Anda di halaman 1dari 21

1

UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI KPK DAN FPB DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS IV
SDN TIRTOBINANGUN 1

Zummrohtul Rachmawati Sutikno


NIM. 834888946
Zummrohtul1631@gmail.com

Abstrak
Permasalahan yang muncul pada proses kegiatan belajar mengajar matematika
materi KPK dan FPB guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sehingga
siswa menjadi kurang paham, dan sibuk dengan dunianya sendiri. Adapun cara yang
dapat dilakukan sebagai solusi dari permasalahan di atas yaitu penggunaan media
puzzle untuk menjadikan siswa kelas IV SDN Tirtobinangun 1 tertarik dengan pelajaran
matematika materi KPK dan FPB, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa
kelas. Tahap penelitian ini diawali dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Tahap ini terus berulang sampai peningkatan hasil belajar yang
diharapkan tercapai, dan tidak memerluka perbaikan lagi. Analisis hasil akhir
menunjukkan hasil belajar pada pra siklus dari 11 siswa terdapat 2 siswa yang mendapat
skor ≥ 70, prosentase ketuntasan secara klasikal adalah 22%. Pada siklus I terjadi
peningkatan dari jumlah 11 siswa terdapat 6 siswa yang mendapat skor ≥ 70, dan
dikatakan tuntas secara klasikal mencapai 55%. Pada siklus II terjadi peningkatan
jumlah dari 11 siswa. Dimana 10 siswa mendapat skor ≥ 70 pada, dan dikatakan tuntas
secara klasikal mencapai 91%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
puzzle pada pembelajaran matematika materi KPK dan FPB siswa kelas IV SDN
Tirtobinangun 1 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci : Media Puzzle, KPK dan FPB, hasil belajar

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
Di dalam proses pendidikan di sekolah dasar, matematika menjadi
salah satu pelajaran penting yang harus dikuasai oleh siswa. Dimana
matapelajaran matematika juga berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun banyak manfaatnya , pada kenyataannya matematika sulit untuk
dipelajari sehingga metematika menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh
sebagian besar siswa. Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat dibagi menjadi dua
2

golongan saja yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan
faktor yang ada dalam diri individu sedangkan faktor ekstern merupakan
faktor yang berasal dari luar diri individu. Salah satu faktor intern yang
mempengaruhi belajar adalah minat. Menurut Slameto (2010:180) minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan hal penting dan
memiliki pengaruh yang besar didalam proses belajar karena apabila siswa
merasa berminat maka siswa akan melakukan atau mengikuti pelajaran
dengan rasa senang sehingga dapat mempengaruhi pula hasil dari
pembelajaran. Dan sebaliknya apabila siswa tidak memiliki minat terhadap
pelajaran matematika maka akan mempengaruhi pula hasil dari
pembelajaran matematika tersebut. Dari hasil observasi dan pengalaman
mengajar dilapangan materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) menjadi meteri yang sulit dipahami oleh
siswa. Sehingga nilai dari hasil belajarnyapun masih dibawah rata-rata
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk matematika adalah 70. Dalam hal ini guru menyampaikan
materi dengan metode atau cara ceramah sehingga siswa menjadi kurang
paham bahkan beberapa siswa tidak memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh guru dan malah sibuk dengan dunianya sendiri. Karena
merasa tidak tertarik dengan cara penyampaian materi dari guru atau bahkan
dengan materi yang disampaikan oleh guru jadi merekapun akan tampak
tidak senang dan tidak bersemngat.

2. Analisis Masalah
Supriadi (2013:82) berpendapat bahwa KPK adalah kelipatan sama
dan terkecil dari dua bilangan atau lebih, sedangkan FPB adalah faktor sama
dan terbesar dari dua bilangan atau lebih. Sebelum dapat mencari hasil dari
KPK dan FPB dari beberapa bilangan, siswa perlu menguasai operasi hitung
perkalian dan pembagian, bilangan prima, kelipatan dan faktor persekutuan
dari dua bilangan atau lebih, faktor prima dan faktorisasi prima. Dalam hal
ini guru menyampaikan materi dengan metode atau cara ceramah sehingga
siswa menjadi kurang paham bahkan beberapa siswa tidak memperhatikan
pelajaran yang disampaikan oleh guru dan malah sibuk dengan dunianya
3

sendiri. Karena merasa tidak tertarik dengan cara penyampaian materi dari
guru atau bahkan dengan materi yang disampaikan oleh guru jadi merekapun
akan tampak tidak senang dan tidak bersemngat.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


dalam proses pembelajaran, seorang guru matematika sekolah dasar harus
dapat menyajikan materi dengan konkret atau sesuai dengan kenyataan yang
dapat ditemukannya dalam kehidupan sehari-hari, hal ini memudahkan siswa
untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Menurut Piaget
(dalam Sumantri, 2009: 1-15) menjelaskan bahwa anak usia sekolah dasar
masuk pada tahap perkembangan operasional konkret (usia 7-11 tahun) yang
memiliki karakteristik penalaran atau cara berpikir yang logis dan
berhubungan dengan objek konkret/nyata. Oleh karena itu pendidik harus
dapat memilik atau menggunakan metode ataupun media pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran dan sesuai dengan tahap perkembangan
anak yaitu konkret atau pembelajaran yang menunjukkan sesuatu yang nyata
dan dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari siswa. Salah satu upaya untuk
membuat pelajaran matematika menjadi konkret bagi siswa adalah dengan
menggunakan media pembelajaran. Menurut Sugiarto (2010:2), media
pembelajaran dapat menggunakan alat peraga sehingga dapat memudahkan
siswa dalam memecahkan masalah. Dengan menggunakan media/alat peraga
yang dilakukan secara benar akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk
membangun sendiri pengetahuan yang sedang dipelajarinya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut, bagaimana langkah-langkah
penggunaan media puzzle pada pembelajaran matematika materi KPK dan FPB
siswa kelas IV SDN Tirtobinangun 1?, bagaimana peningkatan hasil belajar
matematika pada materi KPK dan FPB dengan menggunakan media puzzle siswa
kelas IV SDN Tirtobinangun 1?
4

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran / Kegiatan Pengembangan


Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk, mengetahui
langkah-langkah penggunaan media puzzle pada pembelajaran matematika
materi KPK dan FPB siswa kelas IV SDN Tirtobinangun 1. Meningkatan hasil
belajar matematika pada materi KPK dan FPB dengan menggunakan media
puzzle siswa kelas IV SDN Tirtobinangun 1.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran / Kegiatan Pengembangan


Tujuan penelitian adalah manfaat teoritis, diharapkan dapat memberikan
masukan tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa pada materi KPK dan FPB. Manfaat praktis bagi peneliti, penelitian
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait penggunaan media
pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran matematika materi KPK dan FPB.
Bagi siswa, menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siswa
dapat bereksplorasi dan meningkatkan minat siswa dalam mempelajari
matematika materi KPK dan FPB. Bagi guru, diharapkan dapat menjadi slah satu
bahan pertimbangan dalam menciptakan inovasi pembelajaran demi keberhasilan
pendidikan matematika bagi setiap peserta didik. Bagi sekolah, hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki
praktik pembelajaran agar lebih efektif dan untuk meningkatkan mutu sekolah
serta kualitas pembelajaran.

II. Kajian Pustaka


A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Jihad dan Haris (2012:14), hasil belajar merupakan
pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah
kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam
suatu waktu tertentu. Sudjana (2009:3) menyatakan, hasil belajar adalah
tingkah laku yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar
mengajar sesuai pada tujuan pendidikan yang diharapkan. Berdasarkan
pendapat tentang hasil belajar oleh para tokoh diatas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap
5

kemampuan/tingkah laku siswa yang dicapai dalam mengikuti program


belajar mengajar yang hasilnya ditentukan dengan angka.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Piget (dalam Mursiyem,2014:12), faktor yang mempengaruhi
hasil belajar dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.

B. Pembelajaran KPK dan FPB dan Hasil Belajar Matematika Tentang KPK dan
FPB
1. Pembelajaran KPK dan FPB
Suyatmi (dalam Mursiyem, 2014:17), menyatakan bahwa KPK adalah
kelipatan persekutuan dari dua bilangan yang nilainya paling kecil. FPB
adalah faktor persekutuan dari dua bilangan yang nilainya paling besar. Bird,
Jhon (2004:3) berpendapat bahwa faktor adalah suatu bilangan yang dapat
tepat membagi (tanpa sisa) suatu bilangan lain. Sedangkan Supardja
(2004:10) menyatakan, FPB adalah bilangan terbesar yang habis membagi
dua bilangan atau lebih. Menurut Jautar (2003:7) KPK adalah perkalian
faktor-faktor prima yang bilangan pokoknya berbeda dan mempunyai
pangkat terbesar.
2. Hasil Belajar Matematika tentang KPK dan FPB
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai permasalahan yang
penyelesaiannya menggunakan teori KPK. Ciri permasalahan tersebut adalah
bermula dari hal yang sama pada waktu atau keadaan berikutnya. Sedangkan
FPB dari dua bilangan juga dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa
masalah dalam kehidupan sehari-hari, ciri dari permasalahan yang
menyelesaikan menggunakan FPB diantaranya adalah menentukan objek
sebanyak-banyaknya yang mendapat haasil sama (Mursiyem, 2014:19).
3. Manfaat Media
Media pembelajaran dalah suatu alat yang digunakan untuk
mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh
guru. Secara lebih khusus terdapat delapan manfaat media dalam
pembelajaran, yaitu sebagai berikut, Penyampaian materi menjadi lebih
baku. Pembelajaran cenderung lebih menarik. Pembelajaran menjadi
interaktif. Lama waktu pembelajaran dapat dikurangi. Kualitas hasil belajar
6

siswa lebih meningkat. Pembelajaran dapat berlangsung di mana dan kapan


saja. Sikap positif siswa terhadap materi belajar pan proses belajar dapat
ditingkatkan. Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif. Oleh
karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan media
pembelajaran, maka guru sebagai sumber pembawa informasi bagi peserta
didik hendaknya menyadari akan pentingnya penggunaan media dalam
pembelajaran.

C. Penggunaan Media Puzzle pada Pembelajaran Matematika KPK dan FPB


1. Pengertian Media Puzzle
Menurut Pudji Pipit (2013:1) media puzzle merupakan alat permainan
edukatif yang dapat merangsang kemampuan matematika pada anak yang
dimainkan dengan cara membongkar pasang symbol-simbol bilangan.
Sedangkan menurut Depdiknas (2003:43) puzzle merupakan salah satu jenis
media yang digunakan dalam suatu permainan. Soebachman (2012:48)
permainan puzzle adalah permainan terdiri atas kepingan-kepingan dari satu
gambar tertentu yang dapat melatih kreativitas, keteraturan, dan tingkat
konsentrasi.
2. Manfaat Media Puzzle
Manfaat dari media puzzle menurut Yulianty (2008:43) adalah,
Mengasah otak, kecerdasan otak anak akan terlatih karena media puzzle yang
melatih sel-sel otak untuk memecahkan masalah. Melatih koordinasi mata
dan tangan. Melatih nalar anak. Melatih kesabarann. Membuat anak-anak
menjadi tertarik terhadap pelajaran yang sedang dilakukan.

III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Tirtobinangun 1
Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk semester 1 tahun pelajaran
2018/2019 yang berjumlah 11 siswa, yang terdiri dari 5 siswa dan 6 siswi.
2. Tempat Penelitian
7

Tempat pelaksanaan perbaikan pelajaran matematika dengan materi


KPK dan FPB di SDN Tirtobinangun 1 Kecamatan Patianrowo Kabupaten
Nganjuk.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Nopember 2018 dengan
jadwal pelaksanaan, (a) Prasiklus dilaksanakan pada 1 November 2018, (b)
Siklus 1 dilaksanakan paada 6 November 2018, (c) Siklus 2 dilaksanakan
pada 13 November 2018

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran / Kegiatan Pengembangan


1. Rencana Penelitian
Prosedur penelitian perbaikan pembelajaran ini dirancang menjadi 2
siklus yang diawali dengan praskilus kemudian siklus 1sebagai perbaikan
prasiklus dan apabila ditemukan masalah dilanjutkan pada siklus 2. Siklus
akan berakhir jika masalah telah tuntas penyelesaiannya.
2. Pelaksanaan
Penulis dengan bantuan teman sejawat dan supervisor 1 dalam
perbaikan pembelajaran ini disebut sebagai tim peneliti melakukan kegiatan
prasiklus. Adapaun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pra Siklus
1) Perencanaan Tindakan
(a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mencakup langkah-langkah pembelajaran yang akan ditempuh serta
instrument yang akan digunakan. (b) Menyiapkan sarana dan
prasaran yang diperlukan mencakup sumber dan media belajar. (c)
Mendesain alat evaluasi belajar pra siklus untuk mengukur tingkat
keberhasilan dari proses belajar mengajar sekaligus melihat
perkembangan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika materi
KPK dan FPB. (d) Menyiapkan media puzzle KPK dan FPB yang
akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematik materi
KPK dan FPB.

2) Pelaksanaan Tindakan
8

(a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada


hari itu beserta langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas. (b) Guru menjelaskan materi KPK dan FPB
pada siswa dengan cara memberikan contoh soal dan penyelesaian di
papan tulis yang telah tersedia. (c) Guru memberikan kesempatan
siswa untuk memahami materi yang sedang di sampaikan oleh guru.
(d) Siswa mencoba menjawab contoh soal yang diberikan oleh guru.
(e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba dan
bertanya apabila ada yang masih belum dipahami.
3) Observasi
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengamati
siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran dan membuat catatan
atas kejadian saat KBM berlangsung. Selama kegiatan observasi
guru mengamati siswa dan menyimpulkan. (a) Interaksi antara siswa
dan guru masih kurang. (b) Siswa kurang aktif dalam mengkuti
pelajaran. (c) Siswa tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
4) Refleksi dan Evaluasi
(a) Penyampaian materi pelajaran masih bersifat monoton yaitu guru
hanya menerangkan saja. (b) Materi yang disampaikan oleh guru
tidak dapat dipahami dengan baik oleh siswa karena hanya
mengangan-angan tanpa ada media yang konkret. (c) Prestasi belajar
siswa kurang memuaskan atau masih di bawah KKM, karena banyak
yang belum mencapai ketuntasan.

b. Siklus 1
1) Refleksi Awal
Peneliti mengidentifikasi masalah yang selama ini ada dalam
penyampaian pelajaran matematika materi KPK dan FPB pada siswa
kelas IV SDN Tirtobinangun 1 dengan lebih komprehensif
(seksama) guna memperbaiki kekurangan-kekurangan pada pra
siklus.
9

2) Perencanaan Tindakan
a) Permasalahan yang telah digali dalam refleksi awal selanjutnya
dirumuskan peneliti dengan lebih maksimal. Perencanaan
selanjutnya adalah bagaimana mengajarkan pelajaran
matematika dengan materi KPK dan FPB melalui rangkaian
pembelajaram agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b) Merumuskan rancangan tindakan penelitian yang didalamnya
meliputi: (1) Menyiapkan dan mengembangkan perangkat
pembelajaran seperti RPP, LKS dan media pembelajaran. (2)
Mengembangkan tes hasil belajar.
3) Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan tahapan-
tahapan sebagai berikut : (a) Guru menjelaskan secara singkat tujuan
dari kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. (b) Guru
menunjukkan media puzzle yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. (c) Guru memberikan contoh penggunaan media
puzzle KPK dan FPB. (d) Guru memberikan sebuah soal dan
menunjuk salah satu siswa untuk mencoba mencari nilai KPK dan
FPB dengan bantuan media puzzle KPK dan FPB. (e) Guru meminta
siswa yang telah selesai terlebih dahulu untuk memperagakan cara
mencari nilai KPK dan FPBnya. (f) Untuk mengukur hasil belajar
siswa terhadap pembelajaran matematika materi KPK dan FPB,
siswa diberikan tes diakhir pembelajaran. Hasil pengujian ini
nantinya dipakai sebagai parameter apakah tujuan pembelajaran
yang dirumuskan.
4) Pengamatan
Selama proses KBM berlangsung, guru mengamati kegiatan
pembelajaran matematika materi KPK dan FPB. Berdasarkan
pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut : (a) Interaksi antara guru
dan siswa semakin membaik. (b) Siswa mulai aktif dalam mengkuti
pelajaran. Siwa juga mulai ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
(c) Siswa mulai tertarik untuk mengetahui alat atau benda apa yang
digunakan guru untuk menjelaskan atau menyampaikan materi KPK
dan FPB serta tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
10

5) Refleksi
a) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media puzzle
KPK dan FPB lebih ditingkatkan lagi. Karena masih ada beberapa
siswa yang takut bertanya kepada guru saat menemui kesulitan
dalam menyelesaikan permasalahan KPK dan FPB.
b) Siswa masih belum begitu memahami penggunaan media puzzle
KPK dan FPB.
c) Terdapat beberapa anak yang lebih antusias jika dibantu oleh
temannya.

c. Siklus 2
1) Perencanaan
Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan perbaikan
penelitian yang didalamnya meliputi: (a) Menyiapkan dan
mengembangkan perangkat mengajar seperti rencana pembelajaran,
lembar kerja siswa, dan media pembelajaran. (b) Memeberikan soal
uraian kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami
pelajaran matematika khususnya pada materi KPK dan FPB.
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan tahapan
sebagai berikut :
a) Proses Pembelajaran
(1) Guru menjelaskan secara singkat tujuan dari kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
(2) Guru menunjukkan media puzzle yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
(3) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok.
(4) Setiap siswa diminta untuk duduk secara berkelompok.
(5) Guru memberikan contoh penggunaan media puzzle KPK dan
FPB.
(6) Guru memberikan sebuah soal dan menunjuk salah satu
kelompok untuk mencoba mencari nilai KPK dan FPB dengan
bantuan media puzzle KPK dan FPB.
11

(7) Guru meminta siswa yang telah selesai terlebih dahulu untuk
memperagakan cara mencari nilai KPK dan FPBnya.
(8) Untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap pembelajaran
matematika materi KPK dan FPB, siswa diberikan tes diakhir
pembelajaran. Hasil pengujian ini nantinya dipakai sebagai
parameter apakah tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
b) Tes Formatif
Tes formatif ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran
pokok bahasan, untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
c) Guru membuat kesimpulan
Pertemuan ke-1 : peneliti menyampaikan materi tentang
Matematika materi KPK dan FPB kepada
siswa kelas IV SDN Tirtobinangun 1.
Pertemuan ke-2 : menyusun dan melaksanakan rencana
Perbaikan pembelajaran dari pra siklus
tentang matematika materi KPK dan FPB.
Pertemuan ke-3 : menyusun rencana perbaikan pembelajaran
Siklus 1 dan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada pelajaran matematika
Khususnya pada materi KPKdan FPB.
3) Pengamatan
Selama proses kegiatan berlangsung, peneliti diamati oleh teman
sejawat sebagai pengamat yang bertugas mengisi lembar observasi
yang telah disediakan. Perangkat penelitianyang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a) Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran adalah perangkat pembelajaran yang
disusun berdasarkan materi KPK dan FPB dengan menggunakan
media puzzle KPK dan FPB.
b) Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa bertujuan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap materi KPK dan FPB, yang telah
disampaikan oleh guru di dalam kelas.
12

c) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah media puzzle KPK
dan FPB, yang disesuaikan dengan materi pembelajaran
matematika materi KPK dan FPB.
d) Lembar Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Lembar penilaian yang digunakan disusun berdasarkan acuan
materi KPK dan FPB. Instrument ini terdiri atas tes yang berupa
tes soal uraian berjumlah 10 soal dan rubrik penilaian yang telah
dibuat oleh peneliti. Hasil belajar siswa ditentukan tuntas atau
tidaknya berdasarkan KKM yang telah ditetapkan oleh pihak
sekolah. KKM mata pelajaran matematika kelas IV yaitu 70.
4) Refleksi
a) Penggunaan media puzzle KPK dan FPB sangat tepat dalam
penyampian pembelajaran matematika meteri KPK dan FPB.
Dengan memberikan langsung media yang riil maka siswa dapat
lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
b) Melalui kegiatan pembelajaran matematika materi KPK dan FPB
siswa dapat belajar memecahkan masalah yang ada dalam
kehidupan sehari-hari.
c) Setelah siswa mencoba langsung mencari nilai KPK dan FPB
siswa dapat merasakan langsung praktek secara riil mengetahui
asal usul mencari nilai KPK dan FPB dari suatu bilanagan.
d) Pada akhir pembelajaran siswa akan dapat lebih memehami dan
mengerti materi KPK dan FPB dan hasil belajarnya pun akan lebih
baik.

3. Teknik Analisis Data


a. Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan hasil
observasi lapangan dan hasil dokumentasi tugas siswa. Pada penelitian ini
observasi dilakukan oleh supervisor 2 yang bertugas menilai jalannya
kegiatan siklus 1 dan siklus 2. Dimana penilaian tersebut menggunakan
sebuah lembar observasi untuk guru yang di gunakan pada siklus 1 dan
siklus 2.
13

b. Data Kuantitatif
Penyajian pada data kuantitatif di paparkan dengan bentuk prosentase
dan angka. Dalam menghitung presentase hasil belajar siswa disesuaikan
dengan kriteria ketuntasan belajar matematika siswa kelas IV SDN
Tirtobinangun 1 yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu kategori
tuntas dan tidak tuntas. Adapaun kriteria tersebut adalah sebagai berikut,
kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran matematika di
SDN Tirtobinangun 1 Kec. Patianrowo Kab. Nganjuk adalah 70. Selanjutnya
diuraikan, apabila 75% dari jumlah siswa didalam kelas yang mengikuti
kegiatan belajar mengajar (KBM) mencapai keberhasilan dengan kategori
tuntas, maka proses perbaikan pembelajaran matematika siswa dikatakan
berhasil.

IV. Hasil dan Pembahasan


A. Deskripsi hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran / Kegiatan Pengembangan
1. Pra Siklus
a. Perencanaan
Pada kegiatan pra siklus terdapat beberapa perangkat yang harus
dipersiapkan, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembar tes, dan lembar observasi untuk guru. Pra siklus ini dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 1 November 2018. Lembar tes yang digunakan
berupa lembar soal yang terdiri dari 10 soal uraian yang telah dilengkapi
dengan rubrik penskoran.
b. Pelaksanaan
Pada kegiatan awal guru memberikan salam dan mengajak siswa
berdoa sebelum memulai KBM. Melakukan absensi dan kemudian guru
menyiapkan siswa dan memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan
KBM. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran matematika materi KPK
dan FPB, dan mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari minggu
lalu tentang faktor. Guru menyampaikan materi KPK dan FPB dengan
menjelaskan secara lisan dan tertulis di papan dengan menggunakan dua
cara yaitu dengan cara tabel dan dengan cara pohon faktor. Kemudian
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami dan
bertanya apabila siswa masih belum memahai materi yang telah
14

dijelaskan oleh guru. Ternyata hampir sebagian siswa kurang memahami


penjelasan yang diberkan oleh guru, beberapa siswa bersikap acuh dan
lebih tertarik dengan kegiatannya sendiri, dan hanya beberapa siswa yang
benar-benar mendengarkan dan memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan kembali dengan lebih pelan
dan menggunakan bahasa yang lebih mudah lagi dipahami oleh siswa.
Menjelaskan mulai dari cara menetukan KPK dan cara menentukan FPB
sampai siswa mengerti. Setelah guru memastikan semua siswa telah
memahami materi yang disampaikan oleh guru selanjutnya guru
membagikan soal tes kepada siswa yang bertujuan untuk mengevaluasi
siswa, untuk mengetahui apakah para siswa sudah benar-benar paham
terhadap materi KPK dan FPB yang telah di sampaikan secara berulang-
ulang.
siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM hanya ada 2 siswa dan
siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM ada 9 siswa, sedangkan
siswa yang tuntas dalam pembelajaran matematika materi KPK dan FPB
hanya ada 22% sedangkan kriteria suatu kelas dikatakan tuntas dalam
pembelajaran ababila siswa yang tuntas sebanyak 75% dalam memahami
materi KPK dan FPB.
c. Refleksi
Setelah menganalisis hasil belajar, guru dibantu teman sejawat
melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan dalam proses
pembelajaran guna sebagai acuan penyusunan perbaikan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang telah di buat.
Kekurangan yang perlu diperbaiki: (1) Guru masih terlalu cepat dalam
menjelaskan materi tentang KPK dan FPB sehingga siswa masih banyak
yang belum memahami materi tersebut. (2) Guru hanya menjelaskan
dengan menuliskan cara di papan, siswa yang memeiliki kemampuan
kurang akan tetap bingung dalam memahami materi. (3) Keterlibatan
siswa kurang, siswa cenderung pasif, acuh, bosan, dan bermain sendiri.
(4) Siswa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru.
15

2. Siklus I
a. Perencanaan Perbaikan
Peneliti melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran pada hari
selasa tanggal 6 Nopember 2018. Penyusunan perbaikan pembelajaran ini
meliputi: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah diperbaiki, menyusun media pembelajaran yang akan digunakan
untuk menyampaikan materi KPK dan FPB, lembar observasi guru,
lembar tes untuk siswa dan rubrik penskoran.
b. Pelaksanaan Perbaikan
Pada pertemuan siklus I, Pada kegiatan awal guru memberikan
salam dan mengajak siswa berdoa sebelum memulai KBM. Melakukan
absensi dan kemudian guru menyiapkan siswa dan memotivasi siswa
untuk melakukan kegiatan KBM. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran matematika materi KPK dan FPB, dan mengingatkan
kembali materi yang telah dipelajari minggu lalu tentang faktor. Guru
menyampaikan materi KPK dan FPB dengan menggunakan media.
Media tersebut berupa puzzle KPK dan FPB. Guru memberikan contoh
penggunaan media puzzle KPK dan FPB. Guru menunjuk salah satu
siswa untuk maju ke depan untuk menentukan nilai FPB dari suatu
bilangan dengan menggunakan media yang telah disediakan. Siswa lebih
antusias dan aktif dalam menggunakan media puzzle untuk menentukan
nilai KPK dan nilai FPB dari dua bilangan. Siswa lain dapat mencoba
media yang telah di sediakan untuk menyelesaikan masalah KPK dan
FPB. Setelah semua siswa sudah paham dengan materi yang telah
dijelaskan guru dan contoh pembahasan soal dengan menggunkan media
puzzle maka selanjutnya guru melakukan evaluasi terhadap siswa. Guru
membagikan soal tes yang harus dikerjakan siswa secara individu. Soal
tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa apakah ada
kemajuan setelah dilakukan kegiatan perbaikan pembelajaran. Adapun
hasil dari tes yang telah dilakukakan oleh siswa kelas IV SDN
Titobinangun 1 pada kegiatan siklus I ini adalah siswa yang mendapatkan
nilai diatas KKM atau tuntas ada 6 siswa dan siswa yang memperoleh
nilai dibawah KKM atau belum tuntas ada 5 siswa, setelah dilakukan
kegiatan pembelajaran matematika materi KPK dan FPB dengan
16

menggunakan media puzzle prosentase ketuntasan belajar naik menjadi


55% sedangkan kriteria suatu kelas dikatakan tuntas dalam pembelajaran
ababila siswa yang tuntas sebanyak 75% dalam memahami materi KPK
dan FPB.
c. Refleksi
Berdasarkan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I ditemukan
beberapa permasalahan diantaranya: (1) Beberapa siswa yang masih ada
yang belum memahami cara penggunaan media puzzle KPK dan FPB. (2)
Siswa yang belum paham tidak berani bertanya kepada guru. (3) Siswa
yang tidak berani bertanya cenderung diam.
Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada siklus I maka pada siklus
selanjutnya perlu dilakukan perbaikan pembelajarana pada siklus ke II.
Adapun cara yang dapat digunakan guru untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran pada siklus II guru dapat melakukan pembelajaran dengan cara
mengelompokkan siswa.

3. Siklus II
a. Perencanaan Perbaikan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari
selasa tanggal 13 Nopember 2018. Penyusunan perbaikan pembelajaran ini
meliputi: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
diperbaiki, lembar observasi guru, lembar tes untuk siswa dan rubrik
penskoran.
b. Pelaksanaan Perbaikan
Pada pertemuan siklus II, Pada kegiatan awal guru memberikan salam
dan mengajak siswa berdoa sebelum memulai KBM. Melakukan absensi dan
kemudian guru menyiapkan siswa dan memotivasi siswa untuk melakukan
kegiatan KBM. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran matematika
materi KPK dan FPB, dan mengingatkan kembali materi yang telah
dipelajari minggu lalu tentang faktor. Guru menyampaikan materi KPK dan
FPB dengan menggunakan media. Media tersebut berupa puzzle KPK dan
FPB. Guru memberikan contoh penggunaan media puzzle KPK dan FPB.
Guru membentuk siswa menjadi tiga kelompok. Siswa diminta untuk duduk
berkumpul dengan kelompok yang telah ditentuka. Guru memberikan
17

sebuah permasalahan yaitu menentukan nilai FPB dari suatu bilangan. Guru
menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan untuk menentukan nilai
FPB dari suatu bilangan dengan menggunakan media yang telah disediakan.
Kelompok yang ditunjuk maju ke depan adalah kelompok 1. Kelompok yang
maju harus bekerja sama dan salinng membantu untuk menyelesaikan soal
yang telah diberikan oleh guru. Guru memperhatikan siswa berdiskusi
menyelesaikan soal. Setelah kelompok 1 selesai menentukan nilai FPB dari
dua bilangan maka kelompok 1 harus dapat menyampaikan hasilnya kepada
kelompok lain. Setelah selesai guru memberikan sedikit tambahan dan
memberi uplous kepada kelompok 1. Guru membagikan soal tes yang harus
dikerjakan siswa secara individu, tetapi siswa yang kurang paham dapat
bertanya cara atau prosesnya kepada tean dalam satu kelompoknya. Teman
dalam satu kelompok juga harus mau membantu menjelaskan proses atau
cara mencari nilai KPK dan FPB dari dua bilangan kepada teman yang
belum begitu paham. Soal tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar
siswa apakah ada kemajuan setelah dilakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran. Guru berkeliling untuk melihat siswa berdiskusi untuk
menentukan nilai KPK dan FPB dari LKS yang telah diberikan.
Adapun hasil dari tes yang telah dilakukakan oleh siswa kelas IV SDN
Titobinangun 1 pada kegiatan siklus II ini adalah sebagai berikut, siswa yang
mendapatkan nilai diatas KKM atau tuntas ada 10 siswa dan siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM atau belum tuntas ada 1 siswa, setelah
dilakukan kegiatan pembelajaran matematika materi KPK dan FPB dengan
menggunakan media puzzle prosentase ketuntasan belajar naik menjadi 91%
sedangkan kriteria suatu kelas dikatakan tuntas dalam pembelajaran ababila
siswa yang tuntas sebanyak 75% dalam memahami materi KPK dan FPB.
Jadi kelas IV SDN Tirtobinangun 1 Tuntas dalam pembelajaran matematika
materi KPK dan FPB dengan prosentase ketuntasan belajar 91%.
c. Refleksi
Berdasarkan data hasil tes formatif siswa pada siklus II, diperoleh
hasil presentase seperti berikut, selama proses pembelajaran matematika
denagan materi KPK dan FPB mencapai 91%, dengan ketuntasan yang
diperoleh 10 siswa dan yang belum tuntas 1 siswa. Sesuai dengan kriteria
ketuntasan, presentase tersebut sudah mencapai ketuntasan belajar secara
18

kasikal. Dari data diatas, presentase ketuntasan hasil belajar siswa sudah
maksimal dan ketuntasan hasil belajar secara klasikal sudah tuntas. Dengan
demikian tidak perlu dilakukan perbaikan dalam siklus II.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran / Kegiatan Pengembangan


1. Pra Siklus
Pada tahap pra siklus, peneliti hanya menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab, sehingga guru lebih mendominasi kelas dan siswa menjadi
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu anak banyak yang tidak
memperhatikan, bosan, dan sibuk dengan dirinya sendiri. Setelah dilakukan
evaluasi pembelajaran hanya 22% dari 11 siswa yang tuntas yaitu 2,
sedangkan 9 siswa belum tuntas. Sedangkan Standar Ketuntasan Belajar
Minimum (SKBM) yaitu 75% dari keseluruhan siswa. Hasil yang diperoleh
dari tahap pra siklus ini rata-rata siswa pada pelajaran matematika materi
KPK dan FPB nilainya 33,6, sedangkan KKM yang ditetapkan untuk
pelajaran matematika adalah 70. Oleh karena itu perlu perbaikan dalam
proses pembelajaran.

2. Siklus I
Pada perbaikan pra siklus, guru mulai menggunakan media puzzle
KPK dan FPB. Pada hasil evaluasi hasil belajar pada siklus I ini, presentase
ketuntasan belajar siswa meningkat pada pelajaran matematika pada mata
pelajaran matematika khususnya materi KPK dan FPB menjadi 55%. Hal ini
masih dikatakan proses perbaikan pembelajaran belum tuntas, karena masih
dibawah Standar Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM) yaitu 75%. Hasil
yang diperoleh pada tahap siklus I ini rata-rata siswa pada pelajaran
matematika materi KPK dan FPB 67,2. Meskipun telah mengalami
peningkatan hasil yang diperoleh pada siklus I masih perlu meningkatkan
perbaikan pembelajaran, oleh karena itu perlu dlakukan perbaikan siklus II.

3. Siklus II
Pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa terus meningkat mulai dari
pembelajaran pra siklus sampai dengan pembelajaran siklus II. Hanya ada
1 orang siswa dari 11 orang siswa yang masih memperoleh nilai dibawah
19

KKM pada siklus II. Kegiatan perbaikan pembelajaran berhasil dilakukan


sampai tahap siklus II. Pada hasil evaluasi hasil belajar pada siklus II,
prosentase ketuntasan siswa meningkat, untuk pelajaran matematika pada
materi KPK dan FPB dari 55% menjadi 91% dari 11 siswa. Berdasarkan
Standar Ketuntasan Belajar Minimum yaitu 75%, maka proses perbaikan
pembelajaran dikatakan tuntas karena sudah melebihi 75%. Sehingga tidak
perlu diadakan tindak lanjut perbaikan pembelajaran.

V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut


A. Simpulan
Penggunaan media puzzle pada pelajaran matematika materi KPK dan FPB
dapat meningkatkan ketertarikan, perhatian dan hasil belajar siswa kelas IV SDN
Tirtobinangun 1. Dilihat dari hasil belajar siswa yang meningkat, hal ini
membuktikan bahwa penyampaian materi matematika KPK dan FPB dengan
bantua media puzzle dapat lebih efisien membantu siswa untuk memahami
materi KPK dan FPB. Analisis hasil akhir menunjukkan bahwa hasil belajar
pada pra siklus dari 11 siswa terdapat 2 siswa yang mendapat skor ≥ 70 pada
pelajaran matematika materi KPK dan FPB, prosentase ketuntasan secara
klasikal untuk pelajaran matematika materi KPK dan FPB adalah 22%. Pada
siklus I terjadi peningkatan dari jumlah 11 siswa pada pelajaran matematika
materi KPK dan FPB terdapat 6 siswa yang mendapat skor ≥ 70 dan dikatakan
tuntas secara klasikal mencapai 55%. Pada siklus II terjadi peningkatan jumlah
dari 11 siswa. Dimana 10 siswa mendapat skor ≥ 70 dan dikatakan tuntas secara
klasikal mencapai 91%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
puzzle pada pembelajaran matematika materi KPK dan FPB siswa kelas IV SDN
Tirtobinangun 1 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran Tindak Lanjut


1. Saran bagi guru
a. Hendaknya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru dapat
lebih aktif dan inovatif dalam pembelajaran, agar siswa tidak merasa
bosaan dan merasa kesulitan dalam memahami materi selama proses
belajar mengajar.
20

b. Dalam pembelajaran, penghargaan (rewerd) dapat digunakan untuk


meningkatkan motivasi selain itu juga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, tetapi perlu diperhatikan penggunaannya sehinngga penghargaan
tersebut menjadi efektif.
2. Saran bagi sekolah
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang berguna dan juga sebagai
umpan balik bagi kebijaksanaan yang diambil dalam rangka meningkatkan
belajar mengajar di masa yang akan dating.
3. Saran bagi peneliti selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya, agar lebih mengembangkan penelitian dengan
menggunakan media puzzle atau media lain yang sesuai dengan materi yang
akan disampaikan oleh guru.

Penulisan Daftar Pustaka


Bird,Jhon.2004.Matematika Dasar Teori dan Aplikasi Praktis.Jakarta: Erlangga.
Depdiknas.2003.Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Jihad,A dan Haris,Abdul.2012.Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Presindo.
Jautar dkk.2003.Pendidikan Dasar Menghitung.Jakarta: Rineka Cipta.
Mursiyem.2014.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Faktor
Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Melalui Media Tutor Sebaya pada Siswa Kelas V MI Ma’Arif Ngablak
02.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Nana Sudjana.2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Pipit, Pudji.2013.Media yang Menyenangkan.Jakarta: Kurnia Kalam.
Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.
Soebachman,Agustina.2012.Permainan Asyik Bikin Anak Pintar.Yogyakarta: IN AzNa
Books.
Sugiarto.2010.Bahan Ajar Worksshop Pendidikan Matematika I.Semarang: UNNES.
Sumantri,M.2009.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Universitas Terbuka.
Supardja.2004.Gemar BerhitungMatematika.Jakarta Rineka Cipta.
Supriadi,Dadi.2013.Matrik Menjadikan Matematika Lebih Mudah dan
Menyenangkan.Bandung: Nuansa.
21

Yulianty, Rani.2008.Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Laskar Aksara:


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai