Anda di halaman 1dari 29

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS ) STUDI

KELAYAKAN BISNIS KERIPIK PISANG BERANEKA RASA


LOKAL

Diusulkan oleh:

1. Andhika Yanuardan Utomo ; A1C018012; 2018


2. Ardiyansyah ; A1C018015; 2018
3. Baiq Ummayatul Fasihah ; A1C018030; 2018
4. Ema Ratnasari ; A1C018046; 2018
5. Fira Yunia ; A1C018057; 2018

UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................
....................................................................................................................................
i

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................
....................................................................................................................................
2

A. LATAR BELAKANG...................................................................................
........................................................................................................................
2

BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................
....................................................................................................................................
7

A. ASPEK HUKUM...........................................................................................
........................................................................................................................
7
B. ASPEK LINGKUNGAN...............................................................................
........................................................................................................................
9
C. ASPEK PEMASARAN.................................................................................
........................................................................................................................
11
D. ASPEK MANAJEMEN.................................................................................
........................................................................................................................
13
E. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI .........................................................
........................................................................................................................
15
F. ASPEK FINANSIAL.....................................................................................
........................................................................................................................
19
G. ASPEK EKONOMI.......................................................................................
........................................................................................................................
19

BAB III : BIAYA DAN JADWAL ..........................................................................


21

LAMPIRAN JUSTIFIKASI ANGGARAN..............................................................


22

Page
2
LAMPIRAN I ............................................................................................................
23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nusa Tenggara Barat merupakan daerah agraris, masih banyak lahan


pertanian dan lahan pertanian tersebut banyak digunakan untuk menanam pohon
pisang karena kondisi tanah yang sangat cocok sekali untuk penanaman pohon
pisang. Wilayah Narmada, lingsar, tanjung, dan beberapa kecamatan lainnya
merupakan sentra dari penghasil pisang mentah yang ada di NTB. Berdasarkan
PLUT Dinas Koperasi Provinsi NTB menyatakan bahwa hasil pertanian pisang
yang ada di daerah Lmbok Barat dan Lombok Utara cukup melimpah dan
melebihi kebutuhan domestic daerah (PLUT DISKOP Prov. NTB, 2018), namun
pisang bukanlah kebutuhan pokok bagi masyarakat di Nusa Tenggara Barat
(NTB) khususnya di Pulau Lombok maka ketika petani panen, petani
kebingungan menjual hasil panen pisang kemana dikarenakan masalah kelebihan

Page
3
porduksi dengan pasar yang tidak tersedia. Masalah demikian menjadi sebuah
peluang dan kesempatan besar bagi pelaku inovasi usaha agar bisa memanfaatkan
potensi daerah guna meningkatkan potensi lokal.

Melihat kondisi di atas, perlu adanya inovasi olahan yang dilakukan agar
bagaimana potensi pisang yang berlimpah tetap bisa memiliki nilai ekonomi bagi
masyarakat petani. Kondisi dimana banyak orang yang serba ingin praktis dalam
makanan. maka dari itu pembuatan produk olahan lanjutan pisang, seperti keripik
pisang. Keripik pisang merupakan salah satu solusi pemenuhan kebutuhan
tersebut. Keripik yang beredar di masyarakat saat sekarang ini masih dalam
tataran keripik jajan daerah (jadul), belum mampu memberikan kesan menarik dan
menonjolkan produk andalan daerah, sehingga bisa dinikmati semua kalangan,
baik muda, tua, dan anak anak sekalipun. Inovasi keripik dengan penerapan proses
pembuatan yang berbeda agar orang yang menyukai makanan ini tidak merasa
bosan karena banyaknya kalangan masyarakat yang menyukai cemilan ini.

Pemilihan keripik sebagai olahan lanjutan pisang karena keripik


merupakan makanan siap saji yang sering dijadikan temen nongkrong ataupun
teman belajar dan diskusi semua kalangan. Keripik pisang dengan aneka rasa khas
daerah merupakan salah satu strategi dalam memperkenalkan cita rasa khas
makanan yang di Pulau Lombok. Lombok menjadi tuan rumah penyelenggaraan
akbar Motor GP Mandalika 2021 merupakan kesempatan besar bagi kami pelaku
usaha untuk bagaimana memperkenalkan keripik pisang dengan aneka rasa khas
makanan lokal. Pemilihan rasa keripik dilakukan dengan melihat banyaknya
aneka rasa jajanan dan makan daerah di Lombok yang belum ter-expose rasanya
oleh semua masyarakat lokal ataupun wisatawan yang berkunjung ke NTB.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Parma pada tahun 2013 pada
jurnal Jurnal Perhotelan Undiksha mengungkapkan bahwa wisatawan asing akan
cenderung mencari makanan atau jajanan daerah untuk dimakan di tempat atau
dibawa pulang sebagai buah tangan di daerah asal. Hasil penelitian ini
memberikan angina segar bagi kami pelaku usaha di daerah pariwisata. Oleh
karena itu, pemanfaat pisang petani lokal untuk dijadikan keripik aneka rasa khas
makanan atau jajanan lokal akan menjadi produk yang mendukung
keanekaragaman buruan makanan wisatawan dan buah tangan yang dibawa balik
ke daerah asal. Prospek pasar yang jelas dan teredia besar merupakan hal yang
sangat menjanjikan, di luar dari mudahnya bahan baku dan biaya usaha keripik
pisang aneka rasa ini.

Usaha yang dinamakan PUNTIIIQ ini merupakan keripik dengan aneka


rasa lokal daerah. Usaha ini diharapkan bisa menjadi produk andalan daerah
dalam memperkenalkan cita rasa khas daerah.

Page
4
1.5 Akte Pendirian ( dibawah hanya sebagai contoh )

Page
5
1.6 Izin Yang Dimiliki (dibawah hanya sebagai contoh)

Page
6
Page
7
1.7 Bank Rekanan

Selasa, 20 Maret , 2021

Kepada Yth, Bapak


Pimpinan
PT Bank Mandiri Tbk
Cabang Gelora Jakarta

Hal : Permohonan Surat Referensi Bank

Dengan hormat,

Sehubungan dengan rekening pribadi saya pada PT Bank Mandiri Tbk, dengan
ini saya mohon dibuatkan Surat Referensi Bank untuk identitas nasabah di
bawah ini :

Nama Rekening : Ema Ratnasri


Nomor Rekening : 1274XXXXXXXX
Alamat : Jalan Batu Ceper No. 15, Ciledug, Tangerang 37650
Email : jujuimut@yahoo.com
Nomor telepon : 0838765XXXX

Demikian surat permohonan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk keperluan
di atas. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 20 Agustus 2021

BAB II

Page
8
PEMBAHASAN

A. ASPEK HUKUM
Aspek Hukum  merupakan aspek yang cukup menentukan dan
menjamin akan kelangsungan suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu, aspek
ini tidak dapat diabaikan. Karena aspek Hukum merupakan legalitas
kelangsungan usaha, sedangkan usaha yang sedang berproduksi akan
segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan manakala produk yang
dihasilkan tidak memiliki jaminan pasar.
Prosedur Pendirian Usaha Persorangan
- Akta Pendirian Pemilik
- Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/izin Gangguan (HO)

Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha :

 Surat Permohonan yang bersangkutan;


 Surat Keterangan Rekomendasi Kepala Desa / Lurah;
 Rekomendasi Camat;
 Surat Izin Gangguan (HO);
 Denah Situasi/ Sketsa Lokasi;
 Berita Acara Pemeriksaan Lokasi;
 Foto Copy Setoran Retribusi Izin Gangguan ;
 Foto Copy Pajak Reklame;
 Foto Copy lunas PBB ;
 Surat Keterangan Fiskal Daerah (Dispenda);
 Akte Sertifikat Tanah, Surat Bukti Pemilik;
 Surat Kuasa / Sewa Bangunan / Kontrak ;
 Akte Pendirian Perusahaan ;
 Rekomendasi dari instansi teknis yang berhubungan dengan
bidang usaha;
 Foto Copy IMB;
 Foto Copy KTP yang dilegalisir dari Camat;dan
 Pas fhoto 4 lembar ukuran 2 x 3 cm (warna);

Page
9
Prosedur penerbitan SITU:

 Mengajukan permohonan kepada Bupati melalui Bagian


Pemerintahan Sekretariat Kabupaten dengan melampirkan
seluruh dokumen di atas;
 Selanjutnya Permohonan Izin yang diterima dilakukan
pencatatan secara administratif dan apabila dipandang perlu
dilakukan peninjauan lokasi tempat usaha oleh suatu tim;
 Hasil peninjauan dituangkan dalam Berita Acara yang
disampaikan bersama dengan berkas persyarataan izin yang
diajukan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk;
 Untuk usaha tertentu sebelum SITU diterbitkan wajib
mendapatkan rekomendasi dari instansi teknis yang
berhubungan dengan bidang usaha pemohon;
 Bupati atau pejabat yang ditunjuk setelah dilakukan
pemeriksaan kelengkapaan persyarataan permohonan izin,
peninjauan lokasi tempat usaha, dan menganggap tidak ada
permasalaan segera menerbitkan izin yang diajukan oleh
pemohon;
 Permohonan izin dikabulkan dengan penerbitan SITU apabila
semua Persyarataan telah dipenuhi.

- Surat Izin Usaha Perdagangan


Dokumen yang dibutuhkan :

 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemegang saham


perusahaan
 Fotokopi NPWP
 Surat keterangan domisili atau SITU
 Neraca perusahaan
 Materai senilai Rp6.000

Page
10
 Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan
dengan ukuran 4 x 6 cm (2 lembar).
 Izin lain yang terkait usaha yang dijalankan.

- Nomor Pokok Wajib Pajak

- Tanda Daftar Perusahaan

B. ASPEK LINGKUNGAN

Pada beberapa usaha tertentu aspek lingkungan merupakan aspek yang paling
penting untuk dianalisis, biasanya pada usaha-usaha yang menghasilkan limbah
yang cukup tinggi dan berbahaya bagi lingkungan. Pada usaha mie ayam jamur
yang dihasilkan merupakan limbah sisa dari proses produksi dan limbah dari
proses penjualan. Usaha ini tidak menghasilkan limbah berbahaya seperti bahan
kimia dan lain-lain. Limbah yang dihasilkan serupa dengan limbah rumah tangga
pada umumnya. Limbah yang dihasilkan dari pembersihan dan pengolahan bahan
dibuang melalui saluran pembuangan yang tersedia, sedangkan limbah yang
berupa sampah dari proses produksi dan akan dukumpulkan dalam tempat sampah
yang selanjutnya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPS) umum
setiap harinya.

Menurut David ( 2004 ) faktor- faktor lingkungan internal yang akan di analisis sebagai
berikut :

 Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri
manusia untuk menyujudkan peranannya sebagai mahluk sosial yang
adaktif dan transformatif yang mampu mengelolah dirinya sendiri serta
seluruh potensi yang terkadang di alam menujuh tercapaianya kesejahtraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
 Kondisi keuangan adalah kondisi kekayaan di mana sebuah perusahaan
pada usaha keripik pisang menpunyai perincian pendapatan dari
perhitungan pengeluaran dan penerimaan.

Page
11
 Produksi adalah suatu kengitan yang dilakukan untuk menambah nilai
guna suatu produk sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
 Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian untuk menjual
keripik pisang yang membantu dalam menciptakan ekonomi.

Lingkungan eksternal terdiri dari variabel kesempatan dan


ancaman yang berada di luar organisasi dan tidak berada dalam
pengandalian jangka pendek
manajemen puncak. Menurut Umar Sidabutar (2007), Faktor-faktor eksternal ini
dapat dibagi menjadi Empat kategori, yaitu :
 Faktor Ekonomi. Kondisi dan kekuatan ekonomi yang berkaitan dengan
iklim dan sistem ekonomi dimana perusahaan tersebut beroperasi dapat
mempengaruhi iklim bisnis dari suatu perusahaan. Oleh karena itu,
pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat bersama-sama harus dapat
menciptakan dan atau meningkatka ekonomi yang kondusif sehinggga
perusahaan dapat menyusun perancanan strategi dengan
mempertimbangkan sekmen-sekmen ekonomi dan kecenderungan yang
dapat mempengaruhi industrinya baik secara nasional maupun secara
perekonomian internasioal.
 Faktor Sosial Budaya. Kondisi sosial budaya masyarakat selaluh berubah-
ubah sejalan dengan perubahan kondisi dan zaman yang dilalui dan dapat
mempengaruhi perusahaan. Aspek-aspek yang mempengaruhi faktor sosial
budaya dari suatu masyarakat antara laian adalah ukuran keluarga, tingkat
harapan hidup,pendapatan perkapital,sikap, gaya hidup, adat
istiadat,kebisaan berbelanja, tingkat pendidikan dan kebiasaan dari orang-
orang dilingkungan eksternal perusahaan.
 Faktor Teknologi. Merupakan perkembangan teknologi mengalami
kemajuan yang pesat terutama pada era globalisasi, baik pada bidang
bisnis, maupun pada bisang yang mendukkung kegiatan bisnis, sehingga
secara tidak langsung mampu mempengaruhi kondisi pasar dan kinerja
perusahaan.

Page
12
C.  ASPEK PEMASARAN

Usaha ini bernama PUNTIIIQ. Nama brand atau merek usaha ini
terinspirasi dari nama lokal pisang di Lombok. Nama ini menggambarkan
bagaimana tujuan usaha ini adalah memanfaatkan potensi lokal daerah,baik itu
potensi pisang yang melimpah, potensi kuliner daerah yang begitu bervariasi, dan
terakhir adalah potensi wisata yang menjadi andalan untuk mendatangkan pasar
(wisatawan) ke NTB. Usaha PUNTIIIQ ini berupa keripik pisang dengan aneka
rasa pilihan yang diadopsi dari rasa-rasa kuliner yang ada di Lombok guna
memperkenalkan rasa dan cita rasa khas makanan lokal. Moto usaha ini, yakni
“Maju Bersama Potensi Lokal”. Usaha ini bertempat di Desa Terong Tawah
sebagai pusat produksi. Bahan baku sendiri, tim usaha melakukan kerjasama
dengan para petani pisang di dua kecamatan di Lombok Barat, yakni Kecamatan
Lingsar dan Kecamatan Narmada, sedangkan untuk jangkauan pasar usaha ini
berpusat untuk saat ini pada lingkungan sekolah atau kampus kemudian merambat
ke lokasi-lokasi wisata di Lombok.

Foto Kemasan

1.1 Analisis SWOT


a. Strengths (Kekuatan)
1. Harga keripik pisang ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat

Page
13
2. Kualitas dari keripik pisang ini sangat terjamin, karena dalam proses
pembuatannya diutamakan kebersihan dan untuk kesehatan.
3. Tersedia kemasan berbagai ukuran
4. Keripik pisang ini mempunyai rasa yang gurih dan enak
5. Keripik pisang dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang
praktis, dan hemat.
6. Dapat menjadi pilihan oleh-oleh untuk keluarga
7. Belum banyak masyarakat sekitar yang mengolah pisang menjadi kripik
pisang.
8. Menggunakan cita rasa khas daerah

b. Weakness (Kelemahan)
1. Bahan baku keripik pisang yang mudah rusak
2. Keripik pisang akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan
sembarangan atau ditumpuk
c. Opportunity (Peluang)
1. Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah
saya untuk memasarkan produk.
2. Permintaan pasar yang semakin meningkat
3. Adanya peningkatan wisatawan yang berburu buah tangan akibat Moto
GP Mandalika 2021 di Lombok

d. Threats (Ancaman)
1. Jumlah kompetitor yang terus meningkat
2. Munculnya produk baru yang lebih unggul
3. Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas.
4. Kenaikan harga BBM yang menyebabkan tidak stabilnya biaya keluar.
5.
2.3 Analisis Industri

a. Perspektif masa depan industri


Kondisi ekonomi di jaman sekarang sedang dalam keadaan krisis
ekonomi, krisis ekonomi yang sedang terjadi pada saat ini sangat
berpengaruh pada segi kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga
masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga mengakibatkan rendahnya kehidupan ekonomi masyarakat dan
itu sangat memprihatinkan. Mengingat pentingnya perubahan ekonomi
masyarakat di jaman sekarang ini, maka masyaraka di tuntut agar lebih
semangat dan berusaha lagi untuk mencapai suatu pekerjaan dan
mengalami perubahan yang lebih baik demi memenuhi kehidupan sendiri,
keluarga, maupun untuk membantu orang lain yang mengalami
kesusahan. Bukan hanya faktor tersebut saja melainkan juga masyarakat
sekarang ini harus lebih kreatif lagi dalam mencari pekerjaan.
b. Analisis persaingan

Page
14
Untuk daerah Lombok, umumnya Nusa Tenggara Barat perusahaan
bergerak dibidang pengolahan pisang menjadi kripik memang sudah
banyak tapi karena kami yakin kripik pisang yang kami produksi berbeda
dengan yang lain. Hal ini memberikan peluang besar untuk mendapatkan
keuntungan dalam bidang usaha tersebut.
c. Sengmentasi pasar yang akan di masuki
Target pasar yang akan dimasuki adalah konsumen yang terdiri dari
mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. Atau orang-orang yang ingin
membeli oleh-oleh di Lombok.

D. ASPEK MANAJEMEN

Perencanaan SDM merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis


untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan SDM dalam suatu bisnis perusahaan.
Perkiraan tentang kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada
berbagai pertimbangan antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai
dengan jenis dan bidang investasi yang dijalankan. Setelah melakukan itu selanjutnya
diubah kedalam jumlah orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan/melaksanakan
aktivitas tersebut. Untuk level manajerial biasanya jumlah pegawai disadarkan pada
jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi perusahaan. Jika jabatan
manajerial sebanyak 12 jabatan maka jabatan yang diperlukan juga sebanyak 12 orang.
Sedangkan untuk jabatan operasional atau pelaksana dapat didasarkan pada beban
kerjanya.

Beban kerja adalah perbandingan antara beban kerja aktual dengan waktu waktu
yaang efektif. Beban kerja (BK) dapat dihitung dengan rumus :

BK = (BA : WK ) x 100%

Atau kebutuhan tenaga kerja (KTK) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

KTK = (BK : WK )

2.7 Aspek Sumber Daya Manusia Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber
daya yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaan
sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut:

1.            Desain pekerjaan

Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan design pekerjaan apa
saja yang diperlukan untuk menjalankan organisasi. Perusahaan di bidang jasa akan
sangat berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, apalagi untuk
manufaktur teknologi tinggi.

Page
15
2.            Deskripsi pekerjaan

Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan menggingat fungsi setiap departemen harus


jelas, tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya
pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda.

3.            Job value

Tujuan dari job value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas orang
yang diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan penghasilan yang akan
diterima dengan tunjangan-tunjangan yang akan diterima, termaksud juga kesempatan
jenjang karier.

4.            Kapasitas Sumber Daya Manusia

Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan, kapasitas


yang sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi sanggat penting.

5.            Recruitment

Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya


tahapan pertama penggenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan bertumbuh di
posisi yang tepat dalam organisasi yang tetap. Perusahaan akan menentukan kriteria
penyeleksian karyawan baru baik untuk nilai indeks prestasi waktu kuliah, harus lulus
psikologi test dan wawancara serta harus lulus test kesehatan.

Dalam rekrutmen perusahaan juga harus menganut beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti misalnya:

a.       Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras.

b.      Pemberian kesempatan kepada kelompok wanita untuk bisa serta kerja dengan kaum pria.

c.       Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk mempekerjakan karyawan yang


berasal dari daerah setempat.

6.            Productivity

Setelah seseorang bergabung dalam organisasi, maka produktivitas menjadi


perhatian kita, karena kontribusi positif daripada setiap individu akan menghasilkan
organisasi yang positif dan bertumbuh.

Sejalan dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena
pengukuran produktivitas harus terpenuhi agar perusahaan bisa melaksanakan efisiensi
kerja.

7.            Training and Development

Page
16
Sejalan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan teknologi, maka setiap
sumber daya semestinya diberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan
tuntutan jaman dan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan juga membawa apresiasi
kepada sumber daya manusia karena merasa dihargai dan dibimbing.

Pelatihan bisa diberikan dalam bentuk soft skill dan hard skill. Soft skill adalah
pelatihan untuk memperkaya pengetahuan karyawan akan hal-hal yang berhubungan
dengan personal karyawan seperti motivasi.

Hard skill lebih kepada pelatihan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan
agar bisa bekerja lebih lagi dari waktu ke waktu.

8.            Performance Appraisal

Biasanya dalam masa setahun, setiap karyawan akan mengalami masa-masa


konsultasi dengan mendapatkan umpan balik dari kinerja yang dicapai selama masa
waktu tertentu. Dalam penilaian karyawan ini, yang dinilai tidak semata-mata pencapaian
hasil kuantitatif tapi juga faktor-faktor proses dan kuantitas lainnya. Yang akan dinilai
ada faktor kepuasan konsumen, cara manajemen dan juga kerjasama team.

9.            Compensation and Benefit

Dalam setiap industri pasti terdapat struktur kompetisi yang akan diberikan kepada
karyawannya yang terbaik. Selain gaji dasar, perusahaan juga akan memberikan
tunjangan-tunjangan yang disesuaikan dengan tingkat jabatan dan kompetisi di pasar.
Biasanya juga karyawan yang berprestasi bagus akan diberikan bonus pada akhir tahun.

10.        Career Planning

Selain pengembangan akan kemampuan karyawan, perlu diperhatikan juga


pengembangan karir yang akan dicapai karyawan. Sebelum penentuan karir, perusahaan
biasanya juga akan mengkategorikan karyawan kedalam beberapa kelompok.

Kompensasi dan tunjangan-tunjangan bukan satu-satunya yang dicari karyawan,


mereka juga ingin mencapai kemajuan untuk dipromosikan ke jabatan yang semakin
tinggi maka diperlukan sebuah perencanaan karir yang lebih jelas untuk setiap individu
yang ada dalam perusahaan khususnya untuk karyawan yang sangat bagus.

11.       Retrenchment (penghematan)

Setelah seorang karyawan berbakti dalam waktu tertentu, maka karyawan juga akan
memasuki tahapan berpisah yakni pension. Dalam hal pemutusan hubungan kerja ini,
perusahaan semestinya memberikan kompensasi yang sesuai baik itu uang jasa maupun
uang pisah sesuai dengan perundang-undangan yang berlak

Page
17
Dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan karyawan agar karyawan
tidak mudah tertarik untuk pindah kerja ke perusahaan lain, selain memberikan
kompensasi dan tunjangan, karyawan juga bisa di motivasi.

ASPEK FINANSIAL

1. Biaya investasi (aktiva tetap dan modan kerja)


2. Struktur finansial
3. Estimasi penjualan
4. Estimasi biaya produksi
5. Cash flow
6. Proyek bisnis neraca dan laba rugi
7. Kriteria investasi, termasuk analisis BEP (break even point)
8. DSC (debt service coverage)

D. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI


A. Grand Strategi TP (Targeting and Positionin)
a. Targeting
Target pasar dari usaha PUNTIIIQ adalah masyarakat umum
terutama wisatawan yang berkunjung Lombok. Namun untuk target
pasar perama usaha PUNTIIIQ ini adalah anak sekolah dan
lingkungan kampus di Lombok.
b. Positioning
Proses pemasaran PUNTIIIQ ini kami berupaya menanamkan
kepada para pelanggan bahwa peningkatan potensi lokal dengan
mengoptimalisasi potensi lokal juga. Produk keripik beraneka rasa
khas daerah agar menjadi produk andalan daerah ke depannya.
terutama mendukung oleh-oleh khas lombok baru di dunia
pariwisata.

C. Bauran Pemasaran (4 P)
Dalam memasarkan hasil usaha budidaya Ayam Kampung Super-
ku kami menggunakan bauran pemasaran yang berlandaskan pada
Product, Price, Place and Promotion yang bertujuan agar produk usaha ini
yang kami produksi sesuai dengan grand strategi yang kami rencanakan.
1. Product and Price
Produk usaha PUNTIIIQ ini berbentuk keripik dengan aneka
varian rasa. Setiap varian rasa akan diberikan keunikan rasa sesuai dengan
tema makanan khas daerah yang diangkat. Contoh rasa pelecing, rasa
ayam taliwang dan aneka rasa keripik lainnya. Harga untuk satu pcs
keripik dihargai dengan Rp10.000/pcs. Harga demikian merupakan harga
yang sesuai dengan kantong anak sekolah/ kampus dan akan sangat murah
bagi wisatawan.

Page
18
2. Place
Tempat yang di tuju yaitu kampus, toko roti, pusat oleh-oleh,
kantor, terminal dan supermarket karena pada tempat-tempat tersebut
adalah tempat yang selalu ramai oleh aktivitas masyarakat.

3. Promotion
Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan saya
lakukan :
1. Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk
memperkenalkan makanan yang saya jual, biasanya makanan sampai
di konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2. Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena
langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan
makanan yang di jual.
Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi
cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini
orang banyak membuka internet seperti
D. Proses Pembuatan
1.1 Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan persiapan bahan-bahan dan tentunya alat dalam
proses produksi. Tahap persiapan perlu dilakukan guna melihat kapasitas produksi
dan kesiapan tim dalam melakukan produksi dan menjalankan usaha secara
berkelanjutan.

1.2 Tahap Pembuatan

Proses pembuatan keripik pisang ini cukup mudah dan sederhana, dalam
proses pembuatannya dibutuhkan alat - alat dan bahan - bahan. Setelah alat dan
bahannya telah siap maka proses pembuatannya pun dapat dilakukan. Alat - alat
dan bahan - bahan pembuatan keripik pisang ini sederhana dan mudah didapatkan,
tak lupa juga proses pembuatan keripik pisang ini mudah dan sederhana sehingga
hampir semua lapisan masyarakat dapat membuatnya. Proses produksi dilakukan
seminggu sekali dan apabila penjualan terus meningkat dapat dilakukan dua kali
dalam seminggu.
Langkah - langkah atau proses pengolahan

1. Langkah awal yaitu memilih pisang yang muda untuk dijadikan produk.
2. Kemudian pisang dikupas dan direndam diidalam air agar getahnya tidak
membuat pisang menjadi hitam
3. Selanjutnya, pisang diiris tipis dengan parut wortel yang bergelombang-
gelombang sehingga bentuknya mirip chitato kentang
4. Sebelum masuk ke penggorengan pisahkan potongan—potongan pisang
agar tidak menggumpal dan lengket pada saat digoreng

Page
19
5. Selama di dalam penggorengan, pisang diaduk - aduk atau digerak -
gerakkan agar semuanya merata.
6. Apabila sudah kekuning - kuningan, pisang dapat diangkat dari
penggorengan dan ditiriskan dalam beberapa menit.
7. Selanjutnya melakukan pencampuran bumbu yang sudah dibuat dan
disiapkan sebelumnya
8. Tunggu hingga dingin, kemudian dikemas didalam kantong plastik dan
keripik pisang pun siap untuk dijual / dipasarkan.

a. Peralatan penunjang langsung usaha, biaya habis pakai, biaya operasional,


dll
Peralatan penunjang langsung usaha yaitu antara lain
1. Spiner 4kg
2. Mesin Vakum
3. Kompor
4. Wajan
5. Sude
6. Gas
7. Baskom
8. Pisau
9. Parut pisang
10. Taperwar bertutup
11. Pembungkus plastic
12. Sieler
13. Sendok
14. Penyaring Minyak
Biaya habis pakai
1. Pisang
2. Minyak Goreng
3. Garam
4. Bumbu
Biaya Operasional
1. Biaya tenaga kerja
2. Biaya listrik dan air
3. Biaya iklan
4. Biaya perawatan gedung

Page
20
E. ASPEK FINANSIAL

1.4 Rencana Keuangan usaha

Kalkulasi Harga : harga pokok keripik pisang 100 gr adalah 50% dari
harga penjualan keripik pisang. Jadi setiap bungukus keripik pisang perusahaan
mendapatkan laba kotor 50%. Jika harga penjualan keripik pisang Rp 10.000
maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp5.000

Keuntungan :Pada tahap awal berdiri dengan modal awal sebesar Rp


1.268.500,00 keuntungan yang diharapkan untuk setiap bulannya adalah sebagai
berikut.

Rata-rata penghasilan kotor:


Dari penjualan keripik pisang 100 gr dalam seminggu.
100 orang x Rp5.000 = Rp 500.000
Sebulan = 4 x Rp350.000 = Rp 2.000.000
Keuntungan kotor sebulan = 50% x Rp 2.000.000
= Rp 1.000.000
Oleh karenaya diharapkan bahwa pada bulan ke-dua atau ke-tiga usaha
mampu break event point pada angka Rp2.000.000.

Ananlisis Biaya
Modal awal pembuatan minuman dalam satu kali produksi atau dalam satu
hari yakni Rp. 350.000 menghasilkan 75 unit PUNTIIIQ Total biaya bahan
= bahan baku + perlengkapan + biaya lain-
lain
= Rp. 350.000
Penentuan harga jual PUNTIIIQ
Harga pokok produksi= total biaya/hasil produksi selama satu hari
= 350.000/75
= 5.000
Jadi, harga pokok satu PUNTIIIQ yakni Rp. 5.000
Harga jual PUNTIIIQ = harga pokok + laba yang diinginkan
= Rp. 5.000 + Rp. 5.000
=Rp. 10.000/unit
Perhitungan laba atau rugi
Dalam seminggu akan memproduksi keripik sebanyak 300 unit, dalam
satu hari kami memproduksi 75 bungkus kripik dan memasarkannya setiap hari.
Sehingga selama 1 tahun kami memasarkan keripik PUNTIIIQ setiap hari dengan
jumlah 14.400 unit kripik dengan rincian.
Perhitungan laba/rugi = (hasil produksi x harga jual) – modal total
= (14.400 x 10.000) – Rp. 9.854.000
= Rp. 134.146.000

Page
21
Keuntungan yang kami dapatkan selama 1 tahun yakni Rp. 134.146.000

Analisis BEP
BEP dihitung untuk mengetahui kapan hasil usaha yang dilakukan dapat
mencapai titik impas, yang dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai
berikut :
BEP harga =Total biaya produksi/produksi
= Rp. 9.854.000/1.200 unit
= Rp. 8.212/unit
Artinya usaha PUNTIIIQ akan mengalami titik impas ketika dalam
produksi 1.200 unit dijual dengan harga Rp. 8.212/unit.
BEP produksi = Total biaya produksi/harga jual
= Rp. 9.854.000/Rp. 10.000
= 986 unit produksi
Jika dalam satu minggu produksi menghasilkan 300 unit dengan total
produksi sebanyak 1.200 unit per bulan, artinya usaha PUNTIIIQ akan
mengalami titik impas dengan harga jual Rp. 10.000/cup Ketika telah terjual 986
yaitu pada bulan pertama minggu kedua atau ketiga produksi.

F. ASPEK EKONOMI

Aspek Ekonomi dari usaha kripik pisang ini berkaitan dengan Kondisi dan
kekuatan ekonomi yang berkaitan dengan iklim dan sistem ekonomi dimana
perusahaan tersebut beroperasi dapat mempengaruhi iklim bisnis dari suatu
perusahaan. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat bersama-
sama harus dapat menciptakan dan atau meningkatka ekonomi yang kondusif
sehinggga perusahaan dapat menyusun perancanan strategi dengan
mempertimbangkan sekmen-sekmen ekonomi dan kecenderungan yang dapat
mempengaruhi industrinya baik secara nasional maupun secara perekonomian
internasioal.

1.Penerapan Tenaga Kerja

Identitas Responden Responden dalam penelitian yaitu pengusaha keripik pisang.


Identitas responden meliputi umur, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga dan
pengalaman berusaha. Selengkapnya mengenai identitas responden dibahas sebagai
berikut :

 Umur Responden
Umur secara tidak langsung mempengaruhi hasil usaha yang dilakukan, yaitu
meliputi pengaruh dalam pengalaman perajin dan tingkat produktivitasnya,
sehingga selanjutnya akan berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan
pendapatan yang diterima oleh perajin

Page
22
 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi taraf hidup dan kemajuan seseorang,
karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi cara
berfikirnya. Tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan akan memudahkan
perajin dalam menerima dan menerapkan pengetahuan dan teknologi, sehingga
akan menentukan keberhasilan suatu usaha.
 Pengalaman Berusaha
bahwa pengalaman responden dalam menjalankan agroindustrinya sudah
berjalan selama 10 tahun. Sehingga dengan hal tersebut, perajin mempunyai
pengalaman usaha yang cukup lama, dengan demikian dapat dijadikan modal
dasar dalam berusaha.
 Tanggungan Keluarga
Tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang masih
ditanggung oleh kepala keluarga yang terdiri dari suami atau istri, anak atau
anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga yang masih ditanggung tersebut
umumnya karena masih sekolah, belum berumah tangga ataupun belum
memperoleh penghasilan yang tetap

2.Keuntungan Transfer Pengetahuan/Teknologi\

Transfer pengetahuan dan teknologi Memiliki keuntungan sebagai sebuah proses


komunikasi pengetahuan dan teknologi antar individu ataupun antar organisasi antar
karyawan dan bos dalam menjalankan pengembangan inovasi dalam usaha keripik
pisang tersebut yang memiliki tingkat kesulitan tinggi karena memerlukan kolaborasi
antara dua atau lebih individu maupun unit fungsional yang berbeda kultur budaya.

3.Penambahan Devisa

Penambahan devisa dalam bisnis keripik pisang ini membantu untuk memperluas usaha
bisnis yang berasal dari keuntungan dalam menjalankan usaha keripik pisang
.Restrukturisasi keuangan menunjukkan adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas
kinerja keuangan perusahaan sehingga modal perusahaan menjadi lebih kuat.

4.National Benefit Income

Pendapatan nasional dari usaha keripik pisang ini berasal dari hasil dari produk yang
dibuat oleh perusahaan tersebut yang dilihat dari jumlah produk yang diproduksi dalam
beberapa bulan atau dalam setahun bisa diliat dari perkembangan dari usaha keripik
pisang tersebut.

Page
23
BAB 3

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun
sebagai acuan dana pengembanganusaha
Ayam Kampung Super-ku.

Tabel 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran


Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 7.062.000
2 Bahan habis pakai 2.050.000
3 Perjalanan 312.000
4 Lain-lain 430.000
Jumlah 9.854.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal disusun dalam bentuk bar


chart
No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4
1 Persiapan alat dan
bahan
2 Produksi

3 Pemasaran
4 Evaluasi

5 Pelaporan

Page
24
Lampiran Justifikasi Anggaran

1. Perlengkapan yang diperlukan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Spiner 4kg 1 1.500.000 1.500.000
- Mesin Vakum 1 4.200.000 4.200.000
- Kompor 1 150.000 150.000
- Wajan 3 40.000 120.000
- Sude 2 30.000 30.000
- Gas 3 kg 1 18.000 18.000
- Baskom 3 30.000 30.000
- Pisau 2 10.000 10.000
- Parut pisang 2 20.000 40.000
- Taperwar bertutup 2 25.000 50.000
- Pembungkus plastic 7 100.000 700.000
- Sieler 1 190.000 190.000
- Sendok ½ 6.000 6.000
- Penyaring Minyak 1 18.000 18.000
SUB TOTAL (Rp) 7.062.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Pisang 30 15.000 450.000
- Minyak Goreng 30 10.000 300.000
- Garam 10 5.000 50.000
- Bumbu BBQ 5 50.000 250.000
- Bumbu Vanila 5 50.000 250.000
- Bumbu Greentea 5 50.000 250.000
- Bumbu Coklat 5 50.000 250.000
- Bumbu Balado 5 50.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 2.050.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Survei Bahan Baku 4 6.500 104.000
Pembelian Bahana Baku 4 6.500 104.000
Transportasi Pemasaran 4 6.500 104.000
SUB TOTAL (Rp) 312.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Proposal 2 30.000 60.000
Pamflet 100 2.500 250.000
Baner 2 60.000 120.000
SUB TOTAL (Rp) 430.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.854.000
(Sembilan Juta Delapa Ratus Lima Puluh Empat Ribu )

Page
25
Lampiran 1
Laporan Keuangan prusahaan
LAPORAN LABA/RUGI
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2020

Kategori Laporan Agustus 2020 September 2020 Oktober 2020 November 2020 Desember 2020
Pendapatan usaha Rp 3.000.000 Rp 3.700.000 Rp 3.800.000 Rp 4.000.000 Rp 4.500.000
Jumlah Pendapatan Rp 3.000.000 Rp 3.700.000 Rp 3.800.000 Rp 4.000.000 Rp 4.500.000

 
Harga Pokok Produk Rp 1.500.000 Rp 1.850.000 Rp 1.900.000 Rp 2.000.000 Rp 2.250.000
Jumlah Harga Pokok
Produk Rp 1.500.000 Rp 1.850.000 Rp 1.900.000 Rp 2.000.000 Rp 2.250.000

Beban Usaha:
Rp
Beban gaji Rp 500.000 Rp 750.000 Rp 750.000 750.000 Rp 750.000
Rp
Beban BBM Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 200.000 Rp 200.000
Rp
Beban iklan Rp 500.000 Rp 250.000 Rp 250.000 250.000 Rp 250.000
Rp
Beban listrik dan air Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 250.000 250.000 Rp 250.000
Beban perlengkapan Rp
kantor Rp 250.000 Rp 100.000 Rp 75.000 125.000 Rp 50.000
Rp
Beban sewa Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 300.000 Rp 300.000
Beban penyusutan Rp
peralatan kantor Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 100.000 Rp 100.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Beban lain-lain - - - - -
-Rp -Rp
Jumlah beban usaha -Rp 2.100.000 1.950.000 -Rp 1.925.000 1.975.000 -Rp 1.900.000
-Rp -Rp Rp
Laba bersih 600.000 100.000 -Rp 25.000 25.000 Rp 350.000

Proyeksi Laporan Laba Rugi

LAPORAN LABA RUGI


Rp600,000

Rp400,000

Rp200,000

Rp-
Agustus 2020 September 2020 Oktober 2020 November 2020 Desember 2020

Rp(200,000)

Rp(400,000)

Rp(600,000)

Rp(800,000)
Puntiiiq, Mataram
LAPORAN ARUS KAS
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2020

Laporan Agustus 2020 September 2020 Oktober 2020 November 2020 Desember 2020
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo Awal Kas 12.000.000 1.900.000 2.650.000 4.025.000 5.750.000
           
Arus Kas Diterima/Masuk          
Rp Rp Rp Rp Rp
kas diterima dari penjualan puntiiiq 3.000.000 3.700.000 3.800.000 4.000.000 4.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Total Kas Diterima/Masuk 3.000.000 3.700.000 3.800.000 4.000.000 4.500.000
Arus Kas Dibayarkan/Keluar          
Rp Rp Rp Rp Rp
Kas dibayarkan untuk pembelian peralatan 6.000.000 1.000.000 500.000 300.000 2.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Kas dibayarkan untuk biaya biaya 2.100.000 1.950.000 1.925.000 1.975.000 1.900.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Kas yang untuk pembuatan Iklan dan brand 5.000.000 - - - -
           
Rp Rp Rp Rp Rp
Total Kas Dibayarkan/Keluar 13.100.000 2.950.000 2.425.000 2.275.000 3.900.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo Akhir Kas 1.900.000 2.650.000 4.025.000 5.750.000 6.350.000
Proyeksi Laporan Arus Kas
SALDO AKHIR KAS
Rp7,000,000
Rp6,000,000
Rp5,000,000
Rp4,000,000
Rp3,000,000
Rp2,000,000
Rp1,000,000
Rp-
Agustus 2020 September Oktober 2020 November Desember
2020 2020 2020

Anda mungkin juga menyukai