Anda di halaman 1dari 5

Unsur unsur budaya

1. Bahasa
Suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara
yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan. Ada dua
bentuk bahasa yaitu lisan dan tulisan.

2. Sistem pengetahuan
Unsur ini berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan
yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora
dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, tubuh
manusia.

3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial


Dimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya.
Organisasi sosial meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem
kesatuan hidup, perkumpulan.

4. Sistem peralatan hidup dan teknologi


Teknologi di sini dimaknai sebagai jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota
suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya
dengan pengumpulan bahan-bahan mentah, pemrosesan bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi
alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan lain yang berupa
benda material. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi,
alat-alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat
berlindung dan perumahan serta alat-alat transportasi.

5. Sistem mata pencaharian hidup


Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.
Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam,
peternakan, perikanan, dan perdagangan.

6. Sistem religi
Perpaduan antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal suci dan
tidak terjangkau oleh akal. Sistem ini meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan
hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.

7. Kesenian
Kesenian dapat dimaknai sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk keindahan
yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin
bagi manusia. Pemetaan bentuk kesenian dapat terbagi menjadi tiga garis besar, yaitu; seni
rupa, seni suara dan seni tari.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan

Budaya merupakan istilah yang banyak dijumpai dan digunakan hampir dalam setiap aktivitas sehari-
hari. Hal ini menunjukkan bahwa budaya begitu dekat dengan lingkungan kita. Kebudayaan berasal dari
kata cultuure (Belanda) culture (Inggris) dancolere (Latin) yang artinya mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan terutama pengolahan tanah atau bertani.[1]Budaya merupakan
istilah yang banyak dijumpai dan digunakan hampir dalam setiap aktivitas sehari-hari. Hal ini
menunjukkan bahwa budaya begitu dekat dengan lingkungan kita yang kemudian berkembang menjadi
segala daya dan aktifitas manusia manusia untuk mengolah dan mengubah alam.[2]

Dari bahasa Indonesia (Sansekerta) “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal. Pendapat lain “budaya” adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang
berarti daya dari budi, karena itu mereka membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah
daya dari budi yang berupa cipta,karsa dan rasa. Kebudayaan adalah hasil dari cipta,karsa dan rasa
tersebut, beberapa pendapat ahli antropologi dunia tentang definisi kebudayaan :

· E.B.Tylor (Primitive Culture) : keseluruhan kompleks yang mengandung ilmu pengetahuan lain
seperti kebiasaan manusia yang bermasyarakat.

· R.Linton (The Cultural Background of Personality) : konfigurasi dari tingkah laku yang
pembentukannya didukung dan diteruskan anggota masyarakat tertentu.

· C.Klukhonn dan W.H Kelly (Hasil Tanya jawab dengan ahli antropologi sejarah) : Hukum, psikologi
yang implisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi
tingkah laku manusia.

· Melville J.Herskovits (Ahli antropologi Amerika) : bagian dari lingkungan buatan manusia “Man
Made Part of the Environment”.

· Dowson (Age of the Gods) : cara hidup bersama(Culture is common way of life).

· J.P.H Dryvendak : kumpulan cetusan dari jiwa manusia yang beraneka ragam dan berlaku dalam
suatu masyarakat tertentu.

· Ralph Linton (1893-1953) : sifat sosial manusia yang turun temurun “Man’s sosial heredity”.

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh pakar Indonesia :

· Prof. Dr. Koentjaara Ningrat : keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur
oleh tata kelakuan yangharus didapat degan belajar.Dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat.
· Sultan Takdir Alisahbana : manifestasi dari cara berfikir.

· Dr. Moh. Hatta : ciptaan dari suatu bangsa.

· Mangunsarkoro : segala yang bersifat hasil kerja manusia dalam artian yang seluas-luasnya.

· Drs. Sidi Gazalba : cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan
dari segolongan manusia yang membentuk satu kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.

Definisi di atas berbeda-beda namun memiliki prinsip yang sama yaitu mengakui adanya ciptaan
manusia,meliputi perilaku dan hasil kelakuan manusia,yang diatur oleh tata kelakuan yang diperoleh
dengan belajar yang semuanya tesusun dalam kehidupan masyarakat.

Di dalam masyarakat kebudayaan diartikan “The general body of the art” yang meliputi seni sastra, seni
musik, seni pahat, seni rupa, dan pengetahuan filasafat. Dan akhirnya mendapatkan kesimpulan bahwa
kebudayaan adalah hasil budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup atau segala sesuatu yang
diciptakan manusia baik yang konkrit maupun abstrak.[3]

Menurut Prof. M. Djojodiguno (Asas-asas Sosiologi,1958) bahwa kebudayaan atau budaya adalah daya
dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa.

a. Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya.
Hasil cipta berupa Ilmu pengetahuan.

b. Karsa : kerinduan manusia untuk menginsafi dari mana manusia sebelum lahir dan kemana
sesudah mati.Hasilnya berupa norma-norma keagamaan atau kepercayaan.

c. Rasa : kerinduan manusia akan keindahan dan dorongan untuk menikmati keindahan. Hasilnya
berbagai macam kesenian.

Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk
memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
[4] Dan dijelaskan sebagai berikut :

· Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia yang meliputi
kebudayaan material (bersifat jasmaniah) dan kebudayaan non material (bersifat rohaniah).

· Kebudayaan tidak diwariskan secara generative(biologis) melainkandngan cara belajar.

· Kebudayaan diperoleh manusai sebagai anggota masyarakat.

· Kebudayaan adalah kebudayaan manusia.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa budaya itu berkaitan dengan 3 kata kunci yang
mencakup (1) gagasan, (2) perilaku dan (3) hasil karya manusia. Sebagai pedoman pembahasan ,
pengertian kebudayaan yakni merupakan program bertahan hidup dan adaptasi suatu kelompok dengan
lingkungannya. Program budaya terdiri dari pengetahuan,konsep dan nilai-nilai yang dimiliki oleh
anggota kelompok melalui sisrem komunikasi. Esensi budaya bukan pada benda, alat atau elemen
budaya yang terlihatlainnya namun bagaimana kelompok menginterpretasikan, menggunakan dan
merasakannya.
B. Ciri-ciri Budaya antara lain :

1. Budaya bukan bawaan, tetapi dipelajari.[5]

2. Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke kelompok dan dari generasi ke
generasi.

3. Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang bisa berubah sepanjang waktu.

4. Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku pengalaman manusia yang


jumlahnya terbatas.

5. Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar untuk menilai budaya
lain).

C. Fungsi Budaya

Fungsi budaya yang utama yaitu untuk mempelajari warisan dari nenek moyang kita, apakah baik untuk
dipertahankan atau harus diperbaharui atau ditinggalkan.

Budaya dan unsur-unsur didalamnya terkait oleh waktu. Budaya tetap berubah, seberapa lamban pun
perubahan tersebut. Kelambanan atau kecepatan perubahannya antara lain bergantung pada seberapa
jauh kekuatan budaya tersebut dan intensitas interaksinya dengan budaya lain. Suatu budaya yang
lemah (sebagai minoritas misalnya atau komunikasi yang kurang) yang sering berhubungan dengan
budaya lain yang kuat, maju dan dominan akan cepat berubah karena pengaruh budaya kedua atau
budaya lain.[6] Ini ditunjukkan oleh Budaya Indonesia yang cepat berubah karena dipengaruhi budaya
Barat. Sebaliknya, komunitas budaya yang intensitas komunikasinya sedikit dengan budaya luar akan
lamban berubah, seperti ditunjukkan budaya suku Eskimo di Kutub Utara, suku Amish di Amerika, suku
Aborigin di Australia dan budaya suku Baduy dalam di Jawa Barat.

D. Budaya dan Non Budaya

Memperhatikan luasnya pengertian budaya di atas, maka pertanyaan selanjutnya adalah apa yang
membedakan antara budaya dan non budaya? Hal-hal yang non budaya mencakup benda yang
keberadaannya sudah ada dengan sendirinya atau ciptaan Tuhan yang tidak/belum mendapat sentuhan
aktivitas manusia (benda-benda alamiah seperti batu, pohon, gunung, tanah, planet), sedangkan budaya
mencakup sesuatu yang keberadaannya sudah mendapat sentuhan tangan manusia (misal, patung
marmer/onix, bonsai, bangunan, aturan makan dan lain-lain).[7] Jadi batu dan kayu dapat dipandang
sebagai non budaya bila didapatkan apa adanya sebagai batu gunung dan pepohonan, namun menjadi
sebuah benda budaya bila mendapat campur tangan manusia.
Sutarno.2007. Pendidikan Multikultural. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidika
Nasional

Banks, James A.; Cherry A. McGee Banks (editors). 2001/2004. Handbook of

Research on Multicultural Education (Second Edition). San-Francisco: JosseyBass.

Banks, J.A. 1993. Multicultural Education: Issues and Perspectives. Needham Heights, Massachusetts :
Allyn and Bacon

Koentaraningrat. 2000. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama

Naim, Ngainum dan SauqiAchmad. 2008. Pendidikan Multikultural, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.

www://staff.uny.ac.id/sites/files/pendidikan multicultural.pdf. Handout Pendidikan

Multikultural. Diakses pada hari Kamis, 20 Oktober 2016

Nizomi.Fahrin, http://id.scribd.com/doc/112275035/Makalah-Hakikat-Kebudayaan-Dan-Manusia-Fix,
makalah hakikat kebudayaan dan manusia. Diakses pada hari Jum’at, 21Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai