Dari kecelakaan yang sering terjadi tidak dapat dipungkiri ada dua hal utama yang menentukan.
Yang pertama datang dari kendaraan yang digunakan dan kedua tentunya dari sang
pengendara itu sendiri.
Dan dari dua hal ini terpecah menjadi 8 faktor penting. Sebab dengan memahami 8 faktor utama
ini sekiranya pengendara bisa terhindar dari kecelakaan yang tidak diharapkan.(kpl/vin)
1. SISTEM REM
Empat faktor pertama ini adalah sisi teknis pada sebuah kendaraan. Untuk keselamatan dalam
berkendara, sistem pengereman pada
kendaraan menjadi faktor utama. Maka dari itu sepatu rem/kampas dan juga minyak rem harus
rutin diperiksa.
Jangan tunggu suara decitan rem yang memekakkan telinga atau juga bahkan menjadi blong
saat di rem. Apalagi saat musim hujan dan sering hadapi banjir seperti saat ini, sistem rem akan
mudah kotor. Dan bila malas membersihkan umur kampas rem juga pendek.
Dalam menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas, sebuah kendaraan juga harus didukung
grip roda yang baik. Roda pada
kendaraan menjadi faktor penting, sebab daya cengkeram roda yang kurang dapat berdampak
buruk.
Roda dengan sistem rem akan saling berkaitan. Kualitas rem yang baik jika tidak ditunjang ban
yang bagus tidak ada gunanya, demikian juga sebaliknya. Ban kendaraan harian yang utama
adalah memiliki daya tahan serta kemampuan membuang air dengan baik saat melewati jalan
basah.
Untuk meningkatkan performa roda kendaraan bisa dengan melakukan modifikasi. Dengan
mengganti velg yang memiliki bobot lebih ringan dari standar, maka daya henti kendaraan akan
sedikit terbantu. Sebab bobot kendaraan yang semakin ringan akan membantu kerja sistem rem.
Dari airbag, sensor dan radar pendeteksi benda di belakang dan di depan kendaraan bahkan
juga terhubung dengan sistem rem otomatis. Teknologi lain yang sangat penting terhindar dari
kecelakaan adalah teknologi blind spot. Sayangnya teknologi ini
masih dipergunakan hanya beberapa mobil mewah saja.
4. Visibilitas
Dalam berkendara pengemudi dituntut memiliki daya pandang yang baik. Sebab tak jarang
kecelakaan yang terjadi karena pengemudi yang kelelahan hingga mengantuk memaksakan
untuk mengemudi. Untuk mendapatkan SIM saja calon pengemudi akan ditest penglihatannya.
Dalam hal visibilitas ini juga didukung dengan pemilihan kaca film pada mobil atau juga
pemilihan kaca helm untuk pengendara motor. Dalam penggunaan sehari-hari baik kaca film
maupun kaca helm tidak boleh memiliki tingkat kegelapan di atas 35 persen.
5. Kemampuan Mengemudi
Mudahnya mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia bisa jadi salah satu besarnya
tingkat kecelakaan yang terjadi. Hal
ini juga sering dijumpainya kecelakaan terjadi karena kemampuan mengemudi kendaraan yang
kurang.
Driving skils seorang pengemudi kendaraan tentulah sangat penting. Dan bahkan kini untuk
pemohon pembuat SIM baru harus wajib
ikut test praktek. Selain itu beberapa komunitas otomotif pun juga sering mengadakan event
driving skils yang tujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengendarai kendaraan.
Agar bisa memiliki kemampuan mengemudi yang baik, satu hal yang harus dipahami oleh
pengendara, yaitu memahami karakter
kendaraan. Sebab tiap jenis dan tipe kendaraan memiliki karakter yang berbeda-beda
tergantung dari spesifikasi yang
dimilikinya. Dengan pemahaman dasar akan jenis dan tipe kendaraan maka kemampuan
mengemudi juga akan tertunjang baik.
6. Pengendalian Emosi
Seorang pengendara kendaraan juga dituntut bisa mengendalikan emosional saat berkendara.
Sebab orang yang mudah tersulut emosi saat berkendara terbukti bisa semakin memperburuk
situasi lalu lintas yang ada.
Apalagi seperti di kota-kota besar Indonesia yang terkenal akan tingkat kemacetan tinggi.
Kemacetan panjang dan suhu udara panas bisa menjadi kombinasi bom waktu dalam diri
seseorang. Untuk itu pengendalian diri dan memahami situasi dalam berkendara sangatlah
penting.
Jika Anda sanggup mengendalikan emosi dengan baik kecelakaan akan sanggup dihindari.
Dengan pikiran yang dingin tentu Anda
akan sanggup berpikir jernih dan tidak mudah untuk menggeber kendaraan tidak pada
tempatnya karena tersulut emosi sesaat.
7. Membaca Situasi
Faktor penting lain yang harus dimiliki pengendara adalah mampu membaca situasi, kondisi dan
gerak - gerik pengendara lain. Maka dari itu konsentrasi dan fokus pada jalan juga menjadi
tuntutan utama.
Salah satu contoh saja banyak kita jumpai pengemudi kendaraan hendak berpindah jalur atau
berbelok lupa memberi tanda terlebih dahulu. Tentu hal ini membuat jengkel pengendara yang
ada di belakangnya. Tapi biasanya meski lupa memberi tanda belok, setiap orang yang hendak
berbelok akan memiliki tanda atau ciri khas.
Mulai dari memperlambat laju hingga gerak - gerik kepala sang pengemudi. Dari hal ini tentu
diperlukan kepekaan pengemudi lain yang berada di belakangnya. Namun yang paling parah
apabila pengendara tersebut tidak memiliki tanda-tanda dan secara tiba-tiba belok dan
berpindah haluan. Maka dari itu juga berkaitan dengan faktor ke-5.
8. Obat/Gadget
Faktor penting terakhir dalam menghindari kecelakaan saat berkendara adalah menghindari
penggunaan obat-obatan dan juga
pengaruh alkohol. Dalam hal obat-obatan ini tidak hanya pada obat terlarang saja, tapi juga obat
dokter yang bisa menyebabkan kantuk.
Selanjutnya juga pada penggunaan gadget atau juga ponsel saat berkendara. Pengemudi yang
biasa berkendara sambil ber-SMS akan
memiliki tingkat bahaya kecelakaan yang lebih parah ketimbang pengendara dalam pengaruh
minuman keras. Untuk itu pengendara
yang hendak melakukan SMS penting bisa menepi dahulu daripada membahayakan diri sendiri
dan orang lain.