Duopoli adalah keadaan di mana hanya ada dua perusahaan yang menguasai
pasar. Oleh karena itu setiap tindakan yang dilakukan oleh pengusaha yang satu
akan mempengaruhi kebijakan pengusaha lainnya, baik dalam hal menentukan
harga, kapasitas produksi, kualitas produk, dan sebagainya. Apabila produk yang
dihasilkan oleh pengusaha duopoli homogen, maka pasar dinamakan duopoli murni
( pure duopoly) . Apabila produk yang dihasilkan tidak homogen tetapi bersifat dapat
mensubstitusi, maka pasar dinamakan duopoli yang dibedakan ( differentiated
duopoly).
Pasar oligopoli sama saja dengan pasar duopoli, hanya saja dalam pasar
oligopoli jumlah perusahaan yang menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak
banyak (oligos = sedikit) sehingga tindakan dari pengusaha yang satu akan
mempengaruhi kebijakan dari pengusaha lainnya. Apabila produk yang dihasilkan
oleh pengusaha oligopoli homogen maka pasar dinamakan oligopoli murni ( pure
oligopoly) dan apabila produk yang dihasilkan tidak homogen maka dinamakan
oligopoli yang dibedakan ( differentiated oligopoly).
Duopoli
Pasar duopoli jarang sekali ditemukan dalam kenyataan. Oleh karena itu
teori pasar duopoli lebih banyak menggunakan asumsi-asumsi, bahkan ada yang
perlu dikhayalkan. Namun, teori duopoli sangat berguna sebagai dasar bagi
penyusunan teori pasar oligopoli.
Teori pasar duopoli, pertama kali dikemukakan oleh ekonom Perancis
Antoine Augustin Cournot pada tahun 1838 dalam karangannya berjudul “
Researches into the Mathematical Principles of the Theory of Wealth”. Teori
Cournot banyak dikrikik oleh ahli-ahli ekonomi, terutama tentang asumsi-asumsinya
karena dianggap tidak masuk akal. Betrand-Edgeworth juga telah membuat teori
duopoli yang dapat dianggap sebagai penyempurnaan teori Cournot.
Untuk analisis pasar duopoli dapat digambarkan sebagai berikut. Misalnya,
hanya ada pengusaha A dan pengusaha B yang menguasai pasar produk tertentu.
Setiap tindakan yang dilakukan pengusaha A akan mempengaruhi kebijakan yang
diambil oleh pengusaha B dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu untuk dapat
meramalkan dengan baik tentang tindakan yang akan dilakukan oleh pengusaha
pesaingnya maka pengusaha duopoli harus selalu memperhatikan perilaku
pengusaha pesaingnya tersebut. Untuk hal ini tentu tidak mudah.
Teori duopoli disusun berdasarkan asumsi-asumsi tentang perilaku
pengusaha-pengusaha pesaing. Dengan demikian apabila asumsi-asumsi itu
diubah, tentu akan muncul teori baru. Inilah yang menyebabkan adanya berbagai
teori duopoli, karena asumsi-asumsi yang digunakan oleh para ahli yang menyusun
teori berbeda.
(c.4)
(c.5)
q = q1 + q2 dan = = 1 maka
MR duopoli : = p + qi dimana i = 1 , 2.
= p + q1 = MR1
= p + q2 = MR2
Dengan anggapan kurve permintaan berslope negatif ( ∂p/∂q < 0), berarti bahwa
pengusaha duopoli dengan jumlah produk yang lebih besar akan mempunyai MR
lebih kecil.
Pasar duopoli akan mencapai keseimbangan apabila jumlah q1 dan q2
sedemikian rupa sehingga masing-masing pengusaha duopoli akan mencapai
keuntungan maksimum. Proses pemecahan untuk keseimbangan tersebut adalah
dengan memecahkan persamaan-persamaan (c.4 ) dan ( c.5) untuk memperoleh
nilai q1 dan q2. Sebelum memperoleh tingkat produk keseimbangan, terlebih
dahulu perlu menambah suatu langkah, yaitu dengan memasukkan fungsi reaksi
(reaction function). Fungsi reaksi tersebut adalah :
q1 = f ( q 2 ) dipecahkan dengan persamaan c.4 ( c.6 )
q2 = g ( q1 ) dipecahkan dengan persamaan c.5 (c.7 )
Persamaan c.6 merupakan fungsi reaksi pengusaha duopoli A yang akan
memberikan nilai q1 yang memaksimumkan Π1 untuk setiap nilai q2 tertentu.
Sedang persamaan c.7 merupakan fungsi reaksi pengusaha B yang akan
memberikan nilai q2 yang memaksimumkan Π2 untuk setiap nilai q1 tertentu. Nilai
keseimbangan adalah nilai pasangan q1 dan q2 yang memenuhi kedua fungsi
reaksi tersebut.
Misal, dipunyai fungsi permintaan pasar dan fungsi biaya sebagai berikut:
P = A – B (q1 + q2) ( fungsi permintaan pasar)
2
C1 = a1q1 + b1q1 ( fungsi biaya perusahaan A)
2
C2 = a2q2 + b2q2 ( fungsi biaya perusahaan B)
Keuntungan pengusaha duopoli adalah:
2
Π1 = Aq1 – B (q1 + q2) q1 - a1q1 + b1q1
2
Π2 = Aq2 – B (q1 + q2) q2 - a2q2 + b2q2
Keuntungan maksimumnya adalah :
Karena B, b1, dan b2 bernilai positif maka kenaikan salah satu produk pengusaha
duopoli menyebabkan penurunan produk optimum pengusaha duopoli lainnya.
Dengan memecahkan persamaan c.8 dan c.9 secara simultan akan diperoleh
pasangan nilai q1 dan q2 yang menunjukkan keadaan keseimbangan.
Secara grafis fungsi reaksi tersebut dapat digambarkan seperti Gb. 7.18 .
q2
q1 = f ( q2 )
Titik keseimbangan
E
q2 = g ( q1)
0 q1
q2
300
250
C
E MC
’
A C
AC
0 Q* D Q
Oligopoli
Seperti telah dikemukanan diatas bahwa teori duopoli merupakan dasar bagi
teori pasar oligopoli. Pada dasarnya terdapat dua teori pokok dalam analisis pasar
oligopoli, yaitu :
1). Antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya di dalam melakukan kegi-
atannya tidak terdapat suatu ikatan tertentu ( independent action).
2). Antara pengusaha-pengusaha yang ada dalam pasar oligopoli menjalin suatu
ikatan (collusion) tertentu. Ikatan ini ada yang sempurna ( perfect collusion) dan
ada yang tidak sempurna (imperfect collusion).
Harga Harga
MC
MC AC
AC P2
P1
D2
0 Q1 Q 0 Q2 MR2
MR1 = - Q1 (vi)
MR1 = MC1 ( dalil), maka rumus (i) sama dengan rumus (vi):
C. Daftar Pustaka
Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta
Ferguson, C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth Edition, Yale
University.
Henderson, J.M. and R.E. Quandt. Microeconomic Theory: A Mathematical
Approach. Third Edition, McGraw-Hill International Book Company.
Koutsoyiannis, A. 1985. Modern Microeconomics. ELBS Edition, Macmillan
Publishers Ltd, London.
Nicholson, Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih bahasa: Daniel Wirajaya, Edisi
ke-5, Binarupa Aksara, Jakarta.
Rosidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan kepada Teori
Makro & Mikro. Cetakan ke-4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.