Anda di halaman 1dari 2

Soalnya :

1. Menurut saudara apa yang menjadi landasan filosofis dan yuridis ditetapkannya
manajemen PNS/ASN, jelaskan secara komprehensif.

Ditetapkan nya manajemen PNS/ASN dalam rangka menciptakan masyarakat madani


yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral
tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan
Undang Undang Dasar Tahun 1945. Dan pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Yang memuat
perubahan-perubahan dalam sistem manajemen kepegawaian aparatur sipil Negara
secara keseluruhan, mulai dari sistem perencanaan, pengadaan, pengembangan
karier/promosi, penggajian, serta sistem dan batas usia pensiun.

2. Apakah yang dimaksud dengan good governance dan bagaimana seharusnya


pemerintah mewujudkan good governance di setiap kementerian, jelaskan dengan
memberikan contoh kongkret.

Good governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid


dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

Dan bagaimana seharusnya pemerintah mewujudkan good governance di setiap


kementerian sudah jelas dengan peraturan yang jelas juga, system keterbukaan atau
transparansi dari atasan dan bawahan, tidak ada yang ditutup-tutupin mengenai
keuangan dsb. masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menciptakan kebijakan dan
dalam proses pengawasan pengelolaan APBN dan BUMN. Mempunyai mental dan
jiwa yang kuat untuk membangun bangsa, dan Dengan landasan yang kuat diharapkan
akan membawa bangsa Indonesia kedalam suatu pemerintahan yang bersih dan
amanah. Supaya tidak terjadi lagi kurupsi di pemerintahan yang sekarang ya hanya
membuat peraturan dan mencari uang untuk kepentingan pribadi.

3. Apa yang menjadi kompetensi peradilan tata usaha negara, menurut saudara
dapatkan peradilan tata usaha negara memutus perkara antara masyarakat dengan
pejabat tata usaha negara, jelaskan.

Kompetensi absolut berkaitan dengan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara


untuk mengadili suatu perkara menurut obyek, materi atau pokok sengketa. Adapun
yang menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara adalah Keputusan tata usaha negara
sebagaimana diatr dalam Pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986 UU No. 9 Tahun
2004.
Kompetensi absolut PTUN adalah sengketa tata usaha negara yang timbul dalam
bidang Tata Usaha Negara antara orang atau Badan Hukum Perdata dengan Badan
atau Pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat
dikeluarkannya Keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 angka 4 UU No. 5
Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004).

Dapatkah peradilan tata usaha negara memutus perkara antara masyarakat dengan
pejabat tata usaha negara, bisa sesuai dengan Pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986
UU No. 9 Tahun 2004 PTUN dapat mengadili suatu perkaran menurut objek dan
materi atau pokok sengketa dan PTUN dan menyelesaikan sengketa tata usaha antara
orang dengan pejabat tata usaha negara.

(https://ptun-jakarta.go.id/wp-content/uploads/file/berita/daftar_artikel/Kompetensi
%20Pengadilan%20Tata%20Usaha%20Negara%20Dalam%20Sistem%20Peradilan
%20Di%20Indonesia.pdf)

4. Jelaskan dengan disertai contoh kongkret, perbedaan prinsip mengenai pengawasan


yang dilakukan oleh BPK, BPKP dan Inspektorat Jendral Kementerian.

5. Menurut saudara apa latar belakang diperlukannya reformasi birokrasi, jelaskan


dengan memberikan contoh kongkret.

Yang menjadi latar belakangnya reformasi birokrasi adanya keterlambatan dalam


menangani suatu perkara, yang dimana peraturan terlalu banyak dan tidak terususun
dengan pas, menjadikan tata kelola pemerintah tidak baik.

Bagaimana menjadikan tata kelola pemerintah yang baikm harus mempunyai


peraturan yang dasar dan kuat untuk di jadikan pegangan semua pemerintahan tidak
terlepas dari Pancasila sebagai pedoman nya, seperti omnibuslaw yang seharusnya
bisa dimanfaatkan sebaik mungkin tetapi dengan kurangnya komunikasi terhadap
masyarakat, yang mengakibatkan kesalahpahaman antara masyarakat dan pemerintah,
maupun di dalam pemerintahan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai