Anda di halaman 1dari 2

Selamat pagi teman-teman, pagi ini kami akan memaparkan mengenai desalinasi air

laut menggunakan reverse osmosis. Adapun anggota kelompok yang akan menjelaskan pagi
ini yaitu ada saya sendiri alfian ananda. Untuk table of content yang akan dijelaskan yaitu
pendahuluan, tinjauan pustaka, state of the art & modul membran, sistem pengoprasian, serta
hasil dan kesimpulan. Yang pertama pendahuluan.

Desalinasi sendiri bukanlah konsep baru dimana gagasan untuk mengubah air asin
menjadi air bersih telah dikembangkan dan digunakan selama berabad-abad. Untuk sebagian
besar, solusi seperti konservasi air dan transfer air atau pembangunan bendungan bukanlah
metode yang memadai untuk mengatasi permintaan yang meningkat dan, dalam banyak
kasus, mengurangi pasokan air bersih. Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan
untuk memilih teknologi desalinasi yang akan digunakan, seperti salinitas, kualitas air bersih
yang diinginkan, sumber energi yang akan digunakan untuk produksi air, debit air yang
diperlukan, faktor ekonomi, kemudahan operasi dan perawatannya

Secara garis besar terdapat 2 jenis teknologi desalinasi, yaitu desalinasi thermal dan
desalinasi membrane. Desalinasi jenis thermal terdiri dari Multi Effect Distillation (MED)
dan Multi Stage Flash (MSF). Namun kekurangan dari desalinasi thermal membutuhkan
energi berupa panas buangan dari pembangkit untuk sumber energinya, sedangkan desalinasi
jenis membrane hanya membutuhkan listrik untuk menjalankan pompanya. Reverse osmosis
(RO), nanofiltrasi (NF), dan elektrodialisis (ED) adalah tiga proses membran yang tersedia
untuk desalinasi. Membran ED beroperasi di bawah arus listrik yang menyebabkan ion
bergerak melalui membran paralel dan biasanya hanya digunakan untuk desalinasi air payau
(Reahl, 2004). Membran NF adalah teknologi baru yang dikembangkan pada pertengahan
1980-an (Singh, 1997) dan telah diuji pada berbagai konsentrasi garam. Penelitian telah
menunjukkan bahwa NF, sebagai proses tunggal, tidak dapat mengurangi salinitas air laut ke
standar air minum.

Penggunaan membran Reverse Osmosis (RO) untuk mengolah air laut adalah pilihan
yang tepat. Penggunaan membran ini menjadi menarik karena material yang dikembangkan
untuk mendapatkan membran dengan fluks yang tinggi, tingginya rejeksi terhadap garam dan
dapat digunakan pada tekanan rendah. Dengan menggunakan metode ini kita dapat
menghasilkan air bersih dengan standar total dissolved solid (TDS) < 1000 mg/L. Apabila
diatas dari standar yang telah ditetapkan dapat menyebabkan efek seperti kecenderungan
korosi, perubahan warna, rasa dll.

Anda mungkin juga menyukai