Anda di halaman 1dari 3

SBdP

Tema 7 Subtema 1
Tangga nada adalah susunan berjenjang dari nada- nada pokok suatu sistem nada, mulai dari satu nada
dasar sampai dengan nada oktafnya
Tangga nada diatonis memiliki tujuh nada primer. Sedangkan satu nada lainnya merupakan pengulangan
dari nada pertama. Contohnya 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1 (do re mi fa sol la si do)
Tangga nada diatonis dibagi menjadi dua, yakni tangga nada diatonis mayor dan tangga diatonis minor.

Tangga nada diatonis mayor ciri-cirinya: bersifat riang, bersemangat, dan lincah.
Contohnya adalah lagu anak-anak yang memiliki nuansa ceria.
Interval nada dalam tangga nada diatonis mayor adalah 1-1-1/2-1-1-1-1/2. 
Contoh lagu anak-anak yang menggunakan tangga nada diatonis mayor adalah Bintang Kecil.
Selain lagu anak-anak, tangga nada ini juga digunakan dalam lagu daerah.
Contoh lagu daerah dengan tangga nada diatonis mayor:

1. Lagu Anak Kambing Saya, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
2. Lagu Yamko Rambe Yamko, yang berasal dari Papua.
3. Lagu Kampuang Nan Jaoh di Mato, yang berasal dari Sumatera Barat.
4. Lagu Ampar-Ampar Pisang, yang berasal dari Kalimantan Selatan.
5. Lagu Burung Kakak Tua, yang berasal dari Maluku.

Tangga nada diatonis minor ciri-cirinya: memberikan nuansa musik yang agak sedih dan kurang membuat
semangat.
Interval nadanya adalah 1-1/2-1-1-1/2-1-1.
Contoh lagu daerah dengan tangga nada minor:
1. Lagu Es Lilin, yang berasal dari Sunda.
2. Lagu Butet, yang berasal dari Sumatera Utara.
3. Lagu Lir-ilir, yang berasal dari Jawa Tengah
4. O Ina Ni Keke berasal dari Sulawesi Utara

Tema 7 Subtema 2

Tari tunggal, tari tunggal atau tari solo ialah tari yang diperagakan sendiri, baik laki-laki maupun
perempuan.

Tari berpasangan, tari berpasangan atau tari duet ialah tari yang diperagakan oleh dua orang, secara
bersamaan.

Contoh Tari berpasangan:

1. Tari Payung dari Sumatra Barat


2. Tari Serampang Dua Belas dari Sumatra Utara
3. Tari Jangger dan Tari Legong dari Bali
4. Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat
5. Tari Piring dari Sumatra Barat
Unsur-unsur tari meliputi:
1. Gerak (unsur utama tarian)
2. Tema
3. Iringan
4. Setting Panggung
5. Tata busana dan Tata Rias
6. Properti
7. Lighting.
            
Tema 7 Subtema 3

Patung adalah pemaparan ekspresi, gagasan, dan ide dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensional yang
merupakan tiruan dari bentuk manusia dan alam dengan menggunakan berbagai teknik khusus (pahat, cetak,
membutsir dan kontruksi)
Contoh patung Dekorasi

                          
                                                                        
Contoh patung seni

Contoh patung Arsitektur

                            
Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan teknik yang diperlukan dalam seni patung.

      Bahan
Bahan seni patung dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :
     1)    Bahan lunak
Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah di bentuk misalnya : tanah liat, lilin,
sabun.
     2)   Bahan sedang
Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru,kayu sengan, kayu randu,dan kayu
mahoni.
     3)   Bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu sonokeling dan kayu ulin.
Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (manmer).
Selain bahan-bahan tersebut masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat patung yaitu
semen-pasir, gips, kuningan, perunggu, emas dan sebagainya.

      ALAT
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya alat-alat yang
digunakan :
     1)    Butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
     2)   Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara  diputar,fungsinya
untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
     3)   Pahat
     4)   Palu
     5)   Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat.
     6)   Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada kerangka patung.

  
Teknik Pembuatan Patung

Teknik adalah cara untuk melakukan sesuatu. Teknik pembuatan patung ada 4 yaitu :

      Teknik Membentuk :
Membuat patung dengan menyusun atau menempel  sedikit demi sedikit bahan yang digunakan. Bahan yang
cocok dengan teknik ini adalah tanah liat, semen, dan gips.
      Teknik Merakit :
Merakit hamper sama dengan membentuk , namun biasanya terdiri atas bagian – bagian yang merupakan
beberapa potongan atau barang lepasan. Patung disusun atau dibentuk dengan cara mengelem atau
mengelas sesuai dengan bahannya. Bahan yang digunakan antara lain potongan karton, kayu dan
komponen besi.
      Teknik Memahat :
Mengurangi  bagian bahan yang tidak dipakai dengan caramenoreh, melubangi, menggores, mencungkil, dan
sebagainya. Bahan yang cocok dengan teknik ini adalah bahan keras, seperti kayu, batu, dan gips yang telah
mengeras.
      Teknik Membutsir :
Mengurangi bagian bahan yang tidak dipakai sedikit demi sedikit menggunakan alat sejenis pisau berukuran
kecil. Bahan yang cocock dengan teknik ini adalah bahan lunak seperti lilin, sabun, dan gips.
      Teknik Mencetak :
Teknik ini diawali dengan membuat model. Model dijadikan alat pembentuk cetakan, kemudian barulah
cetakan diisi dengan bahan pembuat patung. Bahan yang cocock dengan teknik ini adalah  logam, fiberglass,
karet, kaca, dan bahan – bahan lain yang dapat dicairkan dan mengeras  kembali.
      Teknik Menempa :
Membentuk lembaran atau batangan logam dengan cara memukul – mukul bahan tersebut hingga
membentuk objek yang diinginkan. Agar lebih mudah dibentuk, logam dapat dipanaskan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai