INTERNASIONAL
Fakultas Syariah
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
• A. Asas- Asas HPI Tentang Hukum Orang dan Keluarga
• B. Asas- Asas Dalam Hukum Benda
• C. Asas- Asas Dalam Hukum Perjanjian
• D. Asas- Asas HPI Untuk Penentuan Status Badan Hukum
Perceraian dan
Perkawinan Pewarisan
Akibat Hukumnya
Di Indonesia, Ketentuan yg mengatur perkawinan yg mengandung elemen asing terdapat pada UU No 16 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Perkawinan yg mengandung elemen asing ini salah
satunya adalah perkawinan campuran.
Menurut Pasal 57 UU Perkawinan, Perkaiwnan Campuran adalah perkawinan antara dua org yg di Indonesia tunduk pada
hukum yg berlainan, krn perbedaan kewarganegaraan, dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia.
Persyaratan atau validitas perkawinan dapat dibedakan menjadi dua, yakni Persyaratan Materiil (essential validity) dan
Persyaratan Formal (formal validity)
Dinegara2 yg memegang teguh ajaran Katolik, sprti Filipina tidak boleh ada perceraian.
Di lain pihak ada pula negara2 yg membolehkan perceraian dgn syarat2 tertentu.
Mengenai masalah perceraian dgn segala akibat hukumnya didalam HPI berkembang
beberapa asas yg mnyatakan, bhwa hal tsb harus diselesaikan berdasarkan sistem
hukum dari tempat:
Joint Residence/
Lex loci celebrationis
Domicile of choice
Tempat diajukannya
Joint nationality
perceraian (Lex Fori)
Dalam kaitan ini, dlm HPI dikenal dua asas utama yg menetapkan bhwa klasifikasi semacam itu harus dilakukan
berdasarkan:
Hukum tempat
Hukum tempat
pemegang hak atas
pemegang hak atas Hukum tempat benda
benda tsb
benda tsb berdomisili terletak (Lex Situs)
berkewarganegaraan
(Asas Domisili)
(Asas nasionalitas)
Mobilia Sequntur
personam
Benda2 yg dikategorikan ke dlm “ benda tak berwujud” biasanya meliputi hutang piutang, hak milik perinsdustrian, atau
hak2 milik intelektual. Asas2 HPI yg relevan untuk menentukan keadaan tersebut harus diberlakukan adalah sistem hukum
dari tempat:
Untuk mencari hukum yg berlaku (applicable law) dlm suatu kontak yg mengandung unsur HPI digunakan bantuan titik2
pertalian taau titik taut sekunder, diantaranya adalah pilihan hukum, tempat ditandatanganinya kontrak, atau tempat
dilaksanakan kontrak.
Pada prinsipnya hukum yg berlaku dlm kontrak yg mengandung unsur HPI tsb adl hukum yg dipilih sendiri oleh para pihak
(pilihan hukum). Jika pilihan hukum tsb tdk ditemukan dlm kontrak ybs dpt digunakan bantuan titik2 taut sekunder lainnya
yaitu:
Pilihan Hukum (Choice of Lex Loci Contractus The Proper Law of Contract
law)
Pilihan hukum dgn Lex Lex Loci Solutionis The Most Characteristic
Mercantoria Connections
BY : Nova Septiani Tomayahu, S.H.,M.H.
Asas- asas hpi untuk penentuan
status badan hukum