Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MUSIK DANGDUT

Kelas : XI-2
Anggota kelompok :
1. Alden Saktika Dadra Wirasena
2. Intan Nurfitri
3. Moc. Rafha Apriadi
4. Muhamad Nazwa Dienanhaq
5. Nazhwa Maulidyna Ramdani
6. Panjaitan Elsa Mei Tumiur
7. Sona Nota Rosadha

SMA YADIKA SOREANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
JL.BOJONG KONENG NO.33 CINCIN, KEC. SOREANG KAB. BANDUNG, JAWA
BARAT 40921

1
KATA PENGANTAR

Kami Panjatkan Puji Syukur Kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan segala
rahmat dan ridho-Nya. Sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan
makalah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak.

Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas Bapa Dicky Ramdani,
S.Pd. pada mata pelajaran Seni Budaya tentang Penjelasan Musik Dangdut. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan
penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. karena itu kritik
dan saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah ini di masa mendatang.

Bandung, 22 September 2023

2
Sejarah Musik dangdut di Indonesia

Musik populer Indonesia yang akar budayanya berasal dari musik Melayu dan musik India
adalah musik dangdut.
Jenis musik ini bisa ditemui dengan mudah di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu,
penggemar musik dangdut tidak hanya dari kalangan orang tua saja, namun kini anak muda
banyak yang menjadi penggemar musik dangdut.
Musik dangdut merupakan perpaduan musik lokal khas Indonesia dengan musik film India
dan Malaysia, serta musik rock Barat.
Perpaduan gaya ini digunakan pertama kali di Jakarta, sekitar akhir tahun 1960-an.
Kemudian gaya ini mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1970-an serta 1980-an.
Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, musik dangdut muncul pada abad ke-20. Bermula
dari keinginan musisi muda Indonesia untuk membuat musik modern yang menarik berbagai
kalangan.
Dilansir dari situs Institut Teknologi Padang, musik dangdut lahir dari pengaruh musik India
dalam film Bollywood yang berjudul ‘Boneka India’.

Penjelasan Musik Dangdut

Musik Dangdut Sebenarnya berakar dari Musik Melayu yang berkembang pada tahun 1950
hingga 1960-an. Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh unsur musik Hindustan (India
Utara), Melayu dan Arab. Pengaruh dari ketiga genre Musik tersebut secara tidak langsung
menciptakan genre musik Baru, yakni Musik Dangdut. Musik India mempunyai unsur utama
berupa tabuhan gendang, Sementara suara cengkok penyanyi adalah unsur utama dari
musik Melayu.
Kata dangdut berasal dari bunyi alat musik tabla yang kala itu sering menjadi alat musik
pengiring, berupa “tak, tung, dang, dan dut”. Nah, kata “dang” dan “dut” kemudian menjadi
terminologi baru untuk menyebut Orkes Melayu.
Layaknya seorang manusia, musik dangdut ini muncul sebagai “embrio” ketika terdapat
sejumlah Orkes Melayu dengan penyanyi utamanya adalah Ellya Khadam dan lagu
populernya bertajuk “Boneka India”. Lagu tersebut dipengaruhi juga oleh musik India,
sehingga dapat disebut bahwa para komponis kala itu menciptakan lagu dangdut yang
terinspirasi dari lagu-lagu yang ada di film India.

Alat Musik Dangdut

3
1. Gendang

Kendang atau kendhang ini adalah instrumen


gamelan dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Fungsinya sendiri sebagai pengatur irama. Alat
musik tradisional ini dibunyikan dengan tangan
dan tidak menggunakan alat bantu. Gendang ini
banyak dimainkan oleh pemain gamelan
profesional yang sudah lama menyelami budaya
Jawa.

2. Seruling
Seruling bambu atau suling bambu merupakan
alat musik tradisional yang dibuat dari bambu. Ciri
khas sebuah suling adalah adanya lubang kecil
pada bagian tubuhnya yang berfungsi sebagai
tempat mengatur nada yang diinginkan oleh
pemainnya.

3. Gitar
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang
dimainkan dengan cara dipetik, umumnya
menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk
atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher
yang padat sebagai tempat senar yang umumnya
berjumlah enam didempetkan.

4. Saxophonde
Saxophone adalah suatu alat musik yang
masuk di dalam kategori aerophone, single-reed
woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat

4
popular digunakan dalam musik jazz, dan memiliki berbagai macam jenis dengan
range yang berbeda-beda.

5. Trompet
Trompet adalah alat musik tiup logam. Terletak
pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium,
trombon, sousafon, French horn, dan Bariton.
Trompet di-pitch di B♭. Trompet hanya memiliki
tiga tombol, dan pemain trompet harus
menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan
nada yang berbeda.

