Contoh Penelitian Survei Dalam Jurnal
Contoh Penelitian Survei Dalam Jurnal
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
This research is a quantitative study with descriptive survey method. This research aims to find out: (1) the
effect of learning habit toward math achievement, (2) How much does learning habit effect the students math
achievement. The population of this research was 345 students fifth grade of SD Negeri Binaan II Kecamatan
Ajibarang Banyumas and the sample was 177 students. The sampling process was done by applying
propotionate stratified random sampling. The method of collecting the data in this research was through
unorganized interview, questionnaire, and documentation which were analyzed by using simple regression
analysis including t-test and determination coefficient. The result of the research indicates that: (1) learning
habit effects the math achievement significantly which is shown by t value > t table (9,134>1,973) and the
significance value 0,000< 0,052, (2) the great effect of learning habit toward math achievement is 32,3%. It
can be conclude that 32,3% math achievement was affected by learning habit, whereas 67,7% was affected by
other factors which are out of this research.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-9047
Kampus Tegal, Jalan Kompol Suprapto No. 4
Tegal Jawa Tengah 52114
E-mail: mardiyatunmugirahayu@ymail.com
39
Mardiyatun Mugi Rahayu / Journal of Elementary Education 4 (1) (2015)
PENDAHULUAN
di sekolah maupun perubahan sikapnya dalam
Cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap kegiatan sehari-hari. Perubahan itu sendiri
negara di dunia yaitu menjadi bangsa yang terjadi secara bertahap sesuai dengan kegiatan
maju. Maju atau tidaknya suatu negara belajar yang dilakukan. Perubahan tingkah laku
dipengaruhi oleh faktor-faktor salah satunya seseorang baik secara fisik, intelegensi,
yaitu pendidikan. Menurut Munib, dkk (2011), keterampilan, sikap, dan emosi menunjukkan
pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, adanya peningkatan potensi seseorang.
yang dilakukan oleh seseorang yang diberi Peningkatan potensi yang terjadi pada
tanggung jawab untuk mempengaruhi siswa seseorang itu menunjukkan bahwa adanya
agar mempunyai sifat dan sikap sesuai dengan peningkatan hasil belajar di sekolah. Perubahan
cita-cita pendidikan. Pendidikan itu sendiri tingkah laku tersebut tergantung dari apa yang
tidak pernah lepas dari kehidupan dan unsur dipelajari oleh siswa. Salah satu faktor yang
manusia. Manusia membutuhkan pendidikan memengaruhi hasil belajar siswa adalah
untuk melangsungkan hidupnya. Sejalan kebiasaan belajar siswa. Menurut Djaali (2014),
dengan itu, tingkat pendidikan yang tinggi akan “kebiasaan belajar merupakan cara atau teknik
mencetak sumber daya manusia yang yang menetap pada diri siswa pada waktu
berkualitas. Sumber daya manusia yang menerima pelajaran, membaca buku,
berkualitas tentu sangat memengaruhi mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu
kemajuan suatu negara. Berkaitan dengan hal untuk menyelesaikan kegiatan”. Kebiasaan
itu, pendidikan ada untuk mengembangkan yang efektif diperlukan oleh setiap individu
suatu bangsa dan memiliki tugas yang tidak bisa dalam kegiatan belajarnya, karena sangat
diabaikan. berpengaruh terhadap pemahaman dan hasil
Seseorang akan mendapatkan ilmu belajar yang akan mereka raih. Pembentukan
pengetahuan dan keterampilan melalui kebiasaan belajar perlu dikembangkan karena
pendidikan. Ilmu pengetahuan dan dengan terbentuknya kebiasaan belajar dapat
keterampilan tersebut dapat mengembangkan diperoleh hasil belajar yang ingin dicapai.
