Sikap tegak di kalangan leluhur kita yang berbulu itu lebih dulu
menjadi kebiasaan dan pada waktunya (dengan berlalunya waktu)
menjadi suatu keharusan mengisyaratkan bahwa sementara itu kian
banyak kegiatan bergantung pada tangan (kedua tangan). Bahkan
di kalangan kera sudah berlaku suatu pembagian tertentu dalam
penggunaan tangan dan kaki. Yang pertama terutama digunakan
untuk mengumpulkan dan memegang makanan, sebagaiman sudah
terjadi/berlaku penggunaan cakar-depan di kalangan mamalia
rendahan. Banyak kera menggunakan kedua tangan mereka untuk
membangun sarang-sarang untuk diri mereka sendiri di pepohonan
atau bahkan, seperti Orang-Utan, membangun atap-atap di antara
cabang-cabang untuk perlindungan terhadap cuaca. Dengan kedua
tangan mereka memegang anak-anaknya untuk melindungi diri
terhadap musuh, atau membombardir yang tersebut belakangan itu
dengan buah-buah dan batu-batu. Dalam keadaan tertangkap,
dengan kedua tangan mereka, dilakukannya sejumlah gerakan
sederhana yang diturun (ditirukan) dari makhluk manusia. Tetapi
justru di sinilah orang melihat betapa lebar jurang antara tangan
yang tidak berkembang dari bahkan kera-kera yang paling
antropoid dan tangan manusia yang telah sangat disempurnakan
oleh kerja selama ratusan ribu tahun. Jumlah dan tatanan umum
tulang-tulang dan otot-otot sama pada kedua-duanya; tetapi tangan
dari (orang-) biadab terendah dapat melakukan ratusan operasi
yang tidak dapat ditirukan oleh tangan kera. Tiada tangan monyet
pernah menggubah bahkan pisau dari batu yang paling kasar.
Keterangan
1. Seorang pakar terkemuka mengenai hal ini, Sir W.
Thomson, telah memperhitungkan bahwa tidak kurang dari
seratus juta tahun yang telah berlalu sejak bumi telah cukup
mendingin bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan-
hewan.