6. Piano
Piano adalah alat musik tuts yang
diklasifikasikan sebagai instrumen dawai dan
perkusi yang dimainkan dengan menekan tuts-
tuts pada papan piano. Setiap tuts tersambung ke
palu yang ada di dalam piano dan menekan senar
di dalamnya, sehingga menghasilkan bunyi.

7. Gitar Bas
Gitar bas elektrik adalah alat musik dawai
yang menggunakan listrik untuk memperbesar
suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar
elektrik, tetapi memiliki tubuh yang lebih
besar, leher yang lebih panjang, dan umumnya
memiliki empat senar.

8. Harmonika

5
Harmonika adalah salah satu alat musik
tiup. Cara memainkan alat musik ini adalah
dengan meniup dan menghisap lubang untuk
menghasilkan suara. Harmonika berasal dari
alat musik tradisional Cina yang bernama
'Sheng'.

9. Drum
Drum adalah kelompok alat musik perkusi
yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan
dipukul dengan tangan atau sebuah batang
atau biasanya disebut Stick drum. Selain kulit,
drum juga digunakan dari bahan lain,
misalnya plastik.

10. Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai
yang dimainkan dengan cara digesek. Biola
memiliki empat senar yang disetel berbeda
satu sama lain dengan interval sempurna
kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di
antara keluarga biola, yaitu biola alto, selo
dan double bas atau kontra bas, biola
memiliki nada yang tertinggi.

11. Snare Drum


Snare drum merupakan drum yang
dilengkapi dengan beberapa baris tali senar
(terbuat dari kabel baja, atau plastik) yang
direntangkan secara melintang pada membran
yang terdapat pada sisi sebelah bawah.

6
12. Tamborin
Tamborin adalah alat musik perkusi yang
dimainkan dengan cara ditabuh dan
digoyangkan. Tamborin menghasilkan suara
gemerincing yang dapat dipadukan dengan
suara tabuhan dari bagian membrannya.
Tamborin terbuat dari bingkai kayu bundar
yang dilengkapi dengan membran pelapis dari
kulit sapi atau plastik.

13. Mandolin
Apabila dilihat dari bentuknya, Mandolin
merupakan alat musik dawai (memakai senar)
yang cara memaikannya dengan jalan dipetik.
Dengan memiliki ciri-ciri tersebut, Mandolin dapat
digolongkan ke dalam alat musik kelas kordofon,
yaitu alat musik yang sumber suaranya berasal dari
dawai yang bergetar.

14. Tabla
Tabla adalah Instrumen musik perkusi
tradisional dan yang berasal dari India. Alat musik
ini dipakai dalam musik klasik Hindustan serta
dalam musik populer dan peribadatan di Anak
benua India. Alat musik ini terdiri dari sepasang
drum tangan dengan ukuran dan warna nada yang
berbeda.

15. Ketipung
Ketipung adalah alat musik tradisional Jawa
Timur yang berbentuk menyerupai Gendang
tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Ketipung
dibuat dari kayu yang dibubut, kemudian

7
kemudian diberi lubang di tengahnya berukuran 20cm hingga 40 cm. Bunyi yang
dihasilkan biasanya menghasilkan musik Keroncong, Dangdut, dan Melayu.

16. Organ Tunggal


Alat musik yang digunakan dalam Organ
Tunggal hanyalah sebuah organ yang dimainkan
oleh seorang pemain organ. Oleh karena itu,
pertunjukan musik ini dinamakan Organ
Tunggal. Lagu yang dimainkan berupa musik
pop atau dangdut dan terkadang ditambah musik remix atau house music seperti di
diskotik.

17. Trikona
Trikona (bahasa Inggris: triangle) adalah sejenis
alat musik idiofon yang termasuk dalam kelompok
perkusi. Alat musik ini terdiri dari sebatang logam,
biasanya baja, tetapi terkadang dari logam lain
seperti tembaga berilium, yang ditekuk
membentuk sebuah segitiga yang terbuka pada
salah satu ujungnya.

18. Maracas
Maracas tergolong “idiofon” dimana
sumber suara berasal dari fisik alat
musiknya itu sendiri, yaitu dengan cara
digoyang-goyangkan atau
diguncangkan. Maracas termasuk alat
musik yang berfungsi ritmis sebagai
pengiring pengaturan tempo dan
membantu memberi ketukan pada lagu.

19. Rebana

Rebana adalah alat musik tradisional yang


khusus mengiringi pertunjukan atau kesenian
bernafas Islam. Rebana berbentuk silinder
dengan permukaan berbentuk bulatan. Warna
permukaannya biasanya putih sedangkan
warna sekelilingnya adalah hitam.

8
Tokoh

1. Roma Irama
Raden Haji Oma Irama yang
populer dengan nama Rhoma Irama
adalah seorang penyanyi, musikus,
penulis lagu, produser dan aktor
Indonesia keturunan Sunda. Beliau
lahir tahun 1946, menjadikan
Rhoma Irama sebagai penyanyi
tertua di Indonesia.
- Kelahiran: 11 Desember 1946 (usia
76 tahun), Kota Tasikmalaya
- Pasangan: Ricca Rachim (1985), Veronika (1971–1985)
- Anak: Ridho Irama, Debby Irama, Romy Syahrial, Vicky Irama, Fikri Zulfikar,
Nazila, Ridho Rhoma
- Orang tua: Raden Irama Burdah Anggawirya, R.H. Tuti Juariah
- Karya Rhoma irama:
1. Begadang
2. Darah muda
3. Judi
4.Ani
5. Dawai asmara
6. Mirasantika
7. Tabir kepalsuan
8. Bahtera cinta
9. Roda kehidupan
10. Bulan Bintang

2. Ayu Ting-ting
Ayu Rosmalina, yang lebih dikenal
dengan nama panggung Ayu Ting
Ting adalah seorang penyanyi
dangdut, aktris, presenter, dan
pelawak berkebangsaan Indonesia
keturunan Betawi.
- Kelahiran: 20 Juni 1992 (usia 31
tahun), Kota Depok
- Pasangan: Henry Baskoro
Hendarso (2013–2014)
- Anak: Bilqis Khumairah Razak
- Orang tua: Abdul Rozak, Umi
Kalsum

9
- Karya Ayu Ting Ting:
1. Sambalado
2. Sik asik
3. Suara hati
4. Geboy mujair
5. Alamat palsu
6. Yang sudah ya sudahlah
7. Single happy
8. My lovely
9. Kekasihku
10. Gregetan

3. Dewi Persik
Dewi Murya Agung, dikenal secara
profesional sebagai Dewi Perssik
yang disingkat Depe, adalah
penyanyi dangdut, pemeran,
pebisnis dan presenter
berkebangsaan Indonesia. Perssik
yang dipakai Dewi sebagai nama
belakangnya merupakan anjuran
dari produsernya pak Yogi demi
mempermudah masyarakat untuk
mengingat dirinya.
- Kelahiran: 16 Desember 1985 (usia
37 tahun), Kabupaten Jember
- Pasangan: Angga Wijaya (2017–2022), Aldiansyah Taher (2009–2009), Saiful
Jamil (2005–2008)
- Anak: Felice Gabriel
- Orang tua: Mochammad Aidil, Sri Muna
- Karya Dewi perssik:
1. Indah pada waktunya
2. Pokemon
3. Suara hati
4. Mimpi manis
5. Ngomong dong
6. Dilema
7. Halalin aku
8. Cahaya mentari
9. Semua karena cinta
10. Surga dunia

10
Perkembangan Musik Dangdut

• Era 1950 hingga 1960-an


Pada tahun tersebut, film Bollywood yang berasal dari negara India sangat populer di
kalangan masyarakat Indonesia. Grameds pasti sudah tahu bahwa dalam film Bollywood itu
menonjol akan lagu-lagunya, sehingga turut berpengaruh pula pada perkembangan musik
dangdut di Indonesia. Apalagi, kala itu juga berkembang orkes Melayu di beberapa daerah
Jakarta yang sering memainkan lagu-lagu Melayu Deli khas Sumatera Pada tahun 1950-an,
ada seorang penyanyi yang bergabung dalam sebuah Orkes Melayu Kelana Ria, bernama
Ellya Khadam. Tak disangka-sangka, Ellya Khadam berhasil mempopulerkan lagu-lagu
dangdut yang bahkan masih digemari oleh para ibu-ibu kota pada kala itu. Sebut saja lagu-
lagunya adalah Boneka Dari India, Pergi Tanpa Pesan, Termenung, dan Djanji. Kemunculan
Ellya Khadam ini digadang-gadang sebagai awal dari kehadiran musik dangdut di Indonesia.

• Era 1960 hingga 1970-an


Pada tahun ini, musik dangdut semakin lama juga semakin berkembang. Tidak hanya
mendapatkan pengaruh dari musik India saja, tetapi juga musik Arab, terutama pada bagian
cengkok suara penyanyi hingga harmonisasi nada.
Pada kala itu, muncul penyanyi-penyanyi dangdut lain, sebut saja ada Rhoma Irama, A. Rafiq,
Meggy Z, dan masih banyak lagi. Bahkan para penyanyi ini telah berhasil mengembangkan
musik dangdut menjadi lebih variatif. Misalnya, penyanyi A. Rafiq yang menambahkan unsur
Rock ‘n Roll Amerika sebagai ciri khasnya. Hingga pada akhirnya, Beliau dijuluki sebagai Elvis
Presley-nya Indonesia.
Tepat pada akhir tahun 1960-an, akibat adanya arus perubahan politik di Indonesia, maka
musik barat dapat masuk ke Indonesia hingga muncul gitar elektrik. Alat musik tersebut
nantinya akan kerap dijadikan “pendamping” bagi para penyanyi dangdut.
Dari adanya penjualan kaset dangdut yang tinggi maka jelas terlihat bahwa kala itu musik
dangdut telah berkembang sangat pesat. Bahkan pada tahun 1979, majalah Tempo jelas
menyebutkan bahwa tahun tersebut sebagai tahun dangdut karena musik dangdut berhasil
menguasai pasaran kaset dan industri musik Indonesia.
Tak heran apabila pada era ini, musik dangdut yang didominasi oleh suara Rhoma Irama dan
Elvy Sukaesih, terdengar di berbagai tempat, baik itu di stasiun televisi hingga diskotik dan
club malam.
Pada tahun ini pula, Rhoma Irama bersama grup musiknya, Soneta, kerap membawakan
lagu-lagu dangdut pada undangan acara Festival Lagu Populer ASEAN yang kala itu musik
dangdut diwacanakan sebagai musik negara ASEAN.
Tidak hanya negara-negara ASEAN saja, pada tahun 1990-an, popularitas musik dangdut
bahkan telah mencapai negara Turki, Jepang, Australia, hingga Amerika. Pada tahun tersebut

11
juga, seorang pengusaha Jepang pernah merilis sekitar 200 lagu milik Rhoma Irama yang
kemudian diedarkan di Jepang.

• Era 2000-an
Pada era ini, musik dangdut mengalami banyak perubahan, terutama pada bagian
aransemennya. Hal tersebut karena seiring dengan adanya kejenuhan akan musik dangdut
yang original, maka para musisi dangdut di wilayah Jawa Timur mulai mengembangkan jenis
musik dangdut baru yang disebut dengan dangdut koplo.
Dangdut koplo ini seolah menjadi genre tersendiri dan yang paling membedakan dengan
dangdut original adalah irama gendangnya. Selain itu, ciri pementasan dari musik dangdut
koplo ini adalah adanya model penyanyi berpakaian terbuka dan bergoyang erotis, misalnya
Inul Daratista yang terkenal akan goyang ngebor-nya.
Dangdut koplo menggunakan permainan irama gendang 4/4 sehingga musik yang dihasilkan
seolah lebih padat dan cepat. Hal tersebut membuat pendengarnya seolah “hanyut” dalam
irama dan ikut bergoyang. Dangdut koplo ini diyakini mulai berkembang di daerah pesisir
pantai utara Pulau Jawa.
Pada era ini pula, musik dangdut masih tetap digandrungi oleh berbagai kalangan dengan
banyaknya acara televisi yang menampilkan ajang pencarian bakat khusus untuk para
penyanyi dangdut. Sebut saja acara Kontes Dangdut Indonesia, Rising Star Dangdut
Indonesia, Dangdut Academy, hingga yang masih eksis sampai saat ini yakni Liga Dangdut
Indonesia.
Melalui keberadaan dangdut koplo dan acara pencarian bakat khusus tersebut, lahir pula
para bibit-bibit penyanyi dangdut baru, sebut saja Ayu Ting Ting, Siti Badriah, Via Vallen,
Nella Kharisma, hingga Nassar.

Kesimpulan
Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap zaman
nya. Genre musik dangdut ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.
Berkembangnya musik dangdut skala lokal dimunculkan dengan pertunjukan pertunjukan
musik dangdut di berbagai daerah daerah yang ada di Indonesia.Perubahan aliran pada
musik dangdut terlihat jelas dimulai dari musik dangdut Melayu, kemudian masuknya aliran
rock, hingga saat ini munculnya musik dangdut beraliran dangdut koplo. Faktor yang
membuat musik dangdut mengalami perubahan diantaranya adalah media massa yaitu
televisi dan radio, musikalitas, dan artis/penyanyi dangdut. Media massa yang menggiatkan
program program acara dangdut membawa pengaruh positif bagi musik dangdut.

12

Anda mungkin juga menyukai