potensi seseorang. Bermula dari yang tidak tahu Setiap siswa memiliki kebiasaan belajar yang
menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. berbeda-beda, dimana kebiasaan itu terbentuk
Hal ini sesuai dengan prinsip penyelenggaraan di sekolah maupun di rumah. Kebiasaan belajar
pendidikan yang tertuang dalam Undang- yang baik akan menjadi suatu cara yang
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun melekat pada diri siswa, sehingga siswa akan
2003 Pasal 4 Ayat 5, menyebutkan bahwa melakukannya dengan senang dan tidak ada
pendidikan diselenggarakan untuk paksaan.
mengembangkan budaya membaca, menulis, Peneliti melakukan wawancara dengan
dan berhitung bagi setiap warga negara. guru kelas V di SD Negeri Dabin II Kecamatan
Keterampilan belajar membaca, menulis, dan Ajibarang Banyumas pada tanggal 13-15
berhitung dapat mendorong seseorang untuk Januari 2015, yaitu Fredita Lugistiro, S.Pd.,
mengembangkan bakat dan minatnya. Sejalan Bagja Dwi Pradita, S.Pd., Kusmiyati, S.Pd.,
dengan hal tersebut, manusia akan Prayitno, Mursidah, S.Pd.SD., Harsiti, S.Pd.,
melaksanakan kegiatan belajar baik yang Hairun Nisa, S.Pd, Hj. Mutmainah, S.Pd.,
disadari maupun tidak. Kegiatan belajar itu Hikmah Fettyningrum, S.Pd.SD., Dini Mei
dimulai dari awal masa kelahiran maupun Feliana, S.Pd.SD., dan Ari Kusumastuti, S.Pd.
sampai akhir hayat manusia. Seseorang dapat Berdasarkan hasil wawancara, masih banyak
dikatakan belajar apabila sudah menunjukkan dijumpai kegiatan belajar siswa di SD Negeri
perubahan tingkah lakunya. Dabin II Kecamatan Ajibarang Banyumas yang
Perubahan tingkah laku yang terjadi pada kurang maksimal. Hal itu menunjukkan belum
seseorang dapat berupa kemampuan akademik terbentuknya suatu kebiasaan belajar yang
40
Mardiyatun Mugi Rahayu / Journal of Elementary Education 4 (1) (2015)
efektif. Pembentukan suatu kebiasaan belajar pengaruh tersebut. Peneliti memilih SD Negeri
yang baik dapat dilihat dari aktivitas dan Daerah Binaan II Kecamatan Ajibarang
kesiapan belajar siswa pada saat di sekolah. Banyumas dengan pertimbangan cukup dekat
Kebiasaan belajar yang baik memang harus dengan rumah peneliti dan jarak antara SD satu
dibentuk dan ditanamkan sejak dini. Sejalan dengan yang lainnya dapat dijangkau. Selain
dengan itu, peran orang tua sangat berpengaruh itu, pemilihan dabin II sebagai subjek penelitian
dalam pembentukan kebiasaan belajar yang didasarkan pada kebiasaan belajar siswa yang
baik. Umumnya, proses pendidikan mulanya beragam.
diperkenalkan oleh keluarga. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang pertama METODE PENELITIAN
dan utama. Sebagai mana mestinya tugas orang
tua yaitu memantau kegiatan belajar anaknya di Penelitian ini merupakan penelitian
rumah. Orang tua yang acuh tak acuh terhadap kuantitatif dengan metode penelitian survei
belajar anaknya, tidak memperhatikan deskriptif. Menurut Sugiyono (2014), metode
kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, survei digunakan untuk mendapatkan data dari
hal ini sangat berpengaruh terhadap populasi tertentu yang bersifat alamiah, tetapi
pembentukan kebiasaan belajar siswa. peneliti melakukan pengumpulan data dengan
Perhatian orang tua tidak pernah lepas dalam mengedarkan kuesioner dimana peneliti tidak
mempengaruhi kegiatan belajar anaknya. memberikan perlakuan seperti pada
Berdasarkan uraian di atas, peneliti eksperimen. Penelitian ini dilakukan dengan
tertarik untuk melakukan penelitian tentang meneliti tentang pengaruh kebiasaan belajar
pengaruh kebiasaan belajar siswa terhadap hasil terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V
belajar matematika siswa kelas V SD Negeri SD Daerah Binaan II Kecamatan Ajibarang
Daerah Binaan II Kecamatan Ajibarang Banyumas tahun pelajaran 2014/2015.
Banyumas. Penelitian difokuskan pada Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa
kebiasaan belajar dan hasil belajar pada mata kelas V SD Negeri Daerah Binaan II
pelajaran matematika dikarenakan rata-rata Kecamatan Ajibarang Banyumas yang
nilai matematika lebih rendah dibanding yang berjumlah 345 siswa terdiri dari 11 SD.
lain. Dalam kehidupan ini, matematika sangat Penentuan jumlah sampel menggunakan tabel
penting. Pada dasarnya, masalah dalam Issac and Michael dengan taraf kesalahan 5%
kehidupan ini membutuhkan pemecahan secara yang menghasilkan jumlah sampel sebanyak
cermat dan teliti serta membutuhkan penalaran 177 dari populasi yang berjumlah 345. Teknik
secara matematika. Oleh karena itu, yang digunakan dalam pengambilan sampel
penguasaan konsep matematika juga harus yaitu teknik probability sampel dengan
benar-benar diajarkan sejak dini. Hasil belajar proportionate stratified random sampling,
matematika yang masih belum memuaskan Proportionate stratified random sampling
disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah teknik atau cara pengambilan anggota
yaitu anggapan siswa mengenai matematika sampel dari populasi yang tidak homogen dan
adalah mata pelajaran yang sulit dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2014).
membosankan dengan angka-angka. Hal itu Alasan pengambilan anggota sampel dengan
yang membuat siswa mengalami kesulitan proportionate stratified random sampling
belajar karena memang dari awal tidak karena jumlah populasi di setiap sekolah
termotivasi dengan mata pelajaran tersebut. berbeda. Variabel dalam penelitian ini terdapat
Selain itu, guru masih kesulitan dalam dua macam yaitu variabel kebiasaan belajar
mengajarkan matematika, sehingga sebagai variabel bebas dan hasil belajar
menyebabkan siswa pasif dalam aktivitas matematika sebagai variabel terikat. Kebiasaan
pembelajaran matematika. Penelitian ini belajar dalam penelitian ini meliputi cara
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya mengikuti pelajaran, cara belajar individu, cara
pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar kelompok, sarana belajar, pembuatan
belajar matematika siswa dan seberapa besar jadwal dan pelaksaannya, membaca dan
41
Mardiyatun Mugi Rahayu / Journal of Elementary Education 4 (1) (2015)
membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, (4) Tidak pernah, yang berarti tidak dilakukan
waktu belajar, konsentrasi, dan mengerjakan sama sekali. Sebelum instrumen penelitian
tugas. Sedangkan hasil belajar matematika dibagikan kepada responden (sampel
berupa nilai ulangan tengah semester 2 tahun penelitian), terlebih dahulu instrumen ini diuji
ajaran 2014/2015. cobakan kepada 40 siswa dalam populasi di luar
sampel penelitian.
Hipotesis yang digunakan dalam Angket dalam penelitian ini masih
penelitian ini adalah: bersifat sementara dan membutuhkan pengujian
Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan instrumen agar data yang diperoleh benar-benar
antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar valid dan tidak dapat diragukan. Oleh karena
siswa pada mata pelajaran matematika. itu, instrumen ini harus diuji apakah valid dan
Ha: ada pengaruh yang signifikan reliabel atau tidak. Mengukur validitas
antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar kontruksi dapat dilakukan dengan cara
siswa pada mata pelajaran matematika. meminta pendapat dari ahli (Riduwan: 2010).
Metode pengumpulan data yang Ahli yang menguji validitas konstruksi pada
digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian ini yaitu Eka Titi Andaryani,
wawancara tidak terstruktur, angket dan S.Pd.,M.Pd dengan melihat instrumen yang
dokumentasi. Wawancara digunakan sebagai telah disusun, apakah sesuai dengan kisi-kisi
data awal peneliti untuk melakukan penelitian. dan tujuan yang ingin dicapai. Setelah data
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh angket valid dan reliabel maka akan dianalisis
data berupa nilai ulangan tengah semester menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji
matematika siswa kelas V pada semester 2 prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis
tahun ajaran 2014/2015 SD Negeri Daerah meliputi uji normalitas dan linieritas. Uji
Binaan II Kecamatan Ajibarang Kabupaten normalitas digunakan untuk mengetahui
Banyumas. Dalam penelitian ini, angket berupa apakah data yang diperoleh berdistribusi
sejumlah pernyataan yang harus dijawab atau normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji
direspon oleh responden untuk mengetahui normalitas dilakukan dengan cara uji Liliefors
kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri karena data yang digunakan berupa data
Daerah Binaan II Kecamatan Ajibarang interval. Perhitungan uji normalitas dengan uji
Banyumas. Angket disusun setelah menentukan lilliefors, data dikatakan normal apabila
indikator yang dirumuskan dalam kisi-kisi signifikansi lebih dari 0,05. Selanjutnya,
angket uji coba tentang kebiasaan belajar. dilakukan uji linieritas digunakan untuk
Setelah menyusun kisi-kisi angket uji coba, mengetahui data kebiasaan belajar dan hasil
selanjutnya menyusun angket uji coba belajar matematika memiliki hubungan yang
kebiasaan belajar. Angket yang digunakan linier atau tidak. Uji linieritas dilakukan sebagai
dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda analasis prasyarat dalam analisis korelasi dan
dengan rentang nilai 4 pilihan jawaban yang regresi linear. Apabila variabel kebiasaan
menggunakan skala likert. Skala likert belajar mempunyai hubungan yang linear
merupakan skala yang digunakan untuk dengan variabel hasil belajar matematika, maka
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi perhitungan analisis korelasi dan analisis regresi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian sederhana dapat dilanjutkan. Data dikatakan
atau gejala sosial (Riduwan: 2013). Responden memiliki hubungan linier, apabila
mengisi angket kebiasaan belajar dengan signifikansinya kurang dari 0,05.
memberikan tanda silang (x) pada pilihan Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab
jawaban yang tersedia. Keterangan mengenai 4 hipotesis sementara dimana uji hipotesis
pilihan jawaban meliputi: (1) Selalu, yang meliputi analisis korelasi, analisis regresi linier
berarti dilakukan setiap hari dalam seminggu; sederhana dan koefisien determinasi. Analisis
(2) Sering, yang berarti dilakukan 3-5 kali korelasi digunakan untuk mencari hubungan
dalam seminggu; (3) Kadang-kadang, yang variabel bebas (x) dengan variabel terikat (Y).
berarti dilakukan 1-2 kali dalam seminggu; dan Pengujian analisis korelasi ini menggunakan uji
42
Mardiyatun Mugi Rahayu / Journal of Elementary Education 4 (1) (2015)
dua sisi (two tailed) yang artinya data ini variabel kebiasaan belajar (b) sebesar 0,455;
mempunyai hubungan yang signifikan atau dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
tidak antara variabel X (kebiasaan belajar) kebiasaan belajar sebesar 1%, maka hasil belajar
dengan variabel Y (hasil belajar matematika). matematika juga akan meningkat 0,455%.
Nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 Sejalan dengan itu, analisis uji hipotesis
dapat dikatakan bahwa Ho ditolak. Dalam dilakukan dengan uji t dengan taraf signifikansi
penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu 0,05 dimana t hitung lebih besar dari t tabel
kebiasaan belajar (X) dan hasil belajar yaitu 9,134 > 1,973 yang berarti Ho ditolak.
matematika (Y). perhitungan uji hipotesis Hal ini juga dikuatkan dengan pengambilan
menggunakan analisis regresi sederhana karena keputusan berdasarkan signifikansi, dimana
penelitian ini terdapat dua variabel. Dimana dalam penelitian ini diperoleh signifikansi 0,000
analisis regresi sederhana bertujuan untuk < 0,005, yang menunjukkan Ho ditolak. Oleh
membuat perkiraan antara variabel X dengan karena itu, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
variabel Y mengalami perubahan yaitu apakah belajar memiliki pengaruh yang signifikan
mengalami penurunan atau peningkatan. terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V
Perhitungan hasil analisis regresi, jika SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha Ajibarang Banyumas. Adapun pengaruhnya
diterima. Namun jika signifikansi > 0,05 maka sebesar 32,3 % dan 67,7% dipengaruhi oelah
Ho diterima dan Ha ditolak. Pengambilan faktor lain di luar penelitian.
keputusan dalam uji hipotesis digunakan uji t Kebiasaan belajar merupakan cara atau
yang bertujuan untuk mengetahui apakah metode yang dilakukan seseorang secara
variabel kebiasaan belajar berpengaruh secara berulang-ulang dan relatif tetap dimana cara
signifikan atau tidak pada variabel hasil belajar tersebut sebagai bentuk upaya untuk mencapai
matematika. Dalam penelitian ini, uji t tujuan yang dicita-citakan. Menurut Dimyati
dilakukan dengan menggunakan tingkat dan Mudjiono (2009), dalam kebiasaan belajar
signifikansi 0,05. Koefisien determinasi ditemukan adanya tiga tahapan penting yaitu
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebelum belajar, proses belajar, dan sesudah
variabel kebiasaan belajar mempunyai belajar. Sebelum belajar merupakan keadaan
sumbangan atau ikut menentukan variabel hasil awal dalam mendorong terjadinya belajar.
belajar matematika. Menghitung koefisien Sebelum belajar ini meliputi pembuatan jadwal,
determinasi yaitu dengan mengubah nilai ciri khas seseorang, minat, pengalaman, dan
koefisien determinan dalam bentuk persen. keinginan belajar. Demikian pula pada proses
belajar merupakan kegiatan yang dialami oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN seseorang tersebut. Proses belajar ini termasuk
kegiatan dalam mengolah materi pelajaran
Penelitian ini dilaksanakan dengan dengan sumber belajar yang digunakan. Dalam
tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya proses belajar dibutuhkan konsentrasi sehingga
pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil dapat mengolah, menyimpan dan menggali
belajar matematika siswa kelas V SD Negeri materi pelajaran dengan baik. hal ini juga akan
Daerah Binaan II Kecamatan Ajibarang berpengaruh dalam sikap dan motivasi belajar.
Banyumas. Selain itu, seberapa besarkah Selanjutnya, sesudah belajar akan tertuju pada
pengaruh tersebut pada hasil belajar siswa hasil belajar siswa sebagai bentuk umpan balik
khususnya mata pelajaran matematika. Hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan.
penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang Covey (t.t) dalam Aunurrahman (2011),
signifikan antara kebiasaaan belajar dengan “kebiasaan sebagai titik pertemuan dari
hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan, keterampilan, dan keinginan”.
matematika. Hal ini dapat dibuktikan dengan Membina kebiasaan belajar yang efektif,
melihat analisis persamaan regresi linier seseorang harus memiliki pengetahuan
sederhana yaitu 22,223 + 0,455X. persamaan mengenai sesuatu yang dilakukan. Memiliki
tersebut menunujukkan nilai koefisien regresi pengetahuan dan alasan mengenai sesuatu hal
43
Mardiyatun Mugi Rahayu / Journal of Elementary Education 4 (1) (2015)
44
Mardiyatun Mugi Rahayu / Journal of Elementary Education 4 (1) (2015)
45