Anda di halaman 1dari 10

MODUL PEMBELAJARAN

SENI BUDAYA (MENGAPRESIASI KARYA SENI MUSIK NUSANTARA)


KELAS X SEMESTER 2

GURU MAPEL :
HANDI RADIMAN,S.Tr.Sn

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


BAKTI NUSANTARA 666
TERAKREDITASI A
Jl. Percobaan Km. 17.1 No.65 CIleunyi
Kompetensi Dasar (KD):
3.6 Menerapkan apresiasi seni budaya Nusantara
4.6 Melaksanakan peniruan karya seni budaya Nusantara

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):


3.6.1 Menguraikan definisi apresiasi seni budaya
3.6.2 Menguraikan pendekatan apresiasi seni budaya
3.6.3 Mengurutkan prosedur apresiasi seni budaya
4.6.1 Mengeksplorasi seni budaya sesuai dengan seni warisan Nusantara
4.6.2 Menyajikan pameran/pagelaran seni budaya Nusantara.

Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta didik di harapkan
mampu:
1. Menjelaskan apresiasi karya seni musik
2. Mendeskripsikan nada musik
3. Memainkan alat musik tradisional
4. Mempresentasikan karya seni musik nusantara dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin
selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki
sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik
C. Mengapresiasi Seni Musik Nusantara
Setelah mengapresiasi karya seni rupa, selanjutnya kita akan mengapresiasi karya seni music
Nusantara.
1. Apresiasi Alat Musik Nusantara
Mengapresiasi alat music Nusantara akan membuat kita semakin berwawasan luas dalam bidang
seni music. Apresiasi dalam seni music bisa diwujudkan dengan memahami jenis alat music
berdasarkan klasifikasi alat music tersebut, diantaranya sebagai berikut.
a. Idiophone

Idiophone merupakan kelompok alat music yang menghasilkan bunyi pada bagian badan alat
musiknya. Contohnya triangle, cabaza, dan marakas

b. Aerophone

Aerophone merupakan kelompok alat music yang bunyinya berasal dari udara yang ditiupkan
pada alat music. Contohnya recorder, seruling, dan saxsophone.

c. Membranophone

Membranophone merupakan kelompok alat music yang sumber bunyinya berasal dari kulit
atau selaput tipis yang ditegangkan. Contohnya gendang, conga, dan drum.
d. Chordophone

Chordophone adalah kelompok alat music yang sumber bunyinya berasal dari senar (dawai)
yang ditegangkan. Contohnya piano, gitar, dan mandolin.

e. Electrophone

Electrophone merupakan jenis alat music hanya bisa berbunyi atau bersuara dengan bantuan
dari adanya daya listrik. Contohnya keyboard.

