Anda di halaman 1dari 5

BERMAIN ALAT MUSIK TRADISIONAL

Kompetensi Dasar
3. 2. Memahami teknik memainkan salah satu alat musik tradisional secara perorangan
4. 2. Memainkan salah satu alat musik tradisional secara perorangan
Indikator
Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mampu
1. Mengidentifikasikan teknik memainkan alat musik tradisional secara perorangan
2. Menganalisis teknik memainkan alat musik tradisional secara perorangan
3. Membandingkan teknik dan gaya bermain musik tradisional.
4. Mendeskripsikan teknik memainkan alat musik tradisional secara perorangan
5. Menyajikan teknik permainan alat musik tradisional secara perorangan

Pembahasan

Musik tradisional merupakan musik yang berkembang di satu daerah dan memiliki sifat
kedaerahan. Musik tersebut diwariskan secara turun-temurun. Alat musik tradisional merupakan alat
musik yang diciptakan atau dikembangkan oleh masyarakat satu daerah untuk membawakan musik-
musik tradisional. Berbeda dengan alat musik modern yang sebagian besar berasal dari budaya luar,
alat musik tradisional biasanya memiliki teknik permainan yang lebih sederhana. Dalam satu
pertunjukan musik tradisional biasanya melibatkan lebih dari satu jenis alat musik. Ansambel
merupakan bentuk perpaduan dari beberapa alat musik yang membentuk satu orkestra.
A. Jenis-jenis alat musik tradisional berdasarkan sumber bunyinya
Alat musik tradisional dapat dikelompokkan menurut jenis, sumber bunyi dan bentuknya.
Berdasarkan sumber bunyinya alat musik tradisional terbagi menjadi 4 macam,
1. Kordofon, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari senar/dawai. Contoh alat
musik tradisional yang termasuk kordofon adalah siter, rebab, ukulele cak, ukulele cuk,
gambus, dan mandolin.
2. Membranofon, yaitu alat musik tradisional yang sumber bunyinya berasal dari
membran/selaput, biasanya dari kulit binatang yang dibentangkan di permukaan tabung.
Contoh alat musik tradisional yang termasuk membranofon adalah kendang, ketipung, dan
tabla.
3. Idiofon, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri.
Contoh alat musik tradisional yang termasuk idiofon antara lain sebagian besar instrumen
gamelan, yaitu bonang, gong, kempul, kenong, saron, slenthem, gender. Di luar gamelan ada
kolintang, angklung, calung, dan kentongan. Sebagian besar idiofon dimainkan dengan cara
dipukul.
4. Aerofon, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari udara. Contohnya seperti
seruling, saluang, serunai, sarangko dan sejenisnya. Berikut ini adalah pengelompokan alat
musik berdasarkan bentuknya.

Kamu telah mempelajari jenis-jenis alat musik tradisional berdasarkan sumber bunyinya, maka
selanjutnya akan dibahas penggolongan alat musik berdasarkan bentuknya. Adapun jenis-jenis alat
musik berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 3.
B. Jenis-jenis alat musik berdasarkan bentuknya
1. Bentuk Tabung
Bentuk tabung merupakan bentuk umum alat musik yang terbuat dari bahan bambu.
Contoh-contoh alat musik tradisional yang berbentuk tabung antara lain:
a. Angklung
Angklung adalah alat musik idiofon berbentuk
tabung yang berasal dari Jawa Barat. Angklung
terbuat dari bahan bambu dan dimainkan
secara kelompok. Cara memainkan angklung
adalah dengan cara digoyangkan. Suara
angklung berasal dari benturan bambu dan
pilar penyangga angklung. Angklung terbagi
menjadi dua macam, yaitu angklung melodi
dan angklung akompanyemen. Angklung
melodi memiliki 2 tabung bambu yang
berjarak interval satu oktaf. Angklung melodi
berfungsi memainkan nada-nada pada satu lagu. Angklung akompanyemen memiliki 3
atau 4 tabung yang terdiri atas nada-nada dalam satu akor trinada. Angklung
akompanyemen berfungsi memainkan akor harmoni dari sebuah melodi.

b. Calung
c. Calung merupakan alat musik idiofon dari bambu yang
berasal dari Jawa Barat. Walaupun
Banyumas juga menggunakannya
sebagai alat musik daerah namun yang
banyak dikenal adalah Calung Sunda
dari Jawa Barat. Calung dimainkan
dengan cara dipukul menggunakan
tongkat pemukul. Terdapat dua jenis
calung yaitu Calung Jinjing dan Calung
Rantay. Calung Jinjing memiliki
beberapa tabung yang digabungkan
menggunakan sebilah bambu, cara memainkannya dengan
dijinjing atau dibawa menggunakan tangan kiri kemudian
tangan kanan memukul calung dengan tongkat pemukul. Calung Jinjing mampu
menghasilkan nada-nada pentatonik Sunda yang dikenal dengan da-mi-na-ti-la.
Pentatonik ini kalau di Jawa disebut ji-ro-lu-ma-nem. Calung Rantay atau disebut juga
Calung Gambang, Calung Renteng, Calung Runtuy memiliki beberapa tabung yang
direntangkan dan dipasang secara horizontal dan dipukul dua tangan menggunakan
pemukul.

d. Seruling/Saluang
Saluang merupakan alat musik tiup (aerophone) berbahan bambu yang berasal dari
Minangkabau Sumatra Barat. Alat musik
ini banyak di temui di daerah lain
dengan nama seruling seperti di Jawa
Barat, Jawa Tengah, Bali dan lain-lain.
Saluang/seruling dimainkan dengan
cara ditiup dan termasuk alat musik
melodis. Suara muncul dari gesekan
udara pada lubang-lubang saluang.

2. Bentuk Bilah
Bentuk bilah berarti berbentuk irisan-irisan memanjang. Permukaan bilah ada yang
cembung dan ada yang datar. Sebagian besar alat musik tradisional bentuk bilah merupakan
idiofon dan dimainkan dengan cara dipukul. Contoh alat musik bilah yaitu gambang,
saron/demung, gender, dan kulintang.

3. Bentuk Pencon
Istilah pencon berasal dari “pencu”
(Jawa), yaitu bagian yang lebih menonjol dan
bulat dari bagian lainnya yang datar. Pencu
berfungsi sebagai tumpuan pukulan. Pencon
banyak ditemui pada instrumen gamelan dan
dipasang secara mendatar atau digantung
(menyamping). Alat musik bentuk pencon
biasanya terbuat dari logam dan dimainkan
dengan cara dipukul. Contoh alat musik tradisional yang termasuk pencon adalah gong,
kenong, kempul, bonang, dan lain-lain.

C. Unsur Musik Tradisional Nusantara


1. Nada

Nada adalah suara/bunyi yang memiliki frekwensi tertentu (pitch). Tangganada yang
digunakan pada lagu-lagu tradisional sebagian besar adalah tangga nada diatonik dan pentatonik.
Nada yang bertingkat-tingkat tingginyaa yang terdiri dari 7 nada pokok disebut tangga nada diatonik.
Sedangkan tangga nada pentatonik terdiri dari 5 nada pokok. dalam nada mengenal beberapa istilah
antara lain durasi (panjang nada), intensitas nada, dan pitch (tinggi nada).

Panjang nada (durasi) adalah lamanya sustu nada dibunyikan. Panjang nada dihitung
dengan satuan hitungan ketuk yang relatif. Intensitas nada adalah keras atau lembutnya bunyi
suatu nada. Intensitas nada tergantung pada lebarnya getaran dan mempunyai sifat yang relatif.
Tinggi nada (pitch) adalah berhubungan dengan frekwensi atau jumlah getaran setiap sekon
(detik). Semakin tinggi nadanya maka semakin besar juga frekwensinya.

2. Harmoni
Harmoni adalah keselarasan bunyi yang terdiri atas 2 atau lebih nada, harmoni terjadi ketika
nada-nada selaras dimainkan secara bersamaan atau berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni
yang terdiri atas 3 atau lebih nada yang dibunyikan secara bersama-sama disebut akor.

3. Irama
Irama adalah ketukan yang teratur dalam lagu. Irama bisa disebut dengan ritme atau
ritmis. Ketukan dalam irama bersifat konsisten.
4. Tempo
Tempo adalah cepat-lambatnya sebuah lagu. Jenis-jenis tempo dalam bahasa Itali antara
lain sebagai berikut,
a. Largo (tempo lambat sekali),
b. Lento (tempo lebih lambat),
c. Adagio (tempo lambat),
d. Andante (tempo sedang),
e. Moderato (tempo sedang agak cepat),
f. Allegro (tempo cepat),
g. Vivace (tempo lebih cepat),
h. Presto (tempo sangat cepat).
5. Dinamik
Adalah kekuatan atau keras lembutnya nada. Pengaruh dari dinamik dalam lagu adalah
dapat mempengaruhi suasana lagu tersebut. Berikut tanda-tanda dinamik

Penerapan dinamik dalam lagu tidak selalu sama. Kadang-kadang dinamik sebuah lagu
berubah-ubah. Di bawah ini adalah tanda perubahan dinamik pada lagu,

Anda mungkin juga menyukai