Anda di halaman 1dari 3

SBDP Kelas 5 Tema 2

Subtema 1
Tangga nada merupakan urutan nada yang disusun secara berjenjang, misalnya do, re, mi, fa,
sol, la, si, do. Dalam seni music tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis dan
pentatonis.
a. Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak tangga nada, yaitu
satu dan setengah. Terdapat dua jenis tangga nada minor, yaitu :
1. Tangga Nada Diatonis Mayor
Tangga nada merupakan urutan nada yang disusun secara berjenjang, misalnya do,
re, mi, fa, sol, la, si, do.
Interval nada adalah jarak antara nada satu dengan nada yang lain
Tangga nada diatonis terdiri dari 7 buah nada dasar
Tangga nada mayor memiliki ciri ciri ;
a. riang gembira
b. semangat
c. di awali dan diakhiri dengan nada c = do
d. memiliki interval 1 – 1 – 1/2 – 1- 1 – 1 – 1/2.
Contoh lagu Hari Merdeka diciptakan oleh h. Mutahar, Bungong Jeumpa, Ayam Den
Lapeh
2. Tangga Nada Diatonis Minor
Tangga nada minor memiliki ciri ciri;
a. bersifat sedih
b. kurang semangat
c. biasanya di awali dengan nada 6 = la.
d. memiliki interval 1 – 1/2 – 1 – 1 – 1/2 – 1 – 1
Contoh : Gugur Bunga diciptakan oleh Ismail Marzuki, Syukur, Indonesia Pusaka,
Tanah Airku

b. Tangga Nada Pentatonis


Tangga nada pentatonic adalah tangga nada yang memiliki lima nada dalam satu oktaf. 
Tangga nada ini bisa digunakan untuk musik tradisional dan musik modern.
Dalam perkembangannya, tangga nada pentatonis terbagi menjadi dua, yaitu pelog dan
slendro. Keduanya, dapat ditemukan dalam alat musik gamelan.
Tangga nada pelog itu mempunyai karakter nada yang menyenangkan dan memberi
kesan menghormati. Tangga nada slendro ini juga memiliki karakter nada yang
menyenangkan. Tapi, tangga nada ini memiliki jarak nada yang cukup kecil.
Subtema 2

A. Properti Tari
 Properti tari adalah benda yang digunakan penari dalam melakukan gerakan tari.
 Benda yang dapat digunakan menjadi properti tari di antaranya
selendang, topeng, gandewa, tombak, piring, kipas, dan tameng.
 Suatu benda dipilih untuk digunakan sebagai properti tari
berdasarkan tema tari.
 Properti tari berfungsi untuk membantu penari menyampaikan
maksud dari gerakan tari yang dilakukan.

Fungsi dari properti seni tari ada tiga yaitu :


1. Mendeskripsikan tema tarian
merupakan salah satu fungsi dari properti tari yang digunakan oleh penari. Meskipun
tema tarian hanya diilustrasikan lewat gerakan, dengan keberadaan media tambahan
membuat penggambaran tema dari gerakan tarian menjadi semakin jelas dan mudah
dinilai orang yang menyaksikan.
2. Memperjelas gerakan dan karakter penari.
Properti tari akan memperjelas apa yang dilakukan oleh penari dan lebih mudah untuk
mengetahui karakter penari. Contonya pada tarian daerah yang didasari oleh dongeng
atau legenda memiliki peran yang diaplikasikan ke dalam tarian sehingga dengan adanya
properti semakin memperjelas karakter dan watak dari penari.
3. Memperindah gerakan.
Secara tidak langsung dengan adanya properti tari akan menambah keindahan dari
sebuah tarian. Adanya properti juga akan mempermudah tersampainya makna dari tari.

Tari daerah yang tidak menggunakan properti tari contohnya tari Saman dan Tari Kecak.
Contoh tari dengan propertinya:
a. Tari Payung; Payung
b. Tari Piring : lilin dan piring
c. Tari Janger : kipas

B. Persiapan Peragaan Tari


Tujuan persiapan yaitu agar peragaan karya tari berhasil dengan baik dan pantas untuk
ditampilkan di depan orang lain.

Perisiapan peragaan tari meliputi:


1. Menentukan Bentuk Karya Tari.
2. Memilih Karya Tari.
3. Menentukan Jumlah Penari
4. Memilih Properti Tari.
5. Menentukan Iringan Tari
6. Memilih Busana Tari.
Pola lantai secara umum dibedakan menjadi 2, yaitu : pola garis lurus dan pola garis
melengkung.
Pola lantai melengkung : tari randai,
Pola lantai vertikal : gending sriwijaya dan yospan
Contoh Pola lantai diagonal : serimpi

Subtema 3

Langkah langkah dalam menggambar:


a. menentukan tema atau gagasan
b. membuat alur cerita
c. menyiapkan bahan dan alat
d. membuat sketsa (sketsa adalah rencana dari suatu gambar yang akan dibuat).
e. koreksi, menebalkan sketsa dan pewarnaan.
Teknik pewarnaan
 Pewarnaan kering, tidak menggunakan pengencer, contohnya : krayon, pensil warna,
pastel.
 Pewarnaan basah dengan menggunakan bahan pengencer, contohnya cat air.

Anda mungkin juga menyukai