Anda di halaman 1dari 4

SBdP(Seni Budaya dan Prakarya)

Materi SBdP persiapan US 2020-2021

 Karya seni 3 Dimensi adalah yaitu karya seni yang berbentuk seperti bangun ruang dan memiliki
volume dimana dimensinya terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi. Contoh; seni patung, seni
arsitektur, seni kriya, seni keramik, dan lainnya.

 Tempo adalah ukuran kecepatan birama dalam lagu. Contohnya semakin cepat lagu dimainkan
tempo dalam birama juga semakin cepat dibawakan. Tempo masih dibagi lagi menjadi beberapa
unsur musik seperti Largo, Lento, Adagio, Andate, Moderato, Allegro, Vivace, dan Presto.
 Tempo Allegro adalah tempo nada yang dinyanyikan dengan ritme cepat sekitar 112-120 bpm.
 Contoh Lagu wajib yang bertempo Allegro adalah: Halo-halo Bandung, Maju tak Gentar, dan
Hari Merdeka
 Tanda Dinamika adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang
dinyanyikan.
 Simbol tanda Dinamika

 Gerak tari berdasarkan jumlah peserta:


1. Tari tunggal (satu penari) contoh: Tari Legong dari Bali
2. Tari duet(dua penari) contoh: tari Gambyong dari Jawa Tengah
3. Tari berkelompok(lebih dari 2 penari) contoh: Tari Gantar dari Kalimantan Timur

 Contoh beberapa tari daerah dengan gerakan dominan anggota badan tertentu:
1. Tari Pendet dari Bali (Dominan gerakan pada mata)
2. Tari Saman dari Aceh(Dominan gerakan pada tangan)

 Contoh beberapa Tarian daerah dengan Pola lantai:


1. Tari kancet dari Kaltim (Pola garis lengkung)
2. Tari Saman dari Aceh (Pola garis lurus Horizontal), Tari Yospan dari papua (Pola garis lurus
vertikal), Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan (Pola garis lurus diagonal)

 Langkah-langkah membuat poster:


1.Tentukan objek atau tema poster.
2.Rumuskan kata-kata atau pesan yang akan disampaikan dlam poster.
3.Susunlah kalimat singkat dan jelas, padat dan bermakna.
4.Pilih gambar yang unik sehingga mudah diingat.
5.Perhatikan paduan warna saat membuat poster

 5 jenis bahan dasar anyaman tradisional adalah: rotan, pandan berduri, bambu dan daun pohon
sagu, purun.

No Daerah Bahan Dasar anyaman yang


. digunakan
1. Cirebon Rotan
2. Sukabumi bambu
3. Bangka Tengah Pandan berduri
4. Banjar Baru Purun

 Properti yang
digunakan dalam tarian Daerah:
1. Tari Saman(Aceh): Bulung teleng, Baju, celana, sarung, stagen, Sabuk, topong gelang, sapu
tangan dan kain songket.
2. Tari Gong (Kaltim): Gong, hiasan tangan dari bulu burung Enggang, dan baju manik

 Jenis-jenis patung berdasarkan fungsinya:


1. Patung arsitektur; patung jenis ini biasanya di=gunakan untuk menunjang konstruksi
bangunan.

Contoh: patung-patung yang terdapat di Candi Borobudur dan candi Prambanan.

2. Patung Monumental; digunakan sebagai sarana untuk mengenang kejadian sejarah ataupun
tokoh tertentu yang berjasa.
Contoh: Patung Jenderal Sudirman
3. Patung Kerajinan; patung ini merupakan hasil kerajinan yang bertujuan untuk memuaskan
hati konsumen.

4. Patung Dekorasi atau hiasan; berfungsi untuk memperindah ruangan, baik interior maupun
eksterior.

5. Patung Seni; merupakan bentuk karya seni hasil imajinasi pembuatnya.

 Karya seni terapan adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang
mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya.
 Contoh karya seni terapan khas kalimantan Timur: kain manik, ulap doyo, lampit

 Interval Nada adalah jarak antara nada yang satu ke nada yang lain yang diukur tinggi


rendahnya.

 Teknik membuat patung:


1. Teknik butsir sangat cocok diaplikasikan pada bahan lunak, seperti tanah liat, plastisin, bubur
kertas, dan bahan lunak lainnya. Penerapan teknik ini dilakukan dengan memijat untuk
membentuk patungnya, menambah serta mengurangi bahan yang digunakan. Untuk alat
pendukungnya, teknik butsir biasanya memerlukan pisau, tali pemotong.
2. Teknik konstruksi sangat cocok diaplikasikan pada bahan keras, seperti kayu, perunggu, besi,
dan baha lainnya yang sesuai. Penerapan teknik ini dilakukan dengan menyusun serta membentuk atau
membangun model patung yang diinginkan dengan menggunakan bahan yang tersedia. Teknik
konstruksi bisa dialkukan dengan atau tanpa kerangka, tergantung kebutuhan pembuatnya.
3. Teknik cor atau teknik cetak . Teknik cor sangat cocok diaplikasikan pada jenis bahan yang
bisa dicairkan dan dicetak, seperti logam, perunggu, gipsum, tanah liat, dan lain sebagainya. Penerapan
teknik ini dilakukan dengan membuat cetakannya terlebih dahulu. Cetakannya dibuat dari bentuk
patung aslinya. Misalnya akan membuat patung kura-kura, maka pembuatnya harus membuat patung
kura-kura terlebih dahulu untuk membuat cetakannya.
4. Teknik modelling. Teknik modelling sangat cocok diaplikasikan pada bahan lunak yang mudah
dibentuk, seperti plastisin, tanah liat, serta bahan lainnya yang sesuai. Penerapan teknik ini dilakukan
dengan membuat model atau bentuk patungnya terlebih dahulu. Sekilas teknik modelling hampir mirip
dengan teknik cor atau cetak, perbedaannya terletak pada bahan yang digunakan.

5.Teknik pahat

Yaitu cara membuat patung dengan cara memahat, mencungkil, atau mengukir. Teknik ini pada
prinsipnya adalah mengurangi volume media bahan patung. Cara ini dipakai untuk membuat patung
batu, patung kayu, patung styrofoam, patung tanah liat, dan patung dengan media padat lainnya. Di era
modern, penerapan teknik pahat / ukir pada pembuatan patung sudah demikian maju. Dengan bantuan
komputer dan teknologi robot, kini pematung manusia bisa digantikan oleh mesin yang disebut CNC
Router  (sculpting robot).

Anda mungkin juga menyukai