2. Mengapresiasi Nada-Nada Musik Nusantara


a. Sistem Nada Diatonik
Sistem nada diatonic ini dipakai pada musik-musik yang berkembang di Nusantara. Pencipta
sistem nada ini adalah orang Yunani, yaitu Terpander dengan nada yang semula berjumlah 4
nada dan selanjutnya oleh Polynertus dikembangkan menjadi system 7 nada. Tangga nada
diatonic yang dipakai dalam music ditanah air memiliki jarak nada 1 dan ½ . Nada dalam
tangga nada Diatonik, awalnya hanya mempunyai 4 nada, yang disebut dengan Tetrachord,
awalnya nada-nada ini dimainkan pada instrument Lyra. Sistem nada diatonic ini ada yang
mayor dan minor, bagi susunan nada mayor dan minor tersebut jarak nadanya ditunjukkan
gambar berikut.
b. Sistem Nada Pentatonik (Musik Indonesia Asli)
Musik yang dipakai dalam alat music tradisional Nusantara memakai sistem nada pentatonic.
Di dalam music tradisional istilah notasi, disebut dengan titilaras. Nada pentatonic sangat
penting dan praktis, serta dapat dipelajari dari generasi ke generasi.
1) Notasi Pentatonik
Perlu diketahui bahwa titi laras dalam music gamelan Jawa adalah notasi pentatonic jadi
hanya memakai 5 buah nada. Notasi dalam music gamelan diciptakan Raden Ngabehi
Jaya Sudirga atau Wreksodiningrat, tahun penciptaannya yaitu tahun 1910. Kemudian
dalam perkembangannya Wreksodiningrat mempunyai inspirasi dan diwujudkan
dengan memberi angka pada bilah saron karena untuk pembelajaran menabuh gamelan
dan memindahkan notasi rante agar mudah dibaca pada tahun 1890
2) Laras
Tangga nada itu sebutan untuk lagu diatonic pada lagu modern. Jika dalam music
tradisional tangga nada itu disebut laras atau titi laras. Laras dalam music tradisional
Nusantara ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a) Laras Slendro
Laras slendro memiliki sifat bisa menciptakan suasana yang bersifat riang, ringan,
gembira dan terasa lebih ramai. Musik tradisional memiliki laras slendro ini
cocoknya untuk adegan perang, perkelahian atau baris diiringi gending laras
slendro. Laras slendro ternyata juga bisa memberikan kesan sendu, sedih atau
romantic, jika gendingnya memakai laras slendro miring. Nada miring maksudnya
para pemain karawitan denan secara sengaja memainkan tidak tepat pada nada-
nadanya. Sehingga untuk tarian atau teater yang bernuansa rindu, percintaan
kangen, sedih, sendu, kematian, merana, memakai gending berlaras slendro miring.
b) Laras Pelog
Laras pelog dalam gending sifatnya memberikan kesan gagah, agung, keramat dan
sacral khususnya pada permainan gending yang menggunakan laras pelog nem.
Oleh karena itu, banyak adegan tarian atau teater bertemakan peristiwa
menegangkan, adegan Masuknya seorang raja ke adegan marah, adegan
menyakitkan hati dan dendam diiringi gending-gending laras pelog.
3. Apresiasi Permainan Alat Musik Nusantara
Memberikan penghargaan atau apresiasi seni music bisa diwujudkan dengan memahami cara
memainkan alat music Nusantara.
a. Apresiasi Permainan Alat Musik Tradisional
Sebagai langkah mencintai dan mengapresiasi music Nusantara diwujudkan dengan
memahami cara memainkan alat music tradisional.
1) Memainkan Alat Musik Gamelan
Gamelan atau gangsa itu ada dua yaitu gamelan pelog dan gamelan yang berlaras
slendro. Seperangkat gamelan ada beberapa banyak macam, diantaranya sebagai
berikut.
a) Gamelan degung
b) Perangkat-perangkat gamelan
(1) Bilahan, terdiri dari gambang, gender, saron, dan slentem
(2) Pencon, terdiri dari gong, kempul, ketuk, kenong, dan boning.
(3) Kebukan, terdiri dari kendang.
(4) Sebulan, terdiri dari seruling.
(5) Dawai, terdiri dari rebab dan siter.
c) Memainkan alat musik gamelan
Untuk memainkan music gamelan dalam karawitan, harus memakai partitur music
tradisional. Berikut disajikan partitur untuk bisa memainkan music tradisional
dalam karawitan.
2) Memainkan angklung
Angklung sebagai alat music dari bamboo sudah terkenal sampai mancanegara. Alat
music angklung mulai populer tepatnya tahun 1938 saat tokoh Garut yaitu Daeng
Soetigna mulai memperkenalkan alat music tersebut ke seluruh Indonesia dan luar
negeri. Daeng Soetigna adalah tokoh yang mengembangkan angklung yang memakai
system tangga nada diatonic yang disebut angklung Indonesia.
a) Laras angklung
(1) Untuk laras slendro
Susunan nadanya yaitu do, re, mi, sol,la, so, sedangkan laras pelog dipakai
susunan nada do, mi, fa, sol, si, do.
(2) Laras diatonis, memiliki 7 yaitu nada do, re, mi, fa, sol, la, si.
b) Macam-macam angklung
(1) Angklung modern (Pengembang Daeng Soetigna) menggunakan nada diatonic
atau disebut juga angklung Indonesia.
(2) Angklung tradisi Sunda (pengembang Udjo Ngalagena) murid Pak Daeng
angklung ini berlaras slendro, pelog.
b. Apresiasi Permainan Alat Musik Nontradisional Nusantara
1) Memainkan Alat Musik Gitar

Jika ingin bisa memainkan gitar, langkah awalnya pahamilah hal-hal berikut.
a) Nada senar gitar kalian hendaknya mengetahui nada pada setiap senar gitar.
Terdapat banyak sekali nada pada senar gitarnya.
b) Akor atau kunci gitar
Ada dua cara memetik gitar, yakni menggunakan jari dan menggunakan alat bantu
petik yang disebut pick atau klaber. Selanjutnya disajikan akord atau kunci gitar
yang bisa dimainkan dengan digenjreng atau dimainkan secara bersamaan.
Berikut akan disajikan beberapa akor-akor gitar disertai dengan cara menekannya
yang benar sesuai kaidah bermain gitar standar internasional.

2) Memainkan Alat Musik Piano dan Keyboard


Piano adalah sebuah alat music klasik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan.
Sedangkan keyboard adalah sebuah alat music yang diciptakan di zaman modern, yang
dimainkan seperti piano. Hanya saja keyboard bisa memainkan beragam suara, seperti
terompet, suling, gitar, biola sampai perkusi. Dengan keyboard, kita juga bisa bermain
layaknya sebuah band.
a) Sistem penjarian

Kode penjarian pada pembelajaran piano dan keyboard dapat dilihat pada gambar
di samping.
Keterangan: (Kode jari berlaku untuk jari tangan kanan maupun kiri)
(1) Kode angka 1 untuk ibu jari
(2) Kode angka 2 untuk telunjuk
(3) Kode angka 3 untuk jari tengah
(4) Kode angka 4 untuk jari manis
(5) Kode angka 5 untuk kelingking

b) Cara memainkan piano dan keyboard


Pada dasarnya cara memainkan not piano dan keyboard hampir sama namun
perbedaannya terletak pada keyboard dibantu peralatan canggih dan dibuat
dengan berbagai macam efek. Perlu dipahami bahwa jika ingin memainkan piano
dan keyboard harus mengetahui tentang akord juga notnya. Not dalam piano serta
keyboard ditunjukkan gambar berikut.

Selanjutnya supaya lebih mudah memahami memainkan piano dan keyboard


berikut disajikan beberapa akord piano dan keyboard.

c) Praktik menyanyikan lagu dengan gitar serta piano/keyboard


Supaya dapat menyanyikan lagu dengan gitar dan piano atau keyboard bisa
memakai partitur berikut.

Anda mungkin juga menyukai