Anda di halaman 1dari 15

nMAKALAH

INTERAKSI DAN STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI


(JENIS MODEL PEMBELAJARAN)

Dosen Pengampu
Aidhil Adhani M.Si
Disusun Oleh : Kelompok 6

1. Angelia Indriani (1840603060)


2. Maria Asriani (1840603073)
3. Maria Elisabet L (1840603074)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya,kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Interaksi dan Strategi
Pembelajaran Biologi dengan materi “Jenis Model Pembelajaran”tanpa adanya kendala.
Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada Ibu Aidil Adhani S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampuh mata kuliah Interaksi dan Strategi Pembelajaran Biologi yang telah
memberikan tugas makalah ini serta memberikan bimbingan, masukan,dan waktu-Nya
semoga allah Swt selalu melimpahkan karunia-Nya .
Makalah dengan judul“Jenis Model Pembelajaran ”ini kami susun dengan harapan
semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.Namun terlepas dari
itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang
lebih baik lagi kedepanya.

Tarakan, 30 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................1
C. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian model pembelajaran..............................................................................3
B. Sintaks model pembelajaran...................................................................................5
C. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran....................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan salah satu unsur penting untuk mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran itulah terjadi proses
transformasi ilmu pengetahuan serta nlai-nilai. Ketika proses pembelajaran
berlangsung, Terjadi interaksi antara guru dengan siswa yang memungkinkan bagi
guru untuk dapat mengenali karakteristik serta potensi yang dimiliki siswa.
Demikian pula sebaliknya pada saat pembelajaran siswa memiliki kesempatan
untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga potensi tersebut dapat
dioptimalkan. Oleh karena itu, pendidikan bukan lagi memberikan stimulus akan
tetapi usaha mengembangkan potensi yang dimiliki. Pengetahuan itu tidak
diberikan, akan tetapi dibangun oleh siswa (Wina,Sanjaya,2009:102).
Kegiatan pembelajaran tersebut diwujudkan dalam penggunaan strategi,
pendekatan, model, dan metode pembelajaran. Diantara istilah-istilah dalam bidang
pembelajaran tersebut, strategi pembelajaran merupakan hal penting dan mendasar
yang harus dipahami dan dijalankan oleh guru. Dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah diuraikan bahwa“pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi:
tujuan/kompetensi, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen
pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih atau
menentukan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau suatu pola yang digunakan sebgai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas ataupembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran
mengacu pada pendekatanpembelajaran yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Berkenaan dengan model pembelajaran makalah ini menjelaskan terkait
jenis model pembelajaran diantaranya: model pembelajaran Index Card Match,
model pembelajaran Mind mapping, model pembelajaran Number Head Together,
model pembelajaran Cooperatif Script, model pembelajaran Student Teams
Achivement Devision, model pembelajaran Example Non Example dan setiap

4
model pembelajaran selalu mempunyai tahapan-tahapan (sintaks) oleh peserta
didik dengan

bimbingan guru. Setiap model pembelajaran terdapat juga kelebihan dan


kekurangan dari masing-masing model pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Model Pembelajaran
2. Mahasiswa mampu mengetahui Model pembelajaran dan Sintaks Model
Pembelajaran dengan baik
3. Mahasiswa mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap masing-
masing jenis model pembelajaran
C. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu bisa
menambah wawasan tentang pentingnya Model pembelajaran terhadap peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga kita sebagai calon pendidik atau
guru mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
diajarkan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


Secara umum istilah “model” diartikan sebagai konseptual yang digunakan
sebagi pedoman dalam melakukan suatu kegiata. dalam pengertiaan lain, model
juga diartikan sebagai barang atau tiruan benda dari benda sesunguhnya, seperti
globe yang merupakan bumi tempat kita hidup. Model pembelajaran adalah
sebagai desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkankan siswa beriteraksi sehingga terjadi perubahan
dan perkembangan terhadap siswa.
Menurut Dindang (dalam Rahmi 2011:11) model pembelajaran adalah sebagai
suatu disain yang menggambarkan proses rinciaan dan penciptaan situasi
lingkungan yang memungkinkan siswa beriteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa.
Pengertiaan model pembelajaran menurut Joyce adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-
perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer,
kurikulum dan lain-lain. Joyce menyatakan bahwa stiap model pembelajaran
mengarahkan kita kealam mendesian pembelajaran untuk membantu peserta didik
sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Adapun Soekanto,dkk menegemukakan maksud dari model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisassikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuaan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang penmbelajaran dan para
penajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar. dengan demikian katifitas
pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara
sistematis.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran
tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pengejaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Trianto
(2010:51).
Berdasarkan pengertian-pengetian model pembelajaran di atas, setiap model
pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3) Dapat dijadikan pedoman perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas.

6
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamkan: urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax), prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem
pendukung.

5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran meliputi: dampak


pembelajaran berupa hasil belajar yang terukur dan dampak pengiring berupa
hasil belajar jangka panjang.
6) Adanya persiapan mengajar dengan berpedoman pada model pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan seprangkat strategi
yang berdasarkan landasan teori dan penelitian tertentu yang meliputi latar
belakang, prosedur pembelajaran, sisitem pendukung dan evaluasi pembelajaran
yang ditunjukkan bagi guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu yang dapat diukur.

B. Sintaks Model Pembelajaran


1. Model Pembelajaran Index Card Match/Make and Match
a. Pengertian
Model pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan) adalah
model pembelajaran yang cukup menyenangkan, digunakan untuk
mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Materi baru pun tetap
bias diajarkan dengan catatan peserta didik diberi tugas mempelajari topic
yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga peserta didik ketika masuk
ruangan kelas sudah memiliki bekal pengetahuan. Denga model
pembelajaran Index Card March, peserta didik dapat belajar aktif dan
berjiwa mandiri. Walaupun dilakukan dengan cara bermain, model
pembelajaran Index Card March dapat merangsang peserta didik untuk
melakukan aktivitas belajar secara bertanggung jawab dan disiplin
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan prestasi belajar dapat
meningkat.
b. Sintak ( Langkah-langkah) dalam model pembelajaran
1) Guru membuat potongan kertas (kartu) sebanyak jumlah peserta didik
yang ada didalam kelas.
2) Kertas tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama.
3) Pada separuh kertas, ditulis pertanyaan tentang materi yang akan
diajarkan dan setiap kertas berisi satu pertanyaan.
4) Pada separuh kertas yang lain, ditulius jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang sudah dibuat.
5) Sebelum dibagikan, kartu dikocok terlebih dahulu sehingga akan
tercampur antara soal dan jawaban, setiap peserta didik diberi satu
kartu.
6) Guru menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan
berpasangan. Separuh peserta didik mendapat soal dan separuh peserta
didik akan mendapat jawaban.
7) Mintalah peserta didik untuk mencari dan menemukan pasangan
mereka.

7
8) Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka untuk
duduk/berdiri berdekatan. Terangkan agar mereka tidak memberitahu
materi yang mereka dapatkan kepada peserta didik yang lain.
9) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk/berdoro
berdekatan, minta setiap pasangan bergantian untuk membacakan soal
yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.
10) Akhiri pembelajaran ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

2. Model Pembelajaran mind mapping


a. pengertian
Model pembelajaran mind mapping cara termudah untuk
menempatkan informasi kedalam otak dan memudahkan pengguna untuk
mengingat atau mengambil informasi ketika dibutuhkan kembali. Atau
mind maping merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan
memetakan pikiran-pikiran secara menarik, mudah dan berdaya guna bagi
setiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari
atau merencanakan tugas baru.
b. Sintak ( Langkah-langkah) dalam model pembelajaran
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternative jawaban.
3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternative jawaban hasil
diskusi.
5) Tiap kelompok diacak kelompok tertentu membaca hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
6) Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru
memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
3. Model Pembelajaran Numbere Heads Together
a. Pengertiaan
Number Heads Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran
yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah
materi yang tercangkup dalam suatu pembelajaran dan mengecek
pemahaman mereka taerhadapn isi pelajaran tersebut sebagai gantinya
mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas.(Ibrahim,2000:28).
b. sintak (langkah-langkah) dalam model embelajaran
1) Tahap penommoran: guru membagi siswa dalam 6 kelompok yang dan
kepada kelompok diberi nomo 1-5. siswa bergabung dengan anggotanya
masing-masing.
2) mengajukan pertanyaan: guru mengajukan pertanyaan, mengerjakan soal-
soal
3) berpikir bersama: siswa berpikir bersama dan menyaukan pendapatnya
terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan menyakinikan tiap anggota
dalam timnya mengetahui jawabn tersebut.

8
4) menjawab: guru memanggill siswa dengan nomor tertentu, kemudiaan
siswa yang nomorya sesuai mengajukan tangannya dan mencoba untuk
menjawab pertanyaan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
untuuk seluruh kelas. kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat
dan bertanya terhadap hasil diskusi hasil kelompok tersebut. Guru

5) mengambil hasil yang diperoleh masing-masing kelompok dan


memberikan semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik.
Guru memberikan soal latihan sebagai pemantapan terhadap hasil dari
pekerjaan mereka.
6) pemmutup: siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
diajarkan. Guru memberikan tugas rumah. Guru mengingatkan siswa
untuk mempelajari kembali materi yang diajarkan dan materi selanjutnya.
4. Model Pembelajaran cooperatif script
a. pengertian
Model pembelajaran cooperatif sscript merupakan model pemelajaran
yang dilakukan secara kelompok. Kelompok dipilih berdasarkan
heterogenitas peserta idik dengan acuan nilai dari masing-masing peserta
didik. Kemudian dalam kelompok tersebut, terbagi menjadi sub kelompok
dimana setiap sub kelompok ditentukan siapa yang menjadi pembicara dan
siapa yang menjadi pendengar.
b. Sintak (langkah-langkah) dalam model embelajarann
1) Guru membagi peserta didik untuk beerpasangan
2) guru membagikan wacana atau materi kepada tiap peserta didik untuk
dibaca dan membuat ringkasan
3) guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4) pembicara membacakn ringkasanya selengkap mungkin dengan
memasukan ide-ide pokok kedalam ringkasannya
5) sementara pendengar menyimak,mengoreksi, menunjukan ide-ide
pokok yang kurang dengan menghubungakn materii sebelumnya tau ateri
selanjutnya
6) bertukar peran, yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya.
7) kesimpulan peserta didik bersama dengan guru dan penutup.
5. Model Pembelajaran student teams achivement divisions
a. Pengertian
Model pembelajaran Student teams achivement divisions merupakan
pembelajaran kooperatif yang didalamnya ada beberapa kelompok kecil
peserta didik dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda
saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran.
b. Sintak ( Langkah-langkah) dalam model pembelajaran
1) Menyampaikan tujuan dan motivasi peserta didik.
2) Pendidik menyajikan informasi kepada peserta didikuntuk membentuk
kelompo-kelompok yang berangotakan 3-5 orang peserta didik.

9
3) menyajikan informasi. Pendidik memotivasi serta memfasilitasi kerja
peserta didik dalam kelompok-kelompok belajar dan menjelaskan segala
hal tentang materi yang akan diajarkan dan menjelaskan modl
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4) pendidik memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh aanggota-
anggota kelompok
5) peserta didik yang bisa mengerjakan tugas atau soal menjelaskan kepada
anggota kelompok lainya sehingga dalam anggota kelompok itu
mengerti.
6) pendidik memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik.
Pda saat menjawab kuis atau pertanyaan peserta didik tidak boleh saling
membantu. Pedidik memberi penghargaan kepada kelompok yang
meiliki nilai atu poin.
7) Pendidik memberikan evaluasi
6. Model Pembelajaran Example Non Example
a. pengertian
Model pembelajaran Example Non Example merupkan model
pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh, contoh-contoh dapat
diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar
atau strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media
untuk menyampaikan materi pembelajaran.
b. Sintak (langkah-langkah) dalam model embelajarann
1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2) Guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan lewat OHP atau
proyektor.
3) Guru membentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri
dari 2-3 siswa.
4) Guu memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk memperhatikan dan atau menganalisis gambar.
5) Mencatat hasil diskusi dari analisis gambar pada kertas.
6) Memberi kesempatan bagi tiap kelompok untuk membacakan hasil
diskusinya.
7) Berdasarkan komentar atau hasil diskusi siswa, guru menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Index Card Match
a. Kelebihan model Index Card Match :
a) Menumbuihkan kegembiraan dalam proses pembelajaran.
b) Materi pembelajaran yang disampaikan dapat lebih menarik perhatian
peserta didik.
c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
d) Mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik mencapai taraf
ketuntasan belajar.

10
e) Penilaian dapat dilakukan bersama pengamat/observasi dan pemain
(peserta didik)
f) Terjadi proses diskusi dan presentasi dapat menguatkan topic/konsep
yang hendak diulang maupun topik yang baru.
b. Kelemahan modelIndex Card Match :
a) Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk
menyelesaikan tugas dan presentasi.
b) Guru harus membuat persiapan yang matang dengan waktu yang lebih
lama.
c) Menuntut sifat tertentu dari peserta didik untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah.
d) Suasana kelas menjadi “gaduh” sehingga dapat mengganggu kelas
lain.
e) Kurang efektif apabila satu kelas peserta didiknya banyak. Model
pembelajaran ini membutuhkan kerja sama antara dua peserta didik,
mereka harus mencari pasangannya denga teliti.
2. Model Pembelajaran mind mapping
a. Kelebihan modelmind mapping :
a) Cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak.
b) Dapat digunakan sebagai jembatan diskusi, artinya kita dapat
mengembangkan mind mapping yang telah kita buat dengan mind
mapping anggota kelompok lain untuk didiskusikan.
c) Cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan efisien.
d) Cara membuat catatan agar tidak membosankan.
e) Cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan melatih kemampuan
merencana.
b. Kekurangan model mind mapping:
a) Hanya siswa yang aktif terlibat
b) Tidak sepenuhnya siswa belajar
c) Dianggap siswa rumit karena harus mempersiapkan atau
menyediakan peralatan seperti(spidol warna, kertas kosong,
karton,).
d) Membutuhkan biaya yang tidak sedikit
e) Adanya kelompok diskusi juga siswa menjadi tidak begitu
memperhatikan materi yang sedang diajarkan mereka cenderung
bermain bercerita sendiri dengan teman dalam kelompoknya.
3. Model pembelajaran Numbered Heads Together
a. Kelebihan model Numbered Heads Together
a) rasa harga diri menjadi lebih tinggi
b) memperbaiki kehadiran
c) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
d) perilaku mengganggu lebih kecil
e) konflik atara pribadi berkurang
f) pemahaman yang lebih mendalam

11
g) meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi
h) hasil belajar lebih tinggi
i)nilai-nilai kerja sama antar murid lebih tinggi
j) kreatifitas murid termotivasi dan wawasan murid berkembang,
karena mereka harus mencari informasi dari berbagai sumber.
b. KekuranganModel Numbered Heads Together
salah satu kekekurangan NHT adalah kelas cenderung jadi ramai
jika guru tidak dapat mengkondisikan dengan baik, keramaian itu
dapat menjadi tidak terkendali, Sehingga mengganggu kelas lain.
terutama dengan kelas dengan jumblah siswa yang lebih banyak.
4. Model pembelajaran Coomperatif Script
a. Kelebihan Model
a) setiap siswa mendapat peran, sehingga semua siswa berperan aktif
dalam kegitan kelompok
b) dapat meningkatkan daya ingat siswa
b. Kekurangan
a) hanya dapat digunakan dalam mata pelajaran tertentu
b) membutuhkan waktu yangg relatif lama
5. Model pembelajaran student teams achivement
a. Kelebihan
a) Meningkatkan percaya diri dan meningkatkan kecakapan individu
b) Interaksi sosial yang terbangun dalam kelompom, dengan
sedirinya peserta didik belajar dalam berosialisasi dengan
lingkungannya.
c) Dengan kelompok yang ada, peserta didik diajarkan membangun
komitmen dalam mengembangkan kelompok nya
d) Mengajarkan menghargaii orang lain dan saling percaya
e) Dalam kelompok peserta didik diajarkan untuk saling menegrti
dengan materi yang ada sehingga peserta didik saling
memberitahu dan mengurangi sifat kompetetif.
b. kekurangan
a) Karena tidak adanya komptensi diantara anggota masing-masing
kelompok, anak yang prestasi bisa saja menurun prestasinya.
b) Jika peserta didik tidak bisa mengarahkan anak, maka anak yang
berprestasi bisa lebih dominan dan tidak terkendali.
6. Model Pembelajaran Example And Example
a. Kelebihan Model Example And Example :
a) Siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar.
b) Siswa terlibat dalam suatu proses discovery (penemuan), yang
mendorong untuk membangun konsep secara progresif melalui
pengalaman example non example.
c) Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
b. Kelemahan Model Example And Example:

12
a) Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b) Memakan waktu yang cukup lama.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan:
1. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan seprangkat strategi
yang berdasarkan landasan teori dan penelitian tertentu yang meliputi latar
belakang, prosedur pembelajaran, sisitem pendukung dan evaluasi pembelajaran
yang ditunjukkan bagi guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu yang dapat diukur.
2. Berkenaan dengan model pembelajaran makalah ini menjelaskan terkait jenis
model pembelajaran diantaranya: model pembelajaran Index Card Match, model
pembelajaran Mind mapping, model pembelajaran Number Head Together, model
pembelajaran Cooperatif Script, model pembelajaran Student Teams Achivement
Devision, model pembelajaran Example Non Example dan setiap model
pembelajaran selalu mempunyai tahapan-tahapan (sintaks) oleh peserta didik
dengan bimbingan guru. Setiap model pembelajaran terdapat juga kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing model pembelajaran

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuanbaru
tentang ModelPembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara memilih Model
pembelajaran apa yang tepat dan efektif untuk diterapkan. Diharapkan calon pendidik
dapat menjadikansebagai suatu acuan dalam menerapkan suatu ModelPembelajaran.

13
DAFTAR PUSTAKA
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran inovatif-progresif, Jakarta : kencana Prenda
Media Grop, 2009, hal 68-69
Imas kurniasih & Berlin Sani . Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Peningkatan Profesionalisme Pendidik, Yogyakarta: Kata Pena , 2015,
hal 23-24
Ibrahim, M, dkk. 200. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strtegi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2014), hal. 51-54
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2013, hal. 13
Sundari, Hanna. 2015. “Model-Model Pembelajaran Dan Pemerolehan Bahasa
Asing/kedua”. Jurnal Pujangga Vol.1. No.2. Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta
Lestiawan, Fendi.dkk. 2018.”Penerapan Model Pembelajaran Example Non Example
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Pemesinan.”
Jurnal Taman Vokasi, Pendidikan Teknik, Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa. Vol.6. No.1. Hal 98-106
Habibah, Syarifah. 2016.”Penerapan model pembelajaran Example Non Examppada
materi terhadap ketuntasan hasil belajar siswa pada materi tokoh-tokoh
peregrakan Nasional” Jurnal Pesona Dasar, Pendidikan Sekolah Dasar
Universitas Syiah Kuala.Vol.3.No.4 Hal 57-58

14
15

Anda mungkin juga menyukai