebagai proses menciptakan dan
mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif.

Adapun material merupakan bahan atau alat atau sumber yang dapat dipakai dalam teaching.
Dikmenum mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi
pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh Dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Paulina pannen (2001) menyatakan bahwa bahan ajar sebagai bahan bahan atau materi pembelajaran
yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran titik adapun
Andi Prastowo menegaskan pemahaman bahan ajar sebagai segala bahan baik informasi, alat, maupun
teks yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh Dari kompetensi yang dikuasai
peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran.

Berdasarkan beberapa Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan susunan
sistematis dari berbagai bentuk bahan pembelajaran (baik tertulis seperti buku pelajaran, modul, Hand
Out, LKS maupun yang tidak tertulis seperti market, bahan ajar radio, bahan ajar interaktif) yang dipakai
atau digunakan sebagai pedoman atau panduan oleh pendidik atau instruktur dalam rangka proses
pembelajaran serta memberikan materi kepada peserta didik.

2. Tujuan membuat bahan ajar

Adapun empat tujuan pembuatan bahan ajar berdasarkan pedoman umum pemilihan dan pemanfaatan
bahan ajar, yaitu: a) membantu siswa dalam mempelajari sesuatu.b)menyediakan berbagai jenis pilihan
bahan ajar sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada siswa.c) memudahkan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran.d) bagian pembelajaran menjadi lebih menarik.

3. unsur-unsur bahan ajar

Untuk membuat bahan ajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, guru harus memperhatikan unsur-
unsur berikut:

a. Petunjuk belajar, merupakan petunjuk atau pedoman yang perlu diketahui, baik oleh siswa maupun
guru meliputi materi yang akan dibahas dalam proses pembelajaran.

b. Kompetensi yang akan dicapai pada proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, perlu
penetapan standar kompetensi yang meliputi standar materi atau standar isi berisikan jenis, kedalaman
dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa serta standar pencapaian atau standar
penampilan berisikan tingkat penguasaan Yang Harus ditampilkan siswa secara sesuai dengan pokok-
pokok pikiran yang dibahas sehingga jelas indikator pencapaian hasil dalam pembelajaran.

c. Informasi pendukung, merupakan informasi informasi yang harus diketahui atau dijelaskan kepada
siswa yang dapat menambah wawasan ataupun pengetahuan mereka titik Dalam hal ini diperlukan
kemauan dari siswa untuk menambah wawasan pengetahuan dengan mempelajari materi lain yang
Senada dengan materi pokok yang dibahas dalam suatu pengajaran yang pada akhirnya menambah
pemahaman siswa. Contohnya, foto atau ilustrasi yang berfungsi untuk memperjelas materi yang perlu
dipahami oleh siswa

d. Latihan-latihan, merupakan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik kepada siswa dalam rangka
mempraktikkan teori yang telah diberikan sehingga dengan pemberian latihan akan menambah dan
meningkatkan keterampilan siswa terhadap materi ajar yang diberikan Dalam proses pembelajaran.

e. Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah lembaran yang berisi catatan-catatan sistematis atau
tahapan-tahapan proses kegiatan sebagai langkah prosedural yang ditempuh siswa dalam proses
pembelajaran. Hal ini banyak dilakukan untuk materi praktik.

f. Evaluasi, merupakan komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran, artinya sebagai Wahana
atau sarana mengukur penilaian terhadap pemahaman dan pekerjaan siswa proses evaluasi merupakan
komponen terakhir Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Hasil evaluasi
yang baik dapat dipakai sebagai indikator keberhasilan dan efektivitas pembelajaran apabila hasil
pengukuran atau penelitian belum memuaskan